Innalillahi wainaillaihi roji’un, Fira Beranata, Istri Prof. Din Syamsuddin Wafat

Jakarta – Warga Muhammadiyah siang ini berduka. Ibu Fira Beranata, Istri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Prof. Din Syamsuddin meninggal dunia di Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC), Jakarta Selatan Kamis Siang, 18 Shaban 1431 H / 29 Juli 2010 M.

Menurut keterangan Deni Wahyudi Kurniawan, mantan ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Almarhumah diperkirakan mengalami serangan Jantung di rumah sekitar pukul 09.30 dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit.

“Mengenai rencana pemakaman masih belum ada informasi, ini Pak Din juga baru saja pulang ke rumah” kata Deni yang menuju kediaman Prof. Din Syamsuddin di kompleks Kejaten Elok, Pejaten, Jakarta Selatan.

Ibu Fira Beranata dikenal sebagai putri keluarga pengusaha yang berasal dari Maninjau Sumatra Barat. Kini dikaruniai 3 orang anak laki-laki. Farazahdi Fidiansyah – Mahasiswa Sekolah Bisnis Prasetya Mulya, Mihra Dildari – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Fiardhi Farzangghi – SMU International Islamic Boarding School, Cikarang.

Dalam beberapa kesempatan Prof. Din Syamsuddin sering menyatakan bahwa berkat dukungan Istrinya inilah aktifitas dakwahnya bisa terus berjalan dengan lancar. Sering disebutkannya istrinya seringkali hanya bisa bertemu di Bandara mengantarkan koper pakaian bersih untuk dibawa Prof. Din Syamsuddin yang hanya transit di Bandara Sukarno Hatta yang akan menuju ke tujuan penerbangan selanjutnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam berbagai kesempatan menghadiri acara Muhammadiyah, Ibu Fira juga sering tampak mendampingi Prof. Din Syamsuddin, hingga jabatan keduanya menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah kali ini. Baik acara di kantor PP Muhammadiyah, kunjungan daerah, mengisi pengajian hingga panen raya dan juga mengunjungi lokasi bencana alam. (arif)

 

sumber : http://muhammadiyah.or.id

 

Read more

Tim PKMM UAD Raih Predikat Terfavorit

UAD – Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIII sebagai ajang kompetisi mahasiswa paling bergengsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) DITJEN DIKTI DEPDIKNAS pada 20 – 24 Juli 2010 di Denpasar telah berlangsung dengan sukses.

Tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia yang berhasil lolos ke event tersebut adalah tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) dengan judul program: Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata Budaya dan Purbakala Bagi Masyarakat Desa Jogotirto Berbah, Sleman (Upaya Mewujudkan Desa Wisata yang Sehat dan Hijau). PKMM tersebut ketuai oleh Mudita Sri Hidayah dengan anggota Agnes Ellis Dhannyella, Yesi Espika, dan Yusup Maulana serta Widodo Hariyono, A.Md, S.T., M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing.

Tim PKMM tersebut berhasil mempresentasikan hasil pelaksanaan programnya dengan sangat meyakinkan, mempesona, dan menarik sehingga mendapatkan beberapa kali applaus dari peserta lomba. Apresiasi yuri juga ditunjukkan dengan menyebut tim ini dengan istilah “Tim Gundul-Gundul Pacul”, karena disela-sela presentasi mereka menyanyikan tembang rakyat Gundul-Gundul Pacul sebagai salah satu Materi Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata di Jogotirto, Berbah, Sleman. Suasana lomba yang sebelumnya penuh dengan ketegangan, tiba-tiba cair, penuh gelak tawa, senyum, tepuk tangan, saat tim ini tampil dengan penuh percaya diri. Jepretan kamera digital menambah suasana ruang presentasi bak panggung kesenian. Penampilan mereka yang mengenakan sampur bagi yang putri serta blangkon bagi yang pria disertai dengan gerak tarian juga berhasil memberikan daya tarik dan warna yang berbeda. Hasilnya, tim ini berhasil meraih predikat sebagai Tim Terfavorit bidang PKMM pada event tersebut.

Menanggapi tentang prestasi tersebut, Wakil Rektor III Drs. H. Muchlas, M.T. yang juga hadir pada saat presentasi tersebut menyampaikan rasa syukurnya tim UAD berhasil meraih prestasi yang cukup membanggakan di ajang yang sangat bergengsi tersebut. “Meskipun sudah kami prediksi sebelumnya, namun hasil ini sangat mengejutkan, karena tim-tim lain dari PTN dan PTS juga tampil luar biasa. Kami sempat deg-degan juga saat menunggu pengumuman ketika Acara Penutupan PIMNAS”. Sedangkan Widodo Hariyono selaku dosen pembimbing mengatakan bahwa “Saat setelah presentasi juri sepertinya langsung bisa memutuskan bahwa tim ini terfavorit, dengan melihat apresiasi tim lain yang luar biasa. Kami semua bangga dan bahagia dengan hasil ini” tegasnya.

Sementara itu Rektor UAD Drs. Kasiyarno, M.Hum. menyampaikan terima kasih dan rasa bangga atas prestasi yang diraih dan berharap para mahasiswa dan pembimbing senantiasa meningkatkan kemampuannya agar dapat meraih prestasi di event-event lainnya. (DocUad)

 

 

Read more

Milad ke-9 Teater JAB UAD Pentaskan Naskah Pinangan

Rabu (21/07) kemarin Milad ke-9 Teater JAB (Jaringan Anak Bahasa) di gelar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  Yogyakarta, Indonesia Kampus II Jl. Pramuka 42 Sidikan Yogyakarta di halaman belakang. Teater JAB meyuguhkan pementasan drama dengan Judul : Pinangan, yang disutradarai oleh Mera. Pementasan dihadiri dari berbagai kalangan pecinta sastra di Yogyakarta.

 

Milad ke-9 Teater JAB tersebut menunjukkan eksistensi kesenian di UAD masih berdiri dengan tegak dalam memperdayakan seni dan budaya yang ada. Fitri Merawati selaku ketua II menegaskan bahwa dengan semakin tuanya Teater JAB akan semakin mendewasakan dan menunjukkan bahwa perjuangan yang telah di lakuan oleh anak-anak JAB berbuah manis dan semoga ini bukan akhir dari segalanya. Semoga dengan pementasan Naskah Pinangan menjadikan Teater JAB lebih berkembang dan kreatif. tegasnya

 

Pementasan yang digarap dengan setting sebuah pernikah tersebut menceritakan tentang perselisihan sebuah tanah yang akan dijadikan mahar kepada wanita yang akan dipinangnya. Sedangkan tanah yang akan dijadikan sebagai mahar tersebut merupakan tanah yang masih menjadi rebutan antara cowok yang akan meminang dan perempuan yang akan dipinang. Akhir cerita tersebut dikemas dalam sebuah pernikahan dengan seting panggung pernikahan yang benar-benar membuat penonton terpukau dengan setting yang awalnya sebuah setting rumah tiba-tiba menjadi setting pernikahan.

 

Naskah Pinangan karya Anton Chekhov yang diadaptasi oleh Fitri Merawati tersebut dirombak menjadi setting Jawa dengan aktor diantaranya Restu (Agus), Rahma (Rahayu), Dedi (Pak Wiryo), Aida (Bu Wiryo), Dedek (Pak Sugeng), dan Tril (Bu Sugeng. Iqbal SiePeit selaku Astradra (Asistern Sutradara) mengungkapkan bahwa aktor dalam naskah pinangan tersebut merupakan aktor baru yang dikolaborasikan dengan aktor senior untuk menunjang perkembangan regenerasai selanjutnya. “Alhamdulillah mereka mampu memberikan yang terbaik pada malam pementasan tersebut. Semoga kreatifitas yang terasah tidak berhenti di sini saja” lanjutnya.

 

Sebelum Milad Teater JAB diselenggarakan, Teater JAB mengadakan pementasan pra-Milad bertempat di Kampus 1 UAD pada sabtu (17/07) kemarin. Pementasan dimeriahkan oleh Komunitas SARKEMA, Teater Neraca (UTY), Aka Duel-dule, dan berbagai komunitas yang ada di Yogyakarta. Andik Perdro Maszuki selaku ketuan I menambahkan dengan adanya dua acara tersebut bertujuan untuk membangkitkan kreatifitas dan menumbuhkan jiwa yang tumpul khusunya anggota JAB. (Sbwh)

 

 

Read more

Cumluade Wisudawan UAD Periode 2010-2011 yang Luar Biasa

Upacara wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia Periode 2010-2011 dilakasanakan di JEC (Jogja Expo Center ) Yogyakarta pada Sabtu (24/07). Pelakasanaan wisuda kali ini menawarkan suasana menarik yang didesain dengan panduan lampu gemerlap dan alunan musik yang menghibur undangan dan wisudawan yang berjumlah 549 wisudawan/wisudawati. Hal yang menarik dari lulusan kali ini adalah mahasiswa yang lulus dengan perdekat Cumluade adalah mahasiswa yang dulunya tidak lulus Ujian Nasional (Unas).

 

Seperti perayaan sebelumnya, pelaksanaan wisuda UAD dikemas ala edutainment dengan pernak pernik lampu dan aluna musik. Akan tetapi pelulusan periode kali ini memberikan kejutan sekaligus pembuktian dalam proses belajar mengajar di UAD berhasil.

 

Oman Arafidra adalah mahasiswa jurusan Hukum yang tercatat tidak lulus dalam Ujian Nasional ketika duduk di bangku sekolah SMA. Tapi, secara mengejutkan mahasiswa asal Sumatra Selatan ini menyandang predikat Cumluade dengan IPK 3,93. “Dulu saya mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan ketika duduk di bangku SMA. Saya yang sekolah di salah satu SMA di Yogyakarta terancam dipulangkan ke kampung halaman oleh orang tua saya karena selalu mengecewakan mereka. Saya sering sekali dihukum lantaran sering bolos sekolah dan akibatnya saya tidak lulus Ujian Nasional (Unas). Kenang Oman ketika ditemui.

 

Tidak lulus unas bukan berarti membuat Oman putus asa. Justru belajar dari pengalaman pahit itulah. Putra pasangan Ansori dan Zakiyah ini lantas bertekad untuk berubah. Dia ingin menjadi lebih baik dan menunjukka kepada orang tuanya.

 

Selain Oman Cumluade yang tidak kalah menariknya adalah Dwi Wahyu dengan IPK 3,77. Selain kuliah aktifitas sehari-harinya adalah sebagai pekerja disebuah “Pabrik Kulit”. Mahasiswa yang hobi membaca ini tidak hanya menyandang predikat Cumluade tapi juga dinobatkan sebagai mahasiswa lulusan tercepat periode ini.

 

Dalam kesibukanya Dwi Wahyu menyempatkan waktunya dalam mengasah dan memperluas ilmunya dengan membaca buku dan media massa selain itu dia juga aktif sebagai Angota Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) dan anggota Kokam di tempat tinggalnya Baguntapan Bantul. “Kalau kita tidak membaca buku, dari mana kita mendapatkan informasi dan pengetahuan? Buku ibarat makanan dan air. Kalau tidak makan dan minum, tentu tubuh kita tidak memiliki tenaga” terang Dwi mahasiswa angkatan 2006 tersebut.

 

Wisudawan beserta predikatnya tersebut membuktikan bahwa UAD telah memberikan gaya dan sistem pembelajaran yang cukup baik bagi mahasiswanya. Melihat apa yang terjadi di atas yaitu yang telah di buktikan oleh Oman Arafidra dan Dwi Wahyu dengan predikat lulusan terbaik dan lulusan termuda pada periode 2010-2011.(Sbwh)

 

 

Read more

Jurnal Teknik Elektro TELKOMNIKA UAD Sukses Terakreditasi Dirjen DIKTI

Jurnal TELKOMNIKA (Telekomunikasi Komputasi Elektronika Kendali) ISSN: 1693-6930 yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia ditetapkan sebagai salah satu berkala ilmiah terakreditasi B oleh Dirjen DIKTI sesuai dengan SK No:51/Dikti/Kep/2010, Tanggal 5 Juli 2010 tentang hasil akreditasi berkala ilmiah (Periode I Tahun 2010). Sukses ini telah mengantar Jurnal TELKOMNIKA menjadi satu-satunya Jurnal Ilmiah bidang Teknik Elektro yang terakreditasi untuk 3 (tiga) tahun mendatang terhitung Juni 2010 sampai dengan Juni 2013.

 

Tole Sutikno, selaku Ketua Penyunting Jurnal TELKOMNIKA yang dihubungi Tim Reportase UAD menyatakan rasa syukur yang mendalam atas sukses besar ini, dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Penulis, Mitra Bebestari, Anggota Dewan Penyunting, dan semua pihak yang telah membantu. Sukses ini tidak mungkin diraih tanpa perjuangan keras, kesabaran, kegigihan, kedisiplinan, keikhlasan, dan kerjasama antara Penulis, Mitra Bebestari dan Pengelola. Baginya, sukses ini selain harus disyukuri juga harus disikapi secara lebih profesional karena amanah yang lebih besar telah menanti.

 

Lebih lanjut dosen Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan yang sedang menyelesaikan pendidikan PhD-nya dan telah berhasil mempublikasi 4 (empat) makalahnya pada Jurnal bertaraf Internasional ini juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Kartika Firdausy, M.T. (selaku Wakil Ketua Penyunting Jurnal TELKOMNIKA dan juga Kaprodi Teknik Elektro UAD) yang telah bekerja luar biasa sebagai tandem, kepada sesepuh dosen Teknik Elektro UAD, Bpk H. Muchlas, M.T. dan Dr. Abdul Fadlil, M.T. (yang masing-masing adalah juga Wakil Rektor III UAD dan Dekan FTI UAD) yang telah memberikan dukungan moral dan pendampingan, kepada Prof. Sarbiran, Ph.D., selaku ketua LPP UAD, kepada Prof. Dr. SM Widyastuti selaku pembina dalam penyiapan borang. Dan secara khusus, Tole Sutikno juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor UAD Drs. H. Kasiyarno, M.Hum., dan Wakil Rektor I UAD Dr. H. Dwi Sulisworo, M.T. dan pimpinan UAD yang lain seiring dengan pencanangan kebijakan dan rencana mutu UAD untuk mendukung terakreditasinya Jurnal-jurnal di lingkungan UAD.

 

Sementara ini Kartika Firdausy yang dihubungi secara terpisah, selain mengucapkan rasa syukur dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu sukses terakreditasinya Jurnal TELKOMNIKA, juga berharap bahwa sukses ini akan dapat menopang terakreditasinya ”A” Program Studi Teknik Elektro UAD dan minimal mempertahankan status terakreditasi ”B” oleh BAN-PT. Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini Jurnal TELKOMNIKA dalam proses penandatangan perjanjian dengan EBSCO Publishing dan ProQuest, dua perusahaan besar internasional penyedia layanan library yang dilanggan DIKTI.

 

Seiring dengan semakin baiknya layanan Tri Dharma PT, yang ditandai dengan prestasi mahasiswa di PKM mahasiswa Teknik Elektro pada event KRI/KRCI, dan Korindo, meningkatnya penelitian dan publikasi ilmiah dosen Teknik Elektro pada Jurnal Internasional, dan jejaring nasional dan internasional yang dibangun Prodi Teknik Elektro, Kaprodi Teknik Elektro ini berharap dapat mengantarkan Prodi Teknik Elektro UAD terakreditasi ”A” BAN-PT di tahun 2011.

 

Keduanya, Ketua dan Wakil Penyunting TELKOMNIKA ini yang dihubungi di tempat terpisah juga berharap bahwa sukses TELKOMNIKA akan segera diikuti oleh Jurnal-Jurnal di lingkungan UAD yang kini telah berbenah.

 

Read more

WEBOMETRICS EDISI JULI 2010 : WEB UAD Menembus Peringkat 5.287 Dunia

Alhamdulillah, melalui rilis terbaru peringkat website universitas dunia versi Webometrics edisi Juli 2010, website Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia menduduki peringkat 5.287 dari 12.000 website universitas terkemuka di dunia atau di tingkat Nasional menduduki peringkat 43 dari 140 website PTN/PTS di Indonesia yang masuk kategori perankingan versi Webometrics.

Ranking yang diraih pada edisi Juli 2010 ini merupakan peningkatan dari edisi sebelumnya yaitu Webometrics edisi Januari 2010 dimana pada saat itu website UAD menduduki peringkat 6.076 dari 8.000 website terkemuka di dunia dan di tingkat nasional menduduki peringkat 43 dari 57 website PTN/PTS di Indonesia.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran serta semua pihak dalam sivitas UAD Yogyakarta yang telah mendukung sepenuhnya upaya menembus Perankingan website dunia versi Webometrics. Apalagi pada tanggal 5 Februari 2010 telah dibentuk Tim Webometrics UAD yang akan mengawal dan mengupayakan peningkatan prestasi UAD di ajang perankingan website dunia versi Webometrics. Semoga di edisi mendatang yaitu Januari 2011 prestasi website UAD dapat terus ditingkatkan. Untuk itu, kami mohon doa restu dari semua pihak khususnya Pimpinan UAD Yogyakarta dalam menyukseskan agenda besar tersebut.

Keberhasilan dalam perankingan website dunia versi Webometrics ini merupakan keberhasilan tambahan bagi website UAD, dimana pada ajang sejenis yaitu perankingan website dunia versi 4ICU (4 International Colleges and Universities). Pada rilis terakhir Juli 2010, website UAD menduduki peringkat 3.396 dari 10.000 website terkemuka di dunia, sedangkan untuk tingkat nasional, website UAD menduduki peringkat 28 dari 148 website PTN/PTS di Indonesia.

Dua ajang perankingan dunia di atas merupakan barometer utama saat ini dalam mengukur keberhasilan suatu universitas/perguruan tinggi khususnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan antara lain dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) agar perguruan tinggi di Indonesia mampu menembus website dunia versi Webometrics melalui websitenya beberapa waktu yang lalu. Begitu juga dengan perankingan 10 perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi televisi nasional, MetroTV yang menanyangkan Top 10 perguruan tinggi dimana pada ajang tersebut kriteria yang digunakan adalah ranking website perguruan tinggi yang bersangkutan pada Webometrics dan 4ICU. (hsn)

 

 

Read more

Gamelan Jawa Dan Gamelan Amerika di UAD

Sumunar Indonesia Musik And Dance jum’at (16/07) kemarin mengadakan pementasan di Auditorium Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia, Jln. Kapas 9 Semaki Yogyakarta. Ada yang menarik pada pementasan tersebut yaitu alat musik tradisional gamelan dimainkan oleh warga negara Amerika. Pertunjukan tersebut juga dimeriahkan oleh Gendhing Bahana Group UAD.

Pertunjukan yang berlangsung Pukul 14.00 WIB tersebut dibuka langsung oleh Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M. Hum. Beliau menyambut gembira kedatangan Sumunar ke UAD, apalagi mementaskan berbagai pertunjukan seni yang sangat menawan dan memberikan warna baru dalam dunia kesenian. Pertunjukan semakin meriah ketika disuguhkan pertunjukan asli Jawa yang dibawakan oleh Gendhing Bahana Group UAD.

Joko Sutrisno selaku Director menjelaskan kedatangannya ke UAD bertujuan untuk mengapresiasikan pementasan Gamelan dari Amerika (Sumunar) dan saling bertukar pertunjukan dan bertukar pikiran dengan Gamelan UAD. Selain itu kedatangan Sumunar ke UAD adalah untuk menjalin silaturahmi. “Dengan pertemuan tersebut semoga kita bisa bekerja sama di bidang lain selain kesenian”, Tegasnya

Dalam kesempatan tersebut sumunar menyajikan berbagai pementasan diataranya adalah gamelan, tari tradisional dan aransemen lagu-lagu Amerika dengan gamelan (Wondrous Love, Holy Manna, Fondation, dan Shandy Grove). ”Dalam aransemen tersebut kombinasi unsur-unsur dari kedua tradisi tersebut sangat kuat, sehingga menghasilkan pertunjukan yang begitu menarik untuk di simak. Kami mendapatkan hal-hal yang baru dalam pementasan tersebut” Ucap Arum salah satu pemain Gamelan Gendhing Bahana Group. (Swbh)

 

 

Read more

TEATER PeBeI UAD PENTASKAN NASKAH TRUST UNTUK TIGA KOTA

Dalam rangka turut serta menambah semaraknya pertunjukan teater di Indonesia khususnya di Provinsi DIY, tahun ini komunitas Teater PeBei Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia akan menggelar pertunjukan Drama Realis Satu Babak Lima Adegan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Pentas Produksi ke-10 Teater PeBei UAD dan merupakan realisasi dari program kerja tahunan komunitas Teater PeBei UAD dalam menyongsong Milad Teater PeBei yang ke-9 pada tanggal 5 Oktober 2010.

Pertunjukan drama yang berjudul T.R.U.S.T (Tuan Raden Urip Suwondo Tercinta) yang diadaptasi dari karya yang berjudul ‘PETI MATI’ karya Yessy Anwar. Pertunjukan drama ini disutradarai oleh Dinar S. Setyawan dan Hendra Ibnu sebagai Pimpro (pimpinan produksi).

Pementasan yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2010 bertempat di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, yang digelar dalam dua waktu pertunjukan yaitu: Pukul 15.00 WIB yang khusus diperuntukkan bagi pelajar SD, SMP dan SMA serta Pukul 19.30 WIB yang diperuntukkan bagi kalangan Mahasiswa dan Umum. “Pementasan tersebut Insya’ALLAH juga akan dipentaskan di beberapa tempat seperti Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY, yang akan dilaksanakan selanjutnya pada bulan Oktober 2010. Berkaitan dengan rencana tersebut, Teater PeBei UAD masih mencoba mempersiapkan semuanya termasuk masalah budget yang tidak sedikit” tegas Hendra Ibnu selaku pimpro yang juga bermain dalam pementasan tersebut.

Pertunjukan teater tersebut melibatkan 30 orang pemain, yaitu terdiri dari 15 tokoh utama pembangun jalannya cerita yang dalam pementasan ini akan diperankan oleh anggota Teater PeBei UAD : Hendra Ibnu TYB, Arees’to SsnT, Erika Nandra RM, Iqbal Ibnu RDD, Pramugara BNTT, Inuk Nuri R, Yuana Ramahwati, Asty Orenz DP, Ephiep Tralala, Shinta W3U, Susi D’Ast, Dina Mungile, Fa Adhilla, Anes Prabu, Setiawan SDJ. Sedangkan 15 pemain dari 30 pemain tersebut adalah figuran.

Acara ini terselenggara atas dukungan dari banyak pihak yaitu : Pimpinan UAD, EDSA UAD, Dewan Teater Yogyakarta, Taman Budaya Yogyakarta, Pemerintah Daerah Propinsi DIY, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Studio Pertunjukan Sastra Yogyakarta, Jogja TV, SKH Kedaulatan Rakyat, Koran Minggu Pagi, Koran Merapi, Penerbit Navila, Djanur Advertizing, MatAir Production, D’VINA Phonesell, Teater JAB, Teater 42, Saka Teater Yogyakarta, Teater Satoe Wadjah, Thak!Thik!Thuk!Artsol, dan Para Sarjana Teater PeBei di seluruh Indonesia. (docPbi/Sbwh)

 

 

Read more

KKN UAD Membantu Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium

Sejumlah 360 orang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diterjunkan di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Senin (12/07) kemarin. Penerjunan KKN kali ini merupakan penerjunan ketiga untuk tahun 2010. Penerjunan sebelumnya merupakan KKN Posdaya dan KKN Relawan Muktamar Muhammadiyah Ke-46. KKN Relawan Muktamar hingga akhir Juli 2010 masih melaksanakan tugas di 45 Pimpinan Ranting Muhammadiyah.

Penyerahan KKN UAD dilakukan Kepala LPM UAD, Drs. H. Jabrohim, M.M. dan diterima Camat Salaman, Edy Suwasana, S.H.. Dalam kesempatan itu Jabrohim mengatakan bahwa KKN UAD periode ini dikaitkan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium atau The Millennium Development Goals (MDGs). Lebih lanjut Jabrohim menjelaskan MDGs berisikan tujuan kuantitatif yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini UAD Sebagai salah satu unsur pemangku kepentingan, memandang perlu untuk terlibat di dalamnya. Salah satu bentuk keterlibatan tersebut diwujudkan melalui KKN UAD yang diarahkan pada pencapaian MDGs itu.

MDGs memiliki delapan tujuan, yakni mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan untuk pembangunan. Di Indonesia, tujuan pertama MDGs, yakni mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan oleh pemerintah ditargetkan tercapai pada 2015.

Dalam mendukung upaya Pemerintah tersebut, yang dilakukan oleh KKN UAD antara lain adalah mengintensifkan zakat. Cara ini ditempuh dengan ceramah-ceramah mengenai kewajiban zakat dan menjelaskan bahwa zakat tidak hanya untuk konsumtif tetapi dapat juga untuk usaha (pemberdayaan ekonomi warga miskin). Kegiatan MDGs lainnya yang akan dilaksanakan antara lain pendampingan terhadap anak-anak dalam belajar, bimbingan belajar, pemberantasan buta aksara, pelatihan kepemimpinan untuk remaja perempuan, ceramah tentang gender, penyelenggaraan kegiatan POSYANDU, bekerjasama dengan Puskesmas dan RS PKU Muhammadiyah melaksanakan pelayanan kesehatan, ceramah tentang kesehatan reproduksi, pendataan dan pengadministrasian golongan darah warga, ceramah tentang NAPZA, HIV, AIDS, dan penyakit menular lainnya, dan pengembangan kemitraan dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (Swbh/Humas Lpm)

 

 

Read more

PROGRAM STUDI PPKN UAD Mengadakan Seminar Nasional

Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu (19/06) kemarin mengadakan Seminar Nasional bertempat di Auditorium Kampus II UAD Jln. Pramuka 42 Sidikan Yogyakarta. Seminar Nasional tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional RI 2010.

 

Seminar Nasional yang mengambil tema “Revitalisasi Pendidikan Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan Nasional” dihadiri oleh Prof. Dr. Kunto Wibisono, Prof. Dr. Edi Suadi Hamdi, Dra. Mardina Indras Wati, Prof. Dr. Wuryadi, Drs. Zaenal Mursalim dan Prof. Dr. Kaelan Sebagai pembicara. Perbicangan berlangsung seru dan direspon dengan baik oleh mahasiswa dan dosen serta guru yang mengajar PPKn.

 

Acara yang berlangsung dari pagi sampai sore tersebut lebih banyak mengulas tentang kedudukan Pancasila yang semakin kurang perhatiannya dalam dunia pendidikan. Pendidikan Pancasila seakan tertutupi oleh berbagai pelajaran yang di jadikan Ujian Nasional (UN).

 

Prof. Dr. Kaelan menjelaskan bahwa semua pendidikan itu penting, semua saling mempengaruhi tapi yang terjadi sekarang, ujian yang diwajibkan dibatasi pada pelajaran-pelajaran tertentu. Apa lagi ujiannya hanya mengarah pada sesuatu yang sifatnya pragmatis yang hanya mengacu pada satu tujuan dan mengabaikan yang lainnya. Jika masih barjalan seperti itu bukan tidak mungkin dunia pendidikan di Indonesia menjadi tidak seimbang.

 

Acara semakin ramai ketika masuk pada sesi tanya jawab. Para audien saling berebutan untuk mendapatkan kesempatan dalam bertanya dan mengetahui lebih jauh langkah dan implementasi pancasila dalam dunia pendidikan pancasil di Indonesia.

 

“Implementasi pancasila dalam dunia pendidikan di Indonesia sekarang mulai berkurang dan generasi sekarang tidak lagi memahami arti pancasila tapi menghafal saja. Akibatnya esensi dari pancasila tersebut sedikit mengalami perubahan yang mengkhawatirkan mutu dan moral pendidikan di Indonesia. Sehingga warisan nilai moral dan agama bagi generasi penerus mengalami kesulitan dalam memahami isi dalam pancasila”. Tegas Prof. Dr. Wuryadi ketika menyampaikan presentasinya. (Sbwh)

 

 

Read more