REKTOR UAD MAIN KETOPRAK

REKTOR UAD MAIN KETOPRAK“Pemimpin tidak hanya untuk kau anakku tapi setiap orang berhak menjadi pemimpin”, begitulah salah satu pesan yang disampaikan dalam pementasan Ketoprak Minggu (18/12) kemarin di Auditorium Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jln. Kapas No. 9 Semaki Yogyakarta, Indonesia. Selain Rektor UAD, pementasan juga diikuti oleh para karyawan UAD seperti: Pak Ngedi Widodo (Satpam), Pak Anwar (Kayawan LPM), Pak Dwi Santoso (Kepala Kantor Universitas), Pak Hendro (Kepala Bidang Aset), Bu Hartini (Kepala LP2Ai), Pak Nuri (Dosen PBI), Pak Seno (Wakil Rektor II), dan Pak Edi Kusuma (Staf LPP). Pementasan bernuansa humor tersebut sangat menghibur para penonton yang setia sampai akhir pementasan.

Drs. Kasiarno, M.Hum, selaku rektor UAD mengungkapkan “Ini merupakan pertama kali saya bermain ketoprak, walaupun dulu pernah menjadi pemain teater. Tapi tidak bisa dipungkiri rasanya masih kaku, apalagi persiapannya hanya dua hari saja” jelasnya saat ditemui di kantornya.

Pementasan ketoprak yang berjudul Sandi King Sinandi itu merupakan dakwah kultural seperti halnya yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan dulu. “Selain ingin melestarikan budaya, dalam pementasan ini kami juga ingin menjelaskan tentang bagaimana pentingnya budaya tanpa mengenyampingkan agama” ungkap Pak Anwar selaku sutradara dan penulis naskah tersebut.

Pagelaran ketoprak tersebut memberikan warna baru dalam acara puncak perayaan Milad UAD Setengah Abad itu. Pak Kasiarno menambahkan pementasan-pementasan akan sering dilakukan mengingat di UAD komunitas Seni dan komunitas teater sangatlah banyak dan mempunyai bakat-bakat yang bagus. Bukan tidak mungkin suatu saat akan diadakan festival kesenian di UAD” ungkapnya sasat ditemui di kantornya.

Ketoprak yang bercerita tentang konsep kepemimpinan tersebut menyuguhkan pesan moral tentang bagaimana pemimpin, bagaimana kebudayaan dan agama. Ini terlihat dari percakapan dan alur cerita yang disuguhkan dalam pementasan ketoprak tersebut. Pementasan berakhir Pukul 01.30 pagi itu diakhiri dengan pemberian doorprize pada pemenang undian yang diberikan sebelum acara dimulai.(Sbwh)

 

 

Read more

MAHASISWA UAD IKUTI PELATIHAN JURNALISTIK SUARA KAMPUS DI KR

MAHASISWA UAD IKUTI PELATIHAN JURNALISTIK SUARA KAMPUS DI KRBertempat di Aula KR (Kerdaulatan Rakyat) Sabtu (18/12) kemarin, para mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indoensia, mengikuti Pelatihan Jurnalistik. Pelatihan juga diikuti oleh perwakilan dari UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) dan UMB (Universitas Marcubuana).

Acara yang dimulai jam 09.00 WIB itu menjelaskan tentang KR, Suara Kampus, materi dasar jurnalistik dan materi penulisan berita serta laporan investigasi dan simulasi reportase. Bapak HM. Winarno Sawawi, SE,MB sebagai pemateri pertama menjelaskan bagaimana seseorang sukses dalam menjadi reporter dan apa yang harus dilakukannya. Dalam penjelasannya beliau mengatakan “Menjadi reporter itu satu persen adalah bakat, sembilan puluh sembilan persen adalah praktek belajar. Tekun dalam berlatih menulis berita akan membentuk wartawan dengan sendirinya, tinggal bagaimana seseorang bertanggungjawab”.

Penjelasan dengan bentuk tanya jawab itu ditanggapi dengan serius oleh para mahasiswa UAD. Hal tersebut terlihat dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan. Pada materi kedua para mahasiswa disuguhkan dengan penjelasan tentang bagaimana menulis berita yang disampaikan oleh Bapak Krisno Wibowo.

“Dalam pembuatan berita idialis sebagai wartawan harus dikesampingkan agar berita terlihat objektif. Keseimbangan dalam media haruslah ada dan harus hidup, tapi harus mempuyai nilai-nilai yang harus diangkat agar pembaca tertarik” jelas pak Krisno Wibowo saat menjelaskan materi kedua.

Di akhir pelatihan, mahasiswa diajak rapat redaksi, penentuan tema-tema liputan masing-masing peserta. Selanjutnya kegiatan reportase dan penulisan berita akan dilaksanakan selama satu minggu sekali dengan praktek langsung di lapangan.(Sbwh)

 

 

Read more

UAD ADAKAN SEMINAR NASIONAL

 

Dalam rangka MILAD Universiats Ahmad Dahlan (UAD) ke-50. UAD akan mengadakan seminar Nasional bertema “ICT Dalam Dunia Pendidikan”. Seminar ini diselenggarakan sebagai media untuk membedah, sejauh mana ICT (Information Communication Technology) menjadi sarana dan peluang untuk peningkatan kompetensi siswa. Selain seminar, sejumlah peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan (workshop) penggunaan IT dalam pembelajaran. Para peserta workshop ini diharapkan dapat mengembangkan penggunaan IT di sekolah masing-masing.

 

Seminar ini akan mengundang ahli pendidikan, praktisi IT dalam pendidikan dan Guru pengguna IT dalam proses belajar mengajar. Cocok diikuti oleh sekolah yang memiliki visi kompetisi yang tinggi untuk maju.

 

Bagi yang ingin ikut langsung saja mendaftar ke

 

Suryo Saputro di (JPMIPA FKIP Kampus III) Hp: (0274) 8250518 atau

konfirmasi ke Hanifah dan Haryanto Hp: (0274) 563515

 

Pendaftaran terakhir tanggal 4 Februari 2011

 

 

Read more

Mendiknas : Tugas Paling Penting adalah Membangun Mindset (Pola Fikir)

Mendiknas : Tugas Paling Penting adalah Membangun Mindset (Pola Fikir)Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA, selaku Menteri Pendidikan Nasional RI menyampaikan Pidato Ilmiah pada acara puncak Milad ke-50 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia tanggal 18 Desember 2010 bertempat di Auditorium Kampus I UAD Jl. Kapas No. 9 Yogyakarta. Dalam acara yang dihadiri karyawan, dosen dan perwakilan mahasiswa UAD tersebut di semarakkan dengan penyerahan Sertifikasi ISO 9001:2008 dan IWA2:2007 serta Pidato Tahunan Rektor UAD.

Dalam awal pidato ilmiahnya Mendiknas RI menyampaikan bahwa perlunya integritas moral dalam perjuangan mengelola lembaga pendidikan. Apalagi dalam pengelolaan tersebut terkadang menimbulkan perselisihan dan perbedaan pendapat antar sesama pengelola (yayasan). Jadi, masing-masing pihak harus dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari siapapun. Beliau mengisahkan sebuah cerita sederhana tentang pentani durian dan seorang pencuri (maling). Integrasi moral mengandung dua unsur. Pertama, unsur transpendensi yang disimbolkan dengan kata insya Allah (segala sesuatu terkait dengan Yang Maha Kuasa). Kedua, unsur ikhtiar yaitu perlu usaha dan kerja keras dalam mencapai sesuatu. Kedua unsur tersebut merupakan paket dalam integritas moral yang harus terus dikembangkan.

Mendiknas RI kemudian melanjutkan bahwa sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jumlah penduduk di atas 200 juta orang harus bersyukur, karena di dunia hanya ada 4 negara yang penduduknya di atas 200 juta dan salah satunya adalah Indonesia. Sebuah potensi yang harus disyukuri dalam hal demographic defident karena dapat menghasilkan generasi-generasi produktif di masa mendatang. Generasi-generasi produktif tersebut akan menjadi kekuatan yang luar biasa jika memenuhi dua syarat. Pertama harus pintar, yaitu dalam seluruh aspek intelektualitas dan kedua harus sehat, dalam aspek kesehatan yaitu sehat jasmani dan rohani. Dengan dua syarat tersebut bangsa Indonesia diharapkan mampu menjadi bangsa yang dapat bersaing di tingkat Internasional.

Dalam hubungannya dengan Muhammadiyah, Mendiknas RI menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia telah meletakkan dasar-dasar yang kuat. Dasar-dasar tersebut terkandung dalam dua hal, pertama kesehatan yang diwujudkan dengan rumah sakit dan pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah. Kedua hal tersebut merupakan permasalahan yang tidak ada habisnya hingga kapanpun. Untuk itu, UAD punya peran yang besar dalam kedua hal tersebut yaitu mencerdaskan dan menyehatkan.

UAD dalam usia yang sudah mencapai 50 tahun ini, telah mampu meberikan secercah harapan dan pencerahan dengan berbagai program dan prestasi yang telah diraih. Hal tersebut harus tetap dipertahankan dan ditingkat, karena jika bangsa Indonesia mampu demikian, maka akan menjadi bangsa yang luar biasa di masa mendatang sebagaimana banyak pihak yang telah memprediksikan (meramalkan) hal tersebut, terbukti dengan dimasukkannya Indonesia dalam anggota G20.

Peran paling penting yang dapat dilakukan UAD dalam membangun bangsa adalah membangun pola fikir (mindset) yang terdiri dari lima tingkatan. Pertama, pola fikir yang didasari pada disiplin ilmu tertentu. Permasalahannya adalah tidak semua persoalan dapat diselesaikan dengan salah satu disiplin ilmu saja. Oleh karena itu, harus dikembangkan pola fikir kedua, yaitu mensintesiskan disiplin ilmu atau Ijma dari berbagai disiplin ilmu. Permasalahan berikutnya adalah terkadang persoalan yang dihadapi tidak ditemukan dalam disiplin ilmu yang ada, sehingga dibutuhkan pola fikir ketiga yaitu pola fikir kreatif (Ijtihad). Hal-hal yang baik/positif tetap dipertahankan dan mengambil hal-hal baru yang mendukung hal-hal yang telah ada.

Persoalan tidak kemudian berhenti disitu, karena persoalan berikutnya yang muncul adalah perbedaan-perbedaan dan pertentangan antara kalangan teredukasi dengan tidak teredukasi. Kalangan teredukasi ciri khasnya jika ada masalah berusaha untuk dicarikan penyelesaian/solusi. Sedangkan kalangan yang tidak teredukasi ketika ada masalah akan mempermasalahkan masalah tersebut. Maka dari itu diperlukan pola fikir keempat yaitu pola fikir menghargai dan mengormati terhadap setiap perbedaan. Dalam pola fikir tersebut tetap dapat menimbulkan persoalan yaitu tidak selamanya orang bisa saling menghargai dan menghormati apalagi jika daya tahannya memudar baik karena ketidakpuasan maupun provokasi. Untuk itu terakhir perlu dikembangkan pola fikir kelima yaitu pola fikir yang berbasis pada etika. Etika tidak hanya menyangkut benar dan salah tapi juga bisa menempatkan diri kapan harus berbicara dan kepada siapa berbicara.

Dengan berbekal pola fikir di atas, diharapkan dapat dijadikan modal bagi perguruan tinggi khususnya UAD yang sedang merayakan Milad ke-50 untuk menjadi pencerah dan lampu penerang bagi sekelilingnya. Untuk mengahsilkan manfaat dan pencerahan yang optimal diperlukan power dan upaya-upaya yang saling didukung oleh segenap sivitas akademik UAD. (hasan)

 

 

Read more

Pidato Tahunan Rektor : Penerapan Standar Mutu Internasional Perlu Dukungan Sivitas Akademik UAD

Pidato Tahunan Rektor Universitas Ahmad Dahlan yogyakarta indonesiaPidato Tahunan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia disampaikan dalam acara puncak Milad ke-50 UAD (18/12) bertempat di Auditorium Kampus I UAD Jl. Kapas No. 9 Yogyakarta. Dalam acara yang dihadiri karyawan, dosen dan perwakilan mahasiswa UAD tersebut di semarakkan dengan Pidato Ilmiah Prof. Muhammad Nuh, DEA selaku Menteri Pendidikan Nasional RI serta penyerahan Sertifikasi ISO 9001:2008 dan IWA2:2007.

Dalam pidato tahunannya, Rektor UAD, Drs. H. Kasiyarno, M.Hum mengawali dengan pemaparan kondisi Yogyakarta yang belakangan ditimpa musibah erupsi Gunung Merapi paling besar sepanjang 100 tahun terakhir. Musibah tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa di samping kerugian harta benda dan tempat tinggal. Termasuk salah satu korbannya adalah mahasiswa UAD bernama Yeni Pertimah Ekasari (mahasiswa Fakultas Hukum) yang meninggal dunia tersapu awan panas Merapi.

Rektor UAD kemudian melanjutkan pidatonya bahwa UAD harus bersyukur karena kembali mampu mempertahankan posisi sebagai salah satu kampus yang dipercaya masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan tetap tingginya minat masyarakat yang menempuh studi di UAD. Tercatat 3.089 orang dari 4.623 lulusan SLTA yang lolos seleksi dan menjadi mahasiswa baru UAD tahun 2010. Dari catatan jumlah mahasiswa baru tersebut, tercatat juga 18 mahasiswa asing yang berasal dari China, Inggris, Thailand dan Philipina. Hingga saat ini mahasiswa luar negeri yang menempuh studi di UAD berjumlah total 81 orang.

Dalam upaya membangun UAD menjadi universitas bertaraf Internasional, telah dilakukan upaya kerjasama Internasional dalam bentuk pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian, publikasi dan rekrutmen mahasiswa pada institusi di China seperti : Guangxi Medical University, Guangxi University for Nationalities, HuaZong Normal University dan Hubei University of Chinese Medicie. Selain itu juga dilakukan pertukaran dosen dan mahasiswa ke institusi di Philipina seperti : The Universidad de Zamboanga, University of The Philippines, The Laguna State Polytechnic University, Ifugao State University dan Nevea Caseres University. Selain pertukaran mahasiswa dan dosen juga kerjasama internasional dalam bentuk program budaya dan akademik masing-masing dengan Universitas Sains Malaysia, Pemerintah Arab Saudi, Pemerintah Iran dan pemerintah Thailand.

Terkait Sertifikasi ISO 9001:2008 dan IWA2:2007, Rektor UAD menambahkan bahwa Pimpinan UAD menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya pada semua pihak yang terlibat. Sertifikasi tersebut bukan tujuan akhir, kebanggaan yang kita rasakan tidak boleh menjadikan kita terlena, karena setelah ini masih ada tugas besar yang menanti dan harus segera dikerjakan. Namun demikian perolehan sertifikasi tersebut merupakan kado istimewa bagi UAD yang sedang merayakan Milad ke-50.

Erat kaitannya dengan misi untuk mewujudkan UAD sebagai universitas bertaraf Internasional, UAD juga telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai perguruan tinggi bersaing di tingkat maya (internet) melalui beberapa perankingan web universitas dunia. Diantaranya adalah berdasarkan versi Webometrics Juli 2010, UAD menempati peringkat 5.287 dari 12.000 PTN/PTS dunia, sedangkan di tingkat Nasional, UAD menduduki peringkat 43 dari 140 PTS/PTN terkemuka. Pada perankingan terkemuka lainnya yaitu versi 4ICU (4 International Colleges and Universities), pada Juli 2010 UAD menempati peringkat 3.396 dari 10.000 PTS/PTN terkemuka di dunia, sedangkan untuk tingkat Nasional, UAD menduduki peringkat 28 dari 148 PTN/PTS di Indonesia. Sebuah capaian yang gemilang, mengingat prestasi tersebut melampui target yang telah dicanangkan pada tahun 2008 dan 2009 lalu.

Rektor UAD menutup pidato tahunannya dengan menyampaikan jika semua prestasi dan program yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 ini harus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya pada semua pihak yang terlibat baik dosen, karyawan, mahasiswa maupun mitra UAD. “Bagaimanapun keberhasilan tersebut dapat kita raih dan kita tingkatkan tentunya perlu dukungan segenap sivitas akademika UAD dan perlu menyatukan pikiran dan gerak langkah yang lebih kompak dalam mewujudkan cita-cita UAD menjadi PTM bertaraf Internasional berbasis pada nilai-nilai KeIslaman”, tegas beliau. (hasan)

 

 

Read more

Semarak Milad ke-50 UAD : Menuju Universitas Bertaraf Internasional

Semarak Milad ke-50Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia genap berusia 50 tahun pada tanggal 18 Desember 2010. Dalam Milad ke-50 ini UAD merayakannya secara spesial karena merupakan Milad setengah abad. Dalam puncak acara yang dilaksanakan di Auditorium Kampus I UAD Jl. Kapas No.9 Yogyakarta tersebut, disemarakkan dengan disampaikannya Pidato Ilmiah oleh Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA, selaku Menteri Pendidikan Nasional RI dengan mengusung tema : “Gerak pembaharuan pendidikan berbasis integrasi moral dan intelektual menuju universitas bertaraf Internasional”.

Menurut Mendiknas RI, bangsa Indonesia harus bersyukur memiliki potensi jumlah penduduk yang besar. Di dunia hanya 4 negara yang penduduknya di atas 200 juta dan salah satunya adalah Indonesia. Dengan potensi tersebut dapat dihasilkan generasi-generasi produktif sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa, negara di mata dunia. Kunci sukses untuk menghasilkan generasi produktif tersebut adalah pada dua hal. Pertama, pintar dari sudut pandang pendidikan. Kedua, sehat dari sudut pandang sehat jasmani dan rohani.

Acara puncak Milad ke-50 tersebut dibuka secara resmi oleh Drs. H. Kasiyarno, M.Hum, selaku Rektor UAD yang dilajutkan dengan Pidato Tahunan Rektor. Dalam pidatonya tersebut, Rektor UAD menyampaikan bahwa : “UAD dengan usia yang sudah 50 tahun ini diharapkan dapat melakukan akselerasi untuk mewujudkan visinya menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) bertaraf Internasional. Dengan kegiatan ini pula kami berharap dapat memberi sumbangsih pada dunia pendidikan di Indonesia di tengah-tengah persaingan dunia global”.

Acara yang dihadiri oleh karyawan, dosen dan perwakilan mahasiswa tersebut juga dimeriahkan dengan pemberian dan penyerahan Sertifikat ISO 9001:2008 dan IWA2:2007. Upaya penerapan standar mutu berbasis internasional tersebut tidak terlepas dari upaya UAD menuju universitas bertaraf Internasional sehingga dapat bersaing dan meningkatkan citra UAD di tingkat Nasional maupun Internasional.

Milad ke-50 UAD tersebut dihadiri juga oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Kopertis Wilayah V, mantan Rektor UAD, Rektor PTN dan PTS sekitar dan perwakilan pemerintah daerah propinsi DIY beserta perwakilan walikota Yogyakarta. Acara ditutup dengan ramah tamah dan santap siang. (hasan)

 

 

Read more

SMAN 5 Yogyakarta Raih Juara Nasyid di UAD

Lomba Nasyid tingkat SMA dan Mahasiswa se-DIYDalam rangka Milad ke-50, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia menyelenggarakan Lomba Nasyid tingkat SMA dan Mahasiswa se-DIY. Kegiatan yang dilaksanakan Ahad, (12/12) bertempat di Hall Kampus II UAD Jln. Pramuka 42, Sidikan, Yogyakarta. Tampil sebagai Juara I adalah Group Nasyid dari SMA 5 Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Suharmono, S.Pd. selaku Ketua Panitia mengatakan Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kampus terhadap kegiatan kesenian Islam. “Kami sengaja mengadakan kegiatan nasyid bukan band atau kesenian lain yang memiliki lebih banyak peminatnya. Dalam hal ini kami bertujuan ingin tetap mengembangkan dan melestarikan kegiatan kesenian yang Islami” demikian ungkapnya saat ditemui (11/12).

Lomba tersebut dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 13.00 WIB. Setiap peserta diharuskan membawakan dua buah lagu, satu lagu wajib dan satu lagu pilihan. Semua peserta dengan antusias mengikuti kegiatan. Tidak hanya siswa, guru-guru pendamping dari SMA pun ikut hadir. Selain itu pada kegiatan tersebut juga dihadiri Dra. Rina Ratih S.S.,M.Hum, salah seorang dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang juga merupakan panitia penyelenggara.

“Ini merupakan rangkaian kegiatan Pra-Milad UAD setegah abad. Sebelumnya berbagai kegiatan telah diselenggarakan seperti: pementasan Teater UAD, pembacaan puisi multi bahasa, mocopat dan lain-lain. Kami harap dengan adanya pementasan ini mahasiswa dapat bersentuhan langsung dengan dunia kesenian sekaligus memberikan apresiasi dalam menyambut Milad Setengah Abad”, ungkap Rina Ratih saat ditemui disela-sela pementasan. (sbwh)

 

 

 

Read more

Septiana : Tidak Menyangka Menjadi Lulusan Terbaik UAD

septiana wisudawati terbaikDuduk di depan dan menghargai dosen serta menyukai pelajarannya menjadi langkah yang baik untuk memahami pelajaran dengan santai. Begitulah cara Septiana Dewi, Lulusan Terbaik UAD periode 11 Desember 2010/2011 dalam menjalankan masa studinya selama di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia.

Mahasiswa dua bersaudara itu mengatakan tidak menyangka menjadi lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,90. Padahal kesehariannya biasa-biasa saja bahkan dia cendrung kaku dibanding teman-teman lainnya. “Saya hanya mencoba mencintai dan menghargai dosen untuk mendapatkan ilmunya dan menekuni dengan serius, selanjutnya saya menjalani keseharian seperti mahasiswa kebanyakan” ungkapnya santai.

Septiana Dewi adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi. Dia dikenal pendiam di kalangan teman-temanya, seperti mahasiswa kebanyakan dia juga tidak ikut organisasi di kampus dan dia tercatat mahasiswa sering telat jika ada kuliah di pagi hari. “Di pagi hari saya harus menyelesaikan berbagai pekerjaan. Ya mencuci baju, mencuci piring, menyiapkan sarapan pagi dan membereskan kamar sebelum berangkat. saya tidak akan berangkat jika belum menyelesaikan semua itu, makanya ketika ada kuliah pagi biasanya sering telat. Tapi meskipun telat saya tidak pernah duduk di belakang” Ungkapnya ketika ditemui (09/12).

Mahasiswi yang hobinya membaca itu mempunyai kebiasaan duduk di depan ketika perkuliahan berlangsung. Katanya duduk di depan membuatnya gampang memahami pelajaran dengan baik, selain itu duduk di depan tidak terganggu oleh mahasiswa yang lainnya, lebih konsentrasi.

Selain duduk di depan dia juga aktif di kelas dan tekun dalam belajar. “Saya selalu bertanya untuk melatih keberanian dan melatih untuk berpikir lebih luas tentang mata pelajaran, dan yang paling utama senang dengan dosennya maka akan dijamin lebih gampang menerima pelajarannya” ungkapnya

Mahasiswa berkacamata itu pernah menjadi asdos (Asisten Dosen). Hal itulah yang membantu dia dalam proses belajar, sebagai Asdos dia diharuskan menguasai mata pelajaran semester bawah untuk memberikan materi. “semenjak saya menjadi Asdos, saya selalu membaca mata kuliah semester bawah. Kalau saya jenuh dengan bacaan pelajaran, saya biasanya membaca komik untuk merilekskan otak saya” ucapnya sambil tertawa. (Sbwh).

 

 

Read more

WISUDA PERIODE 2010-2011 UAD SAJIKAN KOLABORASI GAMELAN DENGAN PADUAN SUARA

Sejak menit awal sajian gamelan sudah mewarnai kedatangan para tamu undangan dan wisudawan UAD yang diselenggarakan di gedung JEC (Jogja Expos Center) sabtu (11/12) kemarin. Konsep dikemas dengan Edutainmant dengan sedikit warna baru ada beberapa perubahan. Drs. Dedi Pramono, MHum, mengatakan konsep kali ini tidak hanya menawarkan kemegahan lampu saja, tapi juga mencoba memasukkan aura jawa dengan menampilakan gamelan disetiap moman-momen tertentu dan juga mengkolaborasikan dengan paduan suara UAD.

 

“Kami juga punya rencana pada wisuda tahun depan ingin menampilkan musik pantatonis, musik diatonic dan acapela dari mahasiswa” tambanya saat ditemui kemarin (10/12). Selain tampilan dan konsep baru tersebut, UAD juga meluncurkan lagu terbarunya yaitu Mars UAD yang diciptakan oleh seniman UAD Prof. Muhammad Affandi. Beliau juga yang menciptakan Himne dan logo milad UAD.

Konsep baru dengan tambahan Gamelan tersebut disambut dengan tepukan tangan para tamu undangan dan wisudawan. Dedi selau kepala biro akademik dan admin Universitas Ahmad Dahlah menegaskan dengan adanya konsep edutainman tersebut diharapkan mampu memberikan suasana yang nyaman dan terhibur agar tidak jenuh dalam berlangsungnya acara wisuda tampa menghilangkan kesakralan akademisi saat acara wisuda berlangsung.

 

Meskipun acara wisuda sempat tertunda karena bencana merapi dan waktu itu Gedung JEC digunakan untuk para pengungsi korban letusan merapi, akhirnya acara pelepasan ditunda. Yang awalnya dijadwalkan pada tanggal 13 November akhirnya pada 11 Desember perayaan wisuda UAD dilaksanakan dengan meluluskan 702 wisudawan dengan 82 cumloade. Pelepasan berjalan dengan lancara tampa ada halangan. (Sbwh)

 

 

Read more

UAD ADAKAN SOSIALISASI S2 DAN S3

UAD berikan peluang bagi dosen

untuk melanjutkan s2 dan s3 di luar negri. Para dosen UAD sangat antusias menanggapinya

 

studi lanjut s2 dan s3

Senin (06/12) kemarin UAD adakan sosialisasi Beasiswa S2 dan S3 di Luar negri. sosialisasi tersebut di hadiri oleh dosen-dosen dan di sambut langsung oleh Pak Rector UAD. Acara yang berlangsung di Ruang sidang Kampus I, Jln. Kapas 9 Semaki Yogyakarta itu menghadirkan Koordinator perwakilan dari Australia.

 

Pada kesempatan tersebut ibu Meri selaku koordinator dari Australia banyak memberikan berbagai tips-tips dalam mempergampang dalam menjalani wawancara beasiswa. Beliau mengungkapkan “Ada beberapa pertanyaan yang paling mempengaruhi dalam menentukan masuk tidaknya pelamar pada saat diwawancara. Jika pertanyaan itu tidak bisa dijawab dengan baik bukan tidak mungkin pelamar tidak akan diterima” Ungkapnya.

 

“Saya akan berusaha membatu dari awal sampai Akhir jika bapak dan ibu berkenan untuk mengikuti program S2 dan S3 ini. Ini adalah peluang bagi pabak ibu untuk menamba ilmu di luar negri dengan gratis. Saya berharapan setelah presentasi ini banyak dari pabak dan ibu yang berminat menghubungi saya untuk mendaftar dalam belajar mengembangkan diri dan menambah wawasan lebih luas di Australia” Ucap Meri pada saat melakukan sosialisasi.

 

Setelah presentasi para dosen terlihat antusias menanggapi penyampaian tentang beasiswa tersebut. Ini terlihat banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para dosen pada kesempatan itu. Pak Drs. Susena, M.M menyampaikan “Sosialisasi ini sangat membantu dosen dalam mengetahui informasi terkini tentang studi lanjut yang dilakukan pemerintah. Dengan diadakannya sosialisasi tersebut, di harapkan dosen dapat terdorong dan termutifasi untuk mengembangkan diri. Selain itu kegiatan ini akan memberikan kesempatan bagi dosen yang ingin melanjutkan studinya terutama bagi dosen muda” tegas Pak susena selaku Wakil Rektor II saat ditemui di acara tersebut. (Sbwh)

 

 

Read more