Kunjungan Akademis BK Universitas Malang ke BK UAD

Kunjungan universitas malang ke prodi bimbingan konseling universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaJumat (10/06/2011), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mendapat kunjungan dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) BK Universitas Malang (UM). Kunjungan yang disambut langsung oleh Wakil Dekan (WaDek) Dra. Tri Wahyuningsih, M.Hum. ini betempat di Auditorium Kampus II, Jl. Pramuka, No. 42, Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta.

Kunjungan ini merupakan kunjungan akademis tahunan dalam rangka Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan BK Universitas Malang (UM). Dalam kunjungannya, ada 84 mahasiswa yang ikut, kesemuanya adalah mahasiswa angkatan 2009. Kunjungan ini didampingi oleh 2 dosen, yaitu Dra. Nurhidayah, M.Pd. yang merupakan dosen pembimbing KKL dan Yuliati Hotifah, S.Psi., M.Pd.

“Sebelumnya kami telah singgah di RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat) di Jakarta. Terus kami juga mampir di UPI Bandung. Kunjungan ini adalah tujuan akademis akhir kami. Setelah ini kami akan berkeliling merefresh kelelahan kami”, ujar Rakmahadi Tantram Hidayah yang menjadi ketua rombongan dalam perjalanan tersebut.

“Ini sebagai kunjungan balasan kami untuk BK UAD. Karena pada tahun 2009 lalu kami pun mendapat kunjungan yang sama. Sebenarnya di Jogja ini banyak kampus yang memiliki prodi BK-nya. Tapi kami jatuh cinta pada UAD. Alasannya konkrit, dari survey saya sebagai dosen pembimbing KKL, hampir delapan puluh persen mahasiswa kami (yang kali ini KKL) muslim, dan mereka jatuhkan tujuan ke UAD karena mereka ingin perjalanan KKL kali ini mendapatkan poin plus, yaitu dengan mendapatkan ilmu keislaman dari kampus islam. Ini sudah menjadi harga mati”, papar Dra. Nurhidayah, M.Pd., salah satu dosen senior BK UM saat diwawancarai sesaat setelah memberi sambutan.

Konsep pembelajaran yang dikedepankan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan adalah konseling islami. Konsep ini merupakan salah satu muara dari proses pembelajaran yang terlaksana di kampus.

“Kami sudah mensosialisasikan keseriusan kami untuk mengusung dan mengedepankan konseling islami pada bulan April kemarin dalam perkuliahan umum kami. Kalau di Universitas Negeri Yogyakarta, BK dikenal sebagai Bimbingan Konseling Multikultur, konseling yang religius adalah muara kami. Menurut pemaparan dosen pendamping mereka, ini merupakan salah satu alasan UM ke UAD. Sebagai kampus Islam, kita harus mengedepankan nilai keislaman. Lewat kunjungan seperti inilah salah satu kiat kami menyebarluaskan konseling yang islami.” tegas Dody Hartanto, M.Pd., Kaprodi BK. (IHS)

Read more

Kopma UAD Gelar Bazar Buku Gokil – Big Discount

Membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca kita akan tahu dunia seisinya. Baik yang tampak oleh mata maupun yang tak terjamah oleh mata.

Tapi pernyataan ini tidak bisa berjalan secara maksimal tanpa adanya buku-buku berkualitas. Buku yang baik dan berkualitas adalah penentu akhir proses kepribadian seorang pembaca atau yang lebih dikenal dengan kutu buku. Dan karena seorang kutu buku inilah sebuah buku akan memiliki nilai kesuciannya.

Belum hengkang dari ingatan perihal Bazar Buku yang digelar oleh POROS UAD di satu minggu awal bulan juni ini (terhitung 29 Mei 2011 – 4 Juni 2011), kini Kopma (Koperasi Mahasiswa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ikut

menjawab pernyataan di atas dengan mengadakan Bazar Buku. Bazar yang bertema Bazar Gokil – Big Diskon ini digelar di hall kampus UAD II, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta.

“Kegiatan ini adalah program kerja dari salah satu divisi yang kami miliki, yaitu divisi usaha. Bazar ini kami gelar selama satu minggu, mulai hari Senin, 6 Juni 2011 sampai dengan hari Sabtu, 11 Juni 2011. Dan kami akan buka dari jam 09.00 WIB sampai 16.00 WIB. Kami memberikan banyak diskon dalam bazar ini. Kami pun bekerjasama dengan banyak penerbit ternama, seperti Pustaka Pelajar, Bentang, Jalasutra, Galang Press, Diva Press, dan lain-lain.” jelas Rika Fajar Rahmadi, ketua panitia dalam kegiatan bazar saat diwawancarai di sela-sela kesibukannya melayani pembeli.

Buku merupakan partner sejati seorang mahasiswa. Dengan buku mahasiswa akan lebih banyak tahu perihal yang tidak mereka ketahui. Interaksi di kelas dengan teman dan dosen hanya sebagian persen saja dari titik tolak keberhasilan seorang mahasiswa dalam mengenal disiplin ilmu yang mereka dalami. Selebihnya adalah kolaburasi mahasiswa dengan bahan bacaan, yaitu buku. Selain di perpustakaan (yang terkadang kurang memiliki kelengkapan), seorang mahasiswa hendaknya berburu buku di luar perpustakaan (kampus).” Buku adalah partner sejati seorang mahasiswa. Untuk mendapatkan buku berkualitas, perpustakaan memiliki keterbatasan. Oleh Karena itu, lahirlah bazar ini.

Kami sangat berharap dengan adanya buku-buku murah yang berkualitas ini, mahasiswa dapat menambah wawasan keakademisannya. Tidak hanya kuliah, kampus, dan kantin,” papar Andri Nurwibowo, mahasiswa pendidikan Matematika kelahiran Wonosobo yang menjabat menjadi ketua Kopma periode 2011-2012. (IHS)

Read more

International Pharmaceutical Student’s Federation Adakan Vampire Day: “One Drop for Nusantara”

Sabtu (11 Juni 2011), International Pharmaceutical Student’s Federation (IPSF) mengadakan acara “vampire day”, berpusat di kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jl. Prof. Dr. Soepomoho, S.H. Janturan Umbulharjo. Kalau dilihat dari namanya, serem juga nih “Hari Vampir”, seolah-olah horor gimana gitu. Tapi, tunggu dulu, sebenarnya ini adalah suatu acara donor darah yang diper”lomba”kan oleh IPSF. IPSF ini merupakan organisasi tempat kumpulnya anak FARMASI seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, ada juga organisasi yang menyatukan calon Farmasis se-Indonesia. Namanya ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Indonesia). Kalau dilihat dari namanya, ada kata senat, tapi sebenarnya setiap mahasiswa farmasi itu bagian dari ISMAFARSI. ISMAFARSI wilayah JOGLOSEPUR (Jogja, Solo, Semarang, Purwokerto) yang beranggotakan 12 Universitas dari wilayah Joglosepur (UAD, UGM, UII, USD, UMS, USB, UWH, STIFAR YAPHAR, UMP, UNSOED), demikian penjelasan panitia dengan panjang lebar.

Kegiatan inti ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan jumlah pendaftar sebanyak 72 orang. Akan tetapi hanya 29 kantong darah yang masuk, sisanya tidak memenuhi syarat. Aksi ini diikuti oleh 7 komsat (UII, UGM, UMP, USB, UMS, STIFAR, UAD). Di sela aksi donor darah diselingi dengan hiburan live musik dari komsat UII dan UAD. Selain itu juga ditayangkan iklan singkat mengenai manfaat dari donor darah. Acara ini mendapatkan antusias tidak hanya dari mahasiswa tetapi juga dari masyarakat sekitar kampus III UAD. Kegiatan berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Aksi donor darah diakhiri pada pukul 14.00 WIB.

Tema Vampire Day kali ini: “One Drop for Nusantara”. Satu tetes darah kita bisa membantu orang lain, menyelamatkan orang lain. Maka dari itu kita angkat subtemanya “Be Hero with Your Blood! Ini saatnya, darahmu selamatkan jiwa mereka yang membutuhkan”. Kita mungkin tiak terlahir jadi manusia super kuat kayak superman atau manusia super kaya yang bisa beli dan bikin peralatan canggih kayak batman buat nyelamatin orang-orang di sekitarnya. Tapi kita tetep bisa jadi hero kok, hanya dengan mendonorkan darah. Penjelasan panitia lebih lanjut. (IIS/@)

Read more

Kopertis Wilayah V dan Dikti Mengklarifikasi dan Memvalidasi Data Dosen PT

Awal bulan Juni 2011 lalu pihak Dikti sudah mencermati hasil validasi data dosen yang dilakukan oleh Ditjen Dikti, di mana terdapat ketidaksesuaian data pada halaman http://evaluasi.dikti.go.id dengan data yang ada di perguruan tinggi.

Pihak Kopertis Wilayah V sudah memberikan surat undangan (surat Kopertis V no: 1676/K5/KP/2011 tertanggal 8 Juni 2011) bagi pengelola EPSBED PTS untuk mendata ulang transaksi dosen di PT-nya masing-masing.

Kopertis Wilayah V juga sudah menyediakan alat berupa software database yang siap diisi oleh pengelola EPSBED, dan harapan dari Kopertis tentunya semua data dosen harus valid sesuai dengan kondisi saat ini. Pihak universitas juga bisa mendistribusikan software tersebut ke masing-masing prodi untuk ditindaklanjuti dengan entry data dosen terbaru oleh tim EPSBED tingkat fakultas/prodi.

Informasi validasi ini bisa dilihat di situs Kopertis Wilayah V. dan software database data dosen bisa juga didownload di repository UAD.

Read more

Dua Robot UAD Akan Menyerbu UGM

robot sang penakluk api RoelkuadHari Sabtu, Minggu 11, 12 Juni 2011 merupakan hari yang cukup menegangkan bagi tim Robot dari Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UA) yang akan berlaga di ajang Kontes Robot Tingkat Nasional (KRTN) yang berlangsung di gedung Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dua tim pasukan robot UAD dipimpin langsung oleh Panglima Robot UAD, Bapak Nuryono Satya Widodo, S.T., M.Eng. untuk berjibaku melawan pasukan robot-robot lain yang berasal dari universitas-universitas se-Indonesia.

Dua tim robot UAD sudah dipersiapkan jauh hari sebelum perlombaan dimulai, dan sempat dipajang di ajang FTI Expo 2011 di bulan Mei 2011 lalu. Tim pertama adalah Roelkuad (Robot Elektro UAD) dikomandani oleh Wahono Cipta Rahayu yang beranggotakan Fery Yusmianto dan Firmana Setia Budi. Tim pertama ini akan berlaga di group Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI). Kontes Robot Cerdas Indonesia tahun 2011 (KRCI-2011) ini merukana wahana untuk mendorong kemampuan kreativitas mahasiswa menggunakan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya dalam membuat suatu sistem berbentuk desain robot cerdas yang ditujukan untuk menemukan dan memadamkan api lilin yang diletakkan dalam suatu bentuk bidang menyerupai bangunan rumah tinggal.robot lanange jagat

Tim kedua adalah Lanange Jagad yang dikomandani oleh Prima Artantyo Shogi P. yang didampingi oleh Meldi Rahma Saputra dan Riskiyanto. Tim kedua ditujukan untuk berkiprah di kancah Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). KRSI merupakan suatu ajang kompetisi perancangan dan pembuatan robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertama kali diadakan pada tahun 2009 yang mengangkat tema Robot Penari Jaipong dan pada tahun 2010 dengan mengangkat tema Robot Penari Pendet. Setiap tim peserta yang terdiri dari 3 (tiga) mahasiswa dengan seorang dosen pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu atau beberapa robot yang terkoordinasi untuk menampilkan seni budaya yang diinginkan sesuai tema kontes. Untuk KRSI 2011, sesuai dengan momentum yang tepat dalam gema nasional membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya-budaya Nasional maka tema yang diangkat adalah “Robot Klono Topeng”. Kegiatan KRSI 2011 ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2011 tingkat Nasional pada tanggal 11-12 Juni 2011 yang dikoordinasi dan didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional bekerjasama dengan institusi perguruan tinggi yang ditunjuk.

Selamat berjuang tim robot UAD, semoga keberhasilan menyertai langkah-langkahmu. Amin. (@)

Read more

Seminar Antisipasi Penyusupan Faham dan Aliran Sesat: “NII Menjadi Doktrin Otak”

Hilangnya beberapa mahasiswa akhir-akhir ini memang meresahkan masyarakat. Orang tua mahasiswa mengeluhkan hal tersebut karena jauhnya jarak pantauan mereka kepada anaknya. Kampus sebagai tempat penitipan dan mencari ilmu menjadi sasaran dari berbagai pihak yang dirugikan, meskipun hal itu adalah ulah dari mahasiswa yang terlibat pada organisasi Negara Islam Indonesia (NII).

Doktrin yang dimiliki NII untuk mendirikan negara berdasarkan nilai-nilai Islam jika didengar sekilas tentu tidak salah. Yang salah adalah ketika praktik pelaksanaannya ternyata mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dan begitu mudah mengatakan orang lain kafir jika tidak mengikuti ajaran mereka.

Sofwan, salah satu pembicara pada acara seminar yang diselenggarakan oleh LPSI UAD dengan tema “NII dan Aliran-Aliran Sesat” Kamis (2/5/11) tersebut merupakan mantan petinggi di NII. Dia telah bergelut sekitar lima belas tahun di NII namun akhirnya sadar dan memutuskan keluar. Dalam kesempatan tersebut, dia memaparkan bagaimana kerja NII dari awal rekruitmen anggota sampai penanaman pemahaman tentang syariat yang telah diselewengkan kepada para pengikutnya. Hal itu bertentangan dengan Islam. Inilah yang tidak sesuai.

“Kami dulu tidak boleh mengaku sebagai anggota NII jika ditanya oleh orang karena jika masyarakat tahu tentu mereka akan antipati pada kami. Itu kami anggap sebagai jihad secara diam-diam, barulah pada saat yang kami anggap tepat kami boleh jihad secara terang-terangan. Jika ada jamaah, begitu istilahnya, kami seolah-oalah menggencarkan ajaran Islam yang kami anggap benar tetapi setelah jamaah pulang, kami kembali berunding untuk menyusun strategi agar NII terus maju. Berhubung sekarang saya sudah keluar dari NII, jadi saya mengaku.” papar Sofwan saat memberi materi sambil berkelakar. Ia juga menyatakan bahwa dampak negatif dari seseorang yang telah mengikuti NII adalah ketika dia sudah sadar maka akan timbul rasa curiga terus terhadap sekeliling sehingga menjadi apatis jika diajak berkegiatan karena trauma. Maka beliau berpesan agar orang-orang yang telah salah tersebut jangan dihina atau dikucilkan namun dengan cinta seharusnya mereka dibangkitkan.

“Sebagai umat Islam kita harus dapat membedakan antara Islam ekstrim dengan Muslim ekstrim dan jangan mudah tertipu oleh rekayasa para militan NII”, pesan H. Fatturahman Kamal, Lc.M. pada seminar nasional yang diselenggarakan di Auditorium Kampus I UAD kemarin. (FM)

Read more

Workshop Paduan Suara Mahasiswa: “Mendalami Cara Kita Menyanyikan Lagu dengan Benar”

“Bernyanyi itu seharusnya dengan teknik yang benar sehingga pendengar dapat menikmati lagu yang dibawakan”.


paduan suara mahasiswa universitas ahmad dahalan yogyakarta indonesiaBegitulah sepenggal kalimat yang disampaikan oleh T. Roby, pemateri dalam workshop yang diadakan oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Ahda Gitana UAD, Minggu (5/6/11) di Kampus III UAD. Acara yang mengusung tema “Mendalami Cara Kita Menyanyikan Lagu dengan Benar” ini diadakan untuk persiapan konser tim paduan suara serta memberikan ilmu untuk bernyanyi dengan benar kepada peserta workshop. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari UAD, UIN Kalijaga Yogyakarta, dan UNY.

Materi yang disampaikan dalam acara tersebut adalah teori musik umum dan teknik vokal. Teknik bernyanyi bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan spontan. Butuh proses dan keseriusan jika seseorang menginginkan suaranya dapat dinikmati. Olah vokal pun harus rutin dijalankan.

“Acara ini diadakan untuk mempererat silaturahim antaranggota sekaligus menambah ilmu. Ini memang baru pertama kali dilaksanakan tetapi saya harap semoga ini bisa menjadi jalan PSM untuk memiliki cikal bakal generasi penerus”, ujar Imam Ghozali, mahasiswa semester VI program studi Teknik Informatika UAD, selaku Ketua PSM Ahda Gitana UAD. (FM)

Read more

PERMAHI Cabang Yogyakarta Adakan Raker di UAD: “Bukti Eksistensi Kami Sebagai Mahasiswa Hukum”

Kamis (02/06/2011), PERMAHI (Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia) Cabang Yogyakarta mengadakan Raker (Rapat Kerja) di Kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta. Raker ini dilaksanakan untuk membahas kinerja PERMAHI Cabang Yogyakarta ke depan dalam menjalankan visi dan misinya di masyarakat, baik di masyarakat kampus maupun masyarakat luas pada umumnya.

“Ini adalah bukti eksistensi kami sebagai mahasiswa hukum. Teori saja tidak cukup. Kita perlu bahkan wajib untuk terjun langsung di masyarakat. Dengan seperti itu kita akan tahu apa saja kegelisahan yang terjadi di masyarakat. Baik masyarakat kampus maupun masyarakat umum”, papar Eva Bunga, mahasiswa Fakultas Hukum UAD yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut.

Sebagai anggota baru di PERMAHI, Fakultas Hukum UAD mencoba bangkit dan berusaha menyerukan kehadirannya. Hal itu dibuktikan dengan keseriusannya dalam menjalankan Raker.

“Kami mengakui, kami adalah anggota baru di PERMAHI. Tapi kami juga ingin menyatakan, bahwa kami siap. Siap untuk menjalankan segala adat istiadat yang ada di PERMAHI. Membaur dan melebur dengan kawan-kawan lama, sperti UII, UJB, UNCOK, UMY, dan kawan-kawan lainnya. Ini merupakan social capital kami sebagai modal bagi Fakultas Hukum UAD untuk bersaing dan berdiri tegak dengan kawan-kawan yang lain. Yang pasti kita harus berani menegakkan kebenaran dan membasmi kemungkaran”, tegas Armawan, pria kelahiran Buton yang menjabat sebagai ketua BEM Fakultas Hukum UAD periode 2011-2012 yang diwawancarai disela-sela acara tersebut. (IHS)

Read more

Kongres Mahasiswa FKIP UAD Menuju Perubahan: “Menorehkan Tinta Emas Menuju FKIP Berkarakter, Inovatif, dan Progresif”

kongres pemilihan ketua dan wakil ketua BEM fakultas keguruan dan ilmu pendidikan uadRabu (01/06/11), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, menggelar Kongres Mahasiswa periode 2010-2011 di UAD Kampus II, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta. Kongres yang berjalan selama dua hari ini (terhitung tanggal 1 dan 2 Juni 2011) dibuka langsung oleh dekan FKIP, Drs. Ishafit, M.Si.

Kongres yang bertemakan “Menorehkan Tinta Emas Menuju FKIP Berkarakter, Inovatif, dan Progresif” ini dihadiri oleh perwakilan delegasi dari semua elemen FKIP, seperti; Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) FKIP, dan LSO. Dalam kongres kali ini, ketua DPM angkatan sebelumnya, mengharapkan kepada ketua DPM yang terpilih untuk meningkatkan kinerjanya.

“Saya menyadari keabu-abuan kinerja kami. Mahasiswa lebih mengenal BEM dan HMPS ketimbang kami (DPM). Bahkan banyak yang tidak tahu keberadaan, kedudukan, bahkan fungsi kami. Jadi, Saya sangat mengharapkan untuk kepemimpinan periode yang baru dapat mengubahnya. Jalankan fungsi DPM sebagaimana mestinya. Tingkatkan koordinasi ke setiap lini yang ada di tubuh FKIP. Tidak hanya ke birokrasi kampus, tapi kepada seluruh masyarakat kampus, terutama mahasiswa.” papar Satria Efendi Ilyas, Mahasiswa Pendidikan Matematika kelahiran Lamongan, yang menjabat sebagai ketua DPM periode 2010-2011.

Rossa Pamela Yunita mengungkapkan kongres ini digelar demi kemajuan FKIP. Kami mencoba untuk mengevaluasi kinerja-kinerja para pejabat FKIP (terutama DPM, BEM, dan HMPS) sebelumnya yang “dianggap” kurang maksimal. Kita menginginkan hal yang sama. Perubahan untuk kemajuan” tegasnya

“Dalam kongres kali ini kami akan melantik ketua BEM dan DPM terpilih untuk periode 2011-2012. Ini bukanlah pekerjaan yang sulit, juga bukan pekerjaan yang dapat diremehkan. Saya optimis, semisal kita semua bekerjasama, segala hal akan terasa mudah dilakukan. FKIP pun akan berkembang di kemudian hari.” tegas Rossa mahasiswa angkatan 2010, Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), yang menjabat menjadi ketua panitia dalam pelaksanaan kongres tersebut. (IHS)

Read more

Bedah Buku: Pluralisme Menyelamatkan Agama-Agama

bedah buku pluralisme menyelamatkan agama-agamaPluralisme kini sudah menjadi santapan empuk di dalam pembicaraan masyarakat. Pandangan yang berbeda-beda tentang pluralisme yang terjadi patut dibahas. Sebuah buku yang cukup berani dengan judul “Pluralisme Menyelamatkan Agama-Agama” karya Muhammad Sofan sengaja dijadikan sebagai materi dalam acara bedah buku yang dilaksanakan di kampus II UAD, Sabtu (4/6/2011), pukul 09.00-11.00. Acara ini diselenggarakan oleh POROS UAD.

Hadir dua pemateri dalam acara tersebut yaitu Ahmad Arif Rifan, M.Si., yang merupakan salah satu dosen di UAD dan Ali Usman, dosen luar biasa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus kolumnis Koran Nasional, acara tersebut dimoderatori oleh Muhammad Fatoni, mahasiswa Fakultas Sastra UAD.

Pluralisme jika dipelajari tanpa pemahaman yang benar tentu akan menjadi permasalahan tersendiri. Hal ini berlaku pada hal-hal yang lain. Ahmad Arif Rifan menyampaikan kutipan pernyataan resmi dari Muhammadiyah, “Muhammadiyah menerima pluralitas agama tetapi menolak pluralisme yang mengarah pada sinkritisme, sintesisme, relativisme”

Menurut beliau, keanekaragaman yang ada itu sah-sah saja namun keyakinan dalam diri manusia adalah mutlak sesuai ajaran yang diyakininya. Pengakuan adanya agama lain dan adanya rasa saling menghormati dan menghargai merupakan bentuk toleransi antarmanusia. Tetapi toleransi berbeda dengan pluralisme.

“Bagi saya manusia hidup di dunia ini selain memiliki teologi juga harus memiliki etika sosial. Etika sosial ini diwujudkan dalam bentuk pluralisme. Dan pluralisme berbeda dengan sinkritisme (Anti Agama). Mengakui pluralisme berarti seiring dengan mengakui Bhinneka Tungggal Ika dan berarti seiring pula dengan mengakui Pancasila.” papar Ali Usman. Kedua pendapat itu memang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi adanya pluralisme. Hanya saja, jika ditarik garis tengah, keduanya sama-sama mengangkat adanya toleransai antarumat beragama.

Terlepas dari makna sesungguhnya pluralisme itu seperti apa, sudah selayaknya sebagai masyarakat kita memiliki sifat kritis terhadap fenomena yang merebak. Bahkan kedua pemateri pun berpesan agar para pendengar yang hadir dalam acara tersebut tidak serta merta menerima pendapat mereka berdua tetapi alangkah lebih baik jika pendengar juga mengkroscek hal tersebut dengan banyak membaca sehingga ilmu yang dimiliki dapat menyelamatkan mereka dari kesalahan menafsir. (FM)

Read more