Seputar Penentuan 1 Syawwal 1432 H yang Berpotensi Perayaan Idul Fithri Berbeda

Berdasarkan pertanyaan masyarakat umum dan isu besar di Indonesia dan dunia mengenai perbedaan dalam penentuan 1 Syawwal di tiap tahunnya dan lebih umum lagi tentang penentuan kalender Islam (Hijriyah), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan tanggapan dan informasi mengenai metode hisab yang diyakininya. Di pemberitaan di media massa dan masyarakat umum berkembang banyak opini yang mengarah ke masalah penentuan 1 Syawwal, termasuk salah satunya yang diberitakan oleh media www.kompas.com pada Minggu, 28 Agustus 2011 waktu 13:17 WIB yang ditulis oleh wartawan A. Wisnubrata.

Terkait hal tersebut PP Muhammadiyah telah memberikan beberapa alasan mengenai metode hisab tersebut. Informasi mengenai hal ini dapat disimak di website resmi PP Muhammadiyah. Penetapan yang ditempuh Muhammadiyah bukanlah mengada-ada, hal ini disampaikan oleh pucuk pimpinan Muhammadiyah ( Prof. Dr. HM. Din Syamsuddin, M.A.) di saat menyampaikan khutbah Sholat Idul Fithri di Alun-alun Yogyakarta (30/08/2011). Hal tersebut juga dikuatkan oleh pandangan dari tokoh muslim yang tergabung di De Nederlandse Raad voor Ifta (Dewan Fatwa Negeri Belanda), Prof. Dr. Sofjan Siregar, M.A., seperti diberitakan oleh www.detiknews.com.

Dan masih banyak sumber-sumber lain yang menguatkan tentang metode tersebut.

Semoga metode yang tepat dan elegan dapat segera dirumuskan oleh umat Islam di dunia ini, sehingga umat Islam dapat lebih bersatu kembali dan mengulang kejayaan di abad yang lalu. (@)

Read more

Penguatan Tentang Metode Hisab dalam Penentuan Kalender Hijriyah oleh Prof. Dr. Sofjan Siregar, M.A.

Seorang pakar Muslim yang saat ini tergabung di De Nederlandse Raad voor Ifta (Dewan Fatwa Negeri Belanda), yaitu Prof. Dr. Sofjan Siregar, M.A. Beliau memberikan pandangannya terhadap metode penentuan awal bulan dan akhir bulan kalender Islam (Hijriyah). Pandangan beliau ini dirangkum oleh media online www.detiknews.com, kutipan artikelnya sebagai berikut. (@)

 

Den Haag – Hadits tentang rukyah tidak secara eksplisit melarang metode lain untuk menentukan bulan baru. Rukyah bukan ritual, oleh karena itu hendaknya rukyah tidak disakralkan.

Hal itu disampaikan Prof. Dr. Sofjan Siregar, MA dari De Nederlandse Raad voor Ifta (Dewan Fatwa Negeri Belanda, red), dalam perbincangan melalui telepon dengan detikcom Den Haag, Senin malam atau Selasa (30/8/2011) WIB.

Penentuan bulan baru dalam Islam dapat ditempuh berdasarkan atas observasi hilal pada hari ke-29. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW:

“Berpuasalah kalian karena melihatnya dan akhiri puasa karena melihatnya.Sesungguhnya kami ini masyarakat buta huruf, tidak dapat menulis dan menghitung (ilmu perbintangan), jumlah hari- hari dalam sebulan adalah begini dan begini (sambil memberi isyarat dengan kedua tangannya), yakni kadang 29 dan kadang 30 hari. (HR. Bukhari III/25 dan Muslim III/124).

Pengamatan hilal merupakan satu-satunya metode di masa Nabi SAW untuk menentukan kapan orang seyogyanya memulai puasa atau Idul Fitri. Hadits ini tidak secara eksplisit melarang metode lain untuk menentukan bulan baru. 

Pada bagian akhir hadits tersebut Nabi SAW mengaitkan observasi hilal dengan buta huruf masyarakat di masa itu. Adalah sangat esensial untuk mengetahui bahwa rukyah adalah metode atau alat untuk menentukan kapan puasa dimulai dan diakhiri, namun tidak memiliki karakter ritual.

“Oleh sebab itu pelaksanaan rukyah tidak boleh diritualkan, apalagi disakralkan,” tegas Sofjan

Dijelaskan, Nabi SAW telah menetapkan illat atau alasan penggunaan metode rukyah hanya untuk masyarakatnya, sebab mereka saat itu buta huruf.

Sesuai kaidah fiqh Al hukmu yaduru maal illah wujudan wa adaman (keberlakuan suatu aturan atau hukum terkait dengan ada atau tidaknya alasan). Dalam hal tidak ada alasan, maka status yuridis aturan yang bersangkutan otomatis gugur.

Di masa Nabi SAW hilal hanya bisa ditentukan melalui rukyah. Sedangkan di masa kini dimungkinkan untuk menetapkan kapan bulan baru dengan akurasi tinggi.

“Memperhatikan ketelitian perhitungan astronomi saat ini, kita dapat mengetahui dengan eksak mengenai kapan konjungsi geosentris terjadi dan kapan eksistensi hilal,” terang Sofjan.

Konjungsi ini, Senin (29 Ramadan 1432 H) atau 29/8/2011 terjadi di pagi hari. Jadi ada peluang besar untuk melihat hilal pada tempat-tempat berbeda di seluruh dunia. Misalnya di Indonesia, ketinggian hilal kira-kira 2 derajat di atas ufuk (horizon). Itu berarti bahwa di negara-negara sebelah Barat Indonesia posisi hilallebih besar.

“Kalaupun hilal tidak terlihat, berdasarkan perhitungan itu kita meyakini bahwa hilal bulan Syawal telah muncul dan valid secara hukum. Artinya bahwa 1 Syawal bertepatan dengan 30 Agustus 2011,” demikian Sofjan.(es/es)

Read more

Rektor UAD Menjadi Imam dan Khatib Sholat Idul Fithri 1432H (30 Agustus 2011) di JEC

Bertempat di lapangan parkir Gedung Jogja Expo Center (JEC) telah berlangsung pelaksanaan sholat Idul Fithri 1432 Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 30 Agustus 2011. Sholat Ied tersebut dihadiri oleh ribuan masyarakat di sekitar JEC dan dari luar Kota Yogyakarta karena letaknya yang strategis di pinggir jalan utama dan juga karena informasi tempat pelaksanaan yang sudah dipasang jauh hari sebelum pelaksanaan sholat ied. Bertindak sebagai imam dan khatib dalam shalat ied tersebut adalah Drs. H. Kasiyarno, M.Hum. Dalam khutbahnya tersebut Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyampaikan beberapa hal penting tentang makna dan semangat pengamalan nilai-nilai Islam menuju kemajuan. Isi lengkap khutbah sholat Idul Fithri 1432 H (30 Agustus 2011) yang dilaksanakan di JEC ini dapat didownload di repository UAD.

Pelaksanaan sholat ied tersebut sesuai dengan maklumat yang diedarkan oleh PP Muhammadiyah, walaupun pemerintah RI menetapkan hari yang berbeda dalam menentukan 1 Syawwal 1432H, namun ketetapan Muhammadiyah ini sudah memiliki dasar yang telah diyakini sesuai ilmu hisab berdasarkan astronomi. Penetapan 1 Syawwal yang bertepatan di 30 Agustus 2011 ini juga dilakukan secara resmi oleh beberapa negara yang menerapkan sistem keputusan penetapan 1 Syawwal dilakukan oleh pemerintah. Beberapa negara yang menetapkan 1 Syawwal di tanggal 30 Agustus 2011 (courtesy: http://www.icoproject.org/icop/shw32.html) antara lain Saudi Arabia, Algeria, Bahrain, Egypt, Iraq, Jordan, Kuwait, Lebanon, Palestine, Qatar, Sudan, Syria, Tunisia, Turkey, United Arab Emirates, United States, Yemen, Malaysia, Mauritania, Nigeria. Sedangkan negara yang menetapkan 1 Syawwal 1432 H di tanggal 31 Agustus 2011 dari sumber yang sama, antara lain: Pakistan, Morocco, Oman, Libya, South Africa, Trinidad and Tobago, United Kingdom, Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Ghana, Indonesia, Iran. (@)

Read more

Instruksi PP Muhammadiyah Menjelang Perayaan Ied Fitri 1432H bagi Seluruh Warga Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelang pelaksanaan shalat Ied Fitri 1432H memberikan instruksi kepada seluruh warga muhammadiyah berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 375/MLM/I.0/E/2011 tanggal 25 Rajab 1432 H / 27 Juni 2011 M di mana telah ditetapkan bahwa tanggal 1 Syawwal 1432 H jatuh pada hari Selasa tanggal 30 Agustus 2011 M, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Segenap Pimpinan dan warga Muhammadiyah hendaknya berpegang teguh kepada hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

2. Segenap Pimpinan dan warga Muhammadiyah agar menyelenggarakan shalat ‘Idul Fitri di tempat-tempat yang telah biasa digunakan atau tempat-tempat lain yang dipandang representatif dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada instansi pemerintah setempat yang berwenang.

3. Segenap Pimpinan dan warga Muhammadiyah agar mempersiapkan penyelenggaraan shalat ‘Idul Fitri dengan baik, mempublikasikan secara luas serta melakukan kordinasi dan kerjasama dengan kalangan umat yang berhari raya pada hari yang sama, sehingga penyelenggaraan shalat ‘Id dapat berjalan dengan tertib, lancar dan penuh syi’ar.

4. Anggota pimpinan dan mubaligh-mubaligh Muhammadiyah yang bertugas menjadi imam dan/atau khatib shalat ‘Idul Fitri hendaknya mengikuti dan berpegang teguh kepada hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

5. Mengenai kemungkinan adanya perbedaan penetapan waktu antara yang ditetapkan oleh Muhammadiyah dengan pihak lain, seperti dengan pemerintah dan ormas Islam lainnya, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta agar:

     a. Segenap keluarga besar Muhammadiyah dapat memahami, menghargai dan menghormati
         adanya perbedaan tersebut serta menjunjung tinggi keutuhan, kemaslahatan, ukhuwah, dan 
        toleransi sesuai dengan keyakinan masing-masing, disertai kearifan dan kedewasaan serta
        menjauhkan diri dari sikap yang mengarah pada hal-hal yang dapat merusak nilai ibadah itu
        sendiri.

    b. Segenap keluarga besar Muhammadiyah selalu memupuk ukhuwah dan solidaritas sosial sebagai
        wujud kesalihan individual dan kesalihan sosial sebagaimana pesan luhur Islam.

   c. Segenap keluarga besar Muhammadiyah lebih mengedepankan dan mengutamakan keutuhan
      Persyarikatan serta menyelesaikan perbedaan pendapat dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan
      dengan tetap berpegang pada ketentuan-ketentuan Persyarikatan.

   d. Segenap keluarga besar Muhammadiyah berkomunikasi dan berkordinasi dengan pemerintah
     setempat dan organisasi Islam yang lain dengan santun dan argumentatif disertai ajakan untuk        toleransi dan adanya keleluasaan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan jaminan konstitusi.

Read more

Maklumat PP Jelang Idul Fitri 1432H: “Memaknai Puasa, Idul Fitri, dan Hikmah Perbedaan”

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1432 H dengan harapan semoga segenap kaum muslimin dapat mengambil makna ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya untuk pencerahan ruhani, serta seluruh ibadah tersebut dapat diterima di sisi Allah SWT.

Berkenaan dengan ‘Idul Fitri 1 Syawwal 1432 H yang jatuh pada Hari Selasa, 30 Agustus 2011, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan maklumat sebagai berikut :

A. MEMAKNAI PUASA DAN ‘IDUL FITRI

1. Esensi ibadah puasa, ialah pengendalian diri. Jika setiap muslim yang berpuasa berhasil menyerap nilai yang utama ini, maka kaum muslimin yang merupakan mayoritas dari bangsa ini dapat berperan sebagai benteng ruhani yang amat kokoh dalam menghadapi berbagai macam kemungkaran, kemaksiatan dan penyelewengan. Benteng ruhani tersebut sangat diperlukan karena di tubuh bangsa ini masih terdapat berbagai bentuk kemungkaran, seperti korupsi, perjudian, penyalahgunaan obat-obat terlarang, eksploitasi sumber daya alam, pencurian kekayaan negara, pornografi dan pornoaksi, penyelewengan hak publik, dan sebagainya.

2. Sesuai hikmah ‘Idul Fitri, seluruh kaum muslimin hendaknya dapat menjadikan ‘Idul Fitri tahun ini sebagai momentum untuk lebih mempererat tali silaturrahim dan persaudaraan serta mengembangkan rasa kasih sayang, sehingga dapat meningkatkan sikap solidaritas sosial dan saling mengasihi. Dalam situasi kehidupan sosial bangsa ini yang masih dililit oleh berbagai kesulitan dan penderitaan, seperti merebaknya berbagai macam penyakit fisik maupun sosial, meningkatnya jumlah penduduk miskin dan sebagainya menuntut kaum muslimin untuk memiliki kepekaan sosial yang tinggi yang tercermin dalam berbagai tindakan dan amal nyata untuk meringankan penderitaan mereka.

3. Kepada para elite di tubuh bangsa ini yang diberi nikmat Allah berupa kekuasaan, rizki, dan peluang yang besar dihimbau untuk memiliki kesadaran rohani yang tinggi dalam merasakan penderitaan rakyat dan tidak menunjukkan sikap hidup yang terkesan ajimumpung yang meruntuhkan martabat dan kepercayaan publik. Gunakanlah amanat untuk sebesar-sebesarnya memenuhi hajat hidup dan kepentingan rakyat.

4. Kepada seluruh anggota masyarakat dihimbau untuk lebih mengedepankan hati nurani dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah serta menjauhkan diri dari praktik-praktik kekerasan, konflik, dan tindakan-tindakan anarkis yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan merugikan kehidupan bersama.

5. Kepada para tokoh agama khususnya di lingkungan umat Islam kami mengajak untuk memanfaatkan momentum Ramadhan dan ‘Idul Fitri sebagai wahana membimbing umat ke arah kemajuan, perdamaian, dan ukhuwah serta menunjukkan pemihakan terhadap penderitaan rakyat. Mari kita manfaatkan momentum yang baik ini untuk melakukan introspeksi (muhasabah) tentang amal shalih yang telah dikhidmatkan bagi sebesar-besarnya kemaslahatan umat dan bangsa seraya mengambil prakarsa-prakarsa yang positif untuk penyelamatan bangsa dan dunia kemanusiaan sehingga kehidupan ini berada dalam ridha dan karunia Allah SWT.

B. KEMUNGKINAN PERBEDAAN ‘IDUL FITRI

Berkaitan dengan kemungkinan perbedaan pelaksanaan ‘Idul Fitri, kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengajak dan mengimbau semua pihak untuk saling menghormati dan mengembangkan tasamuh (toleransi) karena perbedaan tersebut didasarkan pada keyakinan agama serta memperolah jaminan konstitusi. Kami yakin bahwa umat Islam memiliki kearifan, kedewasaan, dan sudah terbiasa dalam menghadapi perbedaan tersebut. Perbedaan pelaksanaan ‘Idul Fitri maupun ‘Idul Adha selama ini sering terjadi dan tidak merusak ukhuwah serta berlangsung wajar adanya. Mari kembangkan sikap lapang hati dan gembira dalam menyiarkan gema ‘Idul Fitri tanpa ada halangan, rintangan, dan saling menyalahkan.

2. Kepada pemerintah baik di tingkat Pusat maupun Daerah dengan seluruh lembaga dan aparaturnya diminta untuk bersikap adil dan memberikan keleluasaan pada umat Islam yang berbeda menjalankan ‘Idul Fitri, serta menghindarkan diri dari praktik-praktik pelarangan atau mempersulit karena menjalankan shalat ‘Idul Fitri tersebut merupakan perwujudan dari keyakinan beragama dan beribadah yang semestinya dihormati karena dijamin oleh konstitusi Negara Republik Indonesia. Alangkah bijak apabila pemerintah mengayomi dan memfasilitasi siapapun dari warga negara yang menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya, serta tidak mencampuri dan mempersulit pelaksanaannya.

3. Muhammadiyah berpandangan bahwa perbedaan pelaksanaan hari raya selama ini tidaklah merusak ukhuwah (persatuan) di tubuh umat Islam maupun sesamakomponen bangsa. Muhammadiyah yang telah berkiprah 100 tahun selalu berkomitmen dalam mengembangkan ukhuwah dan membangun kebaikan untuk bangsa tanpa pamrih. Perbedaan tidak berarti rusaknya ukhuwah, lebih-lebih jika disertai dengan sikap saling menghormati dan toleransi. Adapun ukhuwah itu sendiri dapat dikembangkan secara luas ke aspek-aspek mu’amalah duniawiyah serta untuk membangun tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih tercerahkan sebagaimana pesan luhur puasa dan ‘Idul Fitri. Ukhuwah sesama umat Islam tidak dapat dipaksakan dalam satu pandangan tertentu karena pada kenyataannya umat Islam selama ini tersebar ke dalam berbagai paham dan golongan tanpa saling menegasikan. Muhammadiyah menilai ukhuwah baik sesama umat Islam maupun komponen bangsa selama ini telah terjalin dengan cukup baik. Kepada para tokoh umat dan pejabat publik dihimbau kearifannya untuk bersama-sama mengembangkan suasana positif dan memberikan uswah hasanah yang sebaik-baiknya.

4. Mari segenap umat Islam lebih mengkonsentrasikan diri pada niat dan ikhtiar untuk menyongsong ‘Idul Fitri dengan keikhlasan, lapang hati, toleran, dan mengambil hikmah dari ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadlan untuk meretas hidup baru yang lebih baik dan penuh pengharapan positif. Terlalu banyak agenda-agenda dan masalah-masalah besar yang dihadapi umat dan bangsa, yang memerlukan penghadapan dan langkah semua pihak secara serius, termasuk dari umat Islam yang telah menjalankan puasa dan ber’idul fitri. Jadikan ‘Idul Fitri sebagai momentum untuk menampilkan perilaku-perilaku yang autentik (fitri, aseli, murni), sehingga mampu memberi warna bagi pembentukan karakter yang mulia dan penuh martabat di tubuh bangsa tercinta ini.

Read more

Seputar Rincian Beasiswa Jerman yang Ditanggung Dikti (BLN dan IGDS)

Informasi seputar rincian beasiswa Jerman berdasarkan dialog yang termuat di milis DiktiGroup yang berasal dari para dosen yang sedang studi lanjut di Jerman dengan pengelola milis DiktiGroup, berikut intisari pembicaraan tersebut.

Pertanyaan (1)
Dear All,
Saya dapat pertanyaan seperti ini dari professor yang saya kontak:
1) How much money do you receive. In the past we often had the experience that the scholarship is not sufficient for covering the living expenses in Germany
2) Do you receive extra money for your travel to conferences etc., and for your equipment that you need?
Kalau ada pertanyaan seperti ini mesti jawab bagaimana ya? atau ada yang tahu kira-kira nominal beasiswa yang kita terima dari program DS5K berapa ya?
Terima Kasih
Didin Wahyudin

Pertanyaan (2)
Dear teman-teman,
saya ingin menanyakan apakah biaya untuk peralatan guna penelitian serta perjalanan seminar ditanggung juga oleh beasiswa BLN ataupun oleh beasiswa IGDS???
Mohon masukannya.
Terimakasih
Putu Suwarta

Jawaban:

Biaya beli peralatan penelitian dan seminar tak ditanggung, adapun biaya yang ditanggung Dikti ( di luar tution and registration fee, kalo untuk tution & registration di Jerman gratis, di negara lain ditanggung Dikti sesuai yang ditagih pihak university) bisa digambarkan sbb:

Untuk BLN
kita ambil contoh program Graduate yang butuh 3 tahun di Jerman:
Biaya yang ditanggung Dikti selama 3 tahun (sudah ditetapkan dengan Surat edaran Direktur Diktendik No. 1185.1/D4.4/2010 tgl 10 Mei 2010) :
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Dirnaga1185.1-D4.4-2010.pdf
Biaya hidup 3 tahun = 3 x euro 12.000 = euro 36.000
Settlement allowance (cuma sekali) = euro 1.000
Ticket pp (sekali saja) = euro 2.000
Asuransi 3 tahun = 3 x 800 = euro 2.400
Biaya buku 3 tahun = 3 x 500 = euro 1.500
==================================
Total biaya ditanggung Dikti selama 3 tahun di Jerman = euro 41.900

Untuk IGDS
Biaya yang ditanggung Dikti selama 3 tahun (belum ditetapkan namun sudah dianggarkan di proposal Dikti )
http://www.sps.itb.ac.id/~arif/Proposal.ppt
Kita ambil contoh yang sama yaitu program Graduate dengan masa kuliah di Jerman selama 3 tahun:
Biaya hidup 3 tahun = 3 x euro 12.100 = euro 36.300
Settement allowance (cuma sekali) = euro 1.000
Ticket PP (sekali aja) = euro 2.000
Asuransi 3 tahun = 3 x 1.100 = euro 3.300
Personal Development =
Buku 3 tahun + biaya penelitian = euro 1.900
====================================
Total biaya ditanggung Dikti selama 3 tahun di Jerman = euro 44.500

Kurs 1 euro berkisar antara Rp 12.500 – 13.000, di proposal Dikti anggap 1 euro = Rp 13.000,–

Sumber: DiktiGroup

Read more

Tiga Siswa dari SA Mengharumkan Nama Indonesia di Dunia Pendidikan

/

Indonesia di sisi prestasi bidang pendidikan mendapat perhatian khusus di mata dunia, hal ini terkait tiga siswa dari Sampoerna Academy (SA) di Malang memperoleh nilai 100 percentage uniform mark yang berarti ketiganya masuk kategori terbaik dalam bidang uji internasional yang diikutinya. Mereka melampaui nilai rata-rata dunia untuk mata pelajaran matematika, seni dan desain, biologi, kimia, teknologi informasi dan komunikasi, matematika tambahan, serta fisika dan berhak atas International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Ketiganya bersaing ketat dengan ribuan pelajar dari 160 negara peserta IGCSE tersebut. Semoga prestasi ini bisa menular ke pelajar-pelajar lain di Indonesia. (@)

 

 

JAKARTA –Sejumlah siswa dari keluarga prasejahtera yang menempuh pendidikan beasiswa di Sampoerna Academy (SA) berhasil meraih nilai persentase secara kumulatif di atas standar dalam ujian sertifikasi internasional 2010-2011 di University of Cambridge, Inggris, beberapa waktu lalu.

Mereka melampaui nilai ratarata dunia untuk mata pelajaran matematika, seni dan desain, biologi, kimia, teknologi informasi dan komunikasi, matematika tambahan, serta fisika dan berhak atas International General Certificate of Secondary Education (IGCSE).

IGCSE merupakan ujian internasional untuk siswa sekolah menengah yang dikembangkan Cambridge International Examination sejak 1988. Ujian ini dikhususkan bagi siswa berusia 14-16 tahun dan dipercaya oleh sekolah-sekolah di penjuru dunia sebagai acuan untuk mengadakan ujian internasional.

Tahun ini ujian diikuti ribuan siswa dari 160 negara, termasuk Inggris, China, Mesir, dan Malaysia. Education Programs Director Putera Sampoerna Foundation Eddy Henry mengatakan, hasil ini sangat memuaskan terlebih SA baru pertama kali mengikuti IGCSE.

“Tiga siswa dari SA di Malang memperoleh nilai 100 percentage uniform mark. Artinya, mereka ada di grup terbaik di dunia untuk bidang uji tersebut,” ujarnya di Jakarta kemarin.

Managing Director Putera Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata berharap, dengan mengadaptasi kurikulum berskala internasional, SA nanti dapat membawa Indonesia selangkah lebih maju dalam mewujudkan globalisasi pendidikan di setiap lapisan masyarakat. (armydian kurniawan)

Read more

ITB, Perguruan Tinggi Pertama di Indonesia yang Memperoleh Akreditasi ABET 2011

ITB mendapatkan Akreditasi ABET pada Prodi Studi Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI ITB) dan Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). Kedua prodi tersebut akan menyandang akreditasi tingkat internasional tersebut selama 6 tahun sejak 2011. Perguruan tinggi lain di Indonesia layak untuk meniru langkah ITB yang memang cukup panjang dalam proses memperoleh akreditasi tersebut, hal tersebut dapat diikuti di web ITB.

Proses akreditasi ABET di ITB telah berlangsung cukup lama, dengan tahapan berupa evaluasi, survei, dan kunjungan langsung ke ITB. Ada pun hal yang dievaluasi antara lain mahasiswa, penelitian, kurikulum, fakukltas, administrasi, fasilitas, dan dukungan internasional. Penilaian dititikberatkan pada beberapa aspek, seperti materi kuliah, proyek mahasiswa, serta wawancara dengan mahasiswa, dan pegawai.

Tentang akreditasi ABET tersebut dapat diketahui di www.abet.org. Lembaga akreditor ABET merupakan salah satu lembaga yang ternama di Amerika Serikat. Akreditasi yang diberikan berlaku secara internasional, dan merupakan jaminan standar kualitas dari perguruan tinggi yang diakrediatsinya. Akreditasi ABET ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dalam perbaikan program-program dan pengembangan program-program baru, mendorong peningkatan pendidikan, dan menerbitkan daftar akreditasi yang diterapkan pada program sains, komputer, teknik, dan teknologi.

Akreditasi ABET ini penting dilakukan agar membantu para mahasiswa dan orang tua untuk memilih kualitas program perguruan tinggi, akreditasi memungkinkan pengusaha untuk merekrut lulusan yang sesuai kriteria, akreditasi digunakan oleh pendaftaran, lisensi dan sertifikasi papan ke layar pemohon dan memberikan akreditasi universitas yang disusun mekanisme untuk menilai, mengevaluasi, dan meningkatkan kualitas program-program mereka. (@)

Sumber: kampus.okezone.com, www.itb.ac.id, www.abet.org
Read more

Lippo Group Bantu 10 Perguruan Tinggi di Indonesia Senilai 1 M

Sebanyak 10 perguruan tinggi di Indonesia akan menerima bantuan senilai 1 Miliar Rupiah. Kesepuluh perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Andalas Padang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Haluoelo Kendari, Universitas Hasanudin Makassar, Universitas Pattimura Ambon, dan Universitas Cendrawasih Jayapura. Semoga hal ini mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Kutipan artikel berikut disarikan dari kompas.com yang meliput acara serah terima bantuan tersebut. (@)

 

Sumber: www.kompas.com.

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh, menyerahkan bantuan pendidikan perguruan tinggi dalam acara buka bersama Lippo Group di Hotel Arya Duta, Jakarta, Jumat (26/8/2011).

Bantuan senilai Rp 1 miliar tersebut diberikan pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, kepada Mendiknas M Nuh yang diserahkan secara simbolik kepada perwakilan 10 perguruan tinggi seluruh Indonesia.

Perguruan tinggi yang menerima bantuan adalah Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Andalas Padang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Haluoelo Kendari, Universitas Hasanudin Makassar, Universitas Pattimura Ambon, dan Universitas Cendrawasih Jayapura.

Dalam buka bersama tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh nasional antara lain Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsudin, mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar, pengusaha Tanri Abeng, dan mantan Gubernur DKI Soerjadi Soedirdja. 

Read more

SEAMEO-SEAMOLEC Fasilitasi Kerja Sama Pendidikan Jarak Jauh Indonesia-Thailand

Indonesia dan Thailand menyepakati kerja sama bidang pendidikan, perhotelan, dan pariwisata meliputi magang, pertukaran mahasiswa, dan kursus singkat online.


Kerja sama tersebut difasilitasi Pusat Pendidikan Terbuka Jarak Jauh Asia Tenggara atau Southeast Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMEO-SEAMOLEC) dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Jakarta dan Politeknik Negeri Bali.

Adapun kerja sama dengan lembaga pendidikan di Thailand yaitu Prince of Songkhla University Phuket Campus, Phuket Vocational College, dan Songkhla Vocational College di bidang perhotelan dan pariwisata.

Direktur SEAMOLEC Gatot Hari Priowirjanto didampingi Direktur STP Sahid Jakarta, Kusmayadi, mengatakan kerja sama itu dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Pihaknya memfasilitasi sinergi lembaga pendidikan dengan sistem pembelajaran jarak jauh agar terjadi persamaan antarnegara.

Dikatakan, kerja sama Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) telah dilakukan dengan Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Filipina. Dalam waktu dekat akan diadakan kerja sama PJJ dengan India.

”Melalui kerja sama yang kita jalin ini masyarakat Indonesia dapat mendapatkan fasilitas pendidikan jarak jauh yang memudahkan kita belajar satu sama lain,” kata Gatot di ruang konfrensi pers Kemendiknas, Jakarta, Kamis (25/8). (OL-8).

 

Sumber: www.mediaindonesia.com

Read more