Prodi Pendidikan Biologi UAD Gelar Temu Alumni

Bertempat di Auditorium Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi Pendidikan Biologi (PBio) Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menggelar acara Temu Alumni. Acara yang berlangsung Sabtu (24/12/2011) dihadiri oleh 150 alumni. Acara temu alumni kali ini bertema “Reuni dan Diskusi Ilmiah”. Alumni yang yang hadir sejak lulus tahun 1998 tersebut menghadirkan Lela Susilawati, salah satu alumni tahun 1999 yang kini menjadi dosen di UIN. Materi yang disampaikan adalah tentang Mikrobiologi, yaitu pemanfaatan lendir katak lokal sebagai antifungi.

Para peserta yang hadir sangat antusias. Hadir juga dalam kesempatan tersebut para dosen pendidikan Bioligi antara lain Drs. Zuhrotus Salamah, Trianik Widyaningrum, M.Si., Trikinasih Handayani, M.Pd.

Acara dikemas dengan lebih mengutamakan dialog dan diskusi. reuni semakin meriah ketika para alumni berbagi pengalaman masing-masing dalam bekerja. Suka dan duka mereka di dunia kerja disampaiakn dalam suasana kekeluargaan. Pada umumnya lebih banyak suka yang disampaikan selama bekerja.

Bekerja tidak hanya sekedar untuk mencari finansial namun juga kepuasan hati. Kepuasan hatilah bayaran yang mahal bagi seorang pekerja. Kepuasan hati dapat diraih ketika seseorang menjadi bermanfaat bagi orang lain.

“Acara ini sangat asyik. Kami jadi tambah pengalaman tentang dunia kerja karena para alumni juga turut berbagi pengalaman tentang tempat kerja mereka. Jadi, setiap angkatan saling berbagi pengalaman.” ujar Siti Mardiyah, salah satu alumni tahun 2011 yang ikut hadir. (FM)

Read more

Mahasiswa PBSI UAD Adakan Kunjungan Studi ke Suara Merdeka

Kmhs-Mahasiswa-PBSI-UAD-Adakan-Kunjungan-Studi-ke-Suara-MerdekaKunjungan tahunan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada hari Rabu, 21/12/2011 disambut baik oleh pihak Suara Merdeka. Mereka juga mendapatkan hal yang baru saat dijelaskan tentang perkembangan jurnalistik saat ini.

Berkembangnya media elektronik saat ini menjadi ancaman bagi media cetak saat penggunaan internet di masyarakat Indonesia semakin marak. Pak Eko selaku sekretaris Suara Merdeka mengatakan saat menyambut mahasiswa PBSI UAD di kantornya bahwa ancaman terbesar bagi media cetak (koran) adalah berkembangnya media internet saat ini. Kekayaan informasi yang ada di internet menarwarkan hal yang lebih menarik untuk dikunjungi.

“Tapi kami tetap akan berjuang untuk mempertahankan media kami. Saat ini masyarakat masih banyak yang berminat membaca koran dibanding membaca informasi di internet. Meskipun begitu kami juga tidak tinggal diam begitu saja. Kami juga mengembangkan dunia jurnalistik di internet. Kami sudah membuat website untuk Suara Medeka itu sendiri,” terang bapak yang juga menjadi konselor Dinas Pariwisata tersebut.

Gogor salah satu peserta kunjungan memaparkan bahwa hal seperti inilah yang dibutuhkan oleh mahasiswa yang mengambil jurusan jurnalistik. Dengan adanya kunjungan tersebut mahasiswa akan mendapatkan perkembangan informasi perihal jurnalistik.

Setelah diskusi acara dilanjutkan dengan melihat-lihat mesin percetakan dan kantor redaksi yang dilanjutkan dengan foto bersama. Seusai kunjungan di Suara Merdeka mahasiswa bertandang ke Lawang Sewu sekitar jam 05.00 rombongan langsung menuju Yogyakarta. (Sbwh)

Read more

IMM UAD โ€“ PPWI Gelar Seminar Jurnalistik: โ€œGebyar Menulis Semarak Akhir Tahunโ€

Kolaborasi antara Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat MIPA/JP MIPA dengan persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) DIY menghasilkan sebuah event Seminar Jurnalistik yang digelar pada hari Minggu, 18 Desember 2011. Acara yang mengusung tema: “Strategi Menjadi Penulis & Jurnalis Andal di Media” dilangsungkan di ruang 203 Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang dihadiri oleh 187 peserta. Suasana terasa berbeda karena peserta yang hadir memiliki latar belakang yang bervariasi mewakili berbagai lapisan masyarakat.

Seminar menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Supadiyanto (Ketua PPWI DIY, Redaktur KabarIndonesia.com, Mantan Wartawan Jawa Pos Solo), Sulis Setyawan (Kolumnis di Media Massa) dan Bramma Aji Putra (Wartawan Kedaulatan Rakyat). Ketiganya sepakat bahwa menulis adalah masalah perjuangan, komitmen dan kesadaran diri. Ibarat sebuah pisau semakin sering diasah maka semakin tajam. Begitu pula menulis, harus lebih banyak menyentuh ranah praktik. Selain itu menulis merupakan sebentuk pekerjaan mulia yang terkesan main-main namun ternyata bukan main hasilnya.

Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Reza Primadi menyebutkan bahwa seminar ini diadakan untuk menjawab kekhawatiran yang timbul karena minat menulis di kalangan mahasiswa MIPA / JP MIPA khususnya dan UAD pada umumnya menunjukkan grafik yang terus menurun. Sehingga perlu adanya suntikan motivasi untuk membangkitkan lagi semangat menulis. “Kami berharap seminar ini mampu menjadi jembatan untuk mengaktifkan kembali program kerja IMM yaitu Sekolah Menulis.” tambahnya.

Pada akhir acara peserta diajak bertukar pikiran seputar dunia jurnalistik dengan dibuka sesi tanya jawab. Inilah momen yang ditunggu peserta sejak tadi, terbukti dengan derasnya aliran pertanyaan dari peserta yang hadir. Bagi peserta yang bertanya juga diberikan doorprize berupa buku gratis dari pemateri. (TA)

Read more

Kepala Bidang Aset UAD Tegaskan Keberadaan Kantin Kejujuran

Jujur tidak hanya dalam melontarkan kata-kata, tetapi juga harus diterapkan dalam perbuatan.

Kantin kejujuran ini adalah salah satu peluang wirausahaan bagi mahasiswa, alternatif penyediaan makanan atau minuman bagi yang membutuhkan dan melatih kejujuran pada sivitas akademika.

Tetapi kantin ini menjadi suatu problematika yang harus terpecahkan, karena selain mengganggu aktivitas dan kenyamanan pejalan kaki atau kursi-kursi yang dipakai untuk meletakkan barang-barang jualan juga dapat merusak estetika dengan penempatan asal-asalan dan sampah yang tidak dibuang pada tempatnya serta dapat menimbulkan fitnah publik jika terjadi kehilangan barang atau uang pada kantin kejujuran, karena pemasok kantin justru dari pihak luar sivitas akademika UAD (Universitas Ahmad Dahlan).

Pemecahan problematika yang ada dapat berupa penataan penempatannya dan harus mendapat izin tertulis dari pihak UAD, serta hanya berlaku bagi sivitas akademika UAD (terutama mahasiswa) dan bukan perorangan tetapi perkelompok seperti dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan lain sebagainya yang akan diseleksi oleh Kepala Urusan Kemahasiswaan dan BIFAS UAD.

Kantin kejujuran yang sekarang berlangsung, diizinkan hanya sampai akhir semester gasal tahun ajaran 2011-2012. Pemasok kantin kejujuran hanya bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian, dan keindahan lingkungan dimana terdapat kantin kejujuran tersebut. Pihak kampus berhak menarik kantin tersebut, jika pemasok kantin tidak memenuhi ketentuan yang ada. Pengadaan kantin kejujuran selanjutnya akan diatur oleh urusan kemahasiswaan dan BIFAS, bagi kelompok mahasiswa yang berminat silahkan menghubungi Bapak Danang Sukantar, S.Pd. di kantor Rektorat UAD kampus I. Terang Kepala Bidang Aset UAD dalam isi surat yang ditujukan untuk BEM FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) dan BEM serta Himpunan Mahasiswa yang ada di UAD. (FQ)

Read more

KPS FH UAD Akan Adakan Lomba Peradilan Semu Piala Dekan FH III

Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan mengadakan lomba peradilan semu tingkat fakultas. Lomba akan diadakan pada hari Minggu, 5 Februari 2012 mendatang. Pelaksanaan lomba bertempat di Laboratorium Hukum Kampus II UAD. Panitia akan menyediakan fasilitas stiker, snack, dan sertifikat dengan cuma-cuma.

Lomba peradilan semu tingkat fakultas ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang telah dimulai sejak tahun 2009 dan tahun 2010 yang diselenggarakan oleh KPS. KPS merupakan komunitas yang terdiri dari mahasiswa Hukum Fakultas Hukum UAD yang berdiri pada tahun 2008 sampai sekarang ini.

Menurut ketua panitia pelaksana, Veley Nugroho Siregar (Mahasiswa FH Semester V): “Sampai sekarang jumlah mahasiswa yang sudah mendaftar sekitar 90 orang yang terdiri dari tiga tim. Satu tim terdiri dari mahasiswa senior (Semester VII), 2 tim berikutnya merupakan mahasiswa yunior (semester I-V)”.

Ketua KPS sendiri menegaskan yang biasa dipanggil Fery ini: “Kami mengadakan lomba ini agar mahasiswa lebih mengasah lagi tentang kemampuan mahasiswa dalam dunia peradialan, juga peserta yang terbaik akan direkomendasikan masuk dalam timm inti komunitas peradilan semu Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan”.

Seperti tahun sebelumnya mahasiswa yang mengikuti lomba peradilan semu ini setelah selesai nanti akan diseleksi lagi untuk dimasukkan dalam tim yang ditujukan untuk mengikuti lomba peradilan semu dalam tingkat Regional maupun Nasional.

Juada akan mendapatkan piala dan penghargaan untuk lomba ini berupa:

Untuk tim Senior:

Juara I :

Piala Dekan + Uang Pembinaan + Sertifikat

Juara II :

Piala Dekan + Uang Pembinaan + Sertifikat

Untuk tim yunior:

Juara I :

Piala Dekan + Uang Pembinaan + Sertifikat

Juara II:

Piala Dekan + Uang Pembinaan + Sertifikat

Juara III :

Piala Dekan + Uang Pembinaan + Sertifikat

Read more

Study Banding STIT Ibnu Rusyd Lampung ke FAI UAD Berlangsung Intensif

Informasi merupakan hal yang penting dalam perkembangan di dunia pendidikan. Dengan mengetahui perkembangan akademis di universitas lain, maka hal tersebut dapat menjadi tolak ukur dari perkembangan universitasnya. Rabu (14/12/2011) di ruang sidang kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan menjadi tempat pertukaran informasi antara Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ibnu Rusyd Lampung dengan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Acara yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari pihak STIT ini disambut baik oleh dosen dan dekan dari FAI. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan akademis diantara kedua perguruan tinggi.

“Acara Study banding ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan akademis di FAI UAD dan perkembangan akademis di STIT Ibnu Rusyd Lampung.” Papar Drs. Parjiman, M.Ag. saat ditemui setelah acara berlangsung.

Acara yang berlangsung cukup singkat tersebut ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh kedua belah pihak sebagai kenangโ€“kenangan sekaligus sebagai bukti ukhuwah islamiyyah. (Aar)

Read more

JAB UAD Adakan Konser Musik Puisi Indonesia

Kmhs-JAB-UAD-Adakan-Konser-Musik-Puisi-Indonesia
Yogyakarta adalak kota istimewa. Beragam keistimewan dimiliki dari berbagai bidang seperti bidang pendidikan, kepemimpinan, kebudayaan, kerajinan tangan, kuliner, sastra dan masih banyak lagi. Mengukuhkan predikat istimewa yang dimiliki Yogyakarta. Semalam, Minggu (11/12/2011) mulai pukul 19.30 bertempat di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta Jalan Sriwedani No. 1 Yogyakarta Teater Jaringan Anak Bahasa Universitas Ahmad Dahlan (JAB UAD) mengadakan konser yang bertajuk “Konser Musik Puisi Indonesia”.

Salah satu tujuan diadakannya konser ini adalah untuk meneguhkan kembali kota Yogyakarta sebagai kota yang merupakan tonggak awal lahirnya musik puisi. Yogyakarta telah melahirkan sastrawan dan seniman besar. Selain itu juga untuk meluncurkan album musik puisi Teater JAB yang ke-2 dengan judul “Rindu tak Terucap”.

Konser ini menyajikan sembilan lagu dari dua belas lagu yang ada di album. Hadir dalam konser tersebut GBPH Yudaningrat selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Drs. Muchlas, M.T. selaku Wakil Rektor III UAD, Drs. H. Jabrohim, Dra. Triwati Rahayu, M.Hum., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UAD yang menaungi Teater JAB, Mustofa W. Hasyim dan beberapa seniman Yogyakarta. Kemeriahan konser terasa ketika sebuah lagu dengan judul Rimba karya Mustofa W. Hasyim mengawali jalannya konser.

“Semoga konser ini bisa menjadi tonggak bersejarah untuk JAB dan Yogyakarta dalam rangka meneguhkan salah satu kekayaan budayanya yakni musik puisi. Hal tersebut bagi JAB merupakan bingkisan kecil dan rasa terima kasih untuk keluarga besar JAB. Ibu (JAB), we love you.” ujar Latif Setya Nugraha, selaku manager Teater JAB dengan bangga. (FM)

Read more

JMKI Farmasi UAD Galang Dana dalam Rangka Peringati Hari AIDS Sedunia

kmhs-JMKI-Farmasi-UAD-Galang-Dana-dalam-Rangka-Peringati-Hari-AIDS-SeduniaHIV/AIDS di Indonesia tiap tahun makin meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan dalam penyebarannya. Pada 2005, tercatat 5.321 orang terinfeksi HIV dan AIDS sementara pada bulan September 2010 tercatat 22.726. Hal tersebut direspon oleh mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk memperingatinya.

Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia, anggota JMKI (Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) Komisariat Farmasi UAD tawarkan paket seharga Rp 5.000,- yang berisi 1 buah notebook, 1 buah pulpen, 1 buah stiker, dan leaflet yang berisi informasi seputar HIV/AIDS kepada mahasiswa UAD di kelas-kelas. Rencananya hasil penjualan paket ini akan disumbangkan ke LSM AIDS yang ada di Jogja.

“Di hari AIDS sedunia ini kita ingin mengingatkan kepada teman-teman mengenai bahaya HIV/AIDS melalui leaflet AIDS yang kita sebar di paket. Selain itu aksi penggalangan dana ini kita lakukan untuk menyadarkan semua orang bahwa ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) ini bukanlah orang-orang yang harus kita kucilkan, melainkan orang-orang yang seharusnya kita beri dukungan agar menjadi lebih baik,” papar Juniar Kharisma Putra, ketua JMKI Komisariat Farmasi UAD.

Tidak hanya itu saja, pada hari Sabtu (10/12/2011) kemarin mereka juga adakan aksi penggalangan dana untuk LSM AIDS di kawasan Malioboro. Dimulai dari pukul 20.00 WIB, JMKI Komisariat Farmasi UAD yang juga mengundang JMKI Komisariat Kesehatan Masyarakat dan Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi (ISMAFARSI) UAD berkumpul di perempatan Monumen 11 Maret kemudian menyebar ke utara (Malioboro), Barat, dan selatan (Alun-alun Utara) dengan membawa kotak, pamflet, dan leaflet yang menginfokan aksi mereka.

Tanpa malu mereka mengajak orang-orang yang sedang bersantai di sepanjang jalan untuk menyisihkan sebagian uang mereka yang kemudian akan disumbangkan ke LSM AIDS. Tanpa sungkan. Orang-orang pun menanyakan maksud dari aksi anak-anak JMKI ini dan bahkan ada yang menyempatkan diri untuk membaca leaflet AIDS yang dibawa anak-anak JMKI karena keingintahuannya terhadap HIV/AIDS yang sampai mendorong mereka melakukan aksi penggalangan dana ini. Dan sebagai ucapan terima kasih, mereka juga membagikan stiker untuk memperingati hari AIDS sedunia. (ARA)

Read more

FTI UAD Mewisuda Alumni Terbaiknya di Periode Desember 2011

Mahasiswa biasa Tapi Prestasi tidak biasa

Begitulah tanggapan teman-teman terhadap Istiani Suryani saat mendapatkan predikat IPK terbaik periode Desember 2011 ini

Isti Suryani merupakan mahasiswa Terbaik se-FTI (Fakultas Teknologi Industri) UAD (Universitas Ahmad Dahlan) dari prodi Teknik Kimia. dia mengalahkan wisudawan- wisudawan terbaik dari masing-masing prodi Se FTI lainya. dengan nilai IPK 3.86 sedangkan dari prodi lain seperti Juliandarini Prodi Teknik Informatika (IPK 3.73), Sugeng Handono Teknik Industri (IPK 3,72) dan Octa Wisnu Teknik Elektro (IPK 3,14).

Anak dari pasangan Wardiman dan Sukimah ini tidak menyangka bahwa dirinya merupakan mahasiswa terbaik se-FTI.” Walaupun se-FTI dia juga merasa bangga dengan prestasi yang diraihnya dan dapat memberikan rasa bangga kepada orang tuanya bahwa dirinya berprestasi,” ungkapnya sambil tertawa waktu diwawancarai.

Saat disinggung masalah bagaimana cara belajarnya, mahasiswa yang sekarang telah bekerja di sebuah perusahaan asing ini mengatakan: “Saya tidak pernah belajar seperti ketika mau ujian, hal itu membuat aku pusing sambil tersenyum,” ungkapnya. Tapi aku hanya mendengarkan di kelas pada saat dosen menerangkan dan meluangkan waktu sejenak selain bergurau dengan teman untuk menyimak materi. Menurutnya setelah paham yang dijelaskan oleh dosen maka ketika ujian kita tidak akan bingung dan tahu prinsip materinya.” tambahnya.

Sedangkan Menurut Endah Sulistiawti, S.T., M.T. selaku dosen dan juga Kaprodi Teknik Kimia, “Isti tidak ada bedanya dengan teman-temanya yang lain. Dalam menjalani perkuliahan anaknya biasa, hanya saja anaknya sedikit rajin dan cerdas walaupun dia kadang tidak mendengarkan tapi tahu dan bisa waktu ditanya”. Sedangkan menurut pendapat temen-temen seangkatannya serta temen dekatnya.” Ungkanya. “Isti itu teman yang asik, pintar bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya walaupun kadang keras kepala kalau untuk mendapatkan sesuatu yang baik seperti kadang waktu mengerjkan tugas kuliah yang banyak tidak mau diajak jalan-jalan walaupun sebentar sebelum tugas selesai.” (Aby)

Read more

FMIPA UAD Melepas Alumni Terbaiknya Periode Desember 2011

Raut kebahagiaan dan keceriaan terpancar dari wajah-wajah wisudawan yang hadir pada acara “Pelepasan Wisudawan dan Ramah Tamah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam” pada hari Jum’at (9/12/2011) kemarin. Acara yang berlangsung di ruang 101 kampus 3 UAD dikemas dengan suasana yang hangat antara wisudawan beserta keluarga dengan pihak kampus. Pada periode ini FMIPA melepas 15 alumni yang terdiri dari 7 mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, 5 orang mahasiswa Program Studi Biologi, 2 mahasiswa Program Studi Matematika dan 1 mahasiswa Program Studi Fisika.

Pelepasan dibuka oleh Dekan FMIPA Hadi Sasongko, M.Si. Beliau menyampaikan semoga ilmu yang diberikan benar-benar bisa dimanfaatkan dan berguna bagi alumnus. Bila selama masa perkuliahan banyak dinamika dan romantika yang terjadi karena begitulah kehidupan ada suka dan ada duka. Ini bukanlah akhir tapi awal bagi alumnus dalam menempuh kehidupan di luar dunia pendidikan. “Selaku perwakilan dari pihak kampus dan dosen, kami mengucapkan selamat atas kelulusan dan minta maaf atas kesalahan serta hubungan yang telah terjalin dengan baik agar tetap terjaga,” tutur Pak Hadi dalam sambutannya.

Agar terciptanya komunikasi dua arah dan lebih mencairkan suasana, diberikan kesempatan kepada perwakilan wisudawan dan wali untuk menyampaikan sambutannya. Pada kesempatan ini Dwi Nirmalasari dan Bapak Totok untuk mewakili wisudawan dan wali mahasiswa. Harapanya semoga tetap menjalin silahturahim antara UAD dan para wisudawan.

Acara ditutup dengan pemberian motivasi bagi wisudawan yang disampaikan oleh Imam Azhari, M.Si. dengan judul Filsafat Kancing. “Sesungguhnya kita memasukkan kancing untuk membuatnya menjadi keluar. Begitulah kehidupan keluar masuk seperti kancing. Keluar masuknya kancing juga tidak otomatis artinya butuh perjuangan. Apapun yang ada dalam kehidupan harus dengan perjuangan. Tidak ada satu alasan pun untuk berhenti berjuang dan tetap optimis,” Tutupnya disambut dengan tepuk tangan.

Read more