Perkembangan ekonomi saat ini dipandang sangat pesat kualisinya. Indonesia yang kaya dengan kekayaan alam dan panorama alam yang indah menjadikannya beberapa desa di jadikan sebagai desa wisata, wirausaha. Hal tersebut direspon baik oleh Fakultas Ekonomi UAD.

Berdasarkan program kerja Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yaitu aplikasi pembangunan Indonesia atau yang lebih spesifiknnya disebut pemberdayaan masyarakat desa, pada tahun ini desa Ngestirejo Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Gunung Kidul DIY dipilih sebagai salah satu desa yang akan dibina oleh FE UAD.

Adapun desa tersebut dipilih berdasarkan potensi kewirausahaan yang dapat dikembangkan oleh masyarakat desa. menurut Rai Rake Setyawan,S.E.,GD.BUS.,M.SA. yang merupakan salah satu dosen FE UAD dari Pusat Pengembangan Ekonomi (PPE) yang juga menangani desa binaan ini, ” Rencanannya desa ini akan dibina selama 4 tahun, karena dapat dilihat potensi yang dimiliki desa ini salah satunnya merupakan tempat wisata pantai krakal. Jadi konsep sudah dibuat, kita akan membuat cendera mata kuliner yang bisa dibawa oleh wisatawan” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan, bahwa pada tanggal 24 Maret 2012 telah dilaksanakan pengajian dan juga merupakan ucapan selamat datang terhadap pihak FE UAD. Hadir pada pengajian tersebut Dekan FE UAD Drs. Sukardi, M.M. masyakarakat menyambut baik dan penuh antusias terhadap kegiatan ini. (ZA)

Read more

Kamis (29/03/2012) di Ruang Sidang Kampus 1 pertemua dengan enam perwakilan Universitas Utara Malaysia (UUM) untuk membuka dan menguatkan kerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Hadir pada kesempatan tersebut Rektor UAD, Wakil Rektor I dan seluruh Dekan untuk mengajukan dan menukar pegalaman dengan program studi dan fakultas yang mempunyai kesamaan. Salah satunya adalah Program Studi Komunikasi yang diinginkan untuk kerjasama dengan UUM. Adrian Budiman salah satu perwakilan dari UUM menyampaikan “Kami sedang membuat program yang lebih mengarah pada unsur keseniannya, tetapi di dalam media. Mungkin hal itu sangat potensial dalam kerjasama dengan Program Studi Komunikasi di UAD yang mempunyai stasiun TV”, ungkapnya.

Untuk pembayaran sekolahnya sudah digratiskan, jadi hanya tukar saja. Masing-masing universitas hanya untuk membelikan tiket dan memberikan uang saku untuk di sana. Untuk tempat tinggal diharapkan ada tukar menukar, yaitu di sini ada tempat tinggal untuk mahasiswa UUM di sana ada tempat tinggal untuk UAD, begitu pesan yang disampaikan oleh Prof. Nur Suhada.

Lebih lanjut kerjasama yang paling dekat adalah pertukaran multimedia yang difokuskan pada fotografi. Selain itu ada juga student exchange, S3 di UUM, pertukaran karya ilmiah dan lain-lain. “Beberapa kerjasama yang diiginkan oleh UAD akan kami sampaikan untuk dipertimbangkan dengan fakultas dan jurusan yang bersangkutan”, ungkap Adrian salah satu perwakilan dari UUM. (Sbwh)

Read more

Menyatukan jiwa raga dengan bermain futsal,

begitulah salah satu cara yang dilakukan HMPS PBSI untuk mengeratkan persaudaraan mahasiswa PBSI

Kegiatan Turnamen Futsal PBSI ini diadakan oleh HMPS PBSI sebagai program kerja dari Ketua dan Wakil Ketua HMPS PBSI. Turnamen futsal ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh HMPS PBSI. Dalam turnamen ini terdapat 13 tim yang berasal dari masing-masing perwakilan kelas mulai dari semester 2, 4 dan 6. Tujuan diadakannya turnamen tersebut yaitu untuk mempererat jalinan silaturahmi antar mahasiswa PBSI juga dengan HMPS PBSI. Selain itu dengan adanya turnamen ini diharapkan dapat menjaga kekompakan dan rasa kekeluargaan sebagai mahasiswa yang berada dalam wadah Prodi PBSI.

Turnamen Futsal ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2012 di Lapangan Joglo Primer Jln. Bantul. Pembukaan dimulai pukul 08.00 – 09.00 dan pertandingan dimulai dari pukul 09.00-17.00 WIB. Pertandingan futsal tersebut berjalan dengan baik, sportif dan damai. Tidak ada keributan maupun cidera parah dalam pertandingan ini. Antusias suporter dari masing-masing perwakilan kelas juga menunjukkan sikap sportif dan kompak.

Pemenang pertama turnamen futsal PBSI diraih oleh semester 6 kelas B. Kemudian juara kedua diraih oleh semester 6 kelas C dan juara tiga didapat semester 2 kelas D. Harapannya turnamen futsal PBSI 2012 ini bisa menjadi pelopor untuk kegiatan futsal PBSI kedepannya dan dapat dijadikan sebagai agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. (Edi/IHS)

Read more

UAD akan mengirimkan 4 mahasiswa untuk mengikuti program Credit Transfer System Student Mobility AIMS (ASEAN International Mobility Scholarships). Dua mahasiswa dari prodi Bahasa dan Sastra Arab untuk dikirimkan ke Universitas Malaya, Malaysia, dan dua mahasiswa dari prodi Sastra Inggris akan dikirim ke Universitas Thammasat, Thailand. Begitulah yang disampaikan Ulaya Ardani yang mewakili UAD dalam pertemuan review meeting program Student mobility MIT (Massachusetts Institute of Technology) atau AIMS di USM (Universiti Sains Malaysia) 16 Maret 2012 kemarin.

International Officer Thammasat menaggapi bahwa, UAD (dalam hal ini prodi Sastra Inggris) masih bisa mengirimkan 2 mahasiswa lagi (di luar yang sudah direncanakan) dan Thammasat akan memberikan tuition waive. Tapi, untuk living cost bukan mejadi tanggungan Universitas Thammasat.”Saya memang belum meyakinkan lagi mengenai masalah tersebut. Segera saya akan menanyakan ke Universitas Thammasat, dan kalau memang benar. Maka, kami akan menawarkan kepada mahasiswa kami. Kalau mereka bersedia, secepatnya akan kami proses agar mereka bisa diterima ke Universitas Thammasat” tegas Ulaya Ahdiani, S.S., M.Hum.

“Sangat disayangkan saya tidak berkesempatan untuk bertemu dengan representative dari Universitas Malaya, dan Malaysia” tambahnya

Rencannya Thammasat Universitas akan mengirimkan tiga mahasiswanya untuk belajar tentang budaya dan bahasa Indonesia di UAD, pada semester gasal TA 2012/2013 nanti.

“Review meeting berikutnya akan dilakukan di Hue, Vietnam pada bulan Oktober atau November 2012″ imbuhnya. (Sbwh/Doc)

Read more

Ada Apa dengan Jurnalisk dan Fotografi?

Dunia jurnalistik adalah sebuah dunia yang menarik. Pada kenyataannya seseorang yang berkecimpung pada dunia ini tidak hanya sekedar mencari berita namun juga harus mampu mencari celah yang menarik yang dapat dibagikan kepada khalayak umum. Oleh karena itu, pada hari Sabtu, 24 Maret 2012 dan Minggu, 25 Maret 2012 diadakan sebuah Pelatihan Jurnalistik 1 oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Jurnal Kreativitas Kita (KRESKIT). Acara yang dilaksanakan di daerah sentral batik tulis dan gurah yaitu Giriloyo, Imogiri, Yogyakarta ini dikemas dengan suasana santai namun tujuan diadakan acara tetap dapat dicapai.

Panitia menyajikan tiga agenda inti yaitu pelatihan penulisan jurnalistik, pelatihan fotografi, dan praktik langsung pencarian dan pembuatan berita. Hadir dua pemateri dalam pelatihan tersebut yaitu Suharmono, S.Pd. dan Reza Marzuqi. “Kalau takut jangan jadi jurnalis.” ujar Suharmono memberikan semangat kritis bagi para mahasiswa. Manusia memiliki kebebasan dalam berpendapat bahkan hal ini juga turut diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Kebebasan ini adalah sebagai bentuk hak yang patut diperjuangkan. Hak yang dimiliki tentu bukan hak yang dapat dijadikan sebagai senjata untuk bertindak semau sendiri tanpa peduli pada hak orang lain karena sesungguhnya hak manusia itu dibatasi oleh hak manusia yang lain.

Batasan sebagai seorang jurnalis dapat dilihat dari kode etik yang dimiliki oleh jurnalis. Kode etik tersebut terdiri dari 11 pasal, yaitu Pasal 1, wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk; pasal 2, wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik; pasal 3, wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah; pasal 4, wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul; pasal 5, wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan; pasal 6, wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap; pasal 7, wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan; pasal 8, wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa, serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani; pasal 9, wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk keperluan publik; pasal 10, wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa; pasal 11, wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Selain pelatihan yang terkait dengan teknik penulisan jurnalistik, materi mengenai fotografi sebagai penunjang dalam dunia jurnalistik juga disampaikan. Reza menyampaikan tentang apa saja jenis-jenis foto dan perbedaan antara foto jurnalistik dengan foto yang sekedar dijadikan sebagai dokumentasi kegiatan. Bagi dunia jurnalistik, foto bertujuan utama untuk komunikasi dengan dua syarat utama yaitu tidak boleh dimanipulasi dan dapat dipertanggungjawabkan. “Foto jurnalistik merupakan media berupa gambar untuk mengkomunikasikan pesan secara jelas sehingga pembaca dapat memahami situasi dengan cepat.” ujar Reza menerangkan. (FM)

Read more