Program Studi BK UAD Memperoleh Akreditasi A

“Hasil ini adalah hasil bersama, yaitu kerja kolektifitas tim, dosen, mahasiswa, dan karyawan program studi Bimbingan Konseling UAD. Dan alhamdulliah atas dukungan keluarga besar UAD akhirnya Akreditasi A dapat dipertahankan. Kuncinya adalah koordinasi yang baik dan harus ada rasa saling memiliki.”

Begitulah penggalan kebahagiaan yang diucapkan kaprodi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dody Hartanto, S.Pd, M.Pd., yang diiringi dengan senyum khasnya saat diwawancarai, Jum’at, 28 September 2012. Program studi (prodi) Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu prodi yang berada di bawah naungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

“Alhamdulillah, apa yang kita doakan terkabulkan. Saya sangat bersyukur BK bisa mempertahankan akreditasinya. A adalah tradisi. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Rektorat, Dekanat, BPM, civitas akademika lainnya serta mahasiswa yang telah membantu kami dalam mempersiapkan semuanya hingga berhasil mempertahankan Akreditasi A. Kami berharap akreditasi ini bisa memacu kami untuk lebih baik ke depannya.” ujar Kaprodi yang sangat ramah di mata mahasiswa.

Beliau menambahkan bahwa keberhasilan memperoleh akreditasi A bukan akhir dari segalanya. Ini adalah awal untuk menatap perubahan yang lebih baik di masa mendatang.

“Yang harus disadari bersama adalah tanggung jawab ke depan. Terutama bagaimana Akreditasi A dapat tercermin di prodi BK ? Kami akan berusaha untuk mengabdikan diri dengan lebih baik lagi. Akreditasi berlaku hingga 27 Juli 2017 mendatang. Kalau di tahun-tahun lalu konsep yang kami tekankan pada titik bangga, namun untuk ke depannya kebanggaan harus ditingkatkan menjadi perubahan yang lebih baik. Kami akan berusaha untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang memacu mahasiswa dan dosen di bidang akademik maupun non akademik, serta pengabdian masyarakat,”

“Sebagai mahasiswa, berhasil memperoleh akreditasi A merupakan hal yang sangat membanggakan. Ini adalah prestasi yang luar biasa. Yang membuat saya lebih bangga belajar di BK, bukan hanya proses belajar mengajar saja yang baik, tetapi di BK saya merasa berada di rumah sendiri. Antar dosen dan mahasiswa terjalin hubungan yang sangat erat. Terlebih, kaprodi BK, pak dody, menempatkan dirinya sebagai seorang ayah bagi kami. Sehingga apa yang kami keluhkan mampu beliau redam dan arahkan. Selamat untuk kita semua,” ujar Icha, salah satu mahasiswa BK. (IHS)

Read more

UAD Terima Dana Hibah dari Dubes Arab Saudi

Dubes_dan_pak_kasiKamis (27/09/2012) Duta Besar (Dubes) Arab Saudi Mustofa bin Ibrahim bin Ali Al Mubarak menyerahkan dana hibah pembangunan masjid Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara penyerahan bantuan dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, M.A. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pengurus pusat PP Muhammadiyah, yaitu Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag, Drs. H. Muhammad Muqodas, Lc., MA., dan Dr. Agung Danarto., M.Ag. Tak ketinggalan kegiatan tersebut juga dihadiri ketua Badan Pelaksana Harian UAD Drs. HM. Muchlas Abror.

Acara penyerahan bantuan Dubes Arab Saudi diawali sambutan Rektor Universitas Ahmad Dahlan Drs. Kasiyarno. M.Hum. “Begitu pentingnya pembangunan masjid karena sebagai wujud mempererat hubungan antar dua negara. Semoga dana ini dapat digunakan secara cepat untuk membangun masjid,” jelasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa dana hibah akan diberikan empat tahap. Tahap pertama dikucurkan 150 ribu dolar As dari keseluruhan dana yang diberikan ke UAD berjumlah 500 ribu dolar AS. Selain pemberian bantuan, Rektor UAD berharap Dubes Arab Saudi bersedia memberikan kuota bagi jamaah haji UAD. Selama ini UAD setiap tahun telah memberangkatkan haji bagi karyawan dan dosen.

Setelah Rektor UAD, Din Syamsuddin memberikan sambutan. Dalam sambutannya Din Syamsuddin menjelaskan bantuan tersebut sebagai simbol hubungan baik antara dua negara. “Pembangunan masjid ini juga diharapkan menjadi pusat kegiatan keislaman, “tambahnya.

Selanjutnya acara penyerahan bantuan ditandai sambutan Dubes Arab Saudi yang diikuti dengan prosesi penyerahan bantuan berupa cek yang diterima Din Syamsuddin dengan didampingi rektor UAD. Usai pemberian bantuan, Rektor UAD memberikan kenang-kenangan berupa gambar tiga dimensi masjid dan batik khas Yogyakarta.

Acara penyerahan bantuan yang berlangsung di Ruang Sidang Kampus 1 UAD Jl. Kapas No 9 Semaki Yogyakarta tersebut dilanjutkan agenda peletakan batu pertama di Kampus IV UAD di Jl. Ringroad Selatan. Jajaran Pengurus PP Muhammadiyah, Pengurus Badan Pelaksana Harian, Rektor, Wakil Rektor UAD dan tim panitia, dari kampus 1 bersama-sama menuju kampus 4.

Tiba di kampus 4 diselenggarakan peletakan batu pertama oleh Dubes Arab Saudi. Meski terik matahari menyengat, Dubes Arab Suadi menikmati kegiatan tersebut. Terbukti sesudah peletakan batu pertama Dubes Arab Saudi berkenan memberikan sambutan dihadapan 150 mahasiswa berjaket orange. Mahasiswa secara khusus hadir untuk menyambut Dubes Arab Saudi di kampus 4. Bukan hanya memberikan arahan, Dubes Arab Saudi juga mengajak foto bersama mahasiswa.

Alhamdulliah acara peletakan batu pertama berjalan sukses, kemudian Dubes Arab Saudi melanjutkan perjalanan menuju tempat kunjungan lain. Selamat jalan pak Dubes…! Terima kasih atas hibah yang diberikan, semoga menjadi sarana untuk meneguhkan UAD sebagai kampus Moral and Intellectual Integrity. Amin. (Sbwh)

Read more

BEASISWA BIDIKMISI 2012 BAGI CALON MAHASISWA BARU UAD TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Berdasarkan:

1. Surat dari Koordinator Kopertis Wilayah V Nomor 2478/K5/KM/2012 tertanggal 13 Agustus 2012 M,

2. Surat Rektor Universitas Ahmad Dahlan Nomor: R/485/D.6/IX/2012 tertanggal 17 Syawal 1433 H/4 September 2012 M,

3. Surat Rektor Universitas Ahmad Dahlan Nomor R/530/D.6/IX/2012 tertanggal 5 Dzulqa’dah 1433 H/ 21 September 2012 M,

UAD mendapat kesempatan menerima 7 (tujuh) Calon Mahasiswa Baru program Beasiswa Bidikmisi 2012. Tujuh calon mahasiswa baru tersebut diperuntukkan bagi 5 (lima) Program Studi sebagai berikut.

a. Program Studi Akuntansi

b. Program Studi Farmasi

c. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

d. Program Studi Sistem Informasi

e. Program Studi Teknik Elektro

Jadwal penerimaan Cama Bidikmisi 2012 di UAD adalah sebagai berikut:

24-27 Sept 2012 Jam 08-13.00 WIB, pendaftaran di BAA Kampus 1

27-28 Sept 2012 Jam 08.00wib-selesai, verifikasi ke tempat tinggal cama

29 Sept 2012 jam 11.00wib, pengumuman di BAA Kampus 1 dan Web UAD.

Informasi lengkap tentang Beasiswa Bidikmisi 2012 dapat dilihat di laman http://bidikmisi.kemdikbud.go.id/portal/

Hal-hal yang belum jelas tentang Beasiswa ini dapat menghubungi :

1. Danang Sukantar S.Pd.: 081328873893 (BIMAWA)

2. M Burhanuddin Kholis, S.Pt.: 087839390352 (BAA)

3. Rundra Jumiyanto: 085385001960 (PMB)

Read more

UAD Juara Umum Pekan Seni Mahasiswa PTM Mendapat Sorotan Media

Juara_UAD_di_PImnas_Muhammadiyah

Nama harum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali terangkat setelah memperoleh juara umum pada Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PSMPTM) di Universitas Muhammadiyah Makasar. Kegiatan ini diikuti 22 PTM se-Indonesia.

Keberhasilan UAD itu ternyata menarik perhatian berbagai media massa. Terbukti berbagai media cetak maupun elektronik mengikuti jumpa pers bersama mahasiswa peraih medali dalam PSMPTM.

Dalam jumpa pers yang diselenggarakan Bidang Humas dan Protokoler Kantor Universitas dan Biro Kemahasiswaan UAD di ruang sidang rektorat pada kamis (20/09/2012), wakil rektor tiga (Warek) Drs. Muchlas. M.T menegaskan bahwa UAD bersungguh-sungguh dalam membina mahasiswa pada berbagai bidang. Salah satu bidang yang menjadi perhatian UAD dalam pembinaan kemahasiswaan adalah seni.

Keseriusan UAD membina minat bakat bidang seni membuahkan hasil. Buktinya mahasiswa menorehkan prestasi juara umum PSMPTM yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah.

“Bukan hanya perhatian, UAD memberikan dana dan fasilitas yang memadai untuk meningkatkan dan mengembangkan minat bakat” ujar kandidat doktor ini dalam jumpa pers tersebut.

Upaya yang dilakukan oleh UAD berbuah manis. Hal ini ditunjukkan pada PSMPTM UAD menjadi juara umum dengan menggondol 5 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu.

Selain Wakil Rektor III, Ir. Tri Budianto, MT sebagai Kepala Biro Kemahasiswaan ikut memberikan informasi mengenai kegiatan PSMPTM di Makassar. ” Yang membuat saya menjadi terharu adalah mengenai kekompakan tim. Kekompakan ini yang memotivasi tim menjadi juara, ” jelas dosen Program Studi Teknik Industri FTI UAD.

Faktor lain yang membuat Tim UAD bisa meraih juara umum adalah spirit dari Wakil Rektor III. ” Jangan pulang, kalau tidak membawa piala, ” kata Pak Tri, begitu sapaan sehari-hari di depan wartawan.

Alhamdulliah bisa juara, sehingga Pak Tri bisa pulang ke kampus tercinta. Selamat…Selamat…Selamat..! (aay)

Read more

SISWA JATENG BERPRESTASI LAGI

Oleh: Sudaryanto, M.Pd.

Dosen PBSI FKIP UAD Yogyakarta

SudaryantoGubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo beserta para jajarannya, termasuk Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Jawa Tengah, layak berbangga hati. Pasalnya, kontingen Jawa Tengah kembali menyabet gelar juara umum pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-XI Tahun 2012 yang digelar di Jakarta dan Bali, 2-7 September lalu. Artinya, siswa-siswa Jateng berhasil mengukir prestasi yang sama pada tahun 2011 silam.

Tradisi berprestasi bagi siswa-siswa Jateng tentunya diraih dengan kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Ketiganya perlu dilakukan oleh para siswa, tak terkecuali para orangtua dan guru pembimbingnya. Berkat doa dan bantuan dari para orangtua dan guru, akhirnya para siswa dapat meraih gelar juara umum pada OSN itu. Pertanyaannya, apakah tradisi berprestasi para siswa itu cukup sampai tahap OSN saja? Tentunya, tidak.

Keikutsertaan dan keberhasilan siswa-siswa Jateng meraih prestasi di OSN itu, perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat maupun daerah. Artinya pula, tradisi berprestasi mereka harus berlanjut. Hal ini senada dengan pernyataan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim. Ia menyatakan, para juara OSN akan dipersiapkan untuk menjadi duta-duta pelajar Indonesia di berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional.

Seperti kita ketahui, tak sedikit para siswa Indonesia yang berhasil meraih prestasi di berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional, seperti IPhO (International Physics Olympiad), IBO (International Biology Olympiad), IChO (International Chemistry Olympiad), dan IMO (International Mathematics Olympiad). Harapannya, siswa-siswa Jateng yang juara dalam OSN dapat pula mengukir prestasi di berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional di atas.

Muncul pertanyaan lagi, apakah tindak lanjut dari pemerintah pusat maupun daerah hanya sampai tahap mengikutsertakan para siswa ke berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional? Sekali lagi, tidak. Melalui artikel ini, penulis ingin berbagi saran. Pertama, Pemda Jateng dan Kemdikbud dapat menjamin para siswa yang juara OSN itu dapat terus melanjutkan studi, baik S-1, S-2, maupun S-3, baik dalam maupun luar negeri. Mengapa demikian?

Sebab, para siswa yang juara OSN itu, merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang bernilai tinggi guna keberlangsungan masyarakat Jateng. Ke depan, kita dapat berharap agar mereka kelak menjadi ahli atau pakar di bidang sains yang ilmunya dapat bermanfaat bagi masyarakat, baik masyarakat akademik (kampus) maupun masyarakat luas. Dengan begitu, pelbagai persoalan sains dan teknologi di masyarakat dapat diatasi dengan hadirnya para ahli tersebut.

Kedua, Pemda Jateng beserta masyarakatnya dapat terus mengawal keberlangsungan proses pendidikan di sekolah/madrasah. Anggapan sebagian besar orangtua/guru kita bahwa siswa berprestasi apabila dirinya meraih peringkat pertama, perlu ditinjau-ulang. Apa pasal? Sebab, siswa berprestasi tak hanya di bidang akademik semata, melainkan juga di bidang non-akademik, seperti juara lomba melukis, juara lomba baca puisi, termasuk juara dalam OSN.

Akhirnya, melalui momentum keberhasilan siswa-siswa Jateng dalam OSN kemarin, harapannya dapat meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah di Jateng khususnya, serta memunculkan kesadaran bagi Pemda Jateng untuk terus membina para siswanya dalam meraih prestasi, baik prestasi bidang akademik maupun nonakademik. Di samping itu, prestasi gelar juara umum pada OSN tahun ini dapat diulang kembali di tahun depan. Selamat kepada Pak Bibit Waluyo!

(Artikel ini sudah diterbitkan di Suara Merdeka, Kamis 20 September 2012)

Read more

Creativity Intelligence

Foto_triyantoro_apik

Triantoro Safaria, SPsi, MSi. PhD

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Kreativitas merupakan satu kata yang sering kita dengar, kita pahami manfaatnya, sekaligus konsep yang sering kita lupakan. Telah banyak catatan sejarah gemilang yang dihasilkan dari proses kreatif. Banyak ciptaan serta inovasi-inovasi baru yang sangat penting yang memajukan peradaban manusia ditemukan dalam proses kreatif. Orang-orang kreatif seperti Thomas Alpha Edison, Honda, Suzuki, Graham Bell, maupun Bill Gates, merupakan orang-orang terkemuka di dunia, yang dengan kreativitasnya berhasil mengubah peradaban manusia menuju dunia baru, yaitu dunia teknologi informasi.

Mengapa kreativitas begitu berharga dan perlu dipupuk sejak dini ?. Pertama, proses kreatif merupakan perwujudan dari kebutuhan tertinggi manusia yaitu aktualisasi-diri. Sehingga melalui kreativitas anak semakin berfungsi secara optimal sebagai manusia. Kedua, kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan suatu permasalahan. Bagaimana seandainya di dunia ini tidak ada penemu seperti Thomas Alpha Edison ?. Tentu saja di malam hari kita tidak akan bisa beraktivitas lebih optimal, karena keadaan gelap gulita yang hanya bisa diterangi oleh cahaya lilin atau obor. Bagaimana pula jika telepon tidak ditemukan oleh Graham Bell ?. Tentu kita tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang kita cintai melewati batas ruang dan waktu. Bagaimana jika tidak ada penemu seperti Louis Pasteur ?. Tentu saja vaksin tidak akan pernah ditemukan. Ketiga, bersibuk diri dalam proses kreatif, tidak saja bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa, tetapi juga bermanfaat bagi anak sendiri. Karena dari kegiatan kreatif anak akan mendapatkan kepuasan yang tinggi, sehingga tentu saja hal ini akan meningkatkan makna dan kebahagiaan hidup anak. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan peradaban manusia berkembang dengan pesat, sehingga kualitas hidup manusia pun semakin tinggi. Ini merupakan sumbangan yang sangat besar bagi kehidupan, dan untuk itulah anak perlu dikembangkan potensi kreatifnya sehingga bisa menyumbangkan sesuatu bagi masyarakat dan bangsa. Jika anak memiliki creativity-quotient yang tinggi, maka diharapkan anak mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya secara efektif dan efisien. Akibatnya anak memiliki kemungkinan lebih besar untuk sukses di masa depannya. (Munandar, 2002).

Sayangnya bagi banyak orang tua, potensi kreatif anak sering kali dinafikan dan dipandang sebelah mata. Seringkali anak yang kreatif dinilai nakal, suka membuat ulah, aneh, pemberontak, tidak bisa diam dan menjengkelkan. Anak-anak ini sering mendapatkan perlakuan yang cenderung menghambat proses kreatif mereka, sehingga secara perlahan-lahan mematikan potensi kreatifnya. Orang tua sering lebih menyukai anak yang pendiam, penurut, tidak banyak ulah, dan tidak banyak berbuat aneh-aneh. Kenyataannya anak-anak yang kreatif memang sangat berbeda dengan kebanyakkan anak lainnya. Hal inilah yang semestinya dipahami oleh orang tua. Sehingga potensi kreatif yang dimiliki anak tidak terhambat karenanya. Sebab pola asuh yang salah akan membuat tidak berkembangnya potensi kreatif ini secara optimal dalam diri anak.

(Catatan: artikel ini pernah dimuat di Harian Jogja, Rabu 19 September 2012)

Read more

Pendidikan Sepanjang Hayat dan Plastisitas Otak

dipo

DR. AHMAD Muhammad Diponegoro

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Berat otak manusia sekitar 1,3 kilogram. Otak manusia adalah sebuah jaringan neuron (sel-sel yang menerima dan meneruskan sinyal – sinyal elektrokimiawi) yang luar biasa rumit. Terdapat 100 miliar neuron yang tersusun secara kompleks, dengan 100 triliun hubungan yang di duga terlibat di dalamnya, dan dengan alur – jalur sinyal neural yang jumlahnya hampir tak terhingga, yang membuatnya luar biasa sulit dipahami secara komprehensif (Pinel, 2009).

Kompleksitas otak manusia ini dapat diketahui dari kemampuannya. Sebuah organ yang dikarunia Tuhan sanggup menciptakan robot yang semakin hari semakin sempurna, membuat lengan buatan, menempuh perjalanan yang begitu jauh ke planet-planet , melakukan berbagai transplantasi organ dan yang sanggup menikmati dan mengelola pesona alam semesta, bahkan mengenal penciptanya.

Plastisitas otak.

Neuroplasitas Sampai awal 1990-an, kebanyakan pakar neurosains memikirkan otak sebagai sebuah susunan tiga dimensi dari elemen-elemen neural yang (terikat) dalam sebuah jaringan sirkuit yang massif.(“wired”) Kompleksitas pandangan wiring-diagram otak ini pernah menggemparkan, tetapi gagal menangkap salah satu fitur terpenting otak. Selama dua decade terakhir ini penelitian dengan jelas menunjukkan bahwa otak manusia bukanlah sebuah jaringan neuron yang statis – tidak dapat berubah, mandeg, tetapi sebuah organ yang plastis (dapat berubah) yang terus tumbuh dan berubah selama merespons berbagai program genetic dan pengalaman. Penemuan neuroplastisitas ini, disebut-sebut sebagai salah satu penemuan paling berpengaruh di bidang neurosains modern, dan saat ini mempengaruhi banyak bidang penelitian biopsikologis.

Secara fisiologis plastisitas otak (neuroplasticity) adalah kemampuan otak melakukan reorganisasi dalam bentuk adanya interkoneksi baru pada saraf. Plastisitas merupakan sifat yang menunjukkan kapasitas otak untuk berubah dan beradaptasi terhadap kebutuhan fungsional. Mekanisme ini termasuk perubahan kimia saraf (neurochemical), penerimaan saraf (neuroreceptive) , perubahan struktur neuron saraf dan organisasi otak. Plastisitas juga terjadi pada proses perkembangan dan kematangan sistem saraf.

Beda elastis dan plastis.

Suatu benda yang tadinya berbentuk bulat seperti bola bila mendapat tekanan atau manipulasi dan bentuknya berubah menjadi bulat lonjong. Tetapi tatkala tekanan dihilangkan maka akan kembali menjadi bulat. Sifat benda ini disebut elastis. Tetapi bila perubahan bersifat permanen maka keadaan benda ini disebut plastis. Otak saat ini disebut plastis. Istilah ini erat hubungannya dengan neuroplastisitas atau plastisitas sinaps.

Dengan demikian jelas bahwa sifat elastisitas berbeda dengan sifat plastisitas. Sifat elastik artinya kemampuan suatu benda untuk dapat kembali pada bentuk asalnya, sedangkan sifat plastisitas menunjukkan kemampuan benda untuk berubah kedalam bentuk lain.

Pendidikan sepanjang hayat

Nilai positif dari adanya sifat plastisitas adalah semakin berkembangnya optimism dalam cita-cita pendidikan, terutama pendidikan sepanjang hayat. Mereka yang tua tidak perlu berkecil hati untuk terus belajar dan mengembangkan pengalaman baru yang positif. Pasien stroke memiliki potensi untuk belajar dan berlatih sehingga sembuh. Sel saraf dapat dikembangkan dan dibentuk sehingga dapat menghasilkan gerak yang fungsional dan normal. Demikian pula di usia tua, manusia masih mampu untuk belajar, sehingga terjadi perubahan yang positif yang relatif bersifat permanen.

Nilai negatif dari adanya sufat plastisitas adalah jika metode yang diberikan tidak tepat, maka akan terbentuk pola yang tidak tepat pula.

Temuan tentang plastisitas otak ini sangatlah mendukung ungkapan bijak : tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang kubur. Banyak berita yang membuktikan ungkapan itu. Orang-orang yang sudah lanjut usia menjadi sarjana, baik di negara maju maupun berkembang karena belajar. Atau mensyukuri karunia tuhan yang berupa kemampuan otak yang bersifat plastis.

(Catatan: Artikel ini pernah dimuat di Republika; Selasa, 18 September 2012)

Read more

UAD Raih Juara Umum Pekan Seni Mahasiswa PTM

peksiminas_PTM_2012_penyerahan_tropi_juara_umumPekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PSMPTM) tahun 2012 merupakan event bidang seni pertama bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peristiwa akbar sebagai ajang lomba seni bergengsi bagi mahasiswa di lingkungan PTM tersebut, ternyata menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia. Mengapa ditunggu-tunggu ? Karena materi lomba bidang seni memiliki nuansa yang khas, yaitu Islami. Berpondasi pada nuansa Islami ini menjadi daya tarik tersendiri bagi PTM.

Seperti pada kegiatan lain, UAD aktif mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti berbagai kompetisi tingkat nasional. Tak terkecuali pada acara Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muammadiyah, UAD mengirimkan mahasiswa yang memiliki kompetensi di bidang seni. UAD 14 bertalenta dan berbakat dalam olah seni mengikuti ajang bergengsi di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.

Buktinya pada PSMPTM yang digelar 14-16 September 2012 di Universitas Muhammadiyah Makassar yang diikuti 22 Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Indonesia, Tim UAD berhasil menyabet juara umum dengan perolehan 5 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Lima medali emas diraih oleh Rahma Nurjanah (PBSI) baca puisi putri, Nasirin (PBSI) baca puisi putra, Trisia Mayang Sari (Farmasi) bidang Nyanyi Putri, Widya Prana Rini (PBSI) bidang Kaligrafi Lukis, dan Angga Trio Sanjaya Bidang Penulisan Puisi. Sedangkan perak diraih oleh Ichsan Yuniansa Putra (PBSI) bidang monolog, perunggu oleh Indra Hari Saputra(PBI) bidang menyanyi putra.

“UHAMKA dan UNMUH Malang merupakan rival terberat. Tetapi, Alhamdulillah adik-adik tampilmaksimal, sehingga berhasil meraih juara,” kata AriefMuttaqien, S.Si. salah satu Pembina Tim UAD.

Berbagai pencapaian prestasi, termasuk pada PSMPTM menunjukkan keseriusan UAD dalam pembinaan bagi mahasiswa. Keseriusan ini dibuktikan dengan persiapan yang matang, pendampingan pelatih dan pembina, pembinaan secara sistematis, serta latihan terencana dan terprogram bisa menghasilkan prestasi maksimal dan mengembirakan.

Selain hal itu, keseriusan UAD dalam menghadapi PSMPTM dengan melakukan kerja keras, ikhlas, penuh loyalitas dan dedikasi. Dan hasilnya UAD meraih Juara Umum. Selamat…! JayalahUAD!.(DS)

Read more

Pelayanan UAD dan Beasiswa bagi mahasiswanya

UAD Gandeng BSM untuk Tingkatkan Layanan Pembayaran Bagi Mahasiswa

Foto_UAD_penyerahan_beasiswa_LAZNAS_BSM

UAD senantiasa berusaha untuk meningkatan pelayanan bagi mahasiswanya. Salah satunya adalah dengan menjalin kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri dalam hal layanan penerimaan dan pembayaran biaya pendidikan melalui fasilitas perbankan secara Host To Host (H2H). Layanan tersebut diberikan untuk meningkatkan pelayanan pembayaran mahasiswa yang selama ini sudah berjalan, akan tetapi selalu terjadi antrean panjang pada saat pembayaran. “Untuk mengurangi antrean panjang dan berjubel tersebut, kami menggandeng BSM yang telah memiliki fasilitas ini,” demikian kata Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum.

Penandatangan kerjasama dilakukan oleh Rektor UAD Drs. Kasiyarno, M.Hum dan Direktur BSM, Hanawijaya, bertindak sebagai saksi H.M. Muchlas Abror Ketua BPH UAD di Ruang Sidang Kampus I pada Rabu (12/9). Acara ini dihadiri oleh BPH UAD, Para Wakil Rektor, Para Dekan dan Wakil Dekan, Kaprodi, Kepala Lembaga dan Biro serta Bidang terkait antara lain BIMAWA, BAA, dan BISKOM, serta 25 mahasiswa penerima Beasiswa LAZNAS BSM.

Untuk menjalin pelayanan yang baik, Hanawijaya menyampaikan bahwa BSM dalam bekerja selalu memberikan jaminan bahwa apa yang dijanjikan harus sesuai dengan kenyataannya. “Jika ada pelayanan yang kurang bagus, silakan langsung dilaporkan ke kami. Segera akan kita lakukan perbaikan, “demikian pintanya.

Beasiswa LAZNAS BSM bagi Mereka yang Berprestasi

Selanjutnya, pada kesempatan tersebut BSM juga memberikan Beasiswa LAZNAS bagi para mahasiswa UAD yang berprestasi, total berjumlah 120 juta rupiah bagi 25 mahasiswa. Hanawijaya menyampaikan bahwa BSM berkomitmen untuk ikut menyiapkan generasi yang unggul, berkarakter, memiliki softskills yang bagus. Mahasiswa tidak cukup hanya dibekali dengan ilmu pengetahuan saja namun harus memiliki berbagai kompetensi pendukung lainnya. Mereka harus disiapkan untuk menjadi generasi yang dapat bekerja secara excellent. “Untuk itu, kami tidak hanya sekedar memberikan beasiswa, namun juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa yang memperoleh beasiswa. Pelatihan akan kita lakukan pada 3 bulan sekali” demikian ungkapnya.

Pada sesi tanya jawab, salah satu penerima Beasiswa LAZNAS BSM, Dewi Susanti dari Prodi Pendidikan Matematika menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya yang tak terhingga kepada BSM dan UAD yang telah memberikan beasiswa ini. “Insyaallah ini sangat bermanfaat bagi saya, memberikan motivasi untuk belajar dan berkarya lebih baik lagi. Sebagai tanda terima kasih kami, kemudian apa yang harus kami lakukan untuk dapat membantu BSM?” demikian ungkapan dan pertanyaannya.

Menanggapi hal tersebut, Hanawijaya menyampaikan, “Inilah ciri-ciri mahasiswa yang unggul. Mengedepankan rasa terima kasih, setelah diberi. Tak cukup itu, Mbak Dewi juga menawarkan untuk membantu kami. Ini hebat,”ungkapnya. Sebagai guru, kalian dapat menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada para murid untuk menggunakan perbankan syariah. Akan kami berikan buku-buku sebagai bahan bagi kalian untuk menyampaikan materi ini agar lebih mengena, tepat dan praktis. “Siapkan generasi Islam, sebagai generasi yang tangguh, unggul, bebas dari hal-hal yang diharamkan oleh Islam, salah satunya dengan memanfaatkan perbankan syariah, khususnya BSM,” tambahnya. (DS)

Read more

Sosialisasi Pembuatan Garam

Foto_sosialisasi_pembuatan_garam-pantai-selatan1

Potensi Sumber daya Alam yang besar di laut Pantai Selatan Jawa terutama di Kabupaten Bantul belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat pesisir. Pemanfaatan yang selama ini sebatas wisata pantai. Padahal masih ada potensi lain yaitu usaha garam rakyat yang pernah dilakukan oleh masyarakat pesisir Kabupaten Bantul. Tetapi usaha ini berhenti sejak 20 tahun yang lalu karena persaingan harga dengan garam produksi pabrik.

Berkaitan dengan problem itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir bersama dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kerja sama untuk membangkitkan proses pembuatan garam tradisionl yang pernah dilakukan masyarakat pesisir pada masa silam.

Realisasi kerjasama antara dua lembaga tersebut dilakukan pada Sabtu, 8 September 2012 bertempat di pantai Goa Cemara, Srigading, Sanden, Bantul. Kegiatannya berupa sosialisasi pembuatan garam bersama Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul, Rudi Suharta S. IP., MM, Dedi

Wijayanti, M. Hum (koordinator lapangan LPM), dan Dr. Maryudi, S.T., M.T. dan Imam Santosa, S.T., M.T. (dosen Teknik Kimia UAD) memaparkan tentang kelebihan laut pantai Selatan khususnya Goa cemara. Adapun kelebihannnya adalah memiliki kadar lebih tinggi (3,35%) dibandingkan dengan yang lain seperti Madura (2,6%), Cirebon (2,27%), dan Rembang (2,7%).

Selain mengikuti sosialisasi pembuatan garam, tim reporter juga diajak ke tepi pantai untuk melihat proses pembuatan garam secara tradisional.

“Ini sangat menarik, kami berharap dengan pengembangan pembuatan garam ini bisa menjadi salah satu cara untuk membantu warga sekitar pesisir meningkatkan perekonomian mereka.” ujar Rudi menambahkan. (FM)

Read more