Mahasiswa UAD Dominasi Juara Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional

Pemenang_lomba_baca_puisi

Tiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendominasi lomba baca puisi yang diadakan oleh Pesantren Mahasiswa (Pesma) An-Najah. Lomba baca puisi tingkat nasional yang mengambil tema “Pesantren Menulis: Dinamika Budaya Pesantren untuk Membangun Karakter Bangsa” berlangsung pada hari Minggu 30 September 2012.

Dominasi UAD dalam ajang kompetisi baca puisi tersebut dibuktikan dengan capaian prestasi Rachma Nurjanah meraih juara I, Entim Supriana memperoleh juara III dan Nasirin mendapatkan juara harapan I.

Berdasarkan penuturan Rachma bahwa lomba baca puisi itu diambil dari kumpulan puisi Nadhom Cinta karya Dimas Indianto. Adapun juri lomba adalah Dimas Indianto (penyair kumpulan puisi Nadhom Cinta), Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum. (Sastrawan dan Dosen di Sekolah Kepenulisan STAIN Purwokerto), dan Abdul Azis Rasjid (Penulis dan Aktifis Teater).

Rachma menambahkan lomba baca puisi yang diselenggarakan di Purwokerto ini diikuti oleh 38 peserta. Peserta berasal dari mahasiswa, pelajar, dan umum. UAD sendiri mengirimkan 4 peserta. (Sbwh)

Read more

Harapan Warga Perihal Milad UAD

“Kami berharap di ulang tahun yang ke-52, UAD tetap jaya. Karena kejayaan UAD sangat berpengaruh pada perekonomian kami. Jaya UAD. Semoga,” papar Pak Kuat, pria kelahiran Yogyakarta 2 Februari 1960 yang menjadi salah seorang yang dituakan di kelompok parkir Jalan Kapas.

Harapan senada diungkapkan Mugiono PK, Ketua Paguyuban Kesenian Pandeyan yang tempat tinggalnya berdekatan dengan kampus 2 bahwa keberadaan UAD membantu untuk mewujudkan visi kelurahan Pandeyan sebagai kampung wisata berbasis budaya yang mengedepankan kerajinan dan religi.

“Kami berharap ada formula lebih baik menjaga hubungan kampus dengan masyarakat sekitar. Seingat saya, dulu ada seorang mahasiswa yang pernah kos di sekitar kampus yang membuka bimbingan belajar secara gratis. Dia mengimplementasikan keilmuannya mengabdi masyarakat secara ikhlas. Tetapi setelah dia selesai kuliah, kegiatan itu pun selesai. Nah, harapan kami, ada upaya dari UAD untuk menghadirkan kembali kegiatan yang berharga semacam itu. Semoga,” papar Sri Legenyo, ketua RW 07, Sidikan, kelurahan Pandeyan saat diwawancarai. (IHS)

Read more

BEM Semarakkan Milad UAD

ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  PJS Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Imam Ahmad A Razaq, mengatakan program Milad UAD ke-52 terasa sudah ada perbaikan dibanding periode sebelumnya.

ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Milad bisa dinikmati mahasiswa. Terbukti BEM sudah menyiapkan agenda, seperti seminar nasional dan call paper yang mengusung tema โ€œPeran Ilmu dalam Menjawab Persoalan Karakter dan Krisis Kepemimpinanโ€, lomba futsal, lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) bagi siswa SMA se-Jawa Tengah, , dan lomba membaca Al-Quran. Khusus lomba membaca al qur`an BEM UAD akan menggandeng kerja sama dengan pemerintah kota dan LPSI dan ditargetkan dapat menembus rekor MURI.

Pada malam penutupan digelar pentas seni dengan menampilkan cerita โ€œRamayanaโ€ yang akan dipentaskan oleh mahasiswa UAD. Cerita ini disajikan untuk mengangkat tema tentang kesetiaan dan pengabdian. Harapan diangkatnya tema tersebut dapat memberikan gambaran sebagai mahasiswa hendaknya dapat mengabdikan dirinya pada UAD secara ikhlas. Pentas lain yang ditampilkan adalah UKM Musik, paduan suara, teater 28, teaer 42, teaer JAB, teaer PBI, Gending Bahana, dan Komunitas Tari UAD.(FM)

Read more

UAD Wisuda 942 Mahasiswa dengan IPK Tertinggi 3.99

Wisuda_uad_2012

Wisudah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta periode November kali ini diikuti 942 lulusan dari 29 program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata 3,18. Naik 0,13 dibandingkan dengan wisuda periode Juli 2012. Acara yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) pada hari Sabtu 10 November 2012 tersebut diharapkan menjadi lulusan yang bermanfaat baik secara individu, masyarakat dan Negara. Alhamdulillah pada periode kali ini yang cumlaude mencapai 160.

Adalah Sari Julika mahasiswa Psikologi yang cumlaude dengan Indek Prestasi Kumolatif (IPK) 3.99. Selain Sari, ada Rita Ferawati, Mohammad Anggi Nugroho mahasiswa Bantuan Siswa Unggulan (BSU) yang juga lulus dengan IPK 3.9.

Rektor Drs. Kasiyarno. M.Hum dalam sambutannya berharap para sarjana menjadi kader pemimpin yang berkepribadian Muhammadiyah serta mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian dalam rangka memajukan Islam dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Lebih lanjut beliau menambahkan. Semoga mereka (mahasiswa UAD) menjadi Muslim yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, yang mempunyai kemampuan akademik, profesional, dan beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

“Wisudawan lulusan tercepat yakni masa studi tiga tahun sembilan bulan 15 hari diraih dua lulusan Program Studi Teknik Kimia Yupita Artika Putri Yunita dengan IPK 3,36 dan Yunita Latifah dengan IPK 3,64,” ungkap Kasiyarno.(Sbwh)

Read more

Peraih Beasiswa Siswa Unggulan Memperoleh Peringkat Wisudawan IPK Terbaik 3

RITA_dan_Ahmad_mahasiswa_BSU_UAD

(Ahmad dan Rita)

Setiap tahun Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi, tetapi tidak mampu secara ekonomi. Beasiswa ini dinamai Beasiswa Siswa Unggulan (BSU). UAD secara terus menerus per tahun memberikan BSU bagi 30 lulusan sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Beasiswa berupa pembebasan seluruh uang kuliah (dana pengembangan pendidikan perguruan tinggi, spp pokok, dan spp beban) sampai delapan semester.

Wisuda Periode November 2012 ini terasa istimewa karena peraih BSU berhasil memperoleh peringkat wisusawan IPK terbaik 3 dengan nilai 3, 91. Wisudawati tersebut atas nama Rita Ferawati berasal dari Program Studi Fisika. Rita yang lahir di Brebes 1 Maret 1989 ini berhasil menyelesaikan studi selama 3 tahun, 11 bulan, dan 26 hari.

Selama kuliah Rita tinggal di Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Muhammadiyah Prambanan. Dalam mengukir prestasi Rita tak puas diri. Sesudah menyelesaikan gelar kesarjanaan, Rita melanjutkan S2 pada Program Pasca Sarjana UAD dengan memilih program studi pendidikan Fisika.

Prestasi yang diraih Rita tersebut bisa menjadi inspirasi bagi bagi remaja tak mampu. Meski berada pada kondisi ekonomi pas-pasan, bila mau berusaha keras meningkatkan kualitas diri keberhasilan pun bisa diraih.

Humas Panitia Wisuda UAD

Periode November 2012

Read more

Pelajaran Dari Idul Kurban

Sudaryanto

Oleh: Sudaryanto, M.Pd.

Dosen PBSI FKIP UAD Yogyakarta

Belajar dari Ibrahim

Belajar takwa kepada Allah

Belajar dari Ibrahim

Belajar untuk mencintai Allah

Snada, “Belajar dari Ibrahim”

Momentum Idul Adha atau Idul Kurban yang jatuh pada 10 Dzulhijjah ini, bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Ismail. Setiap tahun kita, umat Islam di seluruh dunia selalu mengenang dongeng suci tersebut. Meski kisah tersebut telah terjadi pada puluhan atau ratusan tahun silam, ajaibnya makna dari kisah Nabi Ibrahim dan anak semata wayangnya itu selalu hidup sepanjang masa. Sekurang-kurangnya ada pelajaran yang dapat kita petik di balik kisah tersebut.

Dalam kacamata saya, ada tiga pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya itu. Pertama, pelajaran ketaatan. Dikisahkan, Nabi Ibrahim ialah sosok Nabi yang taat kepada perintah Allah SWT. Termasuk tatkala ia diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya. Al Quran menggambarkan secara tegas bahwa Ibrahim, istri dan anaknya, Ismail, adalah orang-orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

Kata Ibrahim dalam doanya, “Sesungguhnya shalatku, pengorbananku, hidup dan matiku kepunyaan Allah Rab al-Alamin…”. Ismail juga demikian: ia siap disembelih sesuai dengan perintah Allah. Bagi Ibrahim dan keluarganya, mencintai Allah SWT merupakan titik awal dan akhir dari perjalanan hidupnya yang sarat liku-liku. Karena itu, Idul Kurban juga merupakan simbolisasi dari cinta kita kepada Allah SWT, Dzat Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Kedua, pelajaran berbagi kepada sesama. Seusai shalat Idul Adha, biasanya dimulai prosesi pemotongan hewan kurban di pelataran masjid. Setelahnya, daging hewan kurban tadi diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin dan kaum dhuafa. Atau, jika memungkinkan dapat pula didistribusikan kepada pengelola panti asuhan dan pondok pesantren di daerah lainnya. Pendek kata, kebermanfaatan hewan kurban itu menjadi jelas.

Dalam hal ini, semangat berbagi kepada sesamaโ€”seperti pada peristiwa Idul Kurbanโ€”mestinya lebih dikedepankan dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah masyarakat yang kian egois dan materialistis, semangat berbagi kepada sesama perlu ditumbuhkan, meski hal itu tidaklah semudah menyimak khotbah. Alangkah bijaknya semua orang memiliki semangat berbagi kepada sesama, terlepas dari status sosial, agama, pekerjaan, maupun suku/ras.

Ketiga, pelajaran berkorban demi orang lain. Dalam kisahnya, Nabi Ibrahim AS berkorban perasaan dengan cara meninggalkan istri dan anaknya di tengah gurun yang kering kerontang. Saat ditanya oleh Hajar istrinya, mengapa dirinya dan Ismail ditinggalkan di sana, Ibrahim hanya berujar singkat, “Ini perintah dari Allah SWT.” Baik Hajar maupun Ibrahim sama-sama memiliki keyakinan bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan hamba yang bertawakal kepada-Nya.

Jika diresapi dalam-dalam, kisah Nabi Ibrahim, istri dan anaknya itu, mengajarkan kepada kita perlunya pengorbanan dalam kehidupan ini. Sebagai guru/pendidik, Anda dituntut memiliki pengorbanan yang luar biasa bagi anak didik Anda. Demi kesuksesan hidup mereka, Anda siap berkorban banyak hal. Semoga kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya itu tak hanya menjadi tradisi agama, tetapi juga menginspirasi semua orang untuk berkorban dalam hidup ini.[]

Read more

Perang Indentitas Pemicu Konflik Sosial

Wajiran_S.S._PBI

Oleh

wajiran, S.S., M.A.

(Dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

Konflik merupakan sebuah upaya untuk menyingkirkan kelompok lain, sebagai akibat adanya perbedaan kepentingan antar kelompok itu. Pemicu adanya konflik ada yang bersifat sederhana, tetapi ada juga yang bersifat sangat kompleks. Konflik yang bersifat sederhana umumnya disebabkan karena adanya kesalahpahaman antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan konflik yang kompleks memiliki sifat politis karena dilatarbelakangi kepentingan-kepentingan yang lebih besar daripada isu-isu yang menjadi sumber konflik itu sendiri. Seperti isu-isu yang berkaitan dengan konflik agama di beberapa daerah mungkin saja hanya sebagai sumbu penyulut saja, tetapi di belakang terjadinya konflik itu ada suatu kepentingan politik yang melatari terjadinya konflik itu.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kecenderungan membuat kelompok-kelompok sesuai dengan kepentingan mereka. Kelompok-kelompok juga ditentukan oleh adanya kesamaan ciri-ciri tertentu; seperti warna kulit, persamaan paham (keagamaan/kepercayaan), teritori (bangsa), umur, profesi, dan lain sebagainya. Masing-masing kelompok ini pun bersifat sangat resisten terhadap kelompok lain agar kepentingan mereka tidak diganggu. Itu sebabnya konflik mudah sekali menjalar menjadi besar karena adanya kelompok-kelompok yang memiliki perbedaan kepentingan tersebut. Konflik karena perbedaan-perbedaan inilah sebenarnya yang disebut dengan perang identitas.

Identitas berasal dari kata Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukan ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan yang lainnya. (id.shvoong.com)

Berdasarkan pengertian identitas tersebut, maka sangat tidak mungkin konflik bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Karena setiap orang dikodratkan berbeda antara satu dengan yang lain. Manusia juga akan memiliki kecenderungan untuk memiliki kepentingannya masing-masing. Itu sebabnya konflik akan selalu ada dan menjadi sesuatu yang menakutkan jika tidak dikelola dengan baik oleh masing-masing orang.

Konflik yang terjadi di Myanmar, konflik Sampang-Madura, juga tawuran yang dilakukan geng motor merupakan contoh konflik identitas. Konflik di Myanmar adalah upaya pembasmian orang Rohingya yang disebabkan oleh multi faktor; agama, teritori, ras, suku, etnis dan kepentingan lainnya. Secara agama kelompok Rohingya berbeda dengan penduduk asli Myanmar yang mayoritas Hindu, sedangkan secara etnis/suku mereka adalah orang-orang keturunan India dan China. Mereka sebagai pendatang baru dianggap akan mengganggu kepentingan penduduk asli atas dasar kedaulatan negara mereka. Itu sebabnya, semua konflik yang terjadi di manapun sangat dipengaruhi oleh adanya perbedaan identitas.

Penyelesaian sebuah konflik yang dilatari multi faktor membutuhkan waktu yang cukup panjang. Diperlukan adanya usaha penyadaran kepada setiap individu bahwa perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan. Setiap orang harus berpegang pada prinsip saling menghargai dan menghormati atas perbedaan atara satu dengan yang lainnya. Perbedaan adalah anugrah yang diberikan Tuhan untuk menguji kesabaran setiap manusia. Karena tidak akan pernah ada seorangpun yang sama persis dengan diri kita. Itu sebabnya tidak ada jalan lain kecuali menerima dan menghormati perbedaan itu.

Komunikasi yang baik merupakan sebuah usaha untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antarkelompok. Komunikasi ini merupakan proses pendidikan yang akan memberi kesadaran untuk saling menghormati adanya perbedaan. Setiap orang harus disadarkan bahwa keindahan hanya dapat diraih dengan penggabungan perbedaan-perbedaan. Seperti halnya dalam tubuh kita, keindahan diri kita tidak akan pernah tercapai kecuali adanya perbedaan-perbedaan dari bagian tubuh kita yang lain. Hanya kombinasi banyak warna lah yang dapat menghasilkan keindahan dalam lukisan. Hal ini mengindikasikan bahwa jika kita ingin hidup dengan indah dan mencapai kesempurnaan maka kita harus berdamai dengan berbagai perbedaan itu.

Pendidikan merupakan upaya memberikan informasi sekaligus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. Itu sebabnya melalui proses pendidikan akan wawasan kehidupan yang baik yang dapat mengurangi adanya konflik berkepanjangan. Sikap saling menghormati dan menghargai harus dikedepankan dalam memandang adanya perbedaan. Itu sebabnya, dibutuhkan kebijakan yang adil dari para pemimpin agar dalam mengambil keputusan tidak mengesampingkan yang lain. Karena pada hakekatnya konflik juga sering dipicu oleh penguasa yang dholim terhadap kelompok lain yang akhirnya menyulut adanya konflik horisontal di dalam masyarakat. Wallahua’lam bishawab.

Read more

Terbit SK Pengangkatan Wakil Rektor UAD

Telah terbit surat keputusan nomor: 222/KEP/I.3/D/2012 mengenai pengangkatan wakil rektor I bidang konsolidasi dan peningkatan kualitas akademik Universitas Ahmad Dahlan (UAD) masa jabatan 2012-2016 atas nama Drs. Muchlas, MT; surat keputusan nomor:223/KEP/I.3/D/2012 mengenai pengangkatan wakil rektor II bidang pengelolaan sumberdaya UAD masa jabatan 2012-2016 atas nama Drs. Muhammad Safar Nasir, M.Si; surat keputusan nomor:224/KEP/I.3/D/2012 mengenai pengangkatan wakil rektor III bidang pengembangan mahasiswa dan pemberdayaan alumni UAD masa jabatan 2012-2016 atas nama Dr. Abdul Fadlil, M.T.; dan surat keputusan nomor:225/KEP/I.3/D/2012 mengenai wakil rektor IV bidang kerja sama dan urusan international UAD masa jabatan 2012-2016 atas nama Prof. Sarbiran M. Ed., Ph.D.

Insya allah pelantikan wakil rektor dilaksanakan pada hari Selasa, 13 November 2012, jam 18.30-21.00 WIB, bertempat di Auditorium Kampus 1 UAD Jl. Kapas No.9 Semaki 9 Yogyakarta.

Wakil rektor masa jabatan 2012-2016 tersebut menggantikan wakil rektor 1 atas nama Dr. Dwi Sulisworo, MT, Plt Wakil Rektor II Drs. Suseno, MM, dan Wakil Rektor III Drs. Muchlas, MT.

Read more

Kuliah Kerja Nyata Internasional Universitas Ahmad Dahlan di Mesir

KKN_DI_MESIR

“Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Mesir merupakan langkah strategis”, demikian diungkapkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Mesir, Prof. Dr. H. Sangidu, M.Hum., dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa KKN Internasional UAD di Kantor KBRI Cairo Rabu (31/11). Lebih lanjut Prof Sangidu mengatakan bahwa sepengetahuannya KKN Internasional yang dilaksanakan UAD ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. “KKN Internasional ini dapat dipandang sebagai wujud soft diplomacy di suatu Negara dan karena itu kami bersinergi dengan UAD” tegas Prof Sangidu yang juga dosen UGM itu.

KKN Internasional UAD di Mesir ini diikuti oleh 33 orang mahasiswa Program Studi Sastra Arab, Fakultas Agama Islam Unversitas Ahmad Dahlan. Peserta KKN Internasional UAD di Mesir diserahkan oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Drs. H. Kasiyarno, M.Hum kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Mesir yang merupakan mitra UAD dalam pelaksanaan KKN Internasional tersebut. Dalam upacara penyerahan Rektor UAD didampingi oleh Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Drs. H. Jabrohim, M.M., dan Ketua Program Studi Sastra Arab Abdul Mukhlis, M.A.

Dijelaskan oleh Jabrohim, KKN Internasional UAD di Mesir ini mengambil tema “Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Budaya Indonesia dalam Rangka Membangun Citra Bangsa dan Negara”. Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa selama sebulan tersebut meliputi kegiatan pengenalan sastra Indonesia kepada masyarakat Mesir, mengenalkan dan melaksanakan gotong royong yang merupakan budaya khas Indonesia, melaksanakan pertandingan persahabatan di bidang olahraga, mengenalkan seni berbagai daerah di Indonesia dan daerah keindahan daerah asal seni tersebut, memperkenalkan dan mengajarkan bahasa Indonesia kepada masyarakat Mesir melalui kursus-kursus.

Lebih lanjut Jabrohim yang juga Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muham-madiyah itu menjelaskan bahwa melalui KKN Internasional ini para mahasiswa diwajibkan untuk memperkenalkan karya-karya sastra yang ditulis oleh para sastrawan Muhammadiyah seperti Hamka, Kuntowijoyo, Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, Emha Ainun Nadjib, dan lain-lain. Program ini dipilih sebagai bentuk komunikasi Muhammadiyah dengan sesama umat manusia di bidang seni yang merupakan lingkaran kelima kegiatan seni budaya di Muhammadiyah. Salah satu karya yang sudah dipersiapkan dalam bentuk terjemahan dalam bahasa Arab oleh mahasiswa peserta KKN Internasional UAD adalah Tenggelamnya Kapal van der Wijck karya Hamka.

Di bidang pengenalan dan pengajaran bahasa Indonesia, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Mesir yang memberikan dukungan yang tinggi atas pelaksanaan KKN Internasional UAD di Mesir ini telah menyiapkan buku panduan pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing (dalam hal ini penutur berbahasa Arab). Buku tersebut ditulis oleh sebuah tim yang beranggotakan 13 orang dengan penyunting Prof. dr. H. Sangidu, M.Hum dan Drs. Moh Masrukhi, M.Hum, diberi judul Permata Bahasa. KKN Internasional UAD di Mesir yang pertama ini juga didukung dengan penuh oleh Pusat Studi Indonesia dan Suez Canal University, Ismailia, Mesir (Humas LPM UAD).

Read more

Kunjungan Canal Suez University dan Mahasiswa UAD KKN Di Mesir

Ada 33 Mahasiswa Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan melakukan KKN di Kairo Mesir. Pembekalan dan penerjunan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kota yang terkenal dengan Sungai Nil ini berlangsung pada tanggal 30 Oktober s.d 03 November 2012.

Berkaitan dengan kegiatan KKN mahasiswa UAD ke Mesir tersebut, Rektor UAD Drs. Kasiyarno. M. Hum menjelaskan bahwa mahasiswa yang melaksanakan KKN di tempatkan di berbagai lokasi. Ada yang berada di sekolah, di universitas, dan ada di kedutaan Mesir.

Dalam kesempatan KKN tersebut ikut mendampingi Rektor UAD Drs. Kasiyarno.M.Hum ke Mesir adalah Drs. H. Jabrohim selaku kepala LPM (Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat) dan Kaprodi Sastra Arab Abdul Mukhlis, S.Ag., M.Ag.

Saat ditemui di ruang kerjanya (07/11) Kasiyarno menegaskan bahwa KKN di luar negeri tersebut membuktikan UAD serius untuk Go International.

Dalam rangka semakin mengukuhkan UAD go international secara khusus di Timur Tengah, Selasa (06/11/2012) pihak Canal Suez University Kairo melakukan kunjungan ke UAD. Kunjungan dari Canal Suez University Kairo diterima langung oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan di ruang kerja rektor.

Saat kunjungan itu dilakukan penandatangan Memorandum Of Understanding (MOU) antara UAD dengan Canal Suez University dalam rangka meningkatkan kerjasama bidang pengabdian masyarakat, penelitian, dan akademik. (Sbwh).

Read more