Fakultas Teknologi Industri UAD Rayakan Milad ke 17

Jumat, 28 Desember 2012. Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merayakan Milad ke 17 dengan berbagai perlombaan. Perlombaan yang dipertandingkan antara lain futsal, pengetikan 10 jari, pentas seni, serta memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan dari FTI UAD. Acara berlangsung di kampus 3 UAD.

Adanya kegiatan tersebut disambut antusias mahasiswa. Terbukit mahasiswa mengikuti aneka lomba. Rosmalina sekretaris panitia mengungkapkan rasa senang dan puas dengan terselenggaranya acara tersebut.

Rosmalina menambahkan bahwa Milad FTI bertujuan menyatukan elemen-elemen yang ada di FTI. Sehingga dengan bersatunya elemen tersebut dapat meningkatkan akreditasi di lingkungan FTI UAD. Amin.(Ayy)

Read more

Buletin Kreativitas Kita PBSI UAD Selenggarakan Pelatihan Jurnalistik

pelatihan_jurnalistik_pbsi_jayadi_kastari

Buletin Kreativitas Kita (KRESKIT) Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pelatihan jurnalistik pada hari Minggu, 30 Desember 2012. Pelatihan yang mengusung tema “Sensitivitas dengan Jurnalistik” tersebut diadakan di ruang Auditorium kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Nara sumber yang memberikan materi adalah Jayadi K. Kastari. Adapun peserta yang hadir adalah 150 mahasiswa dari semester 1, 3, dan 5.

Mahasiswa yang mengikuti pelatihan jurnalistik disuguhi materi mengenai teknik menulis berita, straight news, reportase, dan feature.

“Sebagai wartawan lebih baik mengerti karakter tulisan yang dibutuhkan media. Hal ini akan memudahkan editor saat mengolah berita, ” jelas Jayadi K. Kastari Redaktur Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat.

Selain memberikan materi, Jayadi meminta mahasiswa yang hadir dalam pelatihan langsung praktik menulis. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok satu diminta untuk membuat straigh news. Kelompok dua dimohon menulis berita. Kelompok tiga diintruksikan membuat reportase. Selanjutnya hasil tulisan dievalusi dengan menggunakan pola diskusi.

Rindy salah satu peserta pelatihan mengaku banyak hal yang diperolehnya saat mengikuti pelatihan. Dia bisa mengetahui lebih jauh perbedaan reportase, feature, dan straight news. Selain itu dengan adanya evaluasi hasil tulisan, dia dapat mengetahui tulisan yang baik menurut kriteri media. “Pokoknya pelatihan ini joss banget deh, ” ujarnya saat ditemui usai pelatihan.(Ayy/Ias)

Read more

Program Studi Pendidikan Fisika Selenggarakan Olimpiade Minat dan Bakat

Olimpiade_Minat_dan_Bakat_UAD

Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar Olimpiade Minat dan Bakat bertempat di kampus 3 pada hari Jumat, 28 Desember 2012. Olimpiade Minat dan Bakat ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika UAD. Acara tersebut mengambil tema “Gebyar 2012, Spirit Fisika Membangun Kebersamaan”.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah mencari minat dan bakat dari mahasiswa Fisika,” ungkap Pradita Ketua Panitia Lomba Olimpiade Minat Bakat. Pradita menambahkan bahwa olimpiade juga dalam rangka mendapatkan mahasiswa berkualitas yang bisa memenangkan kompetisi olimpiade minat dan bakat.

Harapannya bahwa peserta olimpiade yang berhasil juara akan diikutkan dalam ajang Forum Bersama Mahasiswa Fisika (FBMF) Jogja. Dalam FBMF tersebut akan bertanding dengan mahasiswa prodi Fisika dari UIN, UST, SADAR, UGM , dan UNY. (Rcm)



Read more

Pemilwa HMPS PBSI UAD

Kamis, 27 Desember 2012 di kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), HMPS PBSI melaksanakan pemilihan ketua baru periode 2013-2014. Kegiatan diselenggarakan seiring dengan berakhirnya masa jabatan Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) periode 2011-2012.

Ada dua kandidat yang mencalonkan diri menjadi ketua HMPS PBSI yaitu Syaiful Amrin-Said Fathul Majid dan Wulan Arum Sari-Kurnia Laelasari. Dalam penghitungan suara secara sah menyatakan Syaiful Amrin-Said Fathul Majid sebagai Ketua dan Wakil Ketua HMPS PBSI periode 2013-2014 dengan perolehan 262 suara. Sedangkan kandidat kedua mendapatkan 93 suara. Sisanya 113 suara dinyatakan tidak sah dan 19 suara lainnya golput. Banyaknya suara yang tidak sah disebabkan oleh tidak paham tata cara pemilihan yang diakibatkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan HMPS PBSI.

Syaiful Amrin saat ditanya perasaannya terpilih sebagai ketua baru HMPS PBSI menyatakan senang. “Saya menginginkan program kerja yang yang lebih baik dari tahun lalu. Saya juga berharap generasi yang baru bisa lebih berkualitas, untuk itu perlu persiapan dan pengurus yang baik, ” tambahnya saat diwawancarai.

Edi Setyawan selaku ketua periode sebelumnya menyampaikan harapannya supaya ketua terpilih bisa lebih memberikan warna pada HMPS PBSI lewat program kerjanya, bisa mengembangkan HMPS PBSI menjadi organisasi yang lebih baik, serta meningkatkan koordinasi dengan mahasiswa dan dosen.

Selamat kepada Syaiful Amrin dan Said Fathul Majid, semoga PBSI semakin Berjaya. Amin. (Lov)

Read more

DILEMA KUALITAS PEMBELAJARAN DALAM ACTIVE LEARNING

Oleh : Rendra Widyatama, SIP., M.Si

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta


Dewsa ini active learning (pembelajaran aktif) diyakini sebagai metode pembelajaran yang paling baik, karena menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, atau populer dengan sebutan PAKEM. Di Indonesia prinsip ini dimodivikasi dengan komponen interaktif, sehingga menjadi PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Interaktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

Meski terlihat baik, dalam praktek pembelajaran aktif sering dijumpai masalah besar, khususnya terkait dengan managemen waktu. Dalam hal ini, waktu yang digunakan bagi pendalaman materi pelajaran jadi berkurang, sehingga kualitas pembelajaran akan dipertanyakan.

Ada dua hal yang menyebabkan kualitas pembelajaran berada dalam posisi menghawatirkan. Pertama, penyiapan kelas untuk membangun suasana pembelajaran agar sesuai tujuan pembelajaran. Kedua, saat pemberian kesempatan pada siswa untuk menyatakan pendapat. Dua kegiatan ini sering memakan waktu sehingga mengurangi jam efektif pembelajaran dan memunculkan masalah lebih lanjut berkait dengan kualitas pembelajaran yang diberikan.

Biasanya, pada saat penyiapan kelas untuk membangun suasana pembelajaran, guru/dosen sering melakukannya pada saat jam belajar. Misalnya membentuk kelompok, melakukan perpindahan kelompok, menyiapkan peraga, melakukan ice breaking, dan lainnya. Pergerakan-pergerakan tersebut sering dilakukan dengan lambat yang disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya ruangan sempit yang tidak memungkinkan siswa leluasa bergerak secara bersamaan; stamina siswa yang sudah lelah, ice breaking yang berlebihan, dan sebagainya. Sering dijumpai, peserta didik larut dengan ice breaking yang dilakukan dibanding keseriusan pembelajaran materi.

Factor kedua berkurangnya waktu pembelajaran adalah berkait dengan pelibatan siswa dalam pembelajaran. Dalam active learning, pelibatan siswa merupakan salah satu ciri utama. Asumsinya, cara seperti ini akan membuat penyerapan materi pembelajaran dapat lebih optimal. Namun sayang, cara seperti ini sering menimbulkan ekses negatif. Sebab, tidak semua siswa mampu menyampaikan pendapat dengan baik dan lancer. Ketidakmampuan ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan latihan, kemampuan komunikasi, dan kepribadian.

Seseorang yang memiliki kepribadian dan kepercayaan diri yang baik, biasanya lebih lancar menyampaikan pendapat dibanding siswa yang memiliki kepribadian pemalu, peragu, penakut, maupun kemampuan bicara tidak lancar. Komunikasi yang tidak efektif seperti ini akan berdampak pada lamanya waktu yang dibutuhkan guna berkomunikasi.

Berkurangnya waktu dalam pembelajaran juga sering diakibatkan adanya siswa yang senang memanfaatkan kesempatan dan kebebasan berekspresi secara berlebihan untuk menciptakan kelucuan. Biasanya sikap tersebut karena keinginan untuk diperhatikan oleh orang lain. Bila guru/dosen tidak dapat mengendalikan perilaku seperti ini, maka waktu pembelajaran akan banyak berkurang.

Keinginan siswa untuk bersendagurau sering dijumpai sebagai keengganan siswa untuk mengikuti pelajaran karena berbagai sebab. Misalnya, siwa sudah lelah, kejenuhan, tidak senang pada guru, suasana kelas tidak menyenangkan, siswa sedang menghadapi masalah, dan sebagainya.

Untuk mengatasi masalah sebagaimana ditulis di atas, maka selain dituntut bisa mengendalikan kelas, mampu berkomunikasi efektif, dan berkomunikasi secara lentur, maka guru/dosen perlu didukung dengan sumber belajar dan penugasan yang proposional yang mampu menstimulasi siswa lebih aktif bagi pendalaman materi lebih lanjut. Sumber belajar perlu disusun lebih operasional dan sesuai kondisi siswa didik. Penugasan juga harus terus dipantau dan terus disupervisi meski waktu pembelajaran sudah usai.

Komunikasi ringan juga perlu dilakukan oleh dosen/guru pada siswa baik di dalam mapun di luar kelas sekedar menanyakan perkembangan pengerjaan tugas. Cara seperti ini memang menguras energy karena guru/dosen harus tetap bertugas meski di luar jam pelajaran. Inilah yang perlu dilakukan oleh guru/dosen agar masalah kualitas pembelajaran tidak berkurang.

Read more

Muliakan Wanita (!)

Dedi-Pramono

Oleh Dedi Pramono

Dosen Universitas Ahmad Dahlan

(Harian Jogja, 22 Desember 2012)


Nurani kita kembali terkoyak. Seorang pejabat dari sebuah daerah yang terkenal sebagai “kota santri” telah memperlakukan wanita bagai bagai “benda” yang bisa dicampakkan kapan saja. Sebenarnya kasus tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan agama, hanya istilah ‘nikah sirri’ seakan merupakan ikon keislaman, maka Islam sebagai tertuduh. Apalagi saat sang pejabat dikonfrontasikan dengan para pakar di depan jutaan pemirsa televisi dengan gaya innosence berkata, ” siap bertanggung jawab dunia akhirat”.

Hanya pada berita terakhir terungkap, oknum tersebut nikah sirri bukan hanya sekali, namun telah berkali-kali. Kemudian kita pun diberi tahu bahwa tujuan pernikahan dari kedua belah pihak demi memburu duniawiah semata. Bahwa ada pernyataan “sang kepercayaan” tidak ingin tuannya berzina, sehingga dilakukanlah pernikahan-pernikahan tersebut. Ini jelas sebuah alasan praktis yang sekan-akan agamis.

Kita jadi teringat pada kondisi nasib wanita dalam sejarah. Pada zaman Romawi wanita sebagai barang dagangan, bapak atau suami bisa menjual anak atau istrinya. Di Arab, pada zaman jahiliyah, seorang istri bisa diwariskan kepada anaknya. Mereka tidak mempunyai hak waris dan memiliki harta benda. Lebih sadis, jika lahir wanita maka akan dikubur hidup-hidup (An-Nahl : 59) .

Para raja zaman dulu pun mempersunting wanita sampai ratusan bahkan mungkin ribuan. Mereka tidak ubahnya sebagai peliharaan yang nasibnya ditentukan sang tuan. Nah, kita khawatir sang oknum merasa diri juga berhak berperilaku seperti para raja jahiliyah tersebut.

Sebagai agama yang menjunjung kemanusiaan Islam lahir justeru memperbaiki perilaku manusia jahiliyah terhadap wanita.

Coba kita tengok dasar perlakuan kepada wanita dalam An-Nisa (4) : 19. Dalam ayat tersebut Allah swt melarang wanita dijadikan sebagai warisan. Tuhan melarangan menyusahkan wanita dan mengambil paksa yang telah mereka terima. Sekaligus Tuhan meminta agar wanita diperlakukan dengan santun. Bahkan jika tidak menyukai mereka, maka sang pria diminta bersabar untuk memperoleh kebajikan yang besar. Dari satu ayat ini saja Islam sama sekali tidak mentolelir adanya perlakuan kasar. baik secara fisik maupun psikis kepada wanita.

Sebagai muslim, yang seharusnya menjadi panutan adalah , Muhammad saw. Beliau bersabda “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada wanita” (HR Muslim). Lebih tegas beliau berujar, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya’ dan sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya” (HR Tirmidzi). Perlakuan yang baik Rosulullah bukan hanya diperintahkan bagi ummat beliau, tapi juga dicontohkan.

Dalam suatu riwayat Rosulullah datang ke rumah agak malam. Beliau mencoba mengetuk pintu dan memanggil istrinya dengan suara lembut. Setelah tiga kali tak ada sahutan, beliau pun tidur di luar pintu rumah. Esok paginya saat sang istri mengetahui, justeru Rosulullah yang segera minta maaf atas keterlambatan kehadirannya. Sungguh betapa santunnya Rosulullah kepada sang istri.

Tuhan memaparkan bahwa kehadiran wanita adalah karunia (QS Ar Rum (30): 21). Wanita adalah makhluk yang mampu menghadirkan ketenteraman. Juga mampu menumbuhkembangkan kasih sayang manusia beda jenis. Selanjutnya, wanita mampu memberikan keturunan yang akan mengembangkan kehidupan kemanusiaan. Sekaligus sebagai pendorong pencarian rizki yang tersebar di seluruh muka bumi (An-Nahl : 72).

Dengan demikian, saat kita menentukan seseorang menjadi istri, alangkah dzalimnya jika sekedar dalam perhitungan wujud ragawi semata. Namun hendaknya patut memposisikannya sebagai seseorang yang akan mampu menenteramkan dalam mahligai keluarga, mampu menumbuhsuburkan kenikmatan saling mencintai, sekaligus saling mendukung meraih kebahagiaan dunia-akhirat.

Maka, jika ada pria memperlakukan wanita (istri), secara tidak senonoh akibat egoisitas diri, berarti dia telah melanggar perintah Tuhan. Andai kemudian si pria berapologi perilakunya itu diperbolehkan agama, berarti dia telah menantang Tuhan: Sungguh adzab Allah itu amat pedih. Naudzubillah min dzalik.

Read more

Sanggar Produksi PBSI dan Teater JAB UAD Mementaskan Teater

Produksi_PBSI_2009

 

Sanggar produksi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) bekerjasama dengan Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) mementaskan “Tamu-Tamu Istimewa” karya Anes Prabu Sadjarwo dan “Satu Bangku Dua Lelaki” karya Triyono. Pertunjukan yang terselenggara pada hari Sabtu 22 Desember 2012 pukul 19.00 wib ini berlangsung di Parkir Bawah Tanah Kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Pimpinan produksi Farida Nur’Aini menjelaskan bahwa pementasan teater tersebut merupakan tugas akhir mahasiswa PBSI UAD angkatan 2009 yang tergabung pada Sanggar Produksi Tahun 2012. Adapun persiapan untuk pementasan drama dimulai sejak September 2012. Sesudah persiapan matang, panitia melakukan promo ke berbagai universitas.

Nasirin, dan Tu-Bagus yang menjadi sutradara pada pementasan tersebut menambahkan, bahwa pemain yang terlibat dalam aksi panggung sudah melakukan latihan selama satu bulan. Pemain tersebut rata-rata berasal dari mahasiswa semester 1.

“Pemain sengaja dipilih dari semester 1 untuk memberikan pengalaman menjadi seorang aktor. Selain itu juga mengasah karakter mereka dengan memberikan nilai-nilai kehidupan melalui pementasa” papar Nasirin. (Ayy)

Read more

KOPMA UAD Selenggarakan Bazar

Salah satu agenda Rapat Anggota Tahunan (RAT) KOPMA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan bazar. Acara yang dilaksanakan pada 20-22 Desember 2012 di kampus 2 UAD menampilkan enam stand terdiri dari dawet ireng, dawet ayu, tela-tela, cilok, martabak mini, dan berbagai ragam jajanan pasar. Aneka makanan tersebut berasal dari pedagang dan anggota KOPMA UAD.

“Awalnya kami merasa kesulitan untuk mencari makanan yang ditampilkan di stand. Tapi alhamdullilah proses berikutnya berjalan lancar. Banyak pedagang dan anggota yang ikut berpartisipasi,” ungkap Habib Aziz Putra P.

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD tersebut menambahkan bahwa acara bazar yang terselenggara tiap tahun dapat berjalan lancar. Keberhasilan ini karena tim bisa bekerja sama dengan baik. (HS)

Read more

Selenggarakan Seminar Internasional Green Economy

Dalam Rangka Milad ke-52 UAD:

Seminar_Internasiona_UAD_green

Dalam rangka Milad ke-52 Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan seminar internasional. Acara yang diselenggarakan pada Jumat – Sabtu (21-22/12 2012) di Hotel Saphir Yogyakarta mengangkat tema “Green Economy for Sustainable Development”. Adapun yang menjadi Keynote Speech pada acara seminar internasional tersebut adalah Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D.

Sesudah penyampaian materi dari guru besar hukum international Universitas Indonesia tersebut, dilanjutkan dengan presentasi dari tiga pembicara utama, yaitu Prof. Dr. Aris Ananta (Senior Research Fellow Institute of Southeast Asian Studies, Singapura), Dr. Nora Elizabeth (Dean College of Business and Accountancy University of Nueva Caceres, Philippine), dan Rai Rake Setiyawan, SE., MSA (Peneliti Senior IPSED dan dosen Fakultas Ekonomi UAD).

Dalam penyampaian materi Hikmahanto Juwana mengatakan bahwa masyarakat harus memahami isu dan mencari solusi tentang green economy.”Contoh fenomena saat ini di Kalimantan Selatan yang merupakan salah satu provinsi yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, di sana saat ini marak sekali terjadi penebangan pohon yang berdampak pada perusakan kualitas air, tanah, dan udara. Nah, problem ini harus dicari jalan pemecahannya, ” ungkap Hikmahanto Juwana yang juga pakar Legal Environmental dan Corporation Law ini.

Selanjutnya pada hari kedua, seminar international dilanjutkan dengan penyampaian call for paper dari akademisi berbagai Universitas di seluruh Indonesia. (HS)

Read more

Perubahan Nama Fakultas Sastra Menjadi Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi UAD

Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) nomor 138 tahun 2012 ditetapkan perubahan nama Fakultas Sastra menjadi Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi UAD terhitung 5 Desember 2012.

Perubahan nama fakultas tersebut menindaklanjuti usulan dari Senat Fakultas Sastra yang dilatarbelakangi oleh penambahan program studi baru yaitu program studi Ilmu Komunikasi S1. Program studi Ilmu Komunikasi S1 ini melengkapi dua program studi yang sudah ada, yaitu program studi Sastra Inggris S1 dan Sastra Indonesia S1.

Semoga dengan perubahan nama fakultas menjadikan Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi UAD semakin dikenal dan diminati masyarakat. Amin.



Read more