Menerapkan Budaya Patient Safety di Rumah Sakit

 

 

Dugaan malpraktek yang dilakukan petugas pelayanan kesehatan yang mengakibatkan pasien mengalami kerugian mulai dari materi, cacat fisik bahkan sampai meninggal dunia memperlihatkan masih rendahnya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. patient safety (keselamatan pasien) belum menjadi budaya yang harus diperhatikan oleh rumah sakit di Indonesia. Perubahan paradigma dalam lembaga pelayanan kesehatan yang saat ini beralih pada patient centered care belum benar-benar dijalankan dengan baik. Masih ada rumah sakit yang berorientasi pada kepentingann manajemen yang pada akhirnya melupakan keselamatan pasien di rumah sakit. Undang-undang Kesehatan no 36 tahun 2009 sudah dengan jelas bahwa rumah sakit saat ini harus mengutamakan keselamatan pasien diatas kepentingan yang lain sehingga sudah seharusnya rumah sakit berkewajiban menerapkan budaya keselamatan pasien.

Tidak ada lagi alasan bagi setiap rumah sakit untuk tidak menerapkan budaya keselamatan pasien karena bukan hanya kerugian secara materi yang didapat tetapi juga ancaman terhadap hilangnya nyawa pasien. Apabila masih ada rumah sakit yang mengabaikan keselamatan pasien sudah seharusnya diberi sanksi yang berat baik untuk rumah sakit maupun petugas pelayanan kesehatan. Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, pihak rumah sakit bahkan petugas pelayanan kesehatan tidak mendapat sanksi apapun sehingga menjadikan penegakan hukum kesehatan di Indonesia masih sangat lemah. Sudah seharusnya apabila terjadi kelalaian bahkan kesengajaan dari pihak rumah sakit  yang mengakibatkan terancamnya keselamatan pasien maka tidak hanya sanksi internal tetapi juga sudah masuk ke ranah pidana. Inilah yang sampai saat ini belum berjalan sehingga masyarakat yang dirugikan karena lemahnya penegakan hukum yang pada akhirnya kasusnya menguap begitu saja.

Ada beberapa faktor yang menajdi penyebab kenapa budaya keselamatan pasien belum benar-benar diterapkan di berbagai rumah sakit. Pertama, rendahnya tingkat kepedulian petugas kesehatan terhadap pasien, hal ini bisa dilihat dengan masih ditemukannya kejadian diskriminasi yang dialami oleh pasien terutama dari masyarakat yang tidak mampu. Kedua, beban kerja petugas kesehatan yang masih terlampaui berat terutama perawat. Perawatlah yang bertanggung jawab terkait asuhan keperawatan kepada pasien sedangkan disisi lain masih ada rumah sakit yang memiliki keterbatasan jumlah perawat yang menjadikan beban kerja mereka meningkat. Selain perawat, saat ini di Indonesia juga masih kekurangan dokter terutama dokter spesialis serta distribusi yang tidak merata. Ini berdampak pada mutu pelayanan yang tidak sama di setiap rumah sakit. ketiga, orientasi pragmatisme para petugas kesehatan yang saat ini masih melekat disebagian petugas kesehatan. Masih ditemukan para petugas kesehatan yang hanya berorientasi untuk mencari materi/keuntungan semata tanpa mempedulikan keselamatan pasien. Keempat, lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh dinas kesehatan terhadap para petugas kesehatan. Lemahnya pengawasan sendiri dikarenakan beberapa faktor mulai dari terbatasnya personel yang dimiliki dinas kesehatan sampai rendahnya bargaining position dinas kesehatan.

Keempat hal tersebut diatas yang setidaknya menjadi penghalang terwujudnya budaya keselamatan pasien di setiap rumah sakit. jika hal ini tidak segera diselesaikan maka kasus-kasus yang mengancam keselamatan pasien akan terus terjadi sehingga perlu upaya yang maksimal untuk mewujudkan budaya keselamatan pasien. Mulai diterapkannya aturan baru terkait akreditasi rumah sakit versi 2012 menjadi sebuah harapan baru agar budaya keselamatan pasien bisa diterapkan diseluruh rumah sakit di Indonesia. Selain itu, harus ada upaya untuk meningkatkan kesadaran para pemberi pelayanan kesehatan tentang pentingnya menerapkan budaya keselamatan pasien dalam setiap tindakan pelayanan kesehatan. Dan juga diperlukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat terutama yang akan menggunakan jasa pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan serta memperbaiki perilaku mereka dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Upaya-upaya ini harus segera dilakukan agar tidak ada lagi kasu dugaan malpraktik yang dapat merugikan masyarakat sehingga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit bisa meningkat. Dengan meningkatkan kepedulian terhadap pasien maka dengan mudah budaya keselamatan pasien bisa dijalankan. Jangan sampai hanya karena kesalahan sedikit yang dilakukan oleh rumah sakit bisa berakibat pada rusaknya citra dunia perumah sakitan di Indonesia dimata internasional.

 

Ahmad Ahid Mudayana,SKM.,MPH

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Perkuat Visi Misi, Dosen PGSD UAD Adakan Kunjungan Ke Sekolah Dasar

 

Sabtu (4/5/2013), dosen-dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kunjungan ke SD N Ungaran 1 Yogyakarta dan SD Muhammadiyah Condong Catur. Sekitar 9 dosen yang ikut dalam acara kunjungan tersebut. Kunjungan yang dipimpin oleh Ibu Dra. Sri Tutur Martaningsih, M. Pd selaku Kaprodi PGSD bertujuan mempererat tali silaturahim dan menambah wawasan dosen-dosen PGSD sebagai sarana untuk membekali mahasiswa segala hal yang berkaitan dengan sekolah dasar, baik proses pembelajarannya, kebijakan sekolah, maupun kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang prestasi di sekolah dasar.

Kunjungan pertama dilakukan di SD N Ungaran 1 Yogyakarta. SD yang terletak di daerah Kota Baru ini memang patut diacungi jempol. Tampak dari luar SD N Ungaran sama sekali tidak mirip seperti sebuah sekolah, melainkan seperti sebuah rumah nan asri yang dipenuhi dengan tanaman dan pepohonan. SD N Ungaran 1 Yogyakarta adalah sekolah teladan dalam hal lingkungan hidup, jadi pantas saja sekolah ini selalu mendapatkan penghargaan SEKOLAH ADIWIYATA.

“Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara dengan gratis oleh Allah SWT. Bayangkan saja betapa banyaknya orang yang harus menghabiskan banyak uang hanya untuk bisa bernafas! Jadi marilah kita selalu menjaga lingkungan agar senantiasa sehat.” Begitulah kata-kata sambutan yang disampaikan oleh Bapak Kuswandi (Kepala Sekolah SD N Ungaran). Uniknya SD ini memiliki ruangan khusus yaitu ruang pendidikan lingkungan hidup. Para dosen diberi kesempatan untuk masuk, melihat, dan mencoba hasil karya siswa yang terbuat dari sampah. Luar biasa! Dengan berkunjung ke SD ini harapannya para dosen bisa menimba ilmu dalam rangka mewujudkan salah satu visi misi prodi PGSD yaitu menyiapkan calon pendidik peduli pada lingkungan.

Setelah melakukan kunjungan di SD N Ungaran, rombongan bergegas menuju SD Muh. Condong Catur yang memang sudah seperti saudara sendiri. SD yang berdiri kokoh ini tidak kalah hebatnya dengan sekolah dasar yang lain. SD ini terkenal dengan segudang prestasi, jadi tidak heran jika berlangganan memenangkan Olimpiade Nasional. Keunggulan lain yang dimiliki oleh sekolah ini adalah adanya pengembangan intranet untuk kegiatan pembelajaran. Segala kekayaan pembelajaran yang ada seperti silabus, RPP, tugas-tugas, foto kegiatan, video pembelajaran, hasil karya siswa, dan sebagainya sudah didigitalisasi dan bisa diakses oleh siapapun.

Ada satu hal lagi yang patut dicontoh dari kebiasaan yang diterapkan di SD Muh. Condong Catur. “Jika guru di SD lain biasanya datang ke sekolah tepat pukul 07.00, di SD kami guru-guru harus sudah datang di sekolah pukul 06.20. Alasannya sederhana, kami hanya ingin menyambut anak-anak datang ke sekolah dengan senyum dan keramahtamaan” tutur Kepala Sekolah SD Muh. CC, Bapak Yudi Wardana.

Dengan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah, harapannya prodi PGSD akan semakin percaya diri, semakin meningkatkan kualitas, dan selalu berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan. Sesuai dengan visi misi Prodi PGSD UAD yaitu menyiapkan calon pendidik yang tidak hanya berkompeten dalam kemampuan akademik saja, namun pendidik yang berkarakter, peduli lingkungan, menguasai riset dan teknologi, memiliki wawasan global, dan berdasar nilai-nilai keislaman. (AMU)

Kiat dan Strategi Meraih Dana Hibah Penelitian Dikti

Fakultas Hukum UAD adakan workshop kiat sukses hadapi penelitian DiktiFakultas Hukum UAD kembali mengambil langkah peningkatan mutu akademik Dosen dengan mengadakan workshop yang bertema: “Kiat dan Strategi Meraih Dana Hibah Penelitian DIKTI” pada hari Senin, 13 Mei 2013. Acara ini berlangsung di ruang sidang kampus 2 UAD, Jalan Pramuka No. 42, Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta. Hadir sebagai narasumber. Ibu Dewi Nurul Musjtari, S.H., M.Hum dari Fakultas Hukum UMY, dan Bapak Dr. Ir. Dwi Sulisworo, MT., Wakil Direktur Pascasarjana UAD.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum UAD, Bapak Rahmat Muhajir Nugroho, S.H., M.H. menyampaikan bahwa pentingnya kualitas akademik Dosen. Aspek penelitian yang menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi perlu ditingkatkan dan digalakkan secara berkelanjutan. Menurutnya, kewajiban Dosen sebagai akademisi tidak hanya sekedar mengajar dan mendidik saja. Lebih dari itu, Dosen perlu memiliki ghirah atau semangat untuk penelitian.

“Hal tersebut di samping sebagai penjamin mutu Fakultas dan Universitas, juga sebagai bentuk kepekaan Dosen terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya” menambahnya.

Ibu Dewi Nurul Musjtari, S.H., M.Hum. menyampaikan dalam materinya bahwa sebagian besar kegiatan akademik di Perguruan Tinggi baru berkisar di wilayah pendidikan saja, termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Oleh karenanya, dengan melihat dukungan Pemerintah dalam alokasi APBN, para Dosen diminta untuk berusaha merespon berbagai penawaran program penelitian dari DIKTI, seperti Hibah Bersaing, Fundamental, Pascasarjana, dan lain-lain.

Oleh karena itu, lanjutnya lagi. Agar proposal penelitian lolos dalam seleksi, para Dosen harus jeli dalam memilih topik yang menarik dan menghasilkan luaran yang berguna bagi masyarakat. Selain itu, para Dosen juga diharuskan cermat terhadap aturan-aturan dan gaya selingkung sesuai panduan penelitian yang diterbitkan DIKTI.

Sementara itu, Bapak Dr. Ir. Dwi Sulisworo, MT. menyatakan bahwa sebagai seorang Dosen Pendidik dan Peneliti harus bisa memanfaatkan waktu dan fasilitas yang ada. Beliau menyebutnya sebagai seni melipat waktu, di antaranya yaitu pemanfaatan fasilitas Microsoft Office secara luas. Waktu yang awalnya terasa lama bisa dipersingkat dan dipermudah jika mampu memanfaatkan fasilitas tersebut.(Doc)

Dosen PBSI UAD Presentasi pada Semnas LPPM UNY

Dosen PBSI FKIP UAD berprestasi dalam Semnas LPPM UNYDosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sudaryanto, M.Pd. tampil mempresentasikan makalahnya dalam Seminar Nasional Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Masyarakat Penelitian Pendidikan Indonesia (MPPI), Selasa-Rabu (7-8/5) di Lantai 2 Gedung LPPM UNY.
Seminar tersebut mengambil tema “Optimalisasi Penelitian dan PPM untuk Pencerahan dan Kemandirian Bangsa”, dan dihadiri oleh para dosen UNY, mahasiswa UNY, dan dosen PTN/PTS lainnya.

Dalam kesempatan itu, Sudaryanto mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Wacana Humor Verbal Tulis Gus Dur: Studi Aneka Konteks, Tujuan Tuturan, dan Topik Pembicaraan”. Makalah tersebut merupakan sebagian dari hasil tesis S-2-nya yang diselesaikan di Program Studi Linguistik Terapan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012, dengan predikat cumlaude.

“Wacana humor verbal tulis Gus Dur, setelah diteliti ternyata didukung oleh adanya konteks tuturan, tujuan tuturan, dan topik pembicaraan. Terkait konteks tuturan, ada dua macam konteks, yaitu konteks kebudayaan dan konteks pertuturan. Konteks kebudayaan meliputi ragam bahasa informal, dialek bahasa lokal, dan penggunaan bahasa asing,” urai pria yang mengaku telah menulis 11 buku kepenulisan dan pendidikan ini. [sdy]

LSBO Gelar Bedah Buku Rina Ratih

LSBO Muhammadiyah Gelar Bedah Buku Rina Ratih: Puteri Emas dan Burung Ajaib

Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah menggelar acara Forum Sastra Indonesia # 22 dengan mengangkat tema “Sastra Anak dalam Cerita Anak Puteri Emas dan Burung Ajaib karya Rina Ratih”, Rabu (8/5/2013) di Ruang Hall Kampus 2 UAD. Hadir sebagai pembicara Dr. Wiyatmi, M.Hum., dosen Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Yogyakarta, serta moderator Latief S. Nugroho. Dalam kesempatan itu pula, Teater JAB menampilkan pentas musikalisasi puisi yang cukup menadapat antusiasme dari para hadirin.
Dalam sambutannya, Dr Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. atau akrab disapa Rina Ratih, mengaku cukup senang atas kehadiran para mahasiswa PBSI dalam acara bedah buku tersebut. “Saya sampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan sahabat saya, Bu Wiyatmi yang telah berkenan untuk membedah buku saya ini,” ujar dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD.
“Kehadiran novel Puteri Emas dan Burung Ajaib ini patut mendapat sambutan karena dia (Rina Ratih) menunjukkan pada kita semua bahwa kita tetap dapat kreatif berkarya di sela-sela kegiatan sekolah (studi S-3), pekerjaan akademis, dan pekerjaan rumah yang seabrek,” ujar Wiyatmi, yang bersama-sama sahabatnya, Rina Ratih menempuh studi S-3 di FIB UGM. “Beginilah mungkin sosok seorang feminis liberal, setara dan seimbang di ranah publik dan domestik,” tambahnya. [sdy]

Partisipasi Mahasiswa PBSI FKIP UAD dalam Kegiatan Balai Bahasa Yogyakarta

Partisipasi-mahasiswa-pbsi-fkip-uad-di-balai-bahasa-yogyakarta

Para mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berpartisipasi dalam kegiatan di Balai Bahasa Yogyakarta (BBY), Minggu (21/4/2013). Mereka berpartisipasi mengikuti Pelatihan Penulisan Karya Nonfiksi bagi Mahasiswa dan Pelajar se-DIY, sekaligus pembentukan Sanggar Bahasa Indonesia Yogyakarta (SBIY).

Menurut Nanik S., S.Pd., M.A. selaku ketua panitia, acara pelatihan ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa PTN/PTS dan pelajar SMA/SMK/MA di Yogyakarta, termasuk UAD. Tujuan dari acara tersebut, lanjut Nanik, agar mewadahi minat generasi muda, khususnya para pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta di bidang tulis-menulis karya nonfiksi. “Acara pelatihan akan digelar sebanyak empat kali pertemuan, dengan materi dan pemateri yang berbeda-beda,” tambahnya.
Acara tersebut resmi dibuka oleh Drs. Tirto Suwondo, M.Hum. selaku Kepala Balai Bahasa Yogyakarta. Dalam sambutannya, Tirto berharap agar seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan benar-benar ilmu yang disampaikan oleh para pemateri, dan kemudian mempraktikkannya secara langsung. “Menulis itu kegiatan yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain atau masyarakat luas,” tegasnya.

Pelatihan yang digelar oleh pihak BBY akan dilaksanakan pada tanggal 28 April 2013 (materi jurnalistik), 12 Mei 2013 (materi penulisan artikel), 26 Mei 2013 (materi penulisan karya ilmiah), dan 9 Juni 2013 (materi penyuntingan). [sdy]

Wisuda Bulan Juli 2013

Diberitahukan bahwa berdasarkan hasil rapat yudisium fakultas yang telah dinyatakan LULUS, selanjutnya wisuda akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Sabtu, 6 Juli 2013
P u k u l : 07.00 WIB
Tempat : Jogja Expo Center (JEC) Jalan Raya Janti Yogyakarta

Untuk lebih jelasnya silahkan untuk mengakses baa.uad.ac.id

tracking feed-rss



Universitas Ahmad Dahlan|Perguruan Tinggi Muhammadiyah|Yogyakarta

Universitas Ahmad Dahlan, salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang berdomisili di Yogyakarta, Indonesia.

www.Hypersmash.com


Entim Supriana: Mengenali Puisi Mendulang Prestasi

"Seorang wania harus dua kali lebih baik dari pria, untuk dapat mencapai setengah dari apa yang dicapai pria," tutur Entim Supriana, gadis kelahiran Banjarnegara yang memiliki segudang prestasi.

Sejak kecil, Entim suka dengan puisi dan besar minat pada pembacaan puisi. Anak pertama dari empat bersaudara ini sekarang tinggal di Pondok Pesantren Fauzul Muslimin di Jalan Nyi Pembayun Kota Gede. Minatnya pada puisi lahir setelah lulus dari SMA 1 Purwonegoro untuk kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Atas dukungan orangtua dan dari pihak sekolah, Entim, panggilan akrabnya, masuk ke Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD.

Selama belajar dari sekolah dasar hingga SMA ia tidak pernah ikut organisasi. Setelah masuk kuliah, pada awal semester, baru meberanikan diri terlibat menjadi anggota organisasi yang sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. "Aku memilih masuk dalam teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) yang ada di PBSI karena ingin menyalurkan bakat dan mengembangkan pembelajaran. Jika nanti jadi guru, tidak hanya sekedar mengajar teori, tetapi saya juga mampu mengajarkan siswa dalam bidang sastra," ujarnya.

Selain mnyukai puisi, Entim juga hobi menyanyi, baca buku dan nonton film. Keberhasilan dan ketekunannya belajar membaca puisi membuahkan hasil yang membanggakan bagi orangtua dan kampusnya. Ia berhasil meraih juara I Lomba Baca Puisi Selekda DIY Peksiminas di Lombok 2011 lalu. "Aku senang bisa berangkat ke Lombok tanpa biaya,selain itu juga mendapat uang pembinaan yang dapat digunakan untuk biaya kuliah dan keperluan lainnya, "tegasnya.

Tidak hanya di Lombok, di kampus Entim juga mendapatkan juara III Lomba Puitisasi Al Qur'an Gebyar FKIP UAD. Di Luar kampus, Entim beberapa kali meraih juara lomba baca puisi seperti Juara III Lomba Baca Puisi di Purwokerto, Puitisasi Al-Qur'an Liga Laga Nasyiah dari Pimpinan Daerah Nasyiah Yogyakarta.

Ia juga aktif dalam organisasi di masyarakat dan di pondok. "Aku juga aktif di Nasyiatul Aisyiah dan di Pondok Pesantren mengikuti Organisasi Santri Fauzul Muslimin (OSFM) bidang kerumahtanggaan untuk nambah wawasan", tambahnya.

Dalam dunia teater Entim beberapa kali tampil di Taman Budaya Yogyakarta dan Magelang. "Tahun ini aku akan mengikuti lomba baca puisi di Pekalongan dan berhapa memangkannya", tuturnya.

Serius dan konsentrasi merupakan kunci menjalankan segala aktivitas. Jika ada kemauan dan tekat bukan tidak mungkin bisa meraih prestasi. (Aini)

Sumber: Kedaulatan Rakyat (Cetak; 7 Mei 2013).

Doktor di UAD bertambah satu lagi: Dr. Muchlas, M.T.

Doktor di UAD bertambah satu lagi: Dr. Muchlas, M.T.

Perkembangan teknik digital yang sangat pesat membawa implikasi pula ke arah meningkatnya tuntutan dunia kerja terhadap kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga kerja. Dengan demikian, perlu dikembangkan pembelajaran praktek menggunakan simulator yang dilengkapi dengan fasilitas kolaborasi praktek online yang dapat digunakan secara fleksibel untuk berbagai simulator, mudah dalam implementasinya, menyediakan kelengkapan program aplikasi desktop dan online, menyediakan fasilitas komunikasi teks sinkron maupun asinkron (chat dan email), serta terintegrasi dengan learning management system (LMS).
 

Hal itu diungkapkan oleh Dr. Muchlas, M.T. dalam Sidang Ujian Terbuka Program Doktor Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Aula Gedung Program Pascasarjana UNY Lt. 3, Sabtu (4/5).  Ujian terbuka tersebut dihadiri oleh keluarga, kolega dosen, serta seluruh civitas akademika UAD. Turut hadir pula Kepala BPH UAD Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. dan Rektor UAD Drs. Kasiyarno, M.Hum.
 

Dr. Muchlas, M.T.  merupakan staf pengajar di Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, mengangkat judul disertasi “Pengembangan Model Pembelajaran Online untuk Praktek Teknik Digital di Perguruan Tinggi”.  Penulisan disertasi tersebut dibimbing oleh promotor Prof. Sarbiran, Ph.D., dan kopromotor Herman Dwi Surjono, Ph.D.,  diuji oleh Prof. Adhi Susanto, Ph.D., Soeharto, Ed.D., dan Prof. Soenarto, Ph.D.
 

Penelitian ini menghasilkan model pembelajaran online untuk praktek teknik digital beserta pendukungnya yang layak diimplementasikan untuk mendukung kegiatan praktek yang fleksibel dengan biaya rendah di perguruan tinggi.  Perangkat pembelajaran yang dihasilkan adalah Portal Laboratorium Virtual dengan alamat akses http://elab.uad.ac.id,  Panduan Model Pembelajaran Praktek Online,  Satuan Acara Perkuliahan/Praktek Teknik Digital, Buku Ajar Teknik Digital, Panduan Pengoperasian Simulator Breadboard, Panduan Praktek Online untuk Dosen/Instruktur/Mahasiswa, dan Panduan Praktek Teknik Digital dengan metode inkuiri terbimbing.
Ketua Sidang Ujian Terbuka Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo beserta para penguji memutuskan kelulusan bagi Dr. Muchlas, M.T. dengan predikat “sangat memuaskan”.[sdy]