PBI UAD Kembali Gelar Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Inggris

           Setelah dua kali berhasil meyedot presenter dan peserta dari dalam dan luar negeri, tahun ini program studi Pendidikan Bahasa Inggris kembali menyelenggarakan konferensi internasional pengajaran Bahasa Inggris (The 3rd UTIC 2014: The third UAD TEFL International Conference) dengan tema “ELT Materials Development in Asia and beyond: Directions, Issues, and Challenges”.

            Tidak kalah menarik dari konferensi sebelumnya, the 3rd UTIC tahun ini menghadirkan para ahli di bidang pengajaran Bahasa Inggris yang sudah sangat terkenal,  Prof. Brian John Tomlinson (Inggris) sebagai pembicara inti,  ditambah pembicara lain yang berpengalaman; Dr. Hitomi Masuhara (Inggris), Prof Bustami Subhan (Indonesia), Dr. Tan Bee Tin (New Zeland), Dr. Dat Bao ( Australia). Prof. Dr. Jayakaran Mukundan (Malaysia), Flora Debora Floris (Indonesia).

            “Ini adalah event yang prestisius untuk dosen, guru, mahasiswa dan para penggiat pengajaran Bahasa Inggris. Lebih-lebih kami menghadirkan Prof. Tomlinson, seorang pakar dalam pengembangan bahan ajar dan dijamin para peserta akan mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bernilai untuk kemajuan pengajaran bahasa Inggris khususnya di Indonesia.” Ungkap Ani Susanti, ketua panitia The 3rd UTIC 2014.

 Bagi yang berminat menjadi pemakalah dapat mengirimkan abstrak kepada panitia melalui alamat email utic@pbi.uad.ac.id sampai dengan 1 Mei 2014. Konferensi ini akan diadakan di hotel Cavinton Yogyakarta, 17-18 September 2014. Informasi lebih lengkap  dapat dibaca di http://utic.pbi.uad.ac.id/.

Sekolah Menengah Malaysia Kunjungi UAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menuju world class university. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerja sama yang dilakukan baik dari dalam maupun luar negeri. Diantaranya kerja sama dengan beberapa Sekolah Menengah Malaysia.

Selasa (25/03) Beberapa instansi sekolah menengah Malaysia mengadakan kunjungan pendidikan di UAD. Acara yang berlangsung di ruang sidang utama Kampus 1 UAD Jalan kapas 09 semaki Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui Lab school yang dimiliki oleh UAD serta untuk berkenalan lebih jauh dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ada  di Yogyakarta.

Ditemui di ruang sidang kampus I UAD sebelum acara dimulai, Muhammad Joko Susilo, M.Cs.  selaku ketua panitia acara kunjungan tersebut menjelaskan. Saat ini UAD telah memiliki 31 Labschool yang tersebar di seluruh Yogyakarta dimulai dari TK sampai tingkat SMK.”

“Ada dua sekolah yang hadir pada acara tersebut, yaitu. Sekolah Menengah Kebangsaan Bukit Kayu Hitam dan Sekolah Menengah Kebangsaan Pulonyiur Malaysia. Peserta yang datang  dari malaysia totalnya ada 21 orang. Diantaranya ada 9 orang guru dan 12 orang siswa.” tambah Joko Susilo yang juga menjadi Kepala Pusat Pengembangan Mutu Sekolah.

Acara tersebut turut dihadiri juga oleh Prof. Sarbiran Wakil Rektor IV, Dr. Muchlas, MT, Wakil Rektor I, Drs Safar Nasir M.Si, Wakil Rekttor II , dan Ibu Ida Puspita, MA. Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD.

Prof. Sarbiran dalam sambutanya menghimbau kepada peserta kunjungan agar senantiasa menjaga hubungan baik dan saling bekerjasasama antara dua negara dan dua instansi dalam meningkatkan teknologi di masa modern ini. Hal senada juga diutarakan oleh Ibu Puan Hj. Siti Aminah selaku Kepala Sekolah Pulonyiur Malaysia sekaligus perwakilan pembicara dari Malaysia. Agar senantiasa menjaga hubungan baik dan kerja sama terutama dalam bidang pendidikan.

Rangkaian acara kunjungan tersebut juga dimeriahkan dengan dihadirkannya beberapa Mahasiswa yang berprestasi di bidang teknologi. Diantaranya ada beberapa mahasiswa FTI dengan robotnya dan mahasiswa Pendidikan Fisika unggulan dengan roketnya. Mereka mempresentasikan hasil karya mereka dalam berbagai kejuaraan di tingkat nasional yang telah mereka ikuti.

“Harapan kedepannya setelah diadakan acara kunjungan dari Malaysia ini dapat menjadikan Labschool yang dimiliki UAD dapat go international dikenal tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri.” Ungkap Joko Susilo diakhir wawancara. (MCH)

UAD Adakan Talkshow International Conference Bersama Enam Negara

Negara-negara di Benua Asia mempunyai  sistem pendidikan. Sistem pendidikan tersebut antara satu Negara dengan Negara lain mempunyai perbedaan. Setiap Negara mempunyai sebuah tolok ukur tersendiri untuk penerapan sistem pendidikan di negaranya masing-masing. Begitu juga dengan Negara Indonesia.

Menyusul acara kunjungan dari Sekolah menengah kebangsaan Malaysia (25/03), Pihak UAD menanggapinya dengan mengadakan acara talkshow international conference dengan tema “Multiculture Education in Asia“ Rabu (26/03) di Ruang Sidang Kampus I UAD jalan kapas 09 semaki Yogyakarta.

Ibu Dr. Nur, Dodi menyampaikan, untuk menciptakan suatu sistem pendidikan yang baik dapat melalui berbagai metode, di antaranya bisa dengan fullday school atau boarding school yang saat ini tengah populer di Indonesia atau dengan cara pendidikan di luar kelas seperti yang sedang diterapkan di Negara Filipina. “Yang terpenting dari itu semua adalah niat tulus dari seorang guru untuk mengajar murid layaknya mengajar anaknya sendiri dan tekat kuat seorang murid untuk senantiasa belajar tanpa kenal putus asa” paparanya Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UAD.

Tujuan diadakannya acara tersebut selain sebagai upaya menindak lanjuti kunjungan dari Malaysia juga sebagai upaya untuk saling bertukar pengalaman terkait dunia pendidikan dari berbagai Negara di Asia yang untuk selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Negara masing-masing agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman di era modern ini.

“Acara tersebut mengulas berbagai macam sistem serta kebijakan pendidikan di beberapa Negara di Asia di antaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Uzbekistan, India, dan China. Indonesia sendiri diwakili oleh kepala sekolah SMP Muhammadiyah 3 Depok, dari Malaysia diwakili oleh Ibu Puan Hj. Siti Aminah kepala Sekolah Menengah Kebangsan Malaysia, sedangkan pembicara dari Negara yang lain diwakili oleh mahasiswa luar negeri yang sedang menempuh studi di UAD” papar Bapak Joko Susilo, M.Cs. selaku ketua panitia acara tersebut.

Lebih lanjut pak Joko menambahkan. Peserta yang hadir dalam acara talkshow tersebut datang dari kalangan civitas akademika UAD,  perwakilan kepala sekolah binaan UAD, ada juga dari kalangan penulis artikel, serta dari mahasiswa pascasarjana UAD. (MCH)

Tabligh Akbar Bersama Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A

 

Menyusul rangkaian acara milad IMM 50 tahun (setengah abad). IMM Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  gelar acara Tabligh Akbar, Kamis (27/03)  dengan tema “ Hilangnya Rasa Malu di Era Globalisasi” bersama Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. di Auditorium Kampus I UAD Jalan Kapas 09 Semaki, Yogyakarta.

Ditemui disela-sela acara, Achsanul Fikri Al-Anshori yang akrab disapa achsan selaku ketua panitia acara menuturkan, “Tujuan diadakanya acara ini adalah untuk menguatkan mental dan akhlaq umat islam pada umumnya, khususnya civitas akademika UAD, agar tidak terseret arus globalisasi yang kurang baik salah satunya yaitu hilangnya sifat malu”

Lebih lanjut Achsan menambahkan,” Acara ini bekerja sama dengan pihak kampus UAD, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD, PC IMM DJazman Al-kindi, dan Korkom IMM UAD serta didukung  (disponsori) oleh Waroeng makan Special Sambal (SS), Kebun Binatang Gembira Loka, Pamella Swalayan, Aisyiah, Nasyiatul Aisyah (NA), toko kerudung Raja Murah, dan Diva Press.”

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III, Bapak Dr. Abdul Fadhil, MT, menyampaikan dalam sambutannya bahwa rasa malu itu amat penting untuk dimiliki, terutama bagi kalangan intelektual (mahasiswa). Malu jika tidak punya prestasi, malu jika berbuat sesuatu yang buruk.

Dalam tausyiahnya, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.A. mengulas bagaimana rasa malu itu mulai hilang. Pengaruhnya, serta fenomena yang terjadi saat ini terkait hilangnya rasa malu di kalangan umat islam.

“Harapan dengan diadakannya acara ini semoga dapat menyadarkan diri kita akan pentingnya sifat malu serta mampu menambah wawasan kita terkait bagaimana cara berdakwah dengan retorika yang bagus seperti Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.” Ungkap Ahmad Syaifudin Rauf selaku Kabid Dakwah PC Djazman al-kindi sekaligus promotor acara tersebut.

Acara pada malam Jum’at tersebut dimeriahkan dengan beragam penampilan dan hiburan diantaranya dari nasyid LPSI serta dari beberapa penampilan dari Immawan dan Immawati (sebutan untuk aktivis IMM) dan pembagian doorprize. (MCH)

IMM UAD Bagikan 200 Makanan Kepada Kaum Dhuafa

 

Dalam rangkaian acara memperingati milad IMM yang ke-50 tahun, IMM Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  melakukan bakti sosial dengan membagikan 200 makanan kepada para kaum dhuafa (27/03) di sepanjang jalan dari kampus UAD hingga malioboro.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa solidaritas dalam diri kalangan immawan dan immawati (aktivis IMM) serta untuk mengingatkan akan indahnya berbagi dengan sesama. Kegiatan ini berlangsung setelah diselenggarakannya acara Tabligh Akbar bersama Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc, M.A. (27/03) di Auditorium kampus I UAD.

“Ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang ada di pinggir jalan yang membutuhkan uluran tangan kita. Totalnya ada 20 tim yang akan diterjunkan” ungkap Ahmad Syaifudin Rauf selaku panitia.

Lebih lanjut Ahmad Syaifudin Rauf menuturkan harapannya semoga kegiatan yang dilakukan ini  dapat bermanfaat bagi semuanya baik dari panitia maupun pihak penerima. (MCH)

 

Kunjungan Sekolah Thailand ke UAD

Kamis pagi (27/03), Dua sekolah dari Thailand, Islam suksasat school dan Songserm Wittaya Muniti School mengadakan kunjungan ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bertempat di Ruang Sidang Kampus I UAD Jalan Kapas 09 Semaki Yogyakarta.

“Kunjungan tersebut untuk membicarakan peluang-peluang kerja sama serta menandatangani Memoranding of Understanding (MOU) dengan UAD sebagai jembatan untuk melaksanakan kerjasama-kerjasama selanjutnya.” Papar Ibu Ida Puspita, S.S, M.A selaku Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD sekaligus ketua panitia acara.

Lebih lanjut dia menambahkan,” Kerjasama ini telah berlangsung sejak tahun 2013. UAD mengirim alumninya untuk mengajar di sekolah-sekolah Thailand, diantaranya  pada Mei 2013 mengirim 9 orang, November 2013 mengirim 10 orang, dan direncanakan pada bulan april 2014, UAD akan mengirimkan 9 orang. Selain itu, UAD juga mengadakan KKN internasional di Thailand.”

Mr.Khobet Lemnoo selaku school manager sekolah Islam Suksasat School Thailand mengemukakan, “ KKN UAD yang dikirim ke Thailand sangatlah bagus, Kami berharap adanya pertukaran pelajar sebagai bentuk kerjasama dengan kami.”

Sedangkan perwakilan dari Songserm Wittaya Muniti School, Mr. Worsanlee Sri Ahmad selaku School Manager mengungkapkan, kami sangat butuh guru Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, kami berharap UAD bisa bekerja sama dengan mengirimkan alumninya.”

Turut hadir dalam acara tersebut, Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M. Hum. Yang nantinya akan melakukan penandatanganan MOU dengan pihak sekolah Thailand, lalu ada wakil Rektor I, Wakil Rektor III, Wakil Rektor IV, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dekan Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK), Wakil Dekan Fakultas Agama Islam (FAI), Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Kaprodi Sastra Inggris, serta Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) UAD.

Poin-poin kerja sama yang ditandatangani dalam MOU diantaranya UAD akan terus mengirimkan alumni untuk mengajar di sekolah di Thailand, menyelenggarakan KKN internasional di Thailand, menyelenggarakan program sister school antara sekolah Thailand dengan sekolah Muhammadiyah Lab UAD,  serta kerja sama lainnya yang menguntungkan kedua belah pihak.(MCH)

FKM UAD adakan Penelitian Cegah Obesitas Dengan Permainan Tradisional

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM-UAD) adakan penelitian alternatif untuk menurunkan angka obesitas pada anak SD kelas 4, di Sekolah Dasar Negeri I Glagahsari Yogyakarta Jum’at 7/3/14.

Solikhah, S.KM, M.Kes selaku dosen pembimbing menyampaikan, penelitian tersebut melalui permainan tradisional. Yaitu Permainan Benteng, Gatrik dan Gobak Sodor. “Dengan permainan tradisional obesitas pada anak bisa dikontrol” terangnya.

Lebih lanjut Solikhah menambahkan, anak tersebut diberi permainan tiap hari sabtu selama 80 kali (jangka waktu 4 bulan) guna menghitung kalori yang dikeluarkan oleh anak seusai permainan tersebut. Percobaan ini dilakukan dalam tiga waktu dengan permainan yang berbeda-beda, yaitu mulai dari 10 menit, 20 menit hingga 30 menit.

Solikhah berharap hasil penelitian yang dilakukannya bisa direkomendasi kepada pihak-pihak yang terkait bahwa Permainan Tradisional bisa menurunkan obesitas pada anak. Ia mengatakan permainan seperti ini sama halnya dengan berolahraga. Namun, tidak secara langsung seperti olahraga sepak bola, atau yang lainnya. Tapi permainan ini, cukup mengeluarkan keringat dan menguras energi.

Selain itu, permainan ini bisa memfasilitasi ruang gerak anak menjadi lebih banyak, tidak hanya terpaku kepada pelajaran sekolah yang lebih banyak aktifitas duduk di kelasnya.

Di tempat terpisah Solikhah menyampaikan bahwa dengan permainan ini kita bisa memfasilitasi ruang gerak anak menjadi lebih banyak, mereka terkadang masuk dari pagi pulang hingga sore, kemudian sedikit waktu untuk bisa berolahraga.

Selain permainan tradisional tersebut bagian dari jati diri anak bangsa, permainan tradisional bisa untuk meningkatkan solidaritas sesama anak dan melestarikan budaya leluhur. “Permainan ini disatu sisi bisa melestarikan budaya leluhur Indonesia. Menumbuhan solidaritas pada anak-anak sejak dini” ungkap dosen statisktik kesehatan FKM UAD ini.

Penelitian tersebut merupakan hasil dari lomba Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yaitu, Ayyu Azkia, Fitriana, M. Ali Haider, Dwi Bayu Satmoko G, dan Yusran Atma Putra yang berhasil menang dan mendapatkan dana penelitian dari Dirjen Tinggi Pendidikan beberapa waktu lalu. (TS)

Galih Siwi Nurjanah Terpilih Sebagai Ketua Formatur Pengurus Kopma UAD

22-23 Maret 2014 Kopma Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan Rapat Anggota Tahunan XIII. Acara tahunan ini turut dihadiri oleh anggota kopma Jogja dan kepala Disperindakop. Bertemakan “Yang Muda Yang Berkroperasi Menuju Manusia Yang Mandiri” Diharapkan tidak hanya generasi tua saja yang berkecimpung di dunia perkoperasian untuk memajukan Kopma UAD. Tapi, generasi muda juga memiliki semangat yang tak kalah hebatnya dengan generasi tua. Agenda ini banyak hal – hal yang luar biasa terjadi pada RAT Kopma UAD ini. Laporan Pertanggung Jawaban, Pemilihan tim formatur pengawas dan pengurus dan tentunya pembagian SHU menjadi hal yang sangat istimewa bagi anggota.

Bertempat di auditorium kampus 1 UAD RAT dibuka secara resmi oleh sekjen HKMY yang baru dengan memukul gong sebanyak 3X. Dalam sambutanya ia mengatakan sangat gembira sekali menghadiri RAT kopma UAD “Semoga RAT kali ini berjalan lancer” harapnya.

Sidang RAT yang dipimpin oleh Pimsid I Kurnia Nopitasari, pimsid II Tiyas Setiyarfi dan Pimsid III Alfina Irfai berlangsung lancar. Dalam pembahasan mengenai LPJ pengurus banyak sekali masukan yang diberikan terhadap pengurus dari anggota dan pengawas. Salah satu program kerja (proker) yang sukses di Kopma UAD tahun ini adalah mengadakan pelatihan pajak. Pelatihan pajak bagian kerja bidang keuangan bekerja sama dengan Tax House Mitra Nata.

Di hari terakhir RAT sesuai AD/ART Kopma maka dipilihlah tim formatur pengurus dan pengawas untuk mencari siapa saja yang akan menjadi pengurus dan pengawas tahun 2013/2014. Setelah melakukan voting terpilihlah Galih Siwi Nurjanah sebagai ketua formatur pengurus dan Novi Dwiantoro sebagai ketua tim formatur pengawas. (doc)

LKU UAD Raih Akreditasi KAN ISO

Unit bisnis berbasis kompetensi akademik bidang Fisika, Laboratorium Kalibrasi dan Uji  Universitas Ahmad Dahlan (LKU-UAD) raih akreditasi ISO 17025 :2005 untuk Laboratorium Kalibrasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Akreditasi berlaku terhitung mulai tanggal 20 Februari 2014 dengan ruang lingkup kalibrasi massa dan volume dengan nomor kode laboratorium LK-174-IDN.

Atas prestasi yang telah diraih, Apik Rusdiarna Indrapraja, S.Si, Kepala LKU-UAD menyatakan bahwa perolehan akreditasi laboratorium kalibrasi ini merupakan salah satu target awal menuju pengembangan berikutnya yaitu akreditasi laboratorium pengujian. "Prestasi ini merupakan titik awal untuk LKU-UAD dalam menerapkan dan mengimplementasikan sistem manajemen ISO 17025:2005 untuk laboratorium kalibrasi," ujarnya di LKU-UAD, Rabu (11/3).

Menurut Rusdiarna. Dipilihnya kompetensi kalibrasi massa dan volume sebagai ruang lingkup pertama yang diakreditasikan oleh KAN. Karena, UAD sendiri memiliki banyak alat yang berfungsi sebagai alat ukur massa dan volume. Alat-alat tersebut seperti timbangan analitik, glassware,buret, pipet, dll di laboratorium UAD banyak yang status kalibrasinya tidak baku, sehingga menjadikan performa alat ini juga tidak baku (tidak standart).

Padahal  UAD telah menerapkan jaminan mutu akademik, sehingga kebutuhan akan kalibrasi peralatan merupakan keharusan jika UAD ingin secara kontinyu  menerapkan sistem jaminan mutu akademik, terutama untuk penelitian dosen dan mahasiswa. Dengan diraihnya akreditasi  ISO :17025  KAN, maka kalibrasi terhadap alat-alat ukur tersebut menjadi lebih terjamin dan memberikan hasil yang valid dan tertelusur ke satuan (standart) Internasional yang telah ditetapkan. "Selain itu besarnya potensi pasar di luar UAD, baik di kalangan Muhammadiyah sendiri maupun di luar Muhammadiyah juga menjadi faktor pertimbangan mengapa UAD berani mendirikan LKU," papar Rusdiarna.

Dengan status akreditasi laboratorium kalibrasi LKU-UAD maka kompetensi kalibrasi massa dan volume yang dilakukan oleh LKU-UAD sudah berkelas (standart) internasional dan menjadi salah satu rujukan (referensi) standar massa dan volume di Indonesia. Dengan akreditasi ini tentu menjadikan alat-alat ukur yang dikalibrasi oleh LKU-UAD akan memiliki kepastian status kinerjanya, misalnya koreksi skala ukurnya. "Karenanya dengan alat ukur yang benar diharapkan data-data yang dihasilkan laboratorium di lingkungan UAD menjadi valid, sehingga data penelitian maupun praktikum yang dihasilkan menjadi valid juga. "Oleh karena itu tidak meragukan untuk dipublikasi sampai ke tingkat internasional," tukas Rusdiarna.

Secara terpisah ditemui di ruang kerjanya, Manajer Puncak LKU yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T, mengatakan bahwa dengan prestasi ini,  LKU-UAD dalam waktu dekat berencana menambah ruang lingkup yaitu kalibrasi suhu dan peralatan medik. Untuk kalibrasi suhu meliputi thermometer digital, analog, gelas, dan enclosure. Sementara itu untuk kalibrasi peralatan medik meliputi tensimeter (sphygmomanometer), timbangan badan, timbangan bayi, inkubator bayi, dan EKG.  Dengan bertambahnya ruang lingkup ini diharapkan ke depannya LKU-UAD mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap standarisasi pengukuran yang digunakan oleh masyarakat, terutama bidang medik, mengingat di Persyarikatan Muhammadiyah sendiri memiliki banyak amal usaha di bidang medik, ” kata pria berkumis ini berapi-api. 

Lebih lanjut Dr. Muchlas, M.T, mengatakan UAD sudah mengembangkan Program Studi Fisika Metrologi Elektronika Instrumentasi (Melins) sebagai upaya mempersiapkan SDM yang handal dalam bidang Kalibrasi dan Metrologi.(Doc)

Wisuda UAD 22 Maret 2014 Hadirkan Prof. Pamela Allen dari Australia

Sabtu, (22/03/2014) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar wisuda bagi 663 lulusan sarjana dan magister di Jogja Expo Centet (JEC). Acara wisuda turut dihadiri oleh Assoc/Prof. Pamela Allen, M.A., Ph.D.. pengajar di University of Tasmania Australia. Seorang Associate Dean di bidang Asian Studies khususnya tentang Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Prof. Pamela memberikan semangat tersendiri kepada seluruh lulusan dan kepada keluarga besar UAD pada umumnya. Dia memberikan ceramah mengenai keutamaan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia, knowledge is power (Pengetahuan adalah kekuasaan).

Dalam ceramahnya dia menyampaikan bahwa di masa yang penuh persaingan ini, pengetahuan adalah sarana yang paling penting untuk mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan dalam berbagai hal. Kaitannya dengan para lulusan, kekuasaan berarti kemampuan para lulusan mendapatkan posisi terhormat di masyarakat. Para lulusan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak,  menciptakan pekerjaan atau bisa juga kaitanya dengan kemampuan para lulusan mendapatkan posisi-posisi strategis yang memungkinkan setiap lulusan berkiprah dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

Doktor lulusan Sydney ini menekankan bahwa kelulusan adalah tonggak awal perjuangan hidup yang lebih berat. Dari sinilah seorang sarjana dituntut mengaplikasikan pengetahuan yang sudah didapatkannya. Para sarjana diharapkan mempergunakan pengetahuan yang dimiliki dengan niat untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia. Niat baik ini menjadi penting karena disinilah kepribadian seorang lulusan Perguruan Tinggi yang akan diuji untuk bisa menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Karena jika salah niat, maka bukan kemanfaatan yang dihasilkan tetapi kehancuran manusia itu sendiri.

Lebih lanjut, Asscociate Dean di University of Tasmania Australia ini berpesan kepada para lulusan UAD agar memanfaatkan pengetahuan yang sudah didapat dengan sebaik-baiknya bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi bagi masyarakat, bangsa, dan negara bahkan dunia. Seorang sarjana harus bijaksana menggunakan segala titel yang dimilikinya. Sikap bijaksana ini hanya bisa diperoleh dari latihan dan pengalaman hidup dalam setiap diri manusia.

Akhirnya Prof. Pamela Allen berpesan untuk meningkatkan kerjasama antar bangsa agar bisa saling mengenal sehingga kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Dengan demikian kita akan mencapai puncak kejayaan yang bisa memberikan manfaat yang lebih luas (doc).