Memaafkan Bukan Hal Mudah

“Halal bihalal bukan pekerjaan ringan, tetapi pekerjaan berat.” kata Drs. H. Tafsir, M. Ag. selaku Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah saat memberikan ceramah di acara Syawalan, Senin (27/7/2015) di auditorium kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Menurut Tafsir, memaafkan musuh bukan hal yang mudah. Saat mendatangi acara Syawalan, bukan yang hadir yang dipikirkan, tetapi yang tidak hadir. Biasanya yang tidak datang pada Syawalan adalah mereka yang bermasalah, yang tidak mau menatap orang yang menjadi musuhnya.

“Di sinilah tugas kita untuk menyatukan mereka yang sedang berseteru. Bahkan, Rasul membolehkan berbohong untuk orang yang saling berselisih agar tidak berselisih lagi,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Dr Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutan acara juga mengumumkan kabar bahwa Apoteker UAD telah mendapat Akreditasi A. Sementara ini yang sudah visitasi tinggal menunggu jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang insya Allah akan mendapatkan A.

Acara yang bertajuk “Pengajian Syawalan dan Pelepasan Calon Jamaah Haji UAD” di hadiri oleh para dosen dan karyawan UAD serta enam dosen karyawan yang akan berangkat haji.

Syawalan dan Kabar Akreditasi A

“Kabar gembira bagi kita semua bahwa Apoteker UAD telah mendapat akreditasi A,” terang Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam acara Syawalan, Senin (27/7/2015) di auditorium kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Lebih lanjut ia menjelaskan, sementara ini  yang sudah visitasi tinggal menunggu nilai adalah jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang insya Allah akan mendapat akreditasi A juga. Hal ini tidak terlepas dari karena kerja keras dan kerja ikhlas yang dilakukan dengan ibadah, sesuai dengan konsep UAD.

Setelah sambutan Rektor, acara dilanjutkan dengan pengajian Syawalan dan Pelepasan Calon Jamaah Haji UAD. Hadir sebagai penceramah adalah Drs. H. Tafsir, M. Ag. ia merupakan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut, para dosen dan karyawan UAD yang saling maaf-maafan dan mendoakan keberangkatan dosen karyawan UAD yang akan berangkat haji.

Menurut Prof. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag., selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD, ada enam orang yang akan berangkat pada tahun ini. Di antaranya, Safar Nasir dan istri, Hendro Setiyono dan istri, Nurkhasanah, Noer Doddy Irmawati, Burhanuddin Kholis, dan Rizam DT.

Acara diakhiri dengan pemberian doorprize, salam-salaman, serta makan siang bersama.

 

libur UAD 15 sd 25 Juli 2015

Libur Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tanggal 15 sampai dengan 25 Juli 2015

Mawapres UAD Dukung KPK Cegah Korupsi dengan Metode Cerita

Kasus korupsi di Indonesia yang kerap ditemui, membuat Radhiatul Fitri tergerak mencari solusi untuk mencegah agar tidak semakin berkembang. Menurutnya, cara paling tepat adalah dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak masa kanak-kanak.

“Salah satu metodenya adalah metode cerita dan teknik afirmasi positif,”  ujar perempuan yang menjadi finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional 2015 saat di temui di kampus I UAD, Jalan Kapas, Semaki, Yogyakarta.

Metode tersebut merupakan gagasan yang dituangkan dalam karya tulisnya sebagai Mawapres 2015. Karya itu telah yang mengantarkannya meraih tiket 15 besar Mawapres Dikti tahun ini.

Gadis yang akrab dipanggil Fitri ini menambahkan, metode yang ia buat bersifat jangka panjang. “Metode ini merupakan metode jangka panjang untuk mencegah korupsi.”

Penanaman sikap anti korupsi kepada anak-anak saat sekarang merupakan tabungan berharga di masa depan. Salah satunya dengan memberikan buku-buku cerita yang berisi sikap anti korupsi. Menurutnya, melalui cerita akan tertanam dalam hati bahwa korupsi harus ditinggalkan.

“KPK saat ini mulai membuat buku cerita anti korupsi sebagai bacaan anak, hal itu sangat bagus,” imbuhnya.

Afirmasi positif juga dapat digunakan untuk menanamkan sikap anti korupsi kepada anak. Hal ini bisa dilakukan oleh orang tua. Peran ibu misalnya dengan memberikan afirmasi positif, “Nak, kalau kamu sudah besar harus menjadi orang yang jujur”. Jika afirmasi positif seperti ini terus diberikan kepada anak, maka secara tidak langsung anak akan memiliki kesadaran untuk berlaku jujur.

“Ini merupakan metode pencegahan korupsi jangka panjang. Jadi sambil menerapkan metode ini, biarkan penegak hukum menindak para pelaku korupsi,” lanjut Fitri. Dengan demikian, korupsi yang ada dapat terkurangi dengan adanya penindakan hukum.

Mahasiswa Psikologi UAD ini berharap karyanya dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bangsa. Semoga juga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas maupun bagi program KPK terkait intervensi pembangunan budaya anti korupsi yang berbasis keluarga.

Buka Bersama Keluarga Besar UAD

 

Seluruh keluarga besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) buka bersama Senin (6/7/2015). Acara yang berlangsung di Masjid Islamic Center, Jalan Kolektor Ring Road Selatan, Tamanan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, tersebut menghadirkan pembicara Drs Kamiran Komar dari  Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

Pada kesempatan itu, Kamiran menjelaskan tentang berkah bulan puasa. Menurutnya, bulan puasa adalah bulan penuh berkah karena amal ibadah dilipatkangandakan sampai 70 kali, bahkan bisa lebih jika Allah Swt. berkehendak.

“Di bulan puasa, amal ibadah sunnah, senilai ibadah wajib. Tidak heran, jika banyak orang berbondong-bondong ingin memberikan buka puasa kepada orang lain. Selain mendapatkan lipatan pahala, memberikan atau menyediakan buka bersama juga mengajarkan untuk saling berbagi,” terangnya.

Ia berharap, dari buka bersama di UAD, segala perangi godaan setan dapat dihindari, keimanan ditingkatkan, serta dapat manfaatkan hikmah dan rahmat bulan puasa.

Acara yang rutin dilakukan oleh UAD tersebut sebenarnya mengundang ketua umum PPM Muhammadiyah, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, MA. Hanya saja, pesawat yang dinaiki harus delay karena ada kesalahan teknis dan cuaca yang kurang mendukung.

Meskipun begitu, Din Syamsuddin masih sempat ke masjid UAD dan memberikan taushiyah kepada keluarga besar UAD.

 

 

UAD Adakan Buka Bersama dan Bagikan Parcel kepada Kaum Dhu’afa

“Saya tidak menyangka Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sampai ke sini memberikan parcel. Semoga berkah buat keluarga saya dan keluarga besar UAD,” kata Supri, kepada Sule, salah satu karyawan UAD saat memberikan parcel kepada ustadz ngaji di desa Sampangan, Imogiri, Bantul, tersebut, Selasa (6/7).

Menurut Sule, ada dua orang yang diberi parcel di desa Sampangan. Selain Supri, parcel juga diberikan kepada Muji, salah satu warga yang tergolong kurang mampu. Baik Supri dan Muji, kata Sule sama-sama membutuhkan bantuan, tetapi yang paling membutuhkan adalah Muji.

“Dia tidak bisa menggunakan salah satu kakinya. Jika jalan harus menggunakan kayu. Meskipun kakinya tidak bisa berfungsi sempurna, hal itu tidak menyurutkan ibadahnya. Dia rajin ke masjid,” terang Sule saat ditugasi untuk mencari, selanjutnya memberikan parcel pada orang yang membutuhkan.

Sebelumnya, pada Sabtu, (4/7/2015), UAD memberikan bingkisan kepada 400 kaum dhu’afa di kampus 1 Jalan Kapas 9 Semaki. Acara buka puasa bersama tersebut turut menghadirkan H. Saijan, S.Ag., M.Ag. sebagai penceramah.

Sucipto, salah satu panitia acara tersebut mengungkapkan bahwa yang diundang adalah orang-orang sekitar UAD, dan beberapa orang yang membutuhkan. Acara yang bertemakan “Pengajian dan Buka Bersama Kaum Dhu’afa” ini rutin dilaksanakan UAD melalui Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI).

Selain buka puasa bersama, pada bulan puasa ini, UAD melalui LPSI di Masjid Center juga mengadakan buka bersama setiap hari, acara i’tikaf, dan ceramah oleh tokoh-tokoh nasional, Di antaranya Prof. Dr. H.M. Amin Rais, M.A., Prof. Dr. Mahfudz M.D., Prof. Dr. Yunahar Ilyas, dan pembicara kondang lainnya.

Pelantikan IMM UAD Zona 1

“Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengawali kepemimpinan dan kembali menyadarkan budaya aktivisial, sehingga dapat menemukan gerakan yang hakiki.”

Begitulah terang Sucipto, Pembina Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (IMM UAD), ketika memberikan sambutan pada acara Pelantikan IMM UAD zona 1 di SMA Muhammadiyah 2, Jalan Kapas, Semaki, Yogyakarta pada Kamis (2/7/2015).

“Bagi pemimpin komisariat, kalian harus mempunyai keyakinan bahwa IMM adalah tempat untuk menegakkan keislaman, harus bisa memetakan yang terjadi saat ini terkait dengan organisasi, juga harus tetap menjalankan tradisi intelektual,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Sucipto berujar, “Tetaplah idealis, mempunyai kreativitas, serta dapat berorganisasi. Selamat berjuang, saya siap mendampingi. Bukalah diri untuk maju bersama.”

Selama ini, IMM UAD terbagi menjadi beberapa zona berdasarkan universitas. IMM zona 1 sendiri terdiri atas fakultas yang berada di kampus I, yakni Fakultas Psikologi, Ekonomi, serta Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah.

Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari IMM Pimpinan Cabang (PC) Djasman al-Kindi, tamu undangan, serta perwakilan mahasiswa dari IMM berbagai fakultas di UAD.

Lady Farhana, mahasiswa Prodi Psikologi sekaligus Ketua Umum IMM PC bertugas melantik IMM zona 1 periode 2015-2016. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (AKN)

PT dan SMK Indonesia Inisasi Kerja Sama dengan Korea

 

Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) memfasilitasi Perguruan Tinggi (PT) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia untuk menginisasi kerja sama dengan PT di Korea.

Pada (25-28/5/2015), sebanyak 21 delegasi dari SEAMOLEC, PT, dan SMK Indonesia berkunjung dan menandatangani MoU dengan 5 PT di Korea (2 PTN dan 3 PTS). Delegasi dari PT Indonesia berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Diponegoro (Undip), STT Telematika Telkom Purwokerto, Sekolah Tinggi Design Bali, STP Sahid, STIKes Dharma Husada, AMIK dan College New Media, Poltek Negeri Jember, STIE Mandala Jember, Amik Wahana Mandiri. Sementara delegasi dari SMK berasal dari SMK Farmasi Harapan Bersama Tegal, SMK Siang 1 Bojonegoro, dan SMK Al Huda Kota Kediri.

PT Korea yang dikunjungi dan dilakukan penandatanganan MoU yaitu Catholic University of Daegu, Hanbat National University, Sun Moon University, dan Sunchon National University. Adapun untuk Jeonju University, hanya dilakukan kunjungan, tetapi belum ada penandatanganan MoU. Selain berdiskusi dan menandatangani MoU, para delegasi juga berkesempatan mengunjungi fasilitas PT, seperti ruang kelas dan laboratorium.

Bidang kerja sama yang diprioritaskan untuk PT yaitu joint degree, dual degree, dan credit transfer system, sementara untuk SMK adalah untuk menyerap lulusan-lulusan SMK agar bekerja di Korea. Namun demikian, untuk belajar dan bekerja di Korea, bahasa Korea menjadi syarat yang hampir tidak bisa ditawar. Oleh karenanya, untuk merealisasikan MoU yang telah ditandatangani, perlu persiapan yang tidak sebentar.

Ida Puspita, M.A.,Res. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional UAD, saat diwawancarai menuturkan bahwa UAD berencana untuk merealisasikan MoU dengan PT Korea yang telah ditandatangani dengan menyelenggarakan program joint degree.

Sebelumnya, pada 2014, UAD mendapatkan hibah BFKSI (Bantuan Fasilitas Kerja Sama Internasional) dari Dikti dan menginisasi program joint degree untuk jurusan teknik informatika dengan Guangxi University for Nationalities, sebuah perguruan tinggi di Tiongkok. Tahun ini, UAD akan mencoba mengajukan program yang sama dengan PT di Korea. Hal ini merupakan salah satu bentuk keseriusan UAD dalam merealisasikan setiap MoU yang telah ditandatangani sehingga MoU tidak sekadar menjadi nota kesepahaman kosong tanpa aktivitas apa pun.

Ida juga menyampaikan bahwa sebenarnya banyak peluang beasiswa untuk S-1, S-2, dan S-3 di Korea. Namun, kemampuan bahasa Korea adalah syarat yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. Oleh karenanya, UAD yang ingin menyelenggarakan joint degree dengan PT Korea juga akan menyiapkan mahasiswanya untuk menguasai bahasa Korea. Sekilas tampak sulit, tetapi jika belajar dari pengalaman joint degree yang telah terlaksana dengan PT di Tiongkok, tentu selalu ada jalan.

“Tercatat, UAD telah 2 kali mengirimkan mahasiswa Fakultas Ekonomi untuk belajar di PT Tiongkok dengan bahasa pengantar Mandarin, dan sejauh ini dapat berjalan lancar,” tutup Ida.

Di Balik Kesuksesan Radhiatul Fitri

Radhiatul Fitri berhasil meraih peringkat 7 dari 15 mahasiswa terpilih pada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2015 yang berlangsung di Malang pada 28 Juni sampai 01 Juli 2015 lalu.

Mahasiswa psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini sebelumnya telah meraih juara 2 Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat Kopertis Wilayah V DIY tahun 2015. Dalam akun Facebook-nya, perempuan yang akrab dipanggil Fitri ini mengaku, hal yang paling dramatis dan membuatnya menangis adalah saat mengetahui bahwa dirinya mampu bergerak di luar batas. Sebab, sejatinya, berlomba merupakan proses mengalahkan ego, kemalasan, dan kenyamanan diri sendiri.

“Berjuang keluar dari zona nyaman untuk hak hidup yang lebih baik dan prospektif di masa mendatang, tentu tidak mudah. Saya memutar otak untuk dapat tetap berada on the track. Ketika mahasiswa lain punya koleksi buku kuliah, sedang saya harus bolak balik meminjam buku perpustakaan kampus untuk bisa mendapat ilmu yang lebih, bahkan nilai terbaik di kelas. Kesempitan dan keterbatasan tidak boleh menjadi alasan untuk bergerak maju dan bermanfaat buat orang lain,” terangnya.

Menurutnya, kesuksesan yang diraih tidak terlepas dari peran dosen-dosen Fakultas Psikologi UAD yang selalu mendukung penuh dalam berbagai keadaan.

“Terima kasih kepada Tuhan yang maha pengasih dan penyayang, para dosen, juga teman-teman. Kesuksesan ini juga karena campur tangan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) yang selalu memberikan support moril dan materiil kepada daya,” tutu Fitri.

 

UAD Adakan Lomba Gebyar Ramadhan

Dalam rangka menyambut semarak Ramadhan 1436 H, UAD bekerja sama dengan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, menyelenggarakan lomba Gebyar Ramadhan tingkat mahasiswa dari berbagai fakultas. Lomba tersebut diadakan pada Sabtu (27/06/2015) di Masjid Islamic Center jalan Ring Road, Tamanan, Banguntapan, Bantul, sejak pukul 09.00-12.00 WIB.

Lomba Gebyar Ramadhan terdiri atas tiga perlombaan, yakni Musabaqah Tilawatil Qur’an, Musabaqah Hifdzil Qur’an, dan Musabaqah Tartil Qur’an, dengan jumlah peserta sekitar 40 mahasiswa. Diadakannya perlombaan tersebut, diharapkan generasi muda mampu meneruskan syiar dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat yang mengglobal dengan al-Qur’an.

Sementara itu, para juri merupakan tokoh agama yang ahli di bidangnya. Menurut salah satu juri, Nurkholis, S.Ag., M.Ag., yang juga merupakan dosen UAD, “Semoga dengan perlombaan ini, kita mendapatkan cahaya dan berkah al-Qur’an di bulan penuh rahmat ini.”

Diselenggarakannya acara tersebut tidak terlepas dari peran UAD dalam  menyiarkan agama Islam. Sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di dunia pendidikan, UAD tidak lepas dari tujuan mulia tersebut. Hal ini sesuai dengan cita-cita KH. Ahmad Dahlan, yakni agar mampu menjadi gerakan dakwah amar aa’ruf nahi munkar. (AKN)