Muhammad Iqwan Sanjani MAWAPRES UAD 2016 : Coba Gapai Mawapres Nasional

Pada bulan Desember Tahun lalu Universitas Ahmad Dahlan (UAD) secara Resmi mengumumkan Mahasiswa Berprestasi bagi Universitas, dari sekian banyak tahapan dan seleksi terpilihlah salah satu mahasiswa yang diyakini mampu mengemban amanah sebagai mahasiswa berprestasi perwakilan UAD.

Adalah Muhammad Iqwan Sanjani Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang terpilih menjadi perwakilan Mahasiswa berprestasi UAD di kancah Regional, Nasional ataupun Internasional untuk periode 2015/2016.

            Kaprodi PBI R. Muhammad Ali S.S. M.Pd mengatakan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Prodi PBI karena ia adalah salah satu mahasiswa PBI yang memiliki banyak prestasi baik di kancah nasional maupun Internasional sehingga diharapkan mampu membawa UAD menuju ke tingkat Mawapres Nasional.

            “Alhamdulillah PBI bisa berperan aktif dalam Mawapres di tiap periode, harapannya semoga Iqwan mampu amanah dan tetap rendah hati,” ungkap Ali.

            Adapun prestasi-prestasi yang diraih Muhammad Iqwan Sanjani mahasiswa PBI angkatan 2012 itu adalah : 1). Juara 1 Global Youth Entrepreneurship Summit Case Competition (GYES 2015) NUS Singapore 2015, 2). Research Paper Presenter dalam Presenter dalam International Conference on Education Teaching and Learning Malaysia 2016, 3). Research Paper Presenter dalam Presenter dalam Osaka 1st International Conference on Business Economics Social Science and Humanity 2016, 4). Session Chair  dalam Session Chair Osaka 1st International Conference on Business Economics Social Science and Humanity 2016 , 5). Publikasi Jurnal Internasional dalam Publikasi Jurnal Internasional PEOPLE: International Journal of Social Sciences, 6). Menjadi Duta Budaya di Perwakilan Mahasiswa dalam Pertukaran Budaya di Indonesian Day and Charity Bazaar KBRI Hungaria 2015, 7).Pendaan Dikti PKM GT Didanai Dikti, 8). Juri Tamu dalam Politics and Governance Debate Universitas Gadjah Mada, 9). Juri Terakreditasi dalam Gadjah Mada Debating Tournament, 10).Juara 4 Grandfinalist of National University Debating Championship Kopertis V 2014.

            Walau begitu, Iqwan tetap rendah hati dan tidak angkuh serta tetap merasa apa yang diraihnya tidak begitu berarti karena baginya banyak hal-hal yang belum ia tahu dan lakukan. “Alhamdulillah, gelar Mawapres ini bisa menjadi amanah bagi saya untuk UAD, amin” tutur Iqwan ketika ditemui di sela-sela perkuliahan.

            Dan pada tanggal 20 Juni Dikti berhasil merilis 16 nama Calon Mawapres untuk bisa Berpartisipasi dalam Pagelaran Mawapres Tingkat Nasional dan Nama Muhammad Iqwan Sanjani berhasil menjadi salah satu dari 16 Mahasiswa Berprestasi Perwakilan dari Universitas-Universitas Se-Indonesia, dengan mengusung karya tulis berjudul “TRETODA (Treasure To Fight Drugs) Permainan Edukatif Berbasis Potensi Lokal Sebagai Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Studi Kasus Anak-Anak Desa Ngestirejo Kabupaten Gunungkidul” diharapkan Iqwan mampu mewakili UAD untuk menjadi Mawapres Tingkat Nasional, Amin. (AM/Bgs)

 

Upaya BEM Menciptakan Mahasiswa Berprestasi

“Hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan bakat dan menumbuhkan semangat berprestasi pada mahasiswa adalah dengan menciptakan suasana atau lingkungan yang kompetitif.” Kata Naashiril Haq, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Ahmad Dahlan (BEM-UAD) periode 2016-2017.

Katanya, hal tersebut bisa dimulai dengan memberikan penghargaan bagi mahasiswa-mahasiswa yang telah memiliki prestasi sekecil apa pun itu. Dengan demikian, mahasiswa akan memiliki motivasi untuk terus mendapatkan prestasi dalam hal apa pun. Selain itu, mahasiswa lain pun akan mulai terdorong untuk melakukan hal yang sama (berprestasi) karena melihat teman-temannya.

Naashiril yang mengambil jurusan psikologi men gatyakan, orang cenderung segan untuk berprestasi karena minimnya apresiasi atas apa yang mereka lakukan. Karena pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang akan berusaha lebih baik jika setiap usahanya dihargai.

            “BEM akan memberikan keluasan bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakatnya. Sering kali mahasiswa kehilangan motivasi untuk mengembangkan bakat karena alasan-alasan sepele seperti tidak adanya fasilitas yang mumpuni. Untuk itu, BEM akan selalu berusaha dengan segenap kemampuan agar dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan bakatnya.”

BEM sendiri sudah berencana untuk mengadakan liga mahasiswa. Ini merupakan kompetisi jangka panjang dalam rangka melatih mahasiswa untuk memiliki semangat kompetitif dan menjaga agar mahasiswa selalu meningkatkan kapasitas dan bakatnya. Liga mahasiswa ini tidak hanya untuk beberapa cabang perlombaan saja, namun setiap perlombaan yang sekiranya dapat memfasilitasi bakat-bakat mahasiswa.

Gerakan Pemuda Indonesia Tanpa Stigma merupakan salah satu program unggulan BEM 2016-2017. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya stigma berasal dari minimnya pengetahuan, kurangnya wawasan, pola pikir yang konservatif, serta analytical thinking yang miskin. Oleh karenanya, gerakan ini dimulai dengan rekulturisasi baca-tulis, diskusi, dan organisasi.

Kenapa program ini menjadi unggulan? Lanjutnya, petani hidup dengan cangkul dan ladangnya, buruh hidup dengan jasanya, prajurit hidup dengan senjatanya, dan mahasiswa hidup dengan pemikiran kritis dan idealismenya. Jika mahasiswa kehilangan itu, maka mahasiswa kehilangan kehidupan dan kebanggaannya.

Menurut Naashiril, mahasiswa UAD sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa banyaknya. Namun, di antara banyaknya potensi itu, jarang sekali potensi yang dapat difasilitasi, atau dikembangkan sesuai dengan bakatnya. Kebanyakan potensi itu hanya berakhir menjadi bakat-bakat terpendam yang syarat akan apresiasi. Dalam hal ini, PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa) bisa dijadikan sebagai solusi untuk menyalurkan potensi mahasiswa karena aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dieksplorasi secara mendalam ketika PKM dibuat.

“Dengan semakin banyak minat mahasiswa terhadap PKM, maka semakin banyak juga bakat-bakat mahasiswa akan terasah dan tersalurkan dalam koridor yang tepat.” Tukasnya. (Sbwh).

Belajar kepemimpinan Lewat Outbound

Selama 2 hari, Sabtu-Minggu (24-25/9/2016), keluarga besar Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan, Universitas Ahmad Dahlan (Persada UAD) yang terdiri dari santri, pendamping, serta pengurus melaksanakan agenda tahunan di Pusbang dan museum Merapi, Kaliurang, Yogyakarta.

Kegiatan tersebut, sedikit berbeda pada tahun ini. Jika di tahun lalu seluruh kegiatan hanya dilaksanakan sehari penuh, maka tahun ini dilaksanakan selama 2 hari. Terdapat kajian dan outbound serta acara lainnya pada malam hari.

Sebanyak 200 santri, yang merupakan mahasiswa UAD dari berbagai fakultas dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Dari shalat berjamaah, mengikuti kajian, serta outbound, dengan rute pemberangkatan di Pusbang Kaliurang, sampai pada Museum Merapi sebagai tujuan akhir.

Dalam kegiatan outbound, terdapat beberapa pos pemberhentian. Di tempat tersebut, 200 santri yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok dihadapkan dengan beberapa tantangan yang harus dilalui. Di situlah, kekompakan, kebersamaan, kesabaran, serta kerja sama antar santri diuji. Bagi kelompok yang lebih dahulu menyelesaikan tantangan, maka akan langsung melanjutkan perjalanan.

Selain dengan tujuan tersebut, menurut Anhar Anshari M.Si. sebagai pengisi kajian, sekaligus direktur Persada selama 2 periode lalu, kegiatan tahunan ini diadakan untuk melatih kepemimpinan seorang santri. “Pemimpin merupakan orang yang mampu menentukan menjadi lebih baik atau buruk-kah hidup seseorang.” Katanya.

“Acara outbound seru, asyik, bermanfaat, menambah wawasan, serta dapat mengeratkan rasa kekeluargaan. Saya berharap agar ke depannya seluruh kegiatan Persada UAD dapat lebih baik lagi.” tutur Awhinarto, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD semester 3. (AKN)

Jiwa Kepemimpinan dalam Islam

Dalam Islam, seorang pemimpin harus mampu membimbig kepada perbuatan amar ma’ruf nahi munkar, tidak boleh bertentangan dengan kehendak Allah dan Rasulnya (QS. an-Nisa’:59), serta harus mampu menegakkan keadilan (QS. al-Ma’idah 15:8).

Begitulah materi yang dibahas Anhar Anshari, M. Si,  dalam kajian pembukaan acara outbound Persada (Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Dalam kajian tentang Kepemimpinan, Anhar menyampaikan, “pemimpin berarti orang yang memimpin. Setiap orang harus mampu memimpin dirinya terlebih dahulu, untuk selanjutnya memimpin orang lain. Begitulah terapan jiwa kepemimpinan dalam Islam.”

Sejak zaman Nabi Muhammad SAW., Anhar menambahkan, kepemimpinan sudah dicontohkan oleh Khulafaurrasyidin. Contoh itu merupakan sebaik-baik kepemimpinan di sepanjang zaman.

            Di akhir pemaparan materi, Anhar mengatakan, untuk menjadi pemimpin yang baik, pasti perlu ada pengalaman. Berorganisasi merupakan kegiatan yang sangat bagus untuk belajar menjadi pemimpin. Selain harus bagus dalam hal perkuliahan, setiap santri juga harus aktif dalam berorganisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan bermanfaat agar menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.

Acara yang rutin diadakan setiap tahun itu diikiuti sebanyak 200 santri beserta pengurus. Terdapat beberapa agenda pada acara yang dilaksanakan di Pusbang dan museum Merapi, Kaliurang, Yogyakarta pada Sabtu-Minggu (24-25/9/2016) tersebut. Di antaranya shalat berjamaah, kajian, pengetahuan tentang Gunung Merapi, serta outbound. (As/AKN)

Reward for The Students, Who Borrowed The Book Most.

‘Every year we give reward to the students, who borrow the books from the library most and those who visit it most.’ said Tedy Setiadi, M.T. the head of Library of University of Ahmad Dahlan (UAD) as he was giving the rewards to eight students last Saturday (09/24/29016) at Literacy Hall Campus III UAD.

The students getting the rewards come from Campus I, II, III, and IV. Each campus is represented by two students.

Tedy said that giving reward has become a tradition. This is a way for the library to promote the library to the students to become regular visitors. To do this the library also holds scientific work competition.

‘This is to enhance the students’ literacy.’ he added. Furthermore, the library provides online as well as printed journals besides books sent by National and Regional libraries.

In order to serve the visitors well, UAD’s library trains its staff and send them for seminars and courses. ‘Even we send them to study.’ Tedy said.

 

 

Most Diligent Students’ Comments on UAD‘s Library Service

 

As the annual workshop on literacy held took place at Literacy Room Campus 3 last Saturday (09/24/2016) the library of University of Ahmad Dahlan (UAD) presented rewards the eight most visiting library students, who are keen to borrow the books from the library.

As getting the rewards, the eight students were asked to give suggestion for the library service. In front of UAD’s head of library Tedy Setiadi, M.T. and the staff, the reward holder Kuni a student of Indonesian Language Education Department said that the service was satisfying. He said, ‘The library service is good and the staff always help me find book for our individual as well as group assignment.’

In spite of that, the fifth semester student suggested that the library add its collection of new books. The same opinion was also given by another reward holder Rifki, who said that the service of the library was good with some notes for its book maintenance. ‘Many students after having read the books do not return them in place. This is not good. Why don’t they return them directly to the racks?’ Said Rifki.

Bu Tri or Mother Tri said that it is the librarians, who should return the books for they know the place in relation to the book system of numbering or book classification. Should the students return the books, they will return them improperly and they will get difficulty in finding them in future. ‘It is the task of librarians to return the books.’ said Tri one of the librarians at Campus II.

Now UAD’s library is directly under control of university. It was formerly under Research Publication (LP2I).

 

Mahasiswa yang Rajin Pinjam dan Berkunjung ke Perpustakaan Terima Reward

 “Setiap tahun kami memberi reward kepada mahasiswa yang rajin pinjam dan berkunjung ke perpustakaan.” Kata Drs. Tedy Setiadi, M.T kepala Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat memberikan Reward kepada delapan mahasiswa, Sabtu (24/09/206) di Ruang Literasi Kampus 3 UAD.

Mahasiswa yang menerima reward dari Perpustakaan UAD tersebut diambil dari masing-masing kampus dua orang yaitu, kampus 1, 2, 3, dan 5.

Tedy memaparkan, bahwa pemberian reward tersebut sudah menjadi tradisi. Bagi Perpustakaan UAD memberikan penghargaan untuk mahasiswa yang rajin, salah satu kiat untuk mempromosikan perpustakaan kepada mahasiswa agar mahasiswa bisa memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin. Selain itu, untuk mempromosikan, Perpustakaan UAD mengadakan lomba karya ilmiah bagi mahasiswa.

“Tentu saja untuk memacu masa, khususnya mahasiswa agar lebih berkembang dari sisi literasi informasi,” tambahnya.

Selain buku pelajaran, lanjut Dosen Teknik Informatika, ada jurnal online dan berbentuk buku. Majalah karya ilmiah baik yang ada di UAD maupun yang kerja sama dengan Perpustakaan Nasional dan Jogja Library.

Untuk memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan pengunjung, pihak perpustakaan UAD selalu memberikan pelatihan kepada stafnya dan dikirim untuk kursus atau ikut seminar. “Bahkan ada juga yang sekolah lanjut untuk maksimal melayani mahasiswa.” Terang Tedy.

 

Apa Pendapat Penerima Reward tentang Pelayanan Perpustakaan UAD

 

Bersamaan dengan rapat kerja tahunan di ruang Literasi kampus 3, Sabtu (24/09/206), perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan reward kepada delapan mahasiswa yang rajin meminjam buku dan sering berkunjung ke perpustakaan.

Selain menerima reward, para mahasiswa yang mendapatkan reward diminta untuk memberi masukan tentang kurang lebihnya pelayanan perpustakaan UAD.

Disaksikan oleh para staff dan kepala perpustakaan UAD, Tedy Setiadi, M.T Kuni mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengaku mendapat pelayanan yang bagus selama ini. “Perpustakaan UAD sudah bagus dan cukup membantu dalam mendapatkan referensi, baik untuk tugas individu maupun tugas kelompok.”

Meskipun demikian, mahasiswa semester 5 ini meminta tetap memperbanyak koleksi buku-buku yang ada dan buku-buku terbaru.

Senada dengan Kuni, salah satu penerima reward lainnya, Rifki mengatakan sudah sangat baik dan pelayanan sudah memuaskan. Meskipun begitu, masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan, salah satunya perawatan buku. “Banyak mahasiswa, setelah membaca buku tidak dikembalikan ke tempat. Hal ini tidak enak dipandang. Kenapa tidak langsung di masukkan ke rak dari pada tergeletak di meja.” Kata Rifki.

Bu Tri, mengatakan, etika dari perpustakaan, yang menata buku adalah dari pihak perpustakaan, karena itu ada hubungannya dengan penomoran agar urut. Biasanya, jika mahasiswa yang menaruhnya ada kemungkinan tidak urut dan itu bahkan merepotkan staf dan mahasiswa yang mau mencari buku. “Karena itu yang memindah buku adalah staff.” Terang Tri koordinator perpustakaan kampus 2.

Saat ini, perpustakaan UAD yang dulunya di bawah Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LP2I) sekarang langsung di bawah Universitas.

 

8 Post Graduate Students of UAD To Finish Their Thesis in The Philippines

Wednesday (09/23/2016), 8 post graduate students of English Education Department (PBI) University of Ahmad Dahlan (UAD) set off to finish their theses at University of Saint Anthony (USANT) in the Philippines.

 The head of the department Dr. R.A. Noer Doddy Irmawati, M.Hum said the participants have met the requirement to pass TOEFL test score of 500 with the minimum GPA of 3.7. ‘In future we will support the students to reach the GPA of 4.00 or the maximum.’ said Doddy in her speech.

The students will spend one semester to finish their researches from September to January. They will stay there at USANT. They are under supervision of USANT and UAD lecturers. The thesis examination is held at USANT with UAD and USANT examiners.

‘Seriousness is necessary in completing their theses within a short time. Set a deadline while writing them. Write at least one page a day accompanied by prayers.’ suggested Vice Rector IV, Prof. Dr. Sarbiran, Ph.D. in his speech. He added, ‘Your success is UAD’S and Interuniversity Office’s, and the state’s success.

The cooperation has so far run for four years since 2013. Alhamdulillah Pray be to God Allah, all graduates from this program got their work less than a month after graduation.’ Doddy explained.

The ceremony was held at the main hall of UAD campus I attended by Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc. Apt. (Director of Post Graduate Program), Ida Puspita, M.A.Res. (Head of International Office) and all lecturers at Post Graduate Program. The set off ceremony was prepared by Suryono Hadi (Head of Administrative Office). The 8 students are Eny Dwi Marcela, Zahara Ramadani, Ade Irma, Hasrul Sani, Noviyanti Hakim, Irfan Nur Aji, Irfan Nur Aji, M SyahrulZaky R, and Ita Purnama.

            Ida Puspita, M.A. Res. said, ‘UAD is the first international partner for USANT so that USANT is seriously maintain the cooperation with UAD. Other cooperation activities include joint-seminar, visiting professor program, guest lecturer program, joint-workshop, joint-publication, etc. This Joint-Thesis Supervision program is annually done to improve students’ interest in the program, which is beneficial for them,’ Ida ended her speech.

UAD Build A Public Gas Station (SPBU) To Support Educational Cost.

‘This public gas station is built to support the cost for running the university, said the rector of University of Ahmad Dahlan (UAD) at the official opening ceremony of the station belonging to the university, on Monday (09/26/2016).

The station, which lies on Jalan Wates 13th  Kilometer, also is one of the realization of the ministry of research and higher education’s appeal, which says that higher educational institutions should not only depend on the students’ fee (SPP) in running the institutions. That is why the institutions are allowed to found business entities as a source of money income.

‘The students’ tuition fee should contribute 35% of the total budget of the educational institutions. The rest or 65% should be obtained from other sources. With that reason we run and own business entities.’ said Kasiyarno the rector of UAD.

Before the settlement of public gas station, UAD has got other business entities such as businesses in health measuring instrument and calibration, banking BPR Syariah, and hospital Holistika Medika.

‘Lest put more burden on the students, we develop business entities. There may be more stations to be built by UAD.’ Kasiyarno added. The university so far has held at hand the permit even for more business. Now we consider founding an installation for hospital waste treatment. All of them can reduce the burden of the students and society or the tuition fee.’ Kasiyarno emphasized.

 ‘In opening a business, UAD commits to run the business for the business sake but also for knowledge development.’ Said Vice Rector II of Asset Management Dr. Muhammad Safar, M.Sc.

‘Every business unit we found is related to knowledge. In short we develop economic sector with knowledge bases. Not only do the units function as source of university budget but also a place of real laboratory for the students.’ Said Safar.

The UAD gas station is run by P.T. Adi Multi Energi owned by the university. The cost of the construction was Rp. 11.77 billion provided by UAD. ‘Thing, which makes us proud, is the title ‘Pasti Prima’ which means having met the highest standard, above ‘Pasti Pas’ title. This title is firstly achieved in Yogyakarta and Central Java region.’ said Safar.

‘I hope the station will run well. All services to the customers are done honestly and satisfactorily. The consumers’ trust is the most important. With the presence of this unit, the students of UAD will get ease to access for their researches. Should the unit be beneficial for the students’ development.’ Kasiyarno expects.