KKN PPM UAD Hasilkan Produk-Produk Bernilai Ekonomi

Senin (21/8/2017), telah dilaksanakan upacara penerjunan KKN PPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Kantor Kecamatan Godean, Sleman. KKN PPM ini melibatkan 27 mahasiswa, dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Briket, Bokashi, Silase, dan Kompos Cascing”. Upacara diakhiri dengan penandatangan berita acara penerjunan dan serah-terima bantuan alat dan mesin (teknologi tepat guna) untuk pengolahan limbah yang selanjutnya akan diteruskan kepada 3 dusun, yaitu dusun Kemirisewu XII, Bantut V, dan Dongkelan XIII. Penerjunan ini mengawali kegiatan-kegiatan berikutnya selama 35 hari selama Agustus-September 2017.

Program KKN PPM tersebut diusung oleh dosen dari Program Studi Psikologi dan Kesehatan Masyarakat, yaitu Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si.; Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes.; Tri Wahyuni sukesi, S.Si., M.PH.; dan Sulistyawati, S.Si., M.PH. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan pemberdayaan masyarakat di lokasi KKN PPM untuk mengatasi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan sekam padi dan jerami menjadi briket biomassa (biobriket), bokashi, silase, dan pupuk cascing.

Selama pelaksanaannya, masyarakat akan didampingi oleh mahasiswa-mahasiswa KKN PPM, yang dibimbing dosen pengusul. Di antaranya dengan diberikan penyuluhan dan pelatihan berupa pembuatan briket biomassa, bokashi, silase, pupuk cascing, meningkatkan motivasi wirausaha untuk memanfaatkan produk olahan jerami dan sekam padi, pemanfaatan briket untuk alternatif bahan bakar, pemanfaatan bokashi dan pupuk cascing untuk media tanam, serta pemanfaatan silase untuk pakan ternak.

Selanjutnya pada Senin (28/8/2017), KKN PPM melakukan agenda besar, yaitu “Gelar Produk dan Seminar Kewirausahaan”. Gelar produk hasil olahan limbah pertanian yang dipamerkan berupa produk-produk yang diberi label BOCIR (Bokashi Cair), BRIKET SMOLDER (Bahan Bakar Alternatif), KASCING (Pupuk Organik), BOPAD (Bokashi Padat), KAPSUL CACING (Obat Demam), dan SILASE (Pakan Ternak). Selain itu, diadakan pula seminar kewirausahaan dengan mengundang pakar, yaitu Sarjudi, M.Pd. dari Godean, yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.

Dalam acara pembukaan gelar produk dan seminar ini, selain dari tim dosen dan mahasiswa-mahasiswa KKN PPM dari ke tiga unit yang diketuai Dedy Hendra Kurniawan,  Fikri Mustajab, Dhian Noor Hidayat, juga dihadiri oleh Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil, M.T., kepala LPM UAD yang diwakili oleh Ahmad Ahid Mudayana, S.KM.,M.PH., serta turut mengundang camat Godean, kepala desa Sidorejo, kepala-kepala dusun, tokoh masyarakat setempat, serta warga desa Sidorejo.

Alhamdulillah, pelaksanaan program-program KKN PPM ini berjalan dengan lancar sampai terselenggaranya gelar produk dan seminar ini. Harapan kami ke depan, kegiatan serupa dapat ditindaklanjuti sebagai wujud dari wirausaha mandiri masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan menanggulangi pencemaran lingkungan oleh limbah pertanian,” tutur Fatwa Tentama.

Kesuksesan program-program KKN PPM ini tak lepas dari bantuan semua pihak, termasuk para koordinator unit.

 

Lokakarya Mahasiswa Baru FKIP UAD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Lokakarya bagi mahasiswa baru (Maba). Lokakarya tersebut bertajuk “Strategi Belajar dan Berorganisasi di Perguruan Tinggi bagi Mahasiswa Baru”. Dilaksanakan pada Selasa (29/8/2017), acara ini mendatangkan tiga narasumber. Mereka adalah Dr. Suparman, M.Si., DEA; Gatit Sugiharto, S.H., M.H.; dan Drs. Hendro Setyono, S.E., M.Sc.

Dalam acara tersebut, hadir Dr. Abdul Fadlil, M.T., Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni (WR III). Ia menceritakan tentang pengalaman-pengalaman mahasiswa berprestasi UAD yang berhasil meraih prestasi dan membawa nama Indonesia serta UAD ke tingkat internasional. Bercermin dari pengalaman-pengalaman tersebut, ia juga mengimbau kepada Maba untuk berprestasi dan mengembangkan minat serta bakat melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Organisasi Mahasiswa (Ormawa).

Materi pertama, “Strategi Belajar Hebat untuk Menjadi Pembelajar Hebat”, disampaikan oleh Suparman. Sebelum materi disampaikan, terlebih dahulu diputar video perkenalan sebagai ice breaker. Dalam video tersebut, Wakil Dekan FKIP ini memperlihatkan pengalaman kunjungan luar negeri, serta riwayat pendidikannya. Pengalamannya menyelesaikan studi S2 dan S3 di Prancis memberikan motivasi kepada Maba untuk dapat meraih pendidikan setinggi-tingginya, bahkan hingga ke tingkat internasional.

Suparman memberikan tips untuk Maba agar dapat menyelesaikan studi tepat sasaran. Ia menganjurkan Maba untuk menentukan sasaran mutu IPK per tahun, target beasiswa, pilihan Ormawa yang akan diikuti sesuai minat dan bakat masing-masing, serta target prestasi yang ingin diraih. Tidak lupa ia juga mengimbau Maba untuk mengikuti kompetisi dan perlombaan di tinggal prodi hingga internasional, sesuai dengan minat dan bakat yang dikembangkan.

Lokakarya yang digawangi panitia Program Pengenalan Kampus (P2K) dosen dan mahasiswa tersebut diikuti 160 peserta perwakilan Maba yang berasal dari seluruh Program Studi (Prodi) FKIP dan 40 tamu undangan dari dosen, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Ormawa-ormawa lain.(dev)

Mahasiswa Taipei Mendalami Kasus Bunuh Diri di Indonesia

Chiang Asing yang kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) segaja mengambil konseling. “Saya dari prodi Tanatology dan Konseling. Di sini fokus mempelajari tentang bunuh diri, khususnya dari segi psikologi,” jelas Chiang (17/2017). Ia berada di UAD sejak 17 Juli 2017 di UAD selain belajar konseling dia juga akan belajar tentang kebudayaan agar lebih mendalam terjadinya bunuh diri.

Mahasiswa yang kuliah di UAD tidak hanya berasal dari Indonesia saja, melainkan dari luar negeri seperti China, Thailand, dan Brazil. Mereka di UAD ada yang terdaftar sebagai mahasiswa reguler maupun Student Exchange (SE). SE merupakan program pertukaran mahasiswa dengan universitas luar negeri.

Chiang adalah salah satu mahasiswa dari Taipei National University, “Saya merupakan salah satu mahasiswa di Southearn Intership Program,” jelas Chiang.

Laras pendamping mahasiswa (SE) mengatakan program tersebut merupakan upaya dari pemerintah setempat agar mahasiswanya memiliki jaringan yang lebih luas untuk belajar dan bekerja.

Pihak UAD memang sudah membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Taipei National University terkait program tersebut. “Kerja sama ini dengan Program Studi (Prodi) Psikologi, dan tahun depan giliran mahasiswa dari Psikologi yang berangkat ke sana,” jelas Laras,

Menjemput Berkah di Bulan Dzulhijjah

Kajian rutin Ahad pagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang digelar pada Ahad (27/8/2018) menghadirkan Dr. H. Uztadzi Hamzah, M.Ag., dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah sebagai pembicara. Bertempat di aula Masjid Islamic Center UAD, kajian rutin tersebut mengangkat tema “Menjemput Berkah di Bulan Dzulhijjah” dan tentang zakat yang termasuk dalam enam jalan menyalurkan harta. Kajian rutin tersebut juga dilengkapi dengan cek kesehatan gratis seputar tensi darah, kolesterol, HB, dan lain sebagainya.

“Dalam Islam, pembelanjaan atau penyaluran harta itu ada 6. Yang pertama, sifatnya wajib adalah zakat. Itu adalah perintah Allah Swt., harta yang Allah Swt. berikan kepada kita adalah amanah. Yang kedua, adalah shodaqoh. Yang ketiga, yang kita kenal dalam bahasa Indonesia adalah infaq. Yang keempat, adalah hibah. Yang kelima adalah hadiah, dan yang keenam, wakaf. Itu semua terkait dengan penyaluran harta yang diamanahkan kepada kita,” jelas Uztadzi Hamzah.

Pada kajian rutin yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut hanya dibahas tentang zakat karena waktu yang terbatas. (dev)

 

Alumni dan Mahasiswa UAD Ramaikan Pementasan Musik Puisi

Mahasiswa dan alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ramaikan pementasan musikalisasi puisi bertajuk “Kemerdekaan Musik Puisi” pada acara Bincang-Bincang Sastra Edisi 143. Acara tersebut diselenggarakan oleh Studio Pertunjukan Sastra (SPS) pada Sabtu (26/8/2017) dalam semangat kemerdekaan Indonesia.

Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) menampilkan tiga musikalisasi puisi karya Hari Leo AER. Digawangi oleh Wisnu (PBSI/vokal), Dani (PBSI/gitar), Riski (PBSI/keyboard), Iqbal (PBSI/jimbe), dan Galih (PBSI/bass), Teater JAB membawakan ketiga musik puisi tersebut dengan sangat apik. Ketiga puisi yang diaransemen ulang oleh Teater JAB itu antara lain “Kangen”, “Gadis Berambut Panjang”, dan “Lagu Anak Bangsa”. Lagu ketiga merupakan refleksi kondisi bangsa Indonesia saat ini.

Selain Teater JAB, mahasiswa dan alumni UAD yang tergabung dalam komunitas Jejak Imaji juga turut meramaikan acara tersebut. Jejak Imaji adalah komunitas belajar sastra yang mayoritas digawangi oleh mahasiswa serta alumni UAD. Jejak Imaji menyuguhkan dua musik puisi yang diaransemen dari puisi karya Raedu Basha berjudul “Menjelang Tahajjud” dan puisi karya Yuliani Kumudaswari yang diambil dari buku 100 Puisi. Kedua musik puisi tersebut dipentaskan oleh Nurul Wahyu Lestari (PBSI/vokal), Pratomo Bangun (Prodi Bimbingan dan Konseling/bass), Aditya Dwi Yogya (PBSI/Gitar), Ardy Priyantoko (alumnus PBSI/gitar) dan Adeng Reka Pramudia (PBSI/vokal).

“Jejak Imaji ini adalah kelompok belajar yang terdiri mayoritas dari mahasiswa dan alumni UAD, tetapi juga ada anggota dari universitas lain. Alasan kami mengikuti acara seperti ini adalah untuk mengaplikasikan apa yang kami pelajari di kampus dan di komunitas Jejak Imaji. Selain itu, kami diundang seperti penampil yang lain, dan kami menganggap undangan tersebut adalah kepercayaan. Jadi, kepercayaan tersebut kami jawab dengan mengikuti acara di SPS. Hal yang tak kalah penting dalam acara ini adalah untuk srawung dengan pegiat sastra di Yogyakarta,” jelas Ardy Priyantoko, alumnus PBSI UAD sekaligus ketua Jejak Imaji. (dev)

Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Kompos Padat dan Cair bagi Ibu Rumah Tangga di Dusun Soka dan Sepat, Ngoto-oro, Patuk, Gunungkidul

Sampah rumah tangga merupakan sampah yang dihasilkan oleh satu atau lebih keluarga yang tinggal di wilayah tertentu. Dalam jumlah yang banyak, sampah rumah tangga yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah di lingkungan, khususnya masalah kesehatan. Salah satu solusi penanganan sampah rumah tangga adalah dengan menjadikannya kompos, baik kompos padat maupun cair.

Kabupaten Gunungkidul memiliki wilayah cukup luas, yang mayoritas merupakan lahan untuk bercocok tanam berupa pertanian, tegalan, maupun hutan. Oleh karena itu, banyak sampah organik dedaunan yang belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu, pengetahuan yang rendah tentang pengolahan sampah membuat masyarakat belum dapat mengolah sampah rumah tangga maupun sampah organik alam secata tepat.

Masalah inilah yang menjadi latar belakang tim dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) yaitu Tri Wahyuni Sukesi, M.P.H.; Sulistyawati, M.P.H., dan Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., mengusung program Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Kompos Padat dan Cair bagi Ibu Rumah Tangga, dengan dukungan dana dari Kemenristek Dikti melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Ipteks bagi Masyarakat/IbM).

Kegiatan IbM tersebut bermitra dengan dusun Soka dan Sepat, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul. Rangkaian kegiatan terdiri atas sosialisasi dan pelatihan yang dibuka pada Selasa (18/7/2017) oleh Perwakilan Pemerintah Desa Ngoro-oro, yaitu Dalyuni, bertempat di balai desa Ngoro-oro.

Ia menyambut baik program yang diusung oleh tim dan berharap dapat berjalan secara berkelanjutan. Pada kesempatan tersebut, diserahkan hibah alat-alat kegiatan dari tim pengusung dan LMP UAD ke mitra berupa seperangkat bak penampungan kompos padat dan bak komposter lindi sebagai kompos cair.

 



Gambar 1. Serah terima alat secara simbolis dari tim pengusung, LPM UAD ke Mitra

Gambar 2. Pelatihan pembuatan kompos padat

 


7aba760a-56f3-47e4-af33-60809632a902

E:\PENGABDIAN 2017\DIKTI 2017\fotoibm\20170806_110950_resized.jpg

Gambar 3. Pelatihan pemanfaatan kompos padat sebagai media tanam

Gambar 4. Pemanenan Kompos Cair

 

Kegiatan ini menggunakan metode training dan praktik yang berlangsung sampai Agustus 2017. Pelatihan yang diberikan adalah pembuatan kompos padat dan cair dari sampah rumah tangga, serta pelatihan pemanfaatan kompos padat dari sampah di sekitar rumah warga. Kompos padat dibuat dengan memanfaatkan bak komposter yang dimodifikasi dari drum. Sampah dikumpulkan lalu ditampung ke dalam bak komposter kemudian ditambahkan EM4 atau cairan lindi untuk mempercepat proses pembusukan. Pada bak komposter padat, bau yang dikeluarkan oleh sampah rumah tangga yang membusuk dapat di minimalisir dengan bantuan tanah ataupun dengan arang aktif yang ditambahkan ke dalam bak komposter tersebut.

Pada kegiatan ini, monitoring dilakukan dengan mendatangi dusun mitra untuk melihat kemajuan dan memastikan keberhasilan program. Harapan dari program pembuatan kompos padat dan cair ini adalah dapat membantu memaksimalkan pemanfaatan sampah rumah tangga sehingga mampu mengurangi konsumsi pupuk pabrikan. Program ini juga diharapkan dapat memberi wacana baru bagi wilayah dengan karakteristik yang sama untuk menjadi alternatif pengolahan sampah.

 

 

Kans UAD FC ke Semifinal Masih Terbuka

Bermain melawan PS Gama di Lapangan Pancasila, Jumat (25/8/2017), Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) harus menerima kekalahan 1-0 atas tuan rumah. Pada lanjutan semifinal Liga 3 (Liga Nusantara) ini, anak asuh Sudarmaji kebobolan di menit 85’  melalui kemelut yang terjadi di sisi kiri pertahanan UAD FC.

Kekalahan membuat peluang UAD FC untuk melaju ke final Liga 3 cukup berat. Bertindak sebagai tuan rumah leg kedua di Lapangan Gamelan, UAD FC harus menang minimal dengan margin 2 gol.

Sudarmaji cukup kecewa dengan permainan anak asuhnya di babak kedua. Menurutnya konsentrasi para pemain sudah menurun.

“Ada beberapa celah yang tidak bisa di halau anak-anak, sehingga Gama dapat memanfaatkan peluang. Sebenarnya target kami draw, tetapi dengan kekalahan ini kami harus menang di leg kedua.”

Satu-satunya cara yang harus dilakukan UAD FC untuk bisa melaju ke final adalah menggempur habis-habisan Gama di leg kedua. Pelatih yang menerapkan disiplin tinggi pada anak asuhnya ini akan menginstruksikan penyerangan total sejak peluit awal dibunyikan. (ard)

UAD FC: Agung (PG), Pramono (C), Suwandi, Hanif, Rahmat, Jumarno, Hendro (73’), Tatak, Endra (38’), Reza, Diko (89’)

Cadangan: Agung Budi (PG), Renol, Jindar, Idham, Isma (89’), Alvons (38’), Faiz (73’)

Pelatih: Sudarmaji

 

PS Gama: Dika (PG), Bima, Fajar, Ega, Lukman, Edo (49’), Alfian, Harry (90’), Gersom (79’), Joe, Yohanes

Cadangan: Untung, Farhan, Danang (90’), Riswan, Topas (79’), Tofik (49’) (gol 85’), Elang

HKI UAD Gelar Sosialisasi Program Inkubasi Bisnis & Teknologi

Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara sosialisasi Inkubator Pusat Bisnis dan Teknologi (IPBT) pada Minggu (13/8/2017). IPBT merupakan lembaga di bawah Sentra HKI UAD yang berperan sebagai inkubator bisnis dengan tujuan pengembangan usaha universitas maupun masyarakat umum, baik usaha mikro, kecil, maupun menengah. Dalam acara tersebut, hadir Dr. Kintoko, M. Sc., Apt. selaku kepala inkubator PBT UAD dan Son Ali S.T. M.eng. sebagai pembicara.

Melalui IPBT, peserta memiliki kesempatan didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), khususnya melalui dana hibah pengembangan usaha dan penguatan motivasi Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi-Perguruan Tinggi (PPBT-PT), serta Inkubasi Berbasis Teknologi (IBT). Program ini diawali dengan pengumpulan proposal, yang dilanjutkan dengan seleksi terkait.

Selain sudah memiliki prototype produk inovasi, persyaratan yang harus dipenuhi bagi pemilik usaha untuk mengikuti program ini adalah pemilik usaha maksimal berusia 40 tahun dan memiliki produk yang inovatif dan berteknologi dalam bidang pangan, kesehatan dan obat, energi, transportasi, pertahanan dan keamanan, TIK, bahan baku, serta material maju. Peserta yang lolos seleksi akan menjadi calon tenant IPBT untuk mengikuti seleksi oleh Kemenristek Dikti.

Acara sosialisasi tersebut adalah rangkaian acara awal IPBT dalam mencari, menyeleksi, kemudian mendampingi usaha yang akan dijalankan. Dari proses seleksi awal, IPBT berhasil menjaring 8 pemilik usaha untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan penyusunan proposal, dan mengikuti seleksi Kemenristek Dikti.(dev)

 

Kiat Mendapatkan Pendanaan Kemenristekdikti

Perhatiannya pada lingkungan membuat  Adi Susatyo S. T., Alumni Teknik Industri  angkatan 2011 memenangkan lomba Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada 2015 lalu. Karya ilmiahnya yang berjudul Pembuatan Sistem dan Alat Berbasis Gerobak Sortir dalam  Upaya Solutif Pengembangan Sampah dari Rumah Tangga ke TPS yang Produktif mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (kemenristekdikti) tingkat se-Jawa Bali.

“Alhamdulillah, senang karena bisa didanai, sehingga bisa mengimplementasikan ide yang kita miliki,” ungkap laki-laki kelahiran Cilacap dengan haru, kamis(17/2017).

Ide yang menarik dan kesesuaian dengan tema yang diambil menjadi hal yang sangat penting mengingat kedua hal tersebut menjadi salah satu komponen penilaian. Selain itu orisinalitas, kebermanfaatan dan keberlanjutan juga tidak kalah penting karena judul yang diajukan tentu diharapkan dapat menjadi manfaat bagi masyarakat.

“Banyak mencari informasi lomba dan ikut studi club atau buat kelompok penelitian,” imbuh Adi perihal kiat khusus dalam mengikuti PKM. Adi juga menambahkan penulisan yang baik juga mendukung untuk bisa melanjutkan ke tahap berikutnya hingga bisa lolos mengikuti pendanaan. Jika ide sudah menarik, bermanfaat bagi masyarakat, tema sesuai dan penulisan proposal dilakukan dengan baik hingga dapat menyampaikan tujuan, tahap selanjutnya pasti bisa diraih.

Setelah lolos dan mendapatkan pendanaan untuk  idenya, Adi kemudian membuat prototype alatnya. Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri periode 2013 ini menuturkan pesannya, “kalau bisa mumpung masih berstatus mahasiswa, perbanyak ikut kegiatan-kegiatan akademik dan non-akademik. Contohnya lomba sesuai bidang akademik yang disukai. Tujuannya biar dapat mengimplementasikan ilmu yg didapat.”

“Bagi Mahasiswa baru (Maba) jika ingin melakukan sesuai dengan passion dalam bidang yang diminati atau mata kuliah yang disenangi jangan setengah-setengah, misalnya kalau menyukai mata kuliah desain maka lomba yang bisa diikuti yaitu lomba desain produk atau kalau suka dalam mata kuliah statistik bisa mengikuti lomba statistik,” jelas Adi melanjutkan pembicaraannya. (sch)

Fertigasi Kendi sebagai Alternatif Budi Daya Cabai Lahan Kering

           Cabai merupakan kebutuhan pangan yang mempunyai permintaan tinggi di pasaran, terutama cabai rawit. Keberadaannya tidak hanya dibutuhkan oleh skala rumah tangga, tetapi juga sektor perdagangan dan industri. Permintaan tinggi sedangkan suplai pasar yang tidak stabil, membuat harganya berfluktuasi. Tercatat pada awal tahun 2017, harga cabai rawit melambung di atas Rp100.000,00 per kg.

            Kabupaten Gunungkidul terkenal dengan lahan kering dengan sifat pertanian berupa tadah hujan. Pada musim kemarau, lahan-lahan di lokasi tersebut acap kali tidak termanfaatkan karena sulitnya sumber air.

Berdasar pada beberapa alasan tersebut, dengan dukungan dana dari Kemenristek Dikti melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Ipteks bagi Masyarakat/IbM), tim dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Tri Wahyuni Sukesi, M.P.H.; Sulistyawati, M.P.H., dan Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., mengusung program Pemberdayaan Masyarakat dalam Budi Daya Cabai Lahan Kering dengan Teknik Fertigasi Kendi.

            Kegiatan IbM tersebut bermitra dengan dusun Soka dan Sepat, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul. Rangkaian kegiatan sosialisasi dan pelatihan dibuka oleh Perwakilan Pemerintah Desa Ngoro-oro, yaitu Dalyuni pada Selasa (18/7/2017) di Balai Desa Ngoro-oro.

Dalyudi menyambut baik program yang diusung oleh tim, dan berharap dapat berjalan secara berkesinambungan. Pada kesempatan itu pula, diserahkan hibah alat-alat kegiatan dari tim pengusung dan LMP UAD ke mitra, yakni berupa seperangkat bak komposter lindi, kendi, dan bor piorori.

Gambar 1. Serah terima alat secara simbolis dari tim pengusung, LPM UAD ke Mitra

Description: C:\Users\HP\AppData\Local\Packages\Microsoft.MicrosoftEdge_8wekyb3d8bbwe\TempState\Downloads\20170815_122345.jpg

Gambar 2. Panen pupuk cair (lindi) yang selanjutnya digunakan pada fertigasi kendi

 

            Kegiatan yang berlangsung hingga Agustus ini menggunakan metode training dan praktik. Training yang diberikan antara lain tentang teknik bercocok tanam dengan fertigasi kendi, pembuatan pupuk kompos padat maupun cair (lindi), dan pembuatan lubang resapan biopori. Lindi yang dihasilkan dari kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk pupuk dalam fertigasi kendi. Monitoring dilakukan dari rumah ke rumah peserta training untuk melihat kemajuan aplikasi program.

Description: C:\Users\HP\AppData\Local\Packages\Microsoft.MicrosoftEdge_8wekyb3d8bbwe\TempState\Downloads\20170815_121937.jpg

Gambar 3. Media tanam cabai dengan teknik fertigasi kendi

           

Harapannya, program ini dapat menjadi alternatif bertani bagi warga masyarakat setempat dan secara luas memberi wacana bagi daerah atau wilayah yang memiliki karakteristik yang sama. Sementara itu, cabai yang dipanen dapat dijual sebagai komoditi maupun memenuhi kebutuhan rumah tangga.