UAD Buka Bersama 1.000 Duafa dan Yatim

Setiap tahun di bulan Ramadan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan buka bersama duafa dan yatim. Tahun 2018 ini, ada 1.000 orang yang diundang. Setiap tahun jumlah peserta semakin bertambah.

Seperti yang dikatakan Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum., “Setiap tahun akan terus ditambah jumlahnya. Semakin besar UAD, semakin banyak yang akan diundang,” terangnya ketika memberi sambutan di hadapan duafa dan yatim di aula barat gedung kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Selasa (29/5/2018).

Selain buka bersama, diadakan pengajian menjelang buka bersama oleh Ustaz Saijan, S.Ag.,M.Pd. serta pemberian santunan kepada duafa dan yatim.

Pada kesempatan tersebut, Kasiyarno juga menyampaikan tentang beasiswa di UAD. Setiap tahun UAD memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa yang memenuhi syarat dan kualifikasi. “Kami memberi beasiswa kepada yang berhak mendapatkannya. Termasuk calon mahasiswa dari panti asuhan,” paparnya.

UAD juga menyediakan beasiswa bagi hafiz Alquran. Kasiyarno berharap duafa dan yatim yang masih sekolah tekun belajar dan menghafal Alquran, supaya bisa kuliah di UAD.

“UAD bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi sekaligus lembaga dakwah. Kami membuka kesempatan bagi siapa saja yang mau kuliah di UAD. Semoga dengan adanya kegiatan ini semakin membesarkan UAD dan menambah keimanan kepada Allah Swt.”

 

Jalur SBMPTM Resmi Dibuka

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (SBMPTM) merupakan seleksi bersama penerimaan mahasiswa baru di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang diinisiasi oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Pelaksanaannya dilandasi semangat kebersamaan untuk membesarkan PTM. Tujuannya agar PTM mendapatkan input calon mahasiswa yang baik sekaligus lulusan yang berkualitas, sehingga dapat berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat serta meningkatkan citra baik Persyarikatan Muhammadiyah.

SBMPTM dilaksanakan serentak di 12 PTM yang tersebar di seluruh Indonesia menggunakan Computer Based Test (CBT). Ada dua jenis tes, pertama tes kemampuan akademik (Tekad) dan materi mata pelajaran (biologi, kimia, fisika, bahasa Indonesia, serta bahasa Inggris). Pada periode ini program studi yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa adalah Pendidikan Dokter. Program studi lain akan diperluas di periode berikutnya.

PTM yang terlibat antara lain, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah (UM) Jakarta, UM Makassar, UM Malang, UM Palembang, UM Prof. Dr. Hamka, UM Purwokerto, UM Semarang, UM Sumatra Utara, UM Surabaya, UM Surakarta, dan UM Yogyakarta.

Keunggulan sistem pendaftaran online SBMPTM memudahkan calon mahasiswa memilih PTM tujuannya. Calon mahasiswa cukup mendaftar melalui portal online sbmptm.id dan melakukan pembayaran melalui transfer via Bank Syariah Mandiri terdekat.

Dari program ini, diharapkan pelaksanaannya lebih fleksibel dan efisien karena lintas wilayah. Dengan biaya 750.000 rupiah, setiap peserta mempunyai kesempatan memilih tiga program studi Pendidikan Dokter pada PTM yang berbeda dan mengikuti ujian di lokasi terdekat.

Peresmian SBMPTM dilaksanakan di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya No. 62, Minggu (27/5/2018) oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D.,Ak. dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.

Acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P., Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc.,Ph.D., Ketua Panitia Pusat SBMPTM, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., dan Direktur Bank Syariah Mandiri, serta Pimpinan PTM dari seluruh Indonesia.

Pendaftaran SBMPTM secara resmi akan dibuka 28 Mei 2018 hingga 14 Juli 2018. Calon peserta harus memenuhi syarat antara lain, lulusan SMA/MA jurusan IPA tahun 2016, 2017, atau 2018. Bagi peserta lulusan paket Paket C maksimal usia 21 tahun.

Selain itu, calon peserta dalam keadaan sehat dan tidak buta warna. Selanjutnya, pelaksanaan ujiannya direncanakan 22 Juli 2018. Pengumuman peserta yang lolos seleksi akan dilakukan 27 Juli 2018. Peserta yang lolos akan mengikuti tes tahap selanjutnya di PTM tujuan masing-masing. (doc/ard)

 

 

Jadwal Pelaksanaan SBMPTM 2018

No

Tanggal

Kegiatan

1

Senin, 28 Mei 2018 s.d. Sabtu, 14 Juli 2018

Pendaftaran SBMPTM

2

Ahad, 22 Juli 2018

Pelaksanaan Tes SBMPTM

3

Jumat, 27 Juli 2018

Pengumuman Hasil SBMPTM melalui pengumuman Resmi (SK Panitia)

4

Jumat, 27 Juli 2018

Peserta yang Lolos dapat mengunduh bukti lolos SBMPTM

5

30 Juli 2018 s.d. 4 Agustus 2018

Pelaksanaan Seleksi Tahap 2

 

UAD Inaugurates Asmapada Board

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta inaugurated the board of UAD Graduate Student Association (Aspada) for the period of 2018-2019 in the auditorium of campus 3 on Monday (21/5/2018). Present in the event were Vice Rector III, Dr. Abdul Fadlil, M.T., accompanied by Deputy Director of Graduate Program, Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T., and Danang Sukantar, M. Hum., the Head of Student Affairs and an alumnus of Bimawa.

The inauguration and working meeting was entitled "Working for Advanced Post-Graduate Programs". Asmapada is expected to play a role in advancing UAD postgraduate programs.

Abdul Fadlil, the Vice Rector for Student Affairs said that Asmapada should increase the number of positive activities. The existing programs should collaborate with the existing postgraduate programs. There had to be synergy with other organizations or institutions.

In addition, he stressed the importance of regeneration. "Regeneration needs to be done. The inauguration is a proof that Asmapada regenerates well. We hope that all members take part in every activity and be trustworthy to contribute to UAD graduate programs. "

He also shared his wish for the birth of programs that promote innovation and creativity. It did not have to be a big activity, as long as it had a big impact. The developed program would be adapted from the accreditation form, in order to support the university accreditation process.

On the other hand, Dwi Sulisworo conveyed that short-term organization of only one year required hard work. In relation to the national political situation, graduate students had to have the maturity of thinking to be an agent of change and an initiator.

"The students are expected to be a good example with their thoughts, so as to enlighten the community. The postgraduate program will always support the activities," he said.

On this occasion, Dwi Pamungkas was elected as the chairman of Aspada for the period of 2018-2019. Dwi is the third chairman of Asmapada. (ard)

UAD Establishes a Boarding School in Sambas

After establishing Wonosobo MIM lab school in Gunungkidul, Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) is now preparing to present boarding school in Sambas, West Kalimantan. The education sector is one of the main developmental focuses for UAD.

Dr. Kasiyarno, M.Hum., the UAD Rector, said that the pesantren-based school (Islamic boarding school) in Sambas focuses on junior high school and vocational education.

"The boarding school is utilized as UAD laboratory. We provide infrastructural and human resources (HR) supports," he said when interviewed in his office on Monday (14/05/2018).

He further explained that the construction of this school is in line with the new school unit program (USB) proclaimed by the Ministry of Education and Culture (Kemendikbud) of the Republic of Indonesia. The land used for the construction of the school is 15 hectares, which is a part of Wakaf (endowment for religious purposes).

"The building is targeted to be completed by the end of the year, so that next year we can already accept new students," explained Kasiyarno.

The school construction plan started from UAD Student Study Service (KKN) program. After sending KKN students in Sambas for four periods, UAD decided to provide educational facilities there.

According to him, the decision taken is a response to the request made by the people who need educational facilities in Sambas. In addition to responding to the needs of the local community, Kasiyarno is optimistic that UAD boarding school has the potential to attract students from various regions in Indonesia. (doc / ard)

The Performance of Dukun Kimin Criticizes the Community

A week ago, Jaringan Anak Bangsa (JAB) Theater of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta held a performance stage entitled “Dukun Kimin". The performance that took place on Sunday (13/5/2018) at the green hall of campus 2 UAD was attended by students, lecturers, writers, observers, and theater actors. The stage is one of the work programs of 2018/2019.

Rizki Ramdhani, the scriptwriter as well as the director, revealed that the performance of "Dukun Kimin" was the manifestation of his view on the society today.

"I think the society today has a very high prejudice towards others. The existence of false news and ideological differences may be one of the causes."

He also explained that people still believed in the practice of heresy and the like. Therefore, Rizki wrote the script by inserting the reality in the community.

"I also suspect that what is currently happening in the society is the result of the upcoming regional election (Pilkada). Hence, the friction in the society," he said.

It takes a one-month training process to perform "Dukun Kimin”. The total crews involved in the stage hour are about 100 people. In its production, the JAB production team still involves its alumni to provide support and criticism.

The performance of “Dukun Kimin”, a drama performance that holds the themes of adat (culture), adab (courtesy), and arah (direction) succeeded as a social criticism on politics and humanity. (ard)

Mahasiswa Ciptakan Robot Pemadam Kebakaran

Kemenristekdikti menyetujui proposal mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Ketiga mahasiswa mencoba membuat prototipe pesawat tanpa awak yang difungsikan agar dapat membantu pemadam kebakaran memadamkan api dalam skala kecil maupun besar dengan menebarkan dry chemical powder pada lahan yang terbakar. Pesawat tanpa awak tersebut diberi nama Prototipe Robot Terbang Pemadam Kebakaran (Propeder). Mahasiswa tersebut ialah Rochmat Diantoro (Teknik Elektro), Muhammad Hamam Iqbal (Teknik Elektro), Eka Fitriyani (Fakultas Kesehatan Masyarakat), yang dibimbing dan didampingi oleh Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D.

Menurut ketua tim, Rochmat Diantoro, gagasan untuk membuat Propeder dilatarbelakangi oleh masalah kebakaran yang sering terjadi di Indonesia.

“Kebakaran sering terjadi di Indonesia, terutama kebakaran dalam skala besar seperti kebakaran hutan dan lahan. Pemadaman kebakaran biasanya kurang efektif karena memakan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Apabila dilakukan pemadaman melalui jalur udara menggunakan pesawat/helikopter, dibutuhkan pilot yang ahli dan bahan bakar yang tidak sedikit. Apabila dilakukan melalui jalur darat menggunakan mobil pemadam kebakaran, akan sangat sulit untuk menjangkau lokasi. Minimnya jumlah pesawat juga akan menghambat dan mempersulit pemerintah dalam menanggulangi kebakaran hutan di Indonesia. Melihat permasalahan tersebut, sudah sewajarnya kami membuat teknologi berupa robot terbang yaitu Propeder. Ini merupakan pesawat tanpa awak yang dapat membawa bahan kimia dry chemical powder sebagai alat pemadam kebakaran yang dapat memadamkan api dengan cepat, serta dapat terbang secara otomatis menuju titik lokasi kebakaran. Pengoperasiannya dilakukan dari jarak jauh sesuai jalur yang ditentukan dan dapat menjangkau seluruh wilayah terjadinya kebakaran hutan,” terang Rochmat.

Data terbaru menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kebakaran hutan dan lahan dalam skala besar terjadi pada tahun 2015 di Sumatra dan Kalimantan.

Berdasarkan analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan BNPB, hutan serta lahan seluas 2,6 juta hektar terbakar antara bulan Juni hingga Oktober 2015. Kebakaran paling luas terjadi di Sumatra dengan 832.999 hektar, disusul oleh Kalimantan dengan 806.817 hektar, serta Papua dengan 353.191 hektar. Presiden mengungkapkan kerugian akibat kebakaran hutan mencapai 220 triliun rupiah.

Data tersebut membuktikan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Indonesia menyebabkan kerugian yang serius. Sejauh ini penanganannya kurang efektif karena masalah akses lokasi, SDM, dan biaya. Selain itu, lokasi titik kebakaran sulit terjangkau, terbatasnya pilot pesawat atau helikopter, serta banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar, transportasi, dan lain-lain.

Dampak bagi Lingkungan

Eka Fitriani memaparkan bahwa kebakaran hutan tidak hanya berpengaruh pada perekonomian saja, tetapi juga terhadap kesehatan. Asap dari kebakaran hutan mengandung komposisi gas yang dapat berbahaya bagi makhluk hidup, khususnya manusia, yakni dapat menyebabkan terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Apabila dilakukan pemadaman api oleh pemadam kebakaran yang terjun langsung ke dalam titik api, maka keselamatan dari pekerja pun bisa terancam.

“Karena kerugian dari kebakaran hutan sangat serius maka diperlukan upaya penanggulangan yang efektif dan cepat tanpa membutuhkan biaya yang banyak, serta dapat mengurangi risiko bahaya keselamatan pemadam kebakaran. Kami menggunakan bahan kimia yang dapat memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan yaitu dry chemical powder sebagai solusi masalah ini,” papar Hamam.

Hamam dan Eka menjelaskan, dry chemical powder ramah lingkungan untuk digunakan karena tidak beracun, tidak berbahaya bagi tumbuhan, hewan, dan terutama manusia. Bahan ini juga tidak menghantarkan listrik dan dapat menahan radiasi panas.

Hadirnya terobosan baru yaitu Propeder, akan membantu mempercepat dan mempermudah pemadam kebakaran dalam upaya pemadaman kebakaran. Selain itu, waktu, keselamatan, dan biaya menjadi lebih efisien karena pemadam kebakaran tidak perlu terjun langsung ke dalam titik api melainkan hanya dengan mengoperasikan Propeder dalam jarak jauh. Ini menghindari risiko keselamatan yang mungkin terjadi pada pekerja dan biaya lebih efisien karena tidak perlu menggunakan bahan bakar untuk helikopter/pesawat.

“Selain tujuan utama Propeder untuk membantu pemadaman kebakaran, kami juga ingin mengajak teman-teman generasi muda agar tergerak untuk menciptakan suatu alat teknologi yang berguna dan dapat membantu masyarakat, karena saat ini adalah masa muda kita untuk berinovasi,” tutup Rochmat Diantoro.

TOT Employability Skill bagi Guru dan Siswa SMK

Pada tanggal 4, 7, 8, dan 9 Mei 2018 di auditorium kampus 3 dan auditorium kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM)  bersama Kemenristekdikti menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Employability Skill bagi guru dan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Ini merupakan program berkelanjutan yang hingga kini masih dilakukan pendampingan dan monitoring, serta evaluasi dalam beberapa bulan ke depan. Mitra sasarannya adalah SMK Negeri 1 Seyegan dan SMK Negeri 1 Kalasan Sleman Yogyakarta, yang terdiri atas guru dan siswa.

TOT Employability Skill merupakan program yang melatih guru dan siswa menjadi trainer employability skill yang nantinya mampu menerapkan secara mandiri di lingkungan sekolahnya masing-masing.

“Tujuan utama acara ini adalah untuk menghasilkan guru yang ahli atau terampil dalam memberikan pelatihan employability skill guna meningkatkan kesiapan kerja siswa. Sehingga siswa yang memiliki kemampuan employability skill baik, ketika lulus sudah siap kerja,” tutur Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. selaku koordinator tim.

Lebih lanjut ia mengatakan, program-program TOT Employability Skill tersebut  di antaranya adalah pelatihan kemampuan komunikasi, beradaptasi, kerja sama, memanajemen, kewirausahaan, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, dan motivasi berprestasi.

“Dari tahun ke tahun, data menunjukkan pengangguran terbanyak adalah lulusan SMK. Padahal secara umum, SMK di Indonesia mempunyai satu tujuan yaitu menyiapkan lulusan yang terampil, berkarakter, dan mandiri yang siap kerja. Kesiapan kerja merupakan permasalahan serius di dunia SMK. Lulusan yang tidak siap akan menjadi pengangguran karena tidak mampu bersaing dan mendapatkan pekerjaan, bahkan ketika sudah bekerja pun akan sulit melaksanakan tugas-tugas yang akhirnya akan keluar dari pekerjaannya (turn over). Keprihatinan tersebut yang akhirnya mendorong dilaksanakan TOT Employability Skill ini.”

Program menarik tersebut diusung dan dikoordinatori oleh Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si., dan beranggotakan Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., Desta Rizky Kusuma, M.Sc., Sulistyowati, M.P.H., serta Tri Wahyuni Sukesi, M.P.H.

Selain itu, luaran dari program ini adalah buku modul employability skill untuk meningkatkan kesiapan kerja siswa, menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan publikasi di Jurnal Internasional.

300-Doctor Program of UAD

In less than five years, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta targets at least half of the total of 600 lecturers to hold a doctoral degree. Vice Rector I of UAD, Dr. Muchlas, M.T., said that the effort to target 300 lecturers to have a doctoral degree was in order to fulfill the standards for the university A accreditation.

In addition, the target of 300 lecturers with doctoral degree is the responsibility of UAD in improving the academic and graduate quality of the university. He revealed that to have the A accreditation, all UAD lecturers must possess a master’s degree and a half of the total lecturers must have gone through a doctoral program.

"The requirement for A accreditation is 50 percent of lecturers must hold a doctoral degree. Currently, the total number of lecturers in UAD is 600, meaning that 300 of them must possess a doctoral degree," he said, Wednesday (05/16/2010).

Muchlas explained that from a total of 600 lecturers, 120 of them already had a doctoral degree, and 100 lecturers pursuing their doctoral degree. So it is expected that, in the near future, the number of lecturers with doctoral degree will reach 220 people.

"The total number of 220 lecturers has not reached the 50 percent standard. It requires 100 more lecturers to hold a doctoral degree. This year, at least, we will send 100 lecturers to attend doctoral programs," he said.

Doctoral scholarship schemes can be external or internal. The external ones include domestic (government and non-government) or overseas scholarship offers. If those are not enough, UAD will prepare internal scholarships.

According to him, by sending the 100 lecturers to get a doctoral degree, in five and a half years from now, at least more than a half of UAD's lecturers would have doctoral degrees.

"We hope the needs of 100 additional doctor lecturers will be fulfilled, in accordance to requirements for UAD to get an accreditation of A. Thus, if it is presented in percentage, 60 percent lecturers will be graduated as domestic students and 40 percent will be from overseas." (Doc / ard)

UAD Provides a BPA Scholarship of 713 Million Rupiah

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) provides a scholarship to students who are currently in the second semester in the academic year of 2017/2018. There is a total of 713 students from 34 study programs who receive the scholarship. The distribution of the scholarship in the form of cash was done in the auditorium of campus 1 UAD on Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta on Saturday (19/05/2018).

Each student received a million rupiah, which would be allocated for the first and second semester. The BPA scholarship has been awarded to students since 2008. Over the past 10 years, the amount of the scholarship awarded has been multiplied, from 360 thousand to one million rupiah.

On the occasion, UAD Rector, Kasiyarno, M.Hum., accompanied by Vice Rector III, Dr. Abdul Fadlil, M.T., and the Head of Student Affairs of Bimawa, Danang Sukantar, M. Hum., gave briefing to the students.

Abdul Fadlil, the Vice Rector for Student Affairs said that this scholarship was to stimulate students to achieve more academically .

"All new students of UAD, with a total of approximately 6000, in the academic year of 2017/2018 were given the opportunity to apply for the scholarship. However, the number of students who applied for it was only 1063, and a total of 713 students passed the selection process. There are many scholarships available at UAD. The students must be proactive to access information and improve their achievement. "

On the other hand,  Kasiyarno also revealed the same thing, that students were required to excel in the middle of the competitiveness

 "Students must master many skills. Among them are communication, innovative ideas, and creativity. "

In addition, he stated that students should be able to think critically and positively, be able to collaborate, and master the latest technology.

"In the future, we will direct students to be employers, become entrepreneurs. Not merely being a civil servant."

Ganis Dwi Andaryani, a student of Elementary School Teacher Education (PGSD), a BPA scholarship grantee, was very motivated and happy to get the scholarship.

"This scholarship increases students' motivation to achieve better. I will save it, just in case I need it for something later," said the woman, who is originally from Yogyakarta. (ard)

Program 300 Doktor UAD

Dalam waktu kurang dari lima tahun, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menargetkan setidaknya setengah dari total 600 dosen yang ada akan bergelar doktor. Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T. mengatakan, upaya UAD menargetkan 300 dosen bergelar doktor dalam rangka melengkapi standar yang telah ditetapkan bagi universitas yang telah terakreditasi A.

Selain itu, target 300 dosen doktor ini sebagai tanggung jawab UAD dalam meningkatkan kualitas akademik dan lulusan. Ia mengungkapkan, dengan akreditasi yang sudah A, semua dosen UAD harus telah menempuh jenjang S2. Kemudian setengah dari total dosen sudah menempuh S3 atau doktoral.

“Kebutuhan rasio dosen bergelar doktor dengan akreditasi A, harus sudah 50 persen. Saat ini total dosen UAD mencapai 600 orang, artinya 300 di antaranya harus bergelar doktor,” ujarnya, Rabu (16/5/2018).

Muchlas memaparkan, dari total 600 dosen, 120 orang di antaranya sudah S3. Kemudian dosen yang on going menyelesaikan S3 berjumlah 100 orang. Sehingga diharapkan dalam waktu dekat dosen S3 mencapai 220 orang.

“Jumlah 220 dosen ini belum memenuhi standar untuk mencapai 50 persen. Sehingga diperlukan 100 dosen lagi yang bergelar doktor. Tahun ini minimal kami kirim 100 dosen mengikuti program doktor,” tandasnya.

Skema beasiswa doktoral bisa eksternal maupun internal. Kemudian dipetakan yang eksternal seperti tawaran beasiswa dari luar negeri atau dalam negeri (pemerintah dan non-pemerintah). Apabila juga belum tercukupi akan disiapkan beasiswa internal dari UAD.

Dengan pengiriman 100 dosen calon doktoral ini, menurutnya pada lima setengah tahun dari sekarang, setidaknya lebih dari setengah dosen UAD telah bergelar doktor.

“Kami berharap tercukupi tambahan 100 dosen doktor, sesuai syarat UAD universitas dengan akreditasi A. Dengan demikian jika dipersentasekan, nantinya 60 persen lulusan dari dalam negeri dan 40 persen luar negeri.” (doc/ard)