Taekwondo UAD Wins Prestigious Achievement

Taekwondo Team (UAD) of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) managed to win some achievements at UPN Surabaya Rector Cup and Yogyakarta Mayor Cup Championships. UPN Surabaya Rector Cup Championship III took place from Sunday to Tuesday (23-26/9/2018), and the Yogyakarta Mayor Cup took place from Friday to Sunday (21-23 / 9/2018).

In the UPN Surabaya Rector Cup Championship, the Taekwondo Team of UAD won 9 gold, 3 silver and 2 bronze medals. Meanwhile, in the Mayor Cup Championship, the team won 7 gold, 5 silver and 6 bronze medals. Besides, Sambeum Kholid, a coach from UAD, was named the favorite coach.

On Friday (28/9/2018), at UAD campus I on Jln, Kapas 9, Semaki, Yogyakarta, the medals obained from the two championships were handed over by the Head of Taekwondo Student Activity Unit (UKM), Fitriadi Nur Al Fakhri to UAD. Symbolically, the medals were accepted by Dr. Dedi Pramono, M.Hum., the Head of Bureau of Student and Alumni Affairs (Bimawa) and was witnessed by the coach of UKM Taekwondo, Dr. Hadi Suyono, M.Psi. and Danang Sukantar, M.Pd., the Head of Student Development Division of UAD Bimawa.

Dedi stated that he was proud that there were new students who exceled in these two championships and this should be appreciated because it was a pride for UAD. The achievements made by new students are certainly not the result of UAD coaching, but the result of their continuous training when they are still in junior or senior high school.

"Very rarely are achievements achieved when they are already university students. Therefore, UAD was adviced by the National Sports Committee of Indonesia (KONI) to recruit students who already had achievements. If you start training students when they are already at the university, the results can only be seen during the seventh semester or when they have finished their studies," he explained.

Meanwhile, the Taekwondo coach, Hadi Suyono said that UAD provided facilities for students to make achievements. One of them is through Taekwondo UKM. Following this achievement, UKM will keep trying to improve student soft skills. It is because, in Taekwondo, students are trained to fight hard and compete. The next objective for the team is to take part in international championships.

On the other hand, Fitriadi Nur Al Fikri revealed that the preparations for the two championships were held from December 2017 to August 2018. Exercises were carried out five times a week or even seven days a week.

This achievement is certainly beneficial for students and UAD. For students, the achievement will contribute to the companion certificate (SKPI). For UAD, it can improve the ranking of the university in the ranking conducted by the Ministry of Research, Technology and Higher Education (Kemenristekdikti). In 2017, UAD was ranked 232, and in 2018 it is ranked 58th. In 2019, UAD is targetted to be in the top 25. (ard)

UAD Sambut Mahasiswa Transfer Kredit Unismuh

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar peserta Hibah Transfer Kredit melalui Sistem Pembelajaran Daring (Spada) Indonesia. Total ada 22 mahasiswa yang akan menjalani perkuliahan di PGSD UAD selama 40 hari.

Program Hibah Transfer Kredit diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. menyampaikan, mahasiswa yang mengikuti program ini akan mempelajari metodologi penelitian pendidikan. “Ke-22 mahasiswa akan mengikuti perkuliahan konvensional dengan tatap muka dan e-learning atau kuliah daring.

Trikinasih menambahkan, mahasiswa dari Unismuh juga bisa mempelajari kebudayaan Yogyakarta. Di UAD ada banyak komunitas maupun organisasi yang bergerak di bidang seni budaya. Selain seni budaya, bisa juga belajar keorganisasian dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) maupun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Sementara Wakil Rektor 1 UAD, Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya menyambut gembira kedatangan mahasiswa PGSD Unismuh Makassar. “Program ini tidak hanya memperoleh keuntungan dari sisi akademis saja. Tetapi bisa menjadi komunikasi akademik antarperguruan tinggi. Kami berharap, di akhir nanti akan ada pementasan seni budaya kolaborasi mahasiswa UAD dan Unismuh.

Kedatangan 22 mahasiswa Unismuh Makassar di aula Islamic Center kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (2/10/2018), didampingi Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D., Wakil Dekan II Andi Adam, S.Pd.,M.Pd., dan Aliem Bachri Kaprodi PGSD Unismuh. (ard)

BEM FF of UAD Commemorates World Pharmacists Day 2018 with KIE to Fight Hoax

On Tuesday (09/25/2018), around 30 students gathered at Yogyakarta Zero Kilometer Point. They are Pharmacy students of Universitas Ahmad Dahlan (UAD). The event began with participants gathering in front of Vredeburg Fortress for a briefing. And then, they were divided into seven groups to go to different directions. There were those who went to the east and west side of Malioboro, some also reached the North Square.

The activity is an initiation carried out by the Department of Studies and Strategic of 2018 BEM FF UAD to promote community awareness in the midst of a very rapid global information flow. Information filtering is needed to counter hoax news. The time of the event implementation coincided with the commemoration of the World Pharmacists Day, which this raised the theme of "Your Medicines Expert". By conducting the event, it is expected that a pharmacist becomes the person who knows the best about drugs, and is most worthy of being asked about drugs, because that is what they have learned during their studies.

Rudi as the Governor of Student Executive Board (BEM) of Faculty of Pharmacy of UAD 2018 explained that this was a form of education to the public to avoid hoax news, especially related to treatment whose origin was not known.

The event with the concept of KIE (Communication of Information and Education) to visitors around Malioboro, Zero Kilometer Point, and the North Square of Yogyakarta was completed before Maghrib, and was ended by all activity participants and the committee eating snack together.

Sharqun Festival UAD Bisa Jadi Ajang Nasional

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan agenda tahunan Sharqun Festival. Pada tahun 2018 ini, tema yang diangkat “Implementasi Pendidikan Berbasis Keterampilan untuk Membangun Jiwa yang Berkarakter”.

Selain festival, dibarengi dengan seminar nasional dengan tajuk “Perkembangan Sejarah Islam Indonesia dari Masa ke Masa” dengan pembicara Muhammad Jazir ASP, Penasihat Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kegiatan ini berlangsung di kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (27-29/9/2018).

Agenda ini biasanya hanya terbatas untuk internal FAI. Namun, pada tahun ini terbuka untuk seluruh mahasiswa UAD. Dalam Sharqun Festival ada agenda perlombaan eksternal FAI seperti tartil, tilawah, tahfidz, kaligrafi, pidato tiga bahasa, debat, dan esai. Sementara perlombaan internal FAI badminton, futsal, malik, dan malika.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor III UAD, Dr. Abdul Fadlil, M.T. menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Sharqun Festival. “Kegiatan ini tidak hanya untuk menggali potensi dan minat bakat, tapi juga untuk ajang silaturahmi. Kami berharap, ke depan bisa dikembangkan lagi tidak hanya di level universitas, tapi juga bisa di level nasional.

Menurutnya, kegiatan semacam ini bisa menjadi ajang bergengsi untuk berkompetisi antar perguruan tinggi Muhammadiyah maupun di perguruan tinggi negeri dan swasta. “Kegiatan lomba semacam ini perlu dicari keunikannya sehingga bisa menjadi daya tarik. Jenis cabang lomba dibuat sebanyak mungkin untuk menjaring bakat-bakat potensial.

Ia berharap, untuk juara juga bisa ada kriteria tertentu, tidak monoton di juara satu, dua, dan tiga. Misalnya ada juara favorit atau terunik, sehingga memunculkan prestasi dan ada sertifikat yang diperoleh untuk sertifikat keterangan pendamping ijazah (SKPI). (ard)

Orion UAD Amankan Tiga Poin Lawan Im Naturindo

Pada pekan ketiga laga lanjutan Liga 1 Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Yogyakarta 2018, Orion Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menekuk Im Naturindo dengan skor meyakinkan 3-1. Laga yang dihelat di Stadion Kridosono, Sabtu (29/9/2018) sempat didominasi Im Naturindo di babak awal.

Sampai rehat babak pertama, Orion UAD unggul 1-0 melalui gol yang dicetak Ari Jumarno di menit 40’. Memasuki babak kedua, Orion UAD bermain lebih menekan daripada di babak pertama yang hanya mengandalkan serangan balik. Jual beli serangan disuguhkan oleh kedua tim, namun berkat kesabaran permainannya, Orion UAD berhasil menggandakan gol di menit 54’ yang dicetak Febi Widianto.

Tertinggal dua gol membuat Im Naturindo bermain lebih agresif. Hasilnya 10 menit berselang tim asuhan Hatri Nurhandoyo berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-1. Gol dicetak Ihdan Bahri menit 64’.

Babak kedua menyuguhkan serangan-serangan cepat kedua tim melalui lini tengah maupun sisi sayap. Orion UAD bisa menambah gol ketika waktu normal kurang dari 11 menit. Aldin mencetak gol ketiga di menit 79’. Atas hasil ini, Orion UAD sudah mengumpulkan tujuh poin dari sekali hasil imbang dan dua kali menang.

Anang Hadi, pelatih kepala Orion UAD menganggap kemenangan ini berkat kesabaran pemainnya. Dari awal, ia menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain tenang dan tidak tergesa-gesa.

Meskipun di babak pertama kami terus diserang, pertahanan bisa meredam. Bahkan melalui skema serangan balik dan bola mati kami berhasil mencetak gol,” jelasnya.

Pada pertandingan selanjutnya, Orion UAD akan berhadapan dengan HW UMY. Pertandingan ini merupakan derbi Muhammadiyah yang syarat gengsi. Pertemuan kedua tim akan berlangsung di Stadion Kridosono, Sabtu (6/10/2018). (ard)

Orientasi Mahasiswa Pascasarjana Perkuat Pemahaman Pancasila

Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Asosiasi Mahasiswa Pascasarjana UAD (Asmapada) menyelenggarakan kuliah umum dan orientasi mahasiswa tahun 2018. Acara ini mengangkat tema “Problematika Kebangsaan di Era Milenial” dengan pembicara Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H.,S.U. Mahfud merupakan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013.

Melalui kuliah umum dan orientasi ini, diharapkan dapat mendekatkan mahasiswa pascasarjana dengan sivitas akademika UAD lainnya. Selain itu untuk juga meningkatkan kerja sama dan kolaborasi.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pascasarjana UAD, Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc.,Apt., mengapresiasi Asmapada yang telah menyelenggarakan acara rutin tahunan ini untuk menyambut mahasiswa baru.

Sementara dalam sambutannya Wakil Rektor IV UAD, Prof. Dr. Sarbiran, Ph.D. mengimbau mahasiswa untuk serius dalam menuntut ilmu dan belajar menghargai waktu. “Ikhtiar, disiplin, dan tepat waktu. Insyaallah Anda semua akan jadi orang sukses,” tandasnya.

Kuliah umum yang digelar di auditorium kampus 2 UAD, Jln. Pramuka 42, Yogyakarta, Sabtu (29/9/2018) ini dipandu Wakil Direktur Program Pascasarjana Dr. Dwi Sulisworo, M.T. Di hadapan mahasiswa Pascasarjana UAD, Mahfud memaparkan pemantapan ikatan kebangsaan berdasar pada ideologi Pancasila di era milenial.

Indonesia sedang mengalami gejala konflik peradaban. Oleh karenanya, pemahaman kebangsaan dan Pancasila harus dikuatkan,” paparnya.

Menurutnya, Pancasila merupakan ideologi pemersatu yang tumbuh dari bawah, bukan dari atas. Pancasila menyatukan 17.504 pulau. Berbagai agama dan keyakinan, 1.360 suku bangsaserta 726 bahasa daerah.

Indonesia memiliki budaya harmoni. Pancasila sebagai ideologi negara punya dua kedudukan. Sebagai dasar negara melahirkan hukum-hukum resmi, dan sebagai selain dasar negara, misalnya hal-hal yang tidak berbentuk hukum seperti cara pandang, pedoman etik, pemersatu, dan lainnya. Kebangsaan di Indonesia sudah diikat kuat oleh Pancasila. Oleh karenanya, apabila ada orang-orang yang intoleran secara otomatis akan dilawan oleh yang toleran.” (ard)

23 UAD PGSD Students Join Credit Transfer at Unismuh

As many as fifth semester 23 students of Primary School Education Study Program (PGSD) of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta will attend a credit transfer to Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh).

Credit transfer is a mechanism for recognizing workload and achievement in a higher education institution with other higher education institutions. In this program, the qualification component can be compared to other qualifications by bringing together comparable credit for academic achievement and individual achievement.

The 23 students will be in Makassar for 40 days to study two-SKS education research subject. While in Makassar, students will also continue to attend lectures at UAD with online e-learning methods.

In addition, they will exchange organizational experience and academic experience while at UAD with students at Unismuh. So, there is reciprocity by giving each other knowledge.

Before departing, the 23 students receive training. They are lucky students because they have passed the selection stage to become credit transfer grant participants through Spada Indonesia for PGSD Study Program in 2018. The program is conducted in collaboration with the Directorate General of Learning and Student Affairs (Belmawa) and the Ministry of Research, Technology and Higher Education (Kemenristekdikti).

The students who participate in the program include Dadang Surya Prasetya, Nanda Nissa Fauziah, Sofia Rahmadaniah, Andrianto, Amar Faris, Ratri Aulia Safa Ardin, Vina Deni Putri, Fitria Alfinky, Yeyen Febrilia, Muhammad Ardi Saputra, Niswi Mukarromah, Olvi Mila Nastiti, Susilowati, Dewi Seruni, Erika Wulandari, Kartika Mustanazah, Nindi Elisie, Rifky Hanifah, Sri Octaviyani, Candra Tri Utami, Eka Susanti, Hana Selvi Dwi Cahyani, and Hilza Aprilia Hutami.

Dr. Muchlas, M.T., the Vice Rector I of UAD, appealed to credit transfer participants from UAD PGSD to maintain the good name of the alma mater and as well as their own name. This was conveyed when he gave a briefing at campus 5 of UAD on Friday (9/21/2018).

"This program will provide experience to students at the two universities. So, later we hope that there will be feedback for UAD. Those who join this program must be able to share their experiences with other students," Muchlas said. (ard)

Winning 17 Medals, Tapak Suci Team of UAD Managed to be the General Champion

Tapak Suci Team of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta came out as the general champion at the International Tapak Suci Championship at Airlangga University (Unair) Surabaya (12-16/9/2018). UAD was appointed as the general champion after collecting 6 gold, 7 silver and 4 bronze medals. The general championship trophy was handed over to the Rector of UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., on Thursday (09/20/2018).

Dadang Arif Dwi Saputro, the Chairman of Tapak Suci of UAD explained that at this championship, UAD brought 22 athletes and 4 trainers. The gold medals were won by Herdiyana Asmoroningtyas (Indonesian Literature), M. Arfian Hariz (Hadith Interpretation), Dadang Dwi S. (Civic Education), Lu'atul Nadlifah (Hadith Interpretation), Javid Novean Noorcha (Industrial Engineering), as well as Alfin Mubarroq and Irfan Syarhul R. (Hadith interpretation).

Meanwhile, the silver medals were won by Illyina Aulia A. (Psychology), Tito Kurniawan (Law Studies), Nur Ratnawati (Electrical Engineering), Pratiwi (PPKn), and Habib Baharudin (Information Systems). Bronze medals were won by Zulfikar Faishal Akbari (Law Studies), Dhia Asa Imtinan (Information Systems), Nizar Robbani (Information Systems), Hindryati Muhammat, Risma Dara, (Psychology), Nofal Bowo P (Indonesian Language Education), and Ahmad Rizki S. and L.R.Z. Uday (Hadith Interpretation).

"To participate in this championship, UAD Tapak Suci Team conducts the preparation for approximately three months. Routine practice is carried out in the morning, evening and night. We only rested for two days for recovery," explained Dadang Arif Dwi Saputra after handing over the general championship trophy in UAD campus 1 at Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta.

Tapak Suci UAD has often become the general champion on regional and national levels. The championship that was held in Unair in 2018 was attended by participants from 34 provinces and leaders of regional Tapak Suci, as well as participants from Timor Leste, so the championship was categorized as an international championship.

For this achievement, Kasiyarno expressed his appreciation on the achievements of the students, especially for Tapak Suci athletes who succeeded in becoming the general champion. Struggle, tenacity and sacrifice are needed to win 6 gold medals, 7 silver medals and 4 bronze medals.

"We see that the efforts made by UAD Tapak Suci Team are serious, so the results are good. Last year, they managed to become the general champion, and now they become the overall champion again again. Alhamdulillah, the Team of Tapak Suci UAD can make the tradition to be the general champion," explained Kasiyarno. (ard)

Taekwondo UAD Raih Prestasi Bergengsi

Tim Taekwondo Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih prestasi di Kejuaraan Piala Rektor UPN Surabaya dan Walikota Cup Yogyakarta. Kejuaraan Piala Rektor UPN Surabaya III berlangsung (23-26/9/2018), dan Piala Walikota Yogyakarta berlangsung (21-23/9/2018).

Pada kejuaraan di UPN Cup Surabaya, Tim Taekwondo meraih 9 emas, 3 perak, serta 2 perunggu. Sementara pada Walikota Cup mendulang 7 medali emas, 5 perak, dan 6 perunggu. Selain itu, Sambeum Kholid pelatih dari UAD dinobatkan sebagai pelatih terfavorit.

Jumat (28/9/2018) di kampus I UAD, Jln, Kapas 9, Semaki, Yogyakarta, medali hasil dua kejuaraan tersebut diserahkan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo, Fitriadi Nur Al Fakhri kepada pihak UAD. Secara simbolis, medali diterima Dr. Dedi Pramono, M.Hum. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) disaksikan pembina UKM Taekwondo, Dr. Hadi Suyono, M.Psi. dan Danang Sukantar M.Pd., Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa UAD.

Dedi bangga ada mahasiswa baru yang berprestasi dalam dua kejuaraan tersebut dan ini patut diaprsiasi karena menjadi kebanggaan tersendiri bagi UAD. Mahasiswa baru tentu bukan hasil pembinaan UAD, tetapi ketika masih berada di sekolah menengah pertama atau atas.

Sangat jarang prestasi diraih ketika sudah menjadi mahasiswa. Karena itu, UAD dianjurkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) agar merekrut mahasiswa yang sudah memiliki prestasi. Kalau membina mahasiswa, hasilnya baru dipetik saat semester tujuh atau waktu akan selesai kuliah,” jelasnya.

Sementara Pembina Taekwondo, Hadi Suyono mengatakan, UAD memberikan fasilitas bagi mahasiswa untuk meraih prestasi. Salah satunya, melalui UKM Taekwondo. Mengikuti UKM ini akan meningkatkan softskill mahasiswa. Sebab dalam Taekwondo, mahasiswa dilatih untuk berjuang keras dan berkompetisi. Target selanjutnya diharapkan bisa ikut kejuaraan internasional.

Di sisi lain, Fitriadi Nur Al Fikri mengungkapkan, persiapan untuk mengikuti dua kejuaraan tersebut dilakukan sejak Desember 2017 hingga Agustus 2018. Latihan yang dilakukan seminggu lima kali atau bahkan tujuh hari tanpa libur.

Prestasi yang diraih ini tentu bermanfaat bagi mahasiswa dan UAD. Bagi mahasiswa, prestasi itu akan menambah surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). Bagi UAD, bisa meningkatkan peringkat perguruan tinggi dalam pemeringkatan yang dilakukan Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Tahun 2017 UAD berada pada peringkat 232, tahun 2018 berada di peringkat 58. Sementara tahun 2019 target masuk 25 besar. (ard)