Mahasiswa UAD Juara 1 Karya Cipta Mahasiswa PKM-PTKIS

Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil memperoleh juara pertama dalam perlombaan karya cipta mahasiswa. Perlombaan ini masuk dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) yang diselenggarakan di UMY, 21-23 November 2018.

UAD mengirim dua tim pada cabang lomba karya cipta mahasiswa, semuanya berasal dari FAI. Satu grup lainnya berhasil memperoleh juara harapan 2. “Pencapaian ini berkat rida Allah, sehingga kami bisa membanggakan UAD,” kata Irmawati Wardani, ketua tim.

Dari keterangannya, persiapan untuk mengikuti perlombaan PKM-PTKIS kurang matang karena sangat singkat. Tetapi, lanjut Irma, dekan dan dosen di FAI selalu mendukung dan memotivasi sehingga bisa memperoleh hasil yang terbaik.

Kami tidak dibebani dengan target juara. Hanya saja, kami melakukan semaksimal mungkin dengan dukungan dari dosen dan teman-teman mahasiswa lainnya. Kendala yang kami alami kesulitan dalam mencari personel untuk mengikuti lomba. Alasannya kesediaan, kemauan, dan kemampuan. Kemudian keterbatasan waktu dalam membuat karya,” terangnya.

Karya yang diciptakan Irma, Khoirul Adzim, Angga Putrawan, dan Hengki Kurniawan adalah lagu islami berjudul Kembali pada-Nya. Penciptaan lagu ini terinspirasi dari kejadian bencana alam, kecelakaan, dan sebagainya yang beberapa waktu lalu terjadi serta menimpa saudara-saudara di Indonesia. Semuanya akan kembali kepada Allah Swt.

Kami berlatih dan menciptakan karya didampingi serta ditemani Ibu Ferawati. Ia selalu mengingatkan kami untuk semangat dan konsentrasi pada karya. Pada latihan terakhir untuk pemantapan, kami dibimbing juga oleh Ibu Janah dari Bimawa UAD. Kami sangat berterima kasih atas bimbingannya,” jelas Irma. (ard)

Rangkaian Milad, UAD Resmikan KUBI

Pada rangkaian Milad ke-58, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meresmikan Kantor Urusan Bisnis dan Inovasi (KUBI) di kampus 2, Jln. Pramuka 42, Sidikan, Yogyakarta, Selasa (2711-2018). Kantor ini merupakan Growth Hub UAD sebagai realisasi dari proyek Growing Indonesia Triangular Approach (GITA) Hibah Erasmus+. UAD merupakan 1 dari 11 perguruan tinggi di Eropa dan Indonesa yang menerima hibah ini.

Proyek GITA mempunyai tujuan untuk menyinkronkan tiga aspek, seperti membentuk kolaborasi universitas, menghasilkan alumni yang berjiwa kewirausahaan, dan membentuk unit-unit bisnis baru. Sementara KUBI, memiliki tujuan menginkubasi startup business dan Growth Hub UAD yang akan menjadi pusat kegiatan kewirausahaan. Pusat kegiatan kewirausahaan ditujukan untuk mahasiswa, alumni, dosen, karyawan, dan stakeholders UAD.

Walikota Kota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Drs. Edy Hery Suasana, M.Pd. mengapresiasi UAD yang telah meresmikan KUBI

Dengan diresmikannya KUBI, kami mengapresiasi UAD sebagai perguruan tinggi yang memiliki komitmen dan dedikasi pada bidang kewirausahaan. Kami berharap UAD dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan setempat untuk memberdayakan masyarakat Yogyakarta.”

Haryadi berharap dengan diresmikannya KUBI akan meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat, serta memunculkan inovasi-inovasi baru di bidang kewirausahaan. Utamanya meningkatkan kualitas bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) supaya dapat bersaing pada taraf yang tinggi.

Sementara Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc.,M.A. menyampaikan perguruan tinggi Muhammadiyah harus memiliki dan mengembangkan unit bisnis. Hal ini bertujuan supaya dapat mengurangi beban biaya kuliah mahasiswa.

PP Muhammadiyah bangga dengan UAD yang bisa berkembang dengan sangat cepat. Saat ini UAD merupakan salah satu perguruan tinggi yang sudah besar dan memiliki banyak unit bisnis. Dengan diremsikannya KUBI semoga akan mendorong pertumbuhan unit bisnis dan memunculkan unit-unit lainnya,” kata Yunahar.

Sementara Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. yang didampingi seluruh Wakil Rektor pada peresmian KUBI meyampaikan, UAD sedang menuju entrepreneur university. “KUBI akan mewadahi karya-karya inovatif untuk dikembangkan dan diproduksi. Kemudian juga UAD akan mengembangkan kurikulum pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan alumni yang berjiwa entrepreneur.” (ard)

Logo Milad UAD ke-58 Resmi Diluncurkan

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah resmi meluncurkan logo Milad ke-58, Selasa (2711-2018) di hall kampus 1, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta. Peluncuran ini dihadiri pimpinan dan pejabat di seluruh lingkungan UAD.

Pada milad kali ini, Fakultas Psikologi berkolaborasi dengan Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) bertindak sebagai panitia penyelenggara. Tema yang diusung “Membangun Identitas Bangsa dan Budaya Indonesia yang Berkemajuan.

Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutan saat peluncuran menyampaikan Milad ke-58 harus dimanfaatkan dengan diadakannya berbagai aktivitas kegiatan. Baik kegiatan yang bersifat akademik, olahraga, sampai hiburan.

“Kegiatan milad kali ini harus benar-benar bisa menyasar seluruh elemen UAD. Jangan lupakan juga para pendahulu yang telah berjuang demi UAD. Undang keluarganya untuk bersama memperingati Milad ke-58 ini, sebab UAD memiliki utang budi kepada para pendahulu,” paparnya.

Ada perbedaan pembuatan logo pada milad kali ini. Pada milad sebelum-sebelumnya pembuatan logo disayembarakan atau dilombakan. Tetapi, tahun ini panitia yang mendesain sendiri. Hal ini dikarenakan untuk meminimalisir indikasi plagiasi pada desain logo yang digunakan untuk Milad UAD.

Kasiyarno menyarankan, Milad ke-58 diperbanyak dengan kegiatan yang sifatnya rekreatif. Tujuannya untuk menyegarkan pikiran dan mendorong sivitas UAD untuk hidup sehat. Ia juga mengharapkan setiap seminggu sekali UAD mengadakan senam bersama.

“Dengan adanya kegiatan yang berkualitas pada rangkaian milad kali ini, kami mengharapkan ada keakraban di antara seluruh keluarga UAD. Kemudian yang sama pentingnya adalah kinerja yang semakin baik untuk kemajuan UAD,” paparnya. (ard)

Peresmian Growth Hub Pertama di Indonesia

 

Growing Indonesia−a Triangular Approach” adalah proyek Erasmus+ yang berdurasi tiga tahun. Program ini berfokus untuk membangun kapasitas kewirausahaan di seluruh Indonesia dengan mengembangkan kolaborasi antara universitas dan dunia bisnis, menanamkan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum universitas, serta mengembangkan infrastruktur pendukung untuk penciptaan unit bisnis baru.

Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan negara keempat terbesar di dunia, Indonesia telah mengembangkan pelayanan khusus guna memenuhi pandangan luas para pengusaha di Indonesia.

Pada tahun 2020, proyek konsorsium yang dipimpin oleh Gloucestershire University akan membuat tujuh Growth Hub di seluruh Indonesia dan asosiasi industri nasional yang akan menyediakan jaringan dan peluang pelatihan untuk berbagai kelompok pemangku kepentingan. Minggu ini, konsorsium Gloucestershire University dengan bangga meresmikan tonggak pertamanya. Hanya setahun setelah proyek dimulai, Growth Hub pertama dibuka Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dan itu jauh lebih cepat dari jadwal.

UAD adalah salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia dan telah dinilai sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia menurut Kemenristekdikti. Sejak didirikan pada tahun 1960, UAD secara konsisten mempertahankan tradisi integritasi akademik yang kuat dan mendapatkan reputasi yang sangat baik dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

UAD Resmikan Kantor Urusan Bisnis dan Inovasi

 

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meresmikan Kantor Urusan Bisnis dan Inovasi (KUBI) pada 27 November 2018 di kampus 2 UAD. Kantor ini merupakan Growth Hub UAD sebagai realisasi dari proyek Growing Indonesia Triangular Approach (GITA) Hibah Erasmus+. Dalam proyek GITA Indonesia ini, Erasmus+ memberikan hibah kepada 11 universitas dari 5 negara, yaitu 7 universitas dari Indonesia (UAD, President University, Universitas Islam Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, dan STIE Malangkucecwara) dan 4 universitas dari Eropa (University of Glocestershire dari Inggris, Dublin Institute of Technology dari Irlandia, Fachhochschule des Mittelstands dari Jerman, dan Innsbruck University dari Austria). Proyek GITA mempunyai tujuan untuk menyinkronkan tiga aspek seperti membentuk kolaborasi universitas, menghasilkan alumni yang memiliki jiwa kewirausahaan, dan membentuk unit-unit bisnis baru.

KUBI sendiri mempunyai tujuan untuk menginkubasi startup business dan Growth Hub UAD yang akan menjadi pusat kegiatan kewirausahaan yang ada di UAD. Sasarannya ditujukan untuk mahasiswa, alumni, dosen, karyawan, dan stakeholders UAD. KUBI juga merupakan fasilitas inkubasi untuk mengembangkan inovasi dan mengeksploitasi ide-ide baru yang diterapkan pada ekonomi lokal dan regional dalam bentuk startup business.

Acara ini dihadiri berbagai kalangan, seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti, beberapa perwakilan dari instansi pemerintah daerah, swasta, serta asosiasi-asosiasi pengusaha dan kamar dagang yang ada di Yogyakarta.

Menurut Kepala Kantor Urusan Internasional UAD sekaligus koordinator program Hibah Erasmus+ UAD, Ida Puspita, M.A., Res., “Banyaknya undangan yang disebar bertujuan agar semua kalangan bisa memanfaatkan KUBI UAD, dan ini merupakan wujud dari pengabdian masyarakat UAD.”

Alumni Pascasarjana Harus Memajukan Masyarakat

Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meluluskan 112 mahasiswa pada wisuda periode November 2018. Acara pembekalan dan pelepasan wisudawan Program Pascasarjana UAD diselenggarakan di auditorium kampus 3 UAD, Jumat (23-11-2018). Dari 112 lulusan tersebut berasal dari delapan program studi.

Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc.,Apt. Direktur Program Pascasarjana dalam sambutannya mengutarakan alumni Pascasarjana UAD harus bisa menjadi perekat di masyarakat. “Saat ini masyarakat banyak yang terkotak-kotak, apalagi di daerah. Jadi alumni Pascasarjana harus menjadi kader yang mampu merekatkan masyarakat ketika kembali ke daerah masing-masing.”

Selain itu, Mursyidi mengimbau lulusan UAD mesti menunjukkan ide dan gagasan yang bagus untuk memajukan umat dan masyarakat. Kemudian yang penting juga harus mencerdaskan.

Jangan sampai masyarakat terpecah belah. Hindari berita yang tidak benar, hoaks. Berikan edukasi kepada masyarakat untuk menguatkan persatuan,” tandasnya.

Sementara Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rektor UAD mengucapkan selamat kepada para lulusan Pascasarjana telah menyelesaikan studi S2. “Selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki. Spirit belajar yang tinggi harus terus dirawat. Kalau bisa jangan hanya berhenti di S2, raih gelar doktoral S3.”

UAD mencatatkan sejarah dengan meluluskan 1.868 wisudawan pada periode ini. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sejak UAD didirikan. Dari total keseluruhan tersebut, wisudawan S1 berjumlah 1.756 dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,4 dan S2 sebanyak 112 dengan rata-rata IPK 3,64. Sementara jumlah wisudawan dengan predikat cum laude berjumlah 768. Sampai saat ini, alumni UAD berjumlah 45.610 orang. (ard)

Suka Epidemiologi, Jadi Wisudawan Terbaik

Luthva Luviandani Pratiwi merupakan wisudawan terbaik Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada wisuda periode November 2018 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97. Total ada 1.868 wisudawan dengan 768 di antaranya berpredikat cum laude. Perempuan kelahiran Garut 3 September 1996 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ini menyukai epidemiologi.

Kecintaannya terhadap ilmu ini bersumber dari tokoh idolanya, John Snow. “Ia merupakan Father of Epidemiology. Epidemiologi mempelajari tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan faktor yang dapat memengaruhi penyebarannya. Peminatan saya waktu kuliah juga epidemiologi, sehingga saya berharap nantinya dalam menjalankan tugas di dunia kerja bisa seperti John Snow.”

Luthva menyukai epidemiologi karena ia memiliki keinginan untuk menekan angka penyebaran penyakit menular yang ada di Indonesia. Oleh karenanya, setelah lulus dari UAD ia masih memiliki keinginan melanjutkan studi S2 di bidang kesehatan.

Dalam prosesnya menjadi wisudawan terbaik di UAD, putri dari pasangan H. Wahyudin dan Hj. Endah Nurhayati ini selalu fokus ketika dosen menyampaikan materi. Tidak seperti mahasiswa umumnya yang mencatat dari slide, Luthva mencatat yang disampaikan dosen. Ia mencatat dan mengingat-ingat hal-hal pentingnya saja.

Model belajar saya lebih pada materi visual. Jadi tidak banyak mencetak materi, cukup dari laptop untuk membuka power point. Karena dengan begitu, tanpa sadar saya akan mengingat materi berdasarkan letak dan warna yang ada di slide, jadi lebih memudahkan,” katanya.

Selain rajin belajar, Luthva aktif berorganisasi di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKM sejak semester satu. Ia menghabiskan waktunya di BEM selama tiga periode dengan mengawali dari pengkaderan, kemudian staf pengabdian masyarakat, dan kepala departemen pengabdian masyarakat. Selain itu, pernah menjadi juara 2 mahasiswa berprestasi (Mawapres) tingkat fakultas tahun 2016.

Motivasi belajar saya yang utama adalah kedua orang tua. Saya tidak ingin mengecewakan orang-orang di sekitar saya dan keluarga. Oleh karenanya, selalu mengusahakan yang terbaik dalam semua hal merupakan sesuatu yang mesti terus dilakukan.”

Sebagai mahasiswa sebagaimana umumnya, Luthva juga sering merasa malas dan bosan. Tetapi, ia memiliki manajemen waktu untuk mengatur waktu kuliah, praktikum, organisasi, pengabdian kepada masyarakat, dan liburan. Menurut perempuan yang menyukai drama Korea ini, liburan diperlukan untuk menjaga pikiran tetap fresh. “Jadi hangout juga sesekali diperlukan,” tandasnya.

Breaking a Record, FKIP of UAD Releases 769 Graduates

The Faculty of Teacher Training and Education (FKIP) of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) graduated 769 students at the graduation period of November 2018. It is the biggest number of graduates ever released since the faculty was established. On the release that took place at Grand Daffam Rohan Hotel on Thursday (22-11-2018), the graduates were given briefing to become excellent teachers in the era of industrial revolution of 4.0.

On this occasion, Dr. Trikinasih Handayani, M.Sc. as the Dean of FKIP said that graduates of the education study program from UAD needed to be professional teachers. "Being a teacher, they must have integrity and professionalism. We hope that FKIP graduates will also continue to study S2 (master program) and become lecturers."

In line with Trikinasih, UAD Rector, Dr. Kasiyarno, M. Hum. also shared his expectation for FKIP graduates to have a high motivation and become professional educators. "Those who will become teachers must continue their studies with PPG. Teachers must now have a certificate, especially, in the current era of industrial revolution of 4.0."

Kasiyarno who was accompanied by Vice Rector I, Dr. Muchlas, M.T., and Vice Rector IV, Prof. Dr. Sarbiran, M.Ed., Ph.D., added that in the current era of industrial revolution, everything can be learned by anyone because internet is easy to access. Life has been all connected with internet, including in the world of education. Prospective teachers must master technology, not be controlled by technology.

"Everything is digital in this era. The ability to master information technology is one of the soft skills that must be possessed," he said.

Meanwhile, Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., the speaker at the FKIP graduation ceremony said that as a teacher in the industrial revolution era of 4.0, one needed to have many skills besides teaching. "A teacher will face millennial students with all the technological sophistication, that is, learning must also be more varied and in accordance with the current trend. This is a challenge that must be tackled by every prospective teacher." (Ard)

UAD Luluskan 1.868 Wisudawan Periode November 2018

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mencatatkan sejarah dengan meluluskan 1.868 wisudawan. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sejak UAD didirikan. Dari total keseluruhan tersebut, wisudawan S1 berjumlah 1.756 dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,4 dan S2 sebanyak 112 dengan rata-rata IPK 3,64. Sementara jumlah wisudawan dengan predikat cum laude berjumlah 768. Sampai saat ini, alumni UAD berjumlah 45.610 orang.

Pada sidang senat terbuka wisuda sarjana dan pascasarjana UAD yang dilangsungkan di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (24-11-2018), wisudawan S1 terbaik pertama diraih oleh Luthva Luviandani Pratiwi dengan IPK 3,97 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), terbaik kedua Lina Anggraeni IPK 3,96 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta terbaik ketiga Mahayu Agustia Jayanti IPK 3,95 dari FKM.

Wisudawan S1 dengan kelulusan tercepat dengan masa studi 3 tahun 10 bulan 20 hari dengan IPK 3,7 atas nama Siska Anggraeny dari FKM. Sementara lulusan termuda dengan usia 20 tahun 20 hari atas nama Nursuciyati juga dari FKM dengan IPK 3,23.

Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam pidatonya mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang tua wali wisudawan yang telah menguliahkan putra-putrinya di UAD. “Semoga alumni UAD bisa menjadi panutan bagi masyarakat dengan bekal ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Kami berharap lulusan UAD dapat memberi sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara.”

Lebih lanjut, ia menjelaskan ilmu bisa menjadi senjata untuk mempertahankan diri dan memenangkan pertarungan di era saat ini. Kemudian yang lebih penting adalah kemampuan membangun jaringan dan kolaborasi, serta kemampuan berpikir kritis.

Sementara Prof. Dr. Widodo Muktiyo dari Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah pada pidatonya mengungkapkan jangan sampai melupakan almamater pendidikan. “Di era persaingan yang ketat dan tidak bisa diprediksi ini, alumni perguruan tinggi Muhammadiyah harus terus berkarya dan berjuang,” tandasnya.

Sastra Islami: Dari Ide hingga Pasar Cetak dan Perfilman

Bertemakan “Sastra Islami”, Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan (Persada) menyelenggarakan seminar nasional dengan pembicara Asma Nadia yang merupakan penulis buku, motivator, founder FLP, sekaligus pengurus ICMI. Buku yang pernah diterbitkan dan diangkat ke layar lebar di antaranya adalah Surga yang Tak Dirindukan, Assalamu’alaikum Beijing, dan masih banyak lagi. Acara tersebut berlangsung pada Ahad (25-11-2018) pukul 08.00–11.00 WIB bertempat di lantai 2 Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Dalam seminar tersebut turut hadir Mudir Persada, H. Thontowi S.Ag., M.Hum., yang sekaligus memberikan sambutan dan membuka acara. Acara dilanjutkan dengan peluncuran Majalah Edisi Pertama Majalah PERSADA UAD. Lebih dari 700 peserta dari mahasiswa UAD maupun umum memenuhi ruangan Masjid Islamic Center dalam rangka memeriahkan acara seminar sekaligus menambah ilmu mengenai sastra islami.

Asma Nadia memberikan materi Dinamika Karya Sastra, Proses Ide Kreatif Menembus Pasar Cetak dan Perfilman. Ia berpesan agar mahasiswa mendukung penuh perfilman islami yang ada di Indonesia, terutama ketika H-7 sebelum sebuah karya film islami ditayangkan di bioskop. Harapannya semua umat muslim yang di Indonesia membantu dalam mensyiarkan perfilman tersebut agar tidak kalah bersaing dengan film-film luar negeri ataupun film-film yang bergenre lain. Dukungan ini juga akan membuat perfilman islami mendapat layar penuh dan banyak di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan itu juga, Asma Nadia memberikan tujuh buku hasil karyanya yang sudah ditandatangani untuk diberikan kepada tujuh penanya. Tidak hanya itu, ia juga membawa buku-buku dan merchandise lain yang bisa dibeli oleh peserta seminar. Buku yang dibeli bisa ditandatangani langsung oleh Asma.

Banyak hal yang didapat oleh semua peserta dalam seminar tersebut, termasuk bisa berfoto langsung dengan penulis yang karyanya sudah diterbitkan dalam buku maupun dalam sebuah film, yang saat ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas. (M.IA)