img-20171126-wa0001.jpg

Al-Qur’an sebagai Gagasan Sebuah Teori Ilmu Pengetahuan

"… وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوا فَانْشٌزٌوا يَرْفَعِ اللهُ الذِيْنَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالذِيْنَ اُوْتُوا العِلْمَ دَرَجتٍ…"

Artinya: “… Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. al-Mujadilah:11)

Itulah salah satu landasan diselenggarakannya seminar “al-Qur’an dan Sains” pada Ahad (26/11/2017) di kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Ringroad Selatan, Bantul, sejak pukul 15.30-17.30 WIB. Acara yang diprakarsai oleh Iksada (Ikatan Santri Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan) ini sukses mendatangkan lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai macam fakultas di UAD.

Pemateri yang dihadirkan adalah Agus Purwanto, D.Sc., selaku ulama Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dosen Fisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Surabaya (FMIPA ITS), serta penulis buku berjudul Ayat-Ayat Semesta yang membahas tentang al-Qur’an dan Sains.

Ia menerangkan bahwa Islam adalah agama yang luas dan kaya akan pembahasan. Islam mencakup seluruh kehidupan, termasuk ilmu pengetahuan.

“Dari itulah, banyak pula tokoh-tokoh Islam yang menjadi ilmuwan dunia, di antaranya Abu Bakar Muhammad bin Zakaria (ar-Razi), Ibnu Haitham, Abu Raihan al-Biruni, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Dalam mengembangkan ilmunya, para ulama muslim tidak terlepas dari ayat-ayat al-Qur’an yang mereka pelajari. Seperti dalam QS. at-Taubah: 36, dijelaskan bahwa, “Sesungguhnya bulan pada sisi Allah adalah dua belas, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram….”

Tidak hanya itu, dalam QS. al-Anbiyaa: 33 juga diterangkan cara Allah menciptakan seluruh dunia dan isinya, “Dan Dia-lah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

Begitulah al-Qur’an menjelaskan secara rinci mengenai ilmu pengetahuan. “Al-Qur’an telah menjadi gagasan dalam setiap teori yang tercipta di dunia ini. Mari kita mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi untuk tetap menjaga sumber daya alam kita, agar kita menjadi bangsa yang berdaulat,” kata Agus.

Di akhir pemaparan, ia berharap kaum muda Indonesia mampu menjadi Trensain-trensain (pejuang atau ijtihad Muhammadiyah) di abad 21 ini. (AKN)