tamu_australia_ke_uad_arab.jpg

Alasan Isalamopobia Australia

“Suatu ketika, saya pernah ditanyai oleh menteri di Australia. Kenapa masyarakat di sini takut dengan Islam (islamophobia)? Katanya, mereka berhak takut, karena Islam agama tercepat dari ratusan agama yang ada di sini. Dalam sehari ada 6 lebih masyarakat di sini masuk Islam,” kata Prof. Dr. Ibrahim Abu Muhammad (Grand Mufti Australia) saat bertandang ke ruang rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Selasa (1/1/2016).

Ia menjelaskan, ada dua ratus lebih imam dan dua ratusan dai di Australia untuk menyebarkan pemikiran Islam.

Pengajar dan penulis pemikiran Islam ini mengaku, kendala dalam menyebarkan Islam di Australia adalah bahasa, karena dirinya bukan warga asli Australia. Di Australia juga ada lain madzhab, tapi mereka berada di satu payung dan tidak saling meninggikan.

Pepatah Arab mengatakan “Jagalah lilin, biar tetap menyala” begitulah yang dilakukan di negara kanguru itu.

“Saya menjaga itu dan senang sekali melayani umat dan sangat senang sekali jika menjalin kerja sama dengan UAD yang melangkah untuk umat.”

Baginya, Indonesia penting untuk diajak kerja sama, selain dekat dengan Australia, negara Pancasila ini juga mayoritas Islam. Dan, banyak perguruan tinggi Isalam, termasuk UAD yang berada di naungan Muhammadiyah.

Ibrahim Abu Muhammad dan Syeh Muhamed Hassanin Khamis disambut langsung oleh rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. dan Wakil Rektor II dan Wakil Rektor IV, serta dosen dari Fakultas Tarbiyah dan Dirasah Islamiyah (FTDI).

Sebelum mengisi kuliah umum di masjid Islami Center UAD. Rektor UAD dan  Ibrahim Abu Muhammad saling bertukar buku.