acara_analisa_uad.jpg

Analisa Widyaningrum: Passion, Vission, Mission!

Analisa Widyaningrum, S.Psi., M.Psi., Psikolog. hadir sebagai pembicara dalam Psychology Career Plan 2017 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bertempat di auditorium kampus 1 Jalan Kapas, workshop tersebut mengangkat tema “Memberdayakan Potensi Generasi Milenial dan Mempersiapkan Karier”. Dilaksanakan pada Ahad, 24 Desember 2017 lalu, pendiri Analisa Personality Development Center tersebut membagikan kunci suksesnya sebagai seorang psikolog, sekaligus figur publik.

“Saya sangat bahagia sekali dapat hadir di antara teman-teman semua di sini. Terima kasih kepada UAD yang telah memberikan saya kesempatan yang sangat luar biasa sehingga dapat hadir di sini,” ujar Analisa ketika menyapa ratusan peserta workshop.

Psikolog yang berpraktik di Jogja International Hospital tersebut tidak hanya terkenal sebagai praktisi mumpuni, melainkan juga sebagai figur publik yang sangat dikagumi. Banyak peserta workshop yang mengaku hadir karena sangat mengidolakan Analisa.

Dalam kesempatan tersebut, Analisa membagikan suka-duka pengalamannya membangun karier hingga hidayah yang ia dapatkan untuk berhijab. “Insya Allah, kalau kita punya niat yang baik, semuanya akan dimudahkan. Allah Swt. mengganti semua hal yang hilang karena saya berhijab, diganti dengan hal yang lebih baik. Dari mulai awalnya saya bekerja untuk sebuah skin care yang mengharuskan menggunakan baju terbuka, setelah saya berhijab, Allah Swt. pertemukan saya dengan sebuah brand kosmetik islami,” ujarnya.

Sejak awal workshop dimulai, Analisa tidak segan-segan berinteraksi dengan peserta workshop. Ia bahkan tidak malu berjabat tangan maupun memeluk peserta wanita yang mengaku sebagai fansnya. Ia kemudian menjadikan hal tersebut sebagai contoh real dari personal branding.

“Menurut saya, komunikasi yang baik adalah kunci personal branding. Coba bayangkan, kalau kalian mengidolakan saya dan sudah lama follow akun instagram saya, tapi ketika bertemu saya, yang saya lakukan cuma asal salam basa-basi tanpa ketulusan dan kesungguhan, atau bahkan menjawab ketus, bagaimana? Bikin malas, kan? Nah, pertama-tama yang harus dikembangkan adalah personality dulu,” jelasnya.

Analisa juga memberikan tips-tips personal branding, yaitu passion, vission dan mission. Pertama-tama, temukan apa yang menjadi passion. Menurutnya, manusia tanpa passion itu seperti bernapas, tapi tidak hidup. Selanjutnya, vission, peserta harus memiliki vission.

“Dulu, saat saya masih kuliah, saya membayangkan akan menjadi apa diri saya sepuluh tahun mendatang. Saya membayangkan, jika orang mencari jasa psikolog, mereka akan mencari Analisa. Maka, selanjutnya mission, semua yang saya lakukan sejak kuliah adalah misi-misi kecil yang akan membawa saya menuju ke sana,” pungkasnya. (dev)