Bantu MDMC, MAPALA UMY & UAD Perkuat Posko Banjir Muhammadiyah

Madapala_UAD

Yogyakarta- Dalam rangka mewujudkan kepedulian kita terhadap banjir Jakarta. Pada malam ini kita akan melepaskan tim Water Resque dari Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Semoga 20 mahasiswa dari UMY dan UAD ini nantinya dapat membantu korban banjir di Jakarta.

Sambutan pelepasan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan UMY, Sri Atmaja P Rosyidi, P.hD saat pelepasan tim relawan tanggap banjir Jakarta. Pelepasan yang berlangsung di depan gedung Student Center UMY tersebut, dihadiri juga oleh Wakil Rektor 3 UAD, Abdul Fadlil dan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Dr. Rahmawati Hussein, Minggu (20/1).

Sri mengatakan bahwa UMY selalu siap untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, baik itu bantuan secara moril maupun materil. Sedangkan langkah selanjutnya untuk memberikan dukungan pada korban banjir Jakarta, UMY akan mengadakan penggalangan dana di kampus.

“Pelepasan relawan ini merupakan langkah awal kita mewujudkan kepedulian kita terhadap saudara kita di Jakarta, Kemudian langkah selanjutnya akan menggalang dana dari civitas akademika UMY,” katanya.

Senada dengan Sri, Rahmawati mengungkapkan bahwa dengan keberangkatan tim UMY dan UAD ini dapat membantu tim evakuasi di posko yang saat ini masih kekurangan tenaga tim evakuasi. Adapun tim relawan dari UMY dan UAD ini nantinya akan bergabung dengan 36 posko yang telah tersedia di Menteng.

“Sampai saat ini Jakarta masih membutuhkan tim water resque. Oleh karena itu kita mengirimkan beberapa relawan yang sudah memiliki pengalaman dalam penyelamatan di air, dan diharapkan tim water resque yang kekurangan di Jakarta sana dapat terbantu dengan hadirnya para relawan ini,” ungkapnya.

Rahma juga mengatakan bahwa tim yang dibutuhkan untuk membantu korban banjir Jakarta, di susun dalam 2 tahap keberangkatan. Keberangkatan pertama 10 orang mahasiwa UMY dan 10 mahasiswa UAD, yaitu dari tanggal 20 hingga 25 januari. sedangkan tahap kedua akan direncanakan tanggal 26 sampai 30 januari 2013. “kita menyusun dua tahap keberangkatan, yang pertama malam ini, kedua tanggal 26, itu pun jika masih dibutuhkan nantinya. Tapi kita berharap mudah- mudahan banjir ini cepat selesai,” ujar ketua MDMC yang juga dosen International Program International Relations (IPIREL) HI-UMY.

Sedangkan Ketua MAPALA UMY, Vebri Arianto mengungkapkan bahwa, MAPALA UMY akan selalu siap jika sewaktu- waktu diminta untuk turun evakuasi bencana. Karena jiwa MAPALA, selain jiwa penjelajah merupakan jiwa yang siap berkorban untuk penyelamatan atau pertolongan.

“Kita dari MAPALA UMY selalu siap untuk terjun ke daerah bencana, karena menurut kami, ini adalah suatu panggilan jiwa. Sebagaimana jiwa MAPALA merupakan jiwa penjelajah dan juga jiwa berkorban untuk penyelamatan,” ungkapnya (Muhammadiyah.or.id)

Madapala_UAD

Yogyakarta- Dalam rangka mewujudkan kepedulian kita terhadap banjir Jakarta. Pada malam ini kita akan melepaskan tim Water Resque dari Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Semoga 20 mahasiswa dari UMY dan UAD ini nantinya dapat membantu korban banjir di Jakarta.

Sambutan pelepasan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan UMY, Sri Atmaja P Rosyidi, P.hD saat pelepasan tim relawan tanggap banjir Jakarta. Pelepasan yang berlangsung di depan gedung Student Center UMY tersebut, dihadiri juga oleh Wakil Rektor 3 UAD, Abdul Fadlil dan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Dr. Rahmawati Hussein, Minggu (20/1).

Sri mengatakan bahwa UMY selalu siap untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, baik itu bantuan secara moril maupun materil. Sedangkan langkah selanjutnya untuk memberikan dukungan pada korban banjir Jakarta, UMY akan mengadakan penggalangan dana di kampus.

“Pelepasan relawan ini merupakan langkah awal kita mewujudkan kepedulian kita terhadap saudara kita di Jakarta, Kemudian langkah selanjutnya akan menggalang dana dari civitas akademika UMY,” katanya.

Senada dengan Sri, Rahmawati mengungkapkan bahwa dengan keberangkatan tim UMY dan UAD ini dapat membantu tim evakuasi di posko yang saat ini masih kekurangan tenaga tim evakuasi. Adapun tim relawan dari UMY dan UAD ini nantinya akan bergabung dengan 36 posko yang telah tersedia di Menteng.

“Sampai saat ini Jakarta masih membutuhkan tim water resque. Oleh karena itu kita mengirimkan beberapa relawan yang sudah memiliki pengalaman dalam penyelamatan di air, dan diharapkan tim water resque yang kekurangan di Jakarta sana dapat terbantu dengan hadirnya para relawan ini,” ungkapnya.

Rahma juga mengatakan bahwa tim yang dibutuhkan untuk membantu korban banjir Jakarta, di susun dalam 2 tahap keberangkatan. Keberangkatan pertama 10 orang mahasiwa UMY dan 10 mahasiswa UAD, yaitu dari tanggal 20 hingga 25 januari. sedangkan tahap kedua akan direncanakan tanggal 26 sampai 30 januari 2013. “kita menyusun dua tahap keberangkatan, yang pertama malam ini, kedua tanggal 26, itu pun jika masih dibutuhkan nantinya. Tapi kita berharap mudah- mudahan banjir ini cepat selesai,” ujar ketua MDMC yang juga dosen International Program International Relations (IPIREL) HI-UMY.

Sedangkan Ketua MAPALA UMY, Vebri Arianto mengungkapkan bahwa, MAPALA UMY akan selalu siap jika sewaktu- waktu diminta untuk turun evakuasi bencana. Karena jiwa MAPALA, selain jiwa penjelajah merupakan jiwa yang siap berkorban untuk penyelamatan atau pertolongan.

“Kita dari MAPALA UMY selalu siap untuk terjun ke daerah bencana, karena menurut kami, ini adalah suatu panggilan jiwa. Sebagaimana jiwa MAPALA merupakan jiwa penjelajah dan juga jiwa berkorban untuk penyelamatan,” ungkapnya (Muhammadiyah.or.id)