BEASISWA KE TIONGKOK, MAU?

 

Oleh: Sudaryanto, M.Pd.

Dosen PBSI UAD; Pengajar Tamu di Guangxi University for Nationalities, Nanning, Tiongkok

 

Jumlah beasiswa studi lanjut, baik untuk jenjang S-1, S-2, maupun S-3 di Tiongkok sangat banyak, selain juga dari beragam bidang. Ada beasiswa dari pemerintah daerah, ada pula beasiswa dari pemerintah pusat Tiongkok. Sayangnya, mahasiswa asal Indonesia tak banyak yang berminat terhadap peluang beasiswa ke Tiongkok. Melalui artikel ini, saya ingin membagi informasi tentang syarat-syarat beasiswa ke Tiongkok berikut informasi lainnya yang terkait. Mau?

Langkah pertama, Anda dapat mengakses laman resmi milik pemerintah Tiongkok yang menawarkan beasiswa bagi mahasiswa asing, yaitu www.csc.edu.cn. Melalui laman tersebut, Anda akan mengetahui beragam informasi yang terkait universitas, program studi, masa studi, jumlah beasiswa per bulan, hingga bahasa pengantar perkuliahan. Perlu Anda catat pula, jumlah universitas milik pemerintah Tiongkok sekitar 317 kampus.

Universitas milik pemerintah Tiongkok didirikan di setiap provinsi atau kota. Di Kota Beijing, misalnya, terdapat 44 universitas, termasuk Peking University dan Tsinghua University, dua universitas terbaik di Tiongkok dan didorong untuk menjadi world class university. Sementara itu, di Provinsi Guangxi, terdapat 7 universitas, termasuk Guangxi University for Nationalities (GXUN), tempat saya mengajar saat ini.

 

Banyak Dipilih

Di Tiongkok, ada beberapa kampus yang banyak dipilih oleh mahasiswa asal Indonesia. Sekadar contoh, di Guangxi University yang berada di kota Nanning, Provinsi Guangxi, tercatat 24 mahasiswa asal Indonesia yang sedang mengambil studi S-2. Masih di kota Nanning, ada Guangxi Medical University. Di kampus yang berfokus di bidang kedokteran itu, tercatat sekitar 30 mahasiswa asal Indonesia, baik yang sedang mengambil studi S-1, S-2, maupun S-3.

Selanjutnya, masa studi untuk jenjang S-1 sekitar empat tahun, S-2 (tiga tahun), dan S-3 (tiga tahun). Bagi mahasiswa yang belum bisa berbahasa Mandarin, ada tambahan waktu satu tahun untuk belajar bahasa Mandarin (sebagai bahasa pengantar kuliah), dan itu bagian dari beasiswa yang diterimanya. Jumlah beasiswa per bulan untuk jenjang S-1 sekitar 1.200-1.300 RMB/yuan, S-2 (1.500-1.700 RMB/yuan), dan S-3 (2.000 RMB/yuan).

Terbatasnya jumlah beasiswa yang diterima, mau tidak mau, harus disiasati dengan banyak cara, salah satunya ialah memilih kota di Tiongkok yang biaya hidupnya terjangkau. Berdasarkan pengakuan seorang mahasiswa Indonesia di Guangxi University, biaya hidup di kota Nanning relatif terjangkau dibandingkan di kota Beijing. Selain itu, katanya, dari beasiswa yang diterimanya, ia berhasil menyisihkan sebagian uang untuk ditabung.

Oleh karena itu, saya menyarankan kepada Anda agar memilih universitas di Tiongkok yang letaknya di kota yang biaya hidupnya relatif terjangkau. Misalnya, Anda memilih universitas di daerah Tiongkok selatan, seperti Provinsi Guangxi. Selain biaya hidupnya terjangkau, Anda bisa menyisihkan sebagian uang beasiswa untuk biaya berlibur ke kota-kota di Tiongkok, dan untuk biaya pulang ke Indonesia setahun sekali.

 

Persiapan Dokumen

Langkah kedua, Anda persiapkan beberapa berkas atau dokumen yang terkait, seperti ijazah, transkrip nilai, rencana studi (study plan), dan surat rekomendasi, semuanya dalam bahasa Inggris atau Mandarin. Salah satu kekurangan dalam pendidikan kita selama ini ialah tidak adanya ijazah dan transkrip nilai dalam bahasa Inggris. Padahal, ijazah dan transkrip nilai dalam bahasa Inggris sangat penting dalam proses pengajuan beasiswa ke luar negeri.

Kemudian, rencana studi (study plan) dibuat sesuai dengan program studi yang ingin dilamar dalam beasiswa dan, yang tak kalah penting, harus linier dengan keilmuan yang bersangkutan. Berikutnya, surat rekomendasi yang berasal dari dua orang dosen berpangkat profesor atau guru besar (wajib!). Pengalaman teman saya menunjukkan, surat rekomendasi dari satu orang profesor dan satu orang doktor, ternyata ditolak oleh pihak universitas.

Di samping itu, Anda perlu membuat paspor dan visa. Untuk pembuatan paspor, Anda cukup datang ke Kantor Imigrasi Kemenhukham di setiap kota atau provinsi. Sementara itu, untuk pengurusan visa, Anda perlu datang ke kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta dan Surabaya. Bagi Anda yang ingin belajar di Tiongkok, Anda mengajukan permohonan visa mahasiswa kepada pihak Kedubes RRT. Selamat dan semoga sukses bagi Anda![]