andil_uad_kembangkan_olahan_singkong.jpg

Andil UAD Kembangkan Olahan Singkong

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah penyangga pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam kurun 2 tahun terakhir, bahan baku pangan andalan seperti singkong dan ketela pohon mengalami penurunan produksi akibat alih fungsi lahan. Dari permasalahan ini Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama beberapa lembaga dan instansi bekerja sama untuk meningkatkan produksi bahan baku, khususnya singkong.

Kerja sama ini direalisasikan dengan penanaman bibit singkong berkualitas di Dusun Kemiri, Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Rabu (21/2/2018). Dra. Sudarmini, M.Pd., dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UAD dan salah satu penggagas olahan singkong (mocaf) menjelaskan, dari awal program ini merupakan inisiasi MPM PWM DIY.

“Kami tidak bekerja sendiri. UAD di hilir karena memiliki Program Studi Teknologi Pangan dan UMY di hulu karena punya Fakultas Pertanian. Selain itu ada bantuan dari Bank Indonesia dan keterlibatan Paguyuban Mocaf Suryatani dan Wanita Tani Ngudi Sari,” terangnya.

Sudarmini menambahkan, sebelum berdirinya Teknologi Pangan, program ini sudah dikelola oleh LPM UAD dan didukung mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Semua mahasiswa KKN UAD di Indonesia memiliki program pengolahan mocaf.

“UAD memiliki andil pendampingan masyarakat dalam pengelolaan mocaf. Selain itu, banyak dari mahasiswa KKN yang program kerjanya mengadakan pelatihan pengolahan bahan baku mocaf menjadi produk olahan bergizi dan memiliki nilai jual ekonomi,” tandasnya.(ard)