diskusi_publik_membangun_pts_bermutu_dalam_persaingan_global_2.jpg

Diskusi Publik: Membangun PTS Bermutu dalam Persaingan Global

Senin (27/3/2017), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelanggarakan Diskusi Publik dengan pembicara Dr. KH. Abdul Wachid Maktub. Ia merupakan staf khusus Menristekdikti.

Acara yang diselenggarakan di Islamic Center kampus 4 UAD tersebut mengangkat tema “Membangun PTS Bermutu dalam Persaingan Global”. Abdul Wachid juga menyampaikan informasi tentang beasiswa di salah satu universitas di Saudi Arabia. Beasiswa ini khusus untuk keilmuan non-agama.

Lelaki kelahiran Madura tersebut menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) agar memiliki mutu dan dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

“PTS harus bisa merespons tantangan, karena dengan tantangan itu akan muncul sikap survive yang dapat menjadi spirit. Selain itu, sekarang terjadi perubahan paradigma yang luar biasa dan PTS harus siap menghadapinya,” terang Abdul Wachid.

Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah paradigma. PTS harus mengikuti perkembangan teknologi dan terus memperbaharui sistem-sistem yang sudah usang. PTS harus memiliki limited focus yang menjadi sebagai ikon unggulannya.

“UAD harus memiliki kejelasan tujuan, baik jangka pendek maupun panjang, pengetahuan tentang teknologi, inovasi, dan mengembangkan nilai-nilai yang berbasis keislaman,” sambungnya.

Dari penuturan mantan Duta Besar Indonesia di Qatar ini, perguruan tinggi sekelas UAD tidak akan menjadi kampus besar jika berkutat untuk diri sendiri. UAD harus mengembangkan diri ke level yang lebih tinggi. Misalnya UAD untuk Indonesia, Asia, bahkan dunia. Atmosfer baru harus diciptakan di UAD dengan cara meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, ketangkasan, dan yang terpenting IPTEKS berbasis nilai-nilai keislaman.

Pada akhir acara ini, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum., menjelaskan bahwa sebanarnya UAD sudah memiliki great vision dan great mission yang berkaitan dengan nilai-nilai keislaman. Namun, kendalanya ada pada implementasinya. (ard)