Fokus Kuliah untuk Kelulusan yang Maksimal

 

Ilmu dapat diperoleh dari mana pun, termasuk media online. Kegiatan mahasiswa sebagai elite intelektual tidak pernah terlepas dari tugas, membaca buku referensi, dan diskusi. Bagi Ade lisa Istifarida, salah satu peraih IPK tertinggi dalam wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode Maret 2016, kegiatan tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.

“Belajar ya belajar, yang penting tekun,” ujar Ade ketika diwawancarai di kampus I UAD 18/03/16.

Menurut perempuan yang lahir di Sleman 20 tahun yang lalu ini, nilai akademis ditentukan oleh keseriusan dan kemauan dalam belajar. Selain itu, yang tidak kalah penting setelah usaha adalah doa.

Berbeda dengan mahasiswa berprestasi lainnya, Ade tidak mengikuti organisasi di kampus. Ia memilih fokus pada kegiatan akademis agar hasilnya bisa maksimal.

Meskipun tidak ikut organisasi, anak dari Bapak Sulistiyo Ahmad dan Ibu Sri Romani ini menjalin silaturahmi yang cukup baik dengan teman-temannya dari kampus lain di Yogyakarta. Dari silaturahmi itu kadang memunculkan diskusi lepas yang menambah ilmu pengetahuan baru, mulai dari pengetahuan tentang manajemen, politik, ekonomi, sampai sosial.

Setiap harinya, Ade yang tinggal di sekitar Cangkringan harus memperjuangkan jarak antara rumah dan kampus.

“Saya harus berangkat lebih awal, paling tidak 1 jam sebelum kuliah dimulai. Jika lalu lintas lancar, 45 menit sudah sampai. Tapi kalau macet, butuh waktu 1 sampai 1,5 jam.”

Selain belajar dan mempererat silaturahmi, adik dari Rapih Primardhani ini selalu menyempatkan untuk melaksanakan shalat dhuha dan tahajjud. Orang tuanya selalu mengingatkan Ade agar senantiasa ingat dengan Tuhan.

Mahasiswi Prodi Manajemen ini menyukai iklim persaingan antar mahasiswa yang ada di UAD. Persaingan tersebut menjadi stimulus baginya untuk belajar terus menerus. Namun, yang menjadi kendala baginya adalah kurangnya pengalaman lapangan. Banyak dosen selalu menjejali mahasiswa dengan teori tanpa diimbangi dengan praktik.

“Semoga pembelajaran di UAD semakin maju, teori harus diimbangi dengan praktik agar mahasiswa bisa langsung mengaplikasikan apa yang dipelajari,” pungkas Ade dengan penuh harap.