img_8700.jpg

Literasi Tingkatkan Kualitas Bangsa

Di era literasi digital, tingkat kesadaran membaca masyarakat sudah semakin membaik. Minimal membaca artikel atau berita-berita terkini. Salah satu penyebab peningkatan ini adalah mudahnya akses bacaan melalui gawai dan media daring. Namun perlu diperhatikan, pembaca atau masyarakat harus selektif terhadap kebenaran dan kualitas bacaan. Masyarakat dituntut menjadi pembaca yang cerdas.

Sementara semakin gencarnya literasi digital, bahan bacaan dari buku konvensional juga harus diperhatikan. Pasalnya, kualitas membaca melalui gawai dan buku akan sangat berbeda. Fokus membaca buku akan lebih tinggi karena tidak terganggu dengan media sosial yang tersedia di gawai.

Berbicara mengenai buku, Sabtu (2/11/2017) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan bedah buku berjudul Gerakan Literasi Mencerdaskan Negeri. Buku karya Muhsin Kalida dan Moh. Mursyid dibedah oleh Ketua Prodi PBSI Dra. Triwati Rahayu, M.Hum., di auditorium kampus 2 UAD, Jln. Pramuka 42, Yogyakarta.

“Budaya literasi penting untuk meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan. Pembudayaan ini harus dilakukan sejak usia dini. Anak harus dikenalkan dengan buku agar saat dewasa nanti memiliki minat baca yang tinggi,” terang Triwati.

Salah satu yang dicontohkan adalah membelikan buku dan membacakan kepada anak-anak sebelum tidur atau saat waktu bermain. Menurutnya, peran orang tua penting untuk meningkatkan kesukaan anak terhadap buku.

Di Indonesia, pemerintah sudah mencanangkan program Gerakan Literasi Nasional  (GLN) yang dikoordinatori oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Gerakan ini meliputi literasi sekolah, keluarga, dan masyarakat. Literasi sangat penting karena dapat meningkatkan kualitas bangsa dan peningkatan sumber daya manusia. (ard)