beautyplus_20171121001602_save.jpg

Menggali Sejarah, Mewujudkan Indonesia Madani

Prof. Dr. M. Abdul Karim, M.A., M.A. menjadi pembicara dalam seminar nasional rapat kerja nasional Forum Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Seluruh Indonesia (FEM FAISI) pada Senin (20/11/2017), bertempat di aula Islamic Center UAD.

Seminar nasional kali ini mengambil tema “Sejarah Perjuangan Muslim Indonesia yang Ter-Dilupakan”. Tema ini berhubungan dengan tema Rakernas, yakni “Meneguhkan Gerakan Dakwah Mahasiswa FAI melalui Sinergitas FEM FAISI menuju Indonesia Madani”.

Telah diketahui, merdekanya Indonesia tidak terlepas dari perjuangan umat muslim melawan penjajah. Banyak pertempuran yang melibatkan kaum muslim, seperti Perang Diponegoro, pertempuran Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Perang Padri, dan lain sebagainya.

Dalam seminar nasional yang dimoderatori oleh Arif Rahman, M.Pd. (dosen PAI UAD) ini, Abdul Karim menerangkan tentang perjuangan umat Islam dalam memadamkan kolonialisme.

“Muslim Indonesia terdahulu merupakan kaum yang taat menjalankan agama. Tidak hanya berjuang untuk membebaskan tanah airnya semata, tetapi juga mempertahankan akidah dan keyakinan imannya. Mereka telah menanamkan dan menggelorakan percik-percik pembebasan kaum muslimim yang pada akhirnya mempersatukan persepsi masyarakat se-Nusantara untuk bersikap resisten terhadap penjajahan di mana pun mereka berada,” ucap Guru Besar UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, tersebut.

Peserta yang berjumlah lebih dari 100 orang dan berasal dari 17 universitas seluruh Indonesia, terlihat sangat menikmati acara ini. Apalagi, hal tersebut juga berkenaan dengan studi yang ditempuh peserta di perguruan tinggi masing-masing.

Diyan Fathurrahman, Gubernur BEM FAI UAD sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Umum FEM FAISI berharap penuh pada kegiatan Rakernas ini.

“Semoga seluruh anggota FEM FAISI dapat merawat, memperjuangkan, serta mendukung berjalannya forum ini. Terlebih ini adalah forum yang masih baru, sudah seharusnya kita memperjuangkan dan memperbaikinya sampai terwujud FEM FAISI yang seutuhnya, seperti harapan kita semua.”

Diyan menambahkan, “Terselenggaranya Rakernas di UAD ini juga berkat bantuan dari dekanat serta UAD. Kami sangat dimudahkan dalam hal birokrasi, administrasi, dan perizinan. Dari konsultasi, saran, dan bantuan semua pihak UAD inilah kegiatan Rakernas dapat diadakan.” (AKN)