img_3173.jpg

Museum Muhammadiyah untuk Indonesia Berkemajuan

 

Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo hadir di tengah-tengah keluarga Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Muhammadiyah untuk memberikan kuliah umum dan peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah, Sabtu (22/7/2017).

Jokowi menyampaikan, universitas yang berada di bawah Pimpinan Pusat (PP) Muhammdiyah, khususnya UAD, harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan politk dan ekonomi global.

“Kita harus menyadari perubahan politik dan ekonomi global berada dalam masa transisi karena adanya keterbukaan,” papar Jokowi.

Menurutnya, perubahan harus diantisipasi. Warga Indonesia harus bersiap-siap, terutama mahasiswa yang masuk generasi ‘Y’, yang akan mengubah landscape ekonomi dan politik Indonesia.

“Saat ini sedang terjadi perang budaya, intervensi tidak terlihat secara fisik. Perguruan tinggi  merupakan tempat terdepan untuk mengantisipasi perubahan di dunia. Yang harus dikedepankan mulai sekarang adalah inovasi dan kreativitas yang terus-menerus, serta enterpreneurship,” lanjutnya.

Setelah memberikan kuliah umum, Jokowi meletakkan batu pertama pembangunan Museum Muhammadiyah di kompleks kampus 4 UAD, Jl. Ringroad Selatan, Bantul, Yogyakarta.

Dari keterangan Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., pembangunan Museum Muhammadiyah di UAD menggunakan dana APBN 2018. Rencananya, pembangunan museum empat lantai ini akan dilaksanakan awal 2018 dan menempati lahan sekitar 1 hektar.

“Sebenarnya, museum ini awalnya akan dibangun di kantor PP Muhammadiyah, cuma lokasinya kurang memenuhi syarat dan akses parkirnya sulit. Karena UAD merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah, makanya dibangun di sini,” jelasnya kepada wartawan ketika ditemui di Islamic Center UAD.

Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir menjelaskan, Museum Muhammadiyah akan berperan untuk mendidik generasi baru belajar tentang sejarah Indonesia, Islam, dan Muhammadiyah. Ia berharap museum ini sebagai tonggak dan pendukung untuk Indonesia yang berkemajuan.

Museum Muhammadiyah menerapkan prinsip Museum for All, jenis koleksi maupun penyajiannya diperuntukkan bagi siapa saja yang menghendaki untuk mengetahui dan memahami puzzle negeri ini yang diukir oleh Muhammadiyah. (ard)