norma_uad.jpg

Norma: Tulislah Ide Jika Muncul Di Manapun Berada

Menulis lebih sulit dari berbicara dan berangan-angan. Kalimat itu disampaikan  Dr. Norma Sari, S.H. M. Hum., dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

"Jadi menulis itu sebuah tantangan, sistematisasi ide. Sebisa mungkin menulis harus bisa menginspirasi," kata saat ditemui Norma di ruang kerjanya, Selasa (15/5).

Norma Panggilan akrabnya, aktif menulis di media cetak baik lokal maupun nasional. Dia mengaku, sewaktu kuliah, mengaku pernah mengikuti pelatihan pers mahasiswa. Menurut dia, menulis merupakan sebuah tantangan yang menjadi sisi menariknya.

"Menulis itu belajar lebih peka. Belajar dari para sidang pembaca. Sidang pembaca di tulisan populer maupun jurnal ilmiah menyampaikan feedback dan mendapat pengetahuan baru," kata dia.

Berbekal pengetahuan tulis menulis yang dimilikinya, Norma sering menulis dua tipe tulisan. Pertama soal perempuan dan anak, kedua jurnal ilmiah tentang hukum. Sejumlah tulisannya sudah dimuat di beberapa media massa yang terbit di Yogya.

Menurut Norma, menulis memiliki suka dan duka. Sukanya yaitu senang jika tulisan kita dimuat di media massa. Dukanya yaitu kadang di tengah-tengah menulis mengalami kehilangan ide atau tulisannya tidak utuh.

"Ketika dikejar deadline ide ada yang hilang. Maka ketika itu ada peristiwa duka yang hadir pada penulis lulusan S3 Universitas Gadjah Mada," ucap perempuan asal Bantul tersebut. Biasanya, kata Norma, untuk tulisan analisis permintaan datang dari media massa tersebut.

Norma pun memberikan tips untuk menulis. Pertama di manapun mendapatkan ide harus segera dituangkan. "Baik di kertas maupun di gawai," terangnya.

Kemudian, kata Norma melanjutkan, setelah dituangkan langkah selanjutnya adalah menyimpan tuangan ide tersebut. "Menulis bukan angan-angan. Tapi menulis merupakan perbuatan," ucap Norma mengakhiri.(dok/Rol)