semarak_muktamar_nasyiatul_aisyiyah_ke-xiii.jpg

Semarak Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII

Dengan mengusung tema “Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemajuan Bangsa”, Nasyiatul Aisyiyah hadir dalam meningkatkan kegiatan dakwahnya di masyarakat melalui proses penyelenggaraan Muktamar ke-XIII. Muktamar tersebut diselenggarakan di Yogyakarta selama beberapa hari, yakni pada Kamis-Minggu (25-28/8/2016).

Selama 4 hari itu, diagendakan 14 sidang pleno, serta 1 sidang komisi. Namun, beberapa acara telah diselenggarakan sejak Selasa-Rabu (23-24/8/2016). Di antaranya terdapat beberapa seminar, seperti seminar “Keperempuanan”, motivasi, dan lainnya.

Sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut andil untuk mendukung dan memberikan pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah tahun 2016 ini. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya seluruh agenda di kedua PTM tersebut.

Telah diketahui, Nasyiatul Aisyiyah merupakan organisasi di bawah naungan Organisasi Masyarakat (Ormas) Muhammadiyah. Nasyiatul Aisyiyah menjadi wadah bagi para perempuan (organisasi keperempuanan) untuk berkarya dan berperan aktif dalam berdakwah dalam mengembangkan nilai keislaman kepada masyarakat, serta meningkatkan mutu ilmu pengetahuan, baik dari segi spiritual, intelektual, maupun jasmaniah.

Nasyiatul Aisyiyah didirikan di Yogyakarta pada tahun 1919 dengan nama “Siswa Praja Wanita”. Kemudian, berganti nama menjadi Nasyiatul Aisyiyah pada tahun 1931. Sumodirjo, seorang tokoh Muhammadiyah menjadi pencetus pertama pembentukan suatu perkumpulan yang seluruh anggotanya perempuan itu.

Dalam kurun waktu 97 tahun, Nasyiatul Aisyiyah telah beberapa kali berganti struktur kepemimpinan. Hingga sampai pada tahun ini, menginjak ke-XIII kalinya muktamar diadakan.

Pada Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII di Yogyakarta ini, dihadirkan beberapa tokoh-tokoh nasional. Seperti Drs. H.M. Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI) yang berkesempatan untuk membuka acara muktamar, Menteri Kesehatan RI, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Selain itu, turut hadir Komisi MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI, juga pengusaha berskala internasional.

Tidak ketinggalan, terdapat pula partisipasi dari Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Ketua Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Dr. H. Haedar Nashier. Keduanya berkesempatan memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII pada Kamis, (25/8/2016).

Sementara itu, untuk peserta muktamar, semuanya berasal dari Sabang sampai Merauke, yang jumlahnya mencapai 1.000 orang. (AKN)