suka_kepomahasiswa_uad.jpg

Suka Kepo, Mahasiswi UAD sampai Papua Barat

Anisyah Rachmaningtyas, harus menerima keadaan hidup jauh dari sinyal komunikasi, listrik, dan sumber air. Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini menjelaskan bahwa dirinya suka kepo dengan kehidupan di pedalaman. Dan sekarang, ia benar-benar tahu seperti apa kondisi nyata daerah pedalaman.

Beberapa pekan lalu, ia mengikuti program pengabdian masyarakat dari Youcan Empower Indonesia bersama dengan delegasi dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Delegasi ini ditempatkan di Papua Barat sejak 16-29 Januari 2018. Untuk dapat mengikuti program dan masuk ke dalam tim delegasi, harus menempuh seleksi yang ketat.

Amma, mahasiswi Pendidikan Matematika UAD beserta rombongan ditempatkan di Desa Warengkris, Kecamatan Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dari penjelasannya, ada beberapa tim yang terbagi ke dalam beberapa divisi.

“Divisi pendidikan mengajar di sekolah, mengajar mengaji, dan bermain bersama seperti menggambar, origami, kerajinan tangan, serta lainnya. Divisi ekonomi mengadakan bazar murah dan pemberdayaan pengolahan sumber daya alam. Divisi lingkungan menyelenggarakan program papanisasi, bersih desa, pembuatan TPA. Sementara divisi kesehatan mengadakan praktik dan sosialisasi pembiasaan hidup sehat, senam sehat bersama, dan pemeriksaan kesehatan,” paparnya.

Mengajar di sekolah pedalaman dan bertemu penduduk asli sangat menyenangkan. Baginya, yang paling berkesan ketika anak-anak disuruh menyanyi lagu kebangsaan dan lagu-lagu nasional, mereka sangat antusias dan hafal.

“Pengalaman di sana sangat mengesankan. Benar-benar membuktikan nusantaranya Indonesia. Anak-anak di sana sekolah atau pendidikannya terbatas. Pakaian seadanya, tidak memakai alas kaki, buku tulis satu orang satu untuk semua pelajaran, dan jauh dari akses manapun. Di sisi lain, mereka sangat menyukai lagu anak-anak.”

Ketika ditanya alasan mengikuti program ini, Amma menjelaskan karena hati nurani. Ia menyukai kebudayaan Indonesia dan sangat kepo terhadap kehidupan di pedalaman. Selain itu, orang tuanya juga mendukung. Amma mengaku, hidup di pedalaman membuatnya sangat fokus terhadap pekerjaan dan dalam melakukan segala hal. Banyak yang telah dicapai sesuai dengan tujuan karena tidak terganggu dengan dunia digital.

“Sebenarnya dari Youcan Empower itu ada dua lokasi, di Raja Ampat Papua Barat dan Atambua Nusa Tenggara Timur. Nah, kalau di NTT Ibu sama Ayah kurang mendukung karena lokasinya berbatasan dengan Timor Leste yang rawan konflik. Jadi, orang tua lebih mengizinkan di Raja Ampat.” (doc/ard)