yang_maha_binatang.jpg

Yang Maha Binatang

Selasa (18/10/16) bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) menampilkan pertunjukan panggung berjudul ‘Yang Maha Binatang’. Pentas produksi yang diadaptasi dari naskah karya Badrun N.S. ini mengusung gagasan pelik-pelik kehidupan binatang dan manusia.

Pementasan menceritakan tentang kebenaran yang bersifat relatif dan tidak mutlak yang ditampilkan melalui tokoh binatang. Tokoh-tokoh binatang ini merupakan objek penelitian rekayasa genetika yang dilakukan oleh tokoh manusia bernama Meysa (manusia).

Menurut Fathurahman Ramadhan selaku pimpinan produksi, mengatakan, tujuan utama dari pementasan adalah untuk mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap keadaan alam dan lingkungan sekitar. Selain itu, Fathur menambahkan, melalui tokoh para binatang, masyarakat diajak untuk sadar dan taat terhadap norma-norma yang ada khususnya pada alam yang menjadi habitat binatang.

“Setelah di Yogyakarta, ‘Yang Maha Binatang’ juga akan dipentaskan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) pada 18 November 2016 dengan konsep yang sama, tetapi kemungkinan akan ada penambahan dan eksplorasi panggung serta pembenahan di beberapa sektor hasil evaluasi pementasan pertama.” Ungkap Fathur di akhir acara.(Ap)