bimawa_award_2019_penghargaan_atas_prestasi_dan_kontribusi_2.jpg

Bimawa Award 2019: Penghargaan Atas Prestasi dan Kontribusi

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) menyelenggarakan Bimawa Award 2019 yang diberikan kepada mahasiswa, dosen, organisasi mahasiwa (ormawa), organisasi otonom (ortom), komunitas, dan program studi yang memiliki prestasi terbaik dalam bidang kemahasiswaan. Bimawa Award 2019 pertama kalinya diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi maupun kontribusi bagi UAD.

Acara yang berlangsung di amphitarium kampus IV UAD, Senin (28-1-2019) juga dibarengi dengan penyerahan bantuan dana CSR 150 juta rupiah dari Indosat Ooredoo kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang kemudian diserahkan kepada UAD. Penyerahan diberikan oleh presiden direktur sekaligus CEO Indosat Ooredoo, Chris Kanter, kepada perwakilan dari PP Muhammadiyah dan kemudian diterima Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum.

Kasiyarno dalam sambutannya mengatakan, mengapresiasi adanya Bimawa Award 2019 yang pertama kali diselenggarakan. “Penghargaan ini diberikan bagi mahasiswa maupun dosen yang berprestasi yang telah mengharumkan UAD.”

Lebih lanjut ia menjelaskan, penghargaan ini akan memicu mahasiswa maupun dosen untuk lebih berprestasi. Menurutnya, yang lebih penting dari prestasi adalah meningkatkan kualitas kepribadian.

Ada 10 faktor yang menentukan kesuksesan seseorang menurut Thomas J. Stanley. Di antaranya adalah kejujuran (being honest with all people), disiplin keras (being well-disciplined), mudah bergaul (getting along with people), dukungan pendamping/partner (having a supportive spouse), kerja keras (working harder than most people), kecintaan pada yang dikerjakan (loving my career/business), kepemimpinan (having strong leadership qualities), kepribadian kompetitif (having a very competitive spirit/personality), hidup teratur (being very well-organized), dan kemampuan menjual ide (having an ability to sell my ideas/products),” tandasnya.

Sementara Kepala Bimawa, Dr. Dedi Pramono, M.Hum. menjelaskan, mahasiswa sekarang dituntut untuk memiliki soft skills, hard skills, dan action. Di UAD, ketiga elemen ini dibingkai dalam Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

Di dunia kerja saat ini, perusahaaan tidak mencari mahasiswa yang hanya memiliki nilai tinggi. Tetapi mencari mahasiwa yang atif berorganisasi. Oleh karenanya, mahasiswa harus cerdas, aktif, dan memiliki surat keterangan pendamping ijazah (SKPI),” jelasnya.

Bagi mahasiswa, Bimawa Award dapat digunakan sebagai SKPI. Sedang bagi dosen, sebagai bukti produktivitas dan prestasi. Sehingga, prestasi mahasiswa dan dosen akan menangkat peringat UAD,” kata Dedi.

Sementara salah satu penerima Bimawa Award 2019, Gontang, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD mengatakan, mahasiswa harus aktif dan kreatif, terutama aktif berorganisasi.

Dengan aktif di organisasi, akan menemui banyak permasalahan kompleks yang ada di lingkungan kampus. Sehingga sebagai mahasiswa dituntut untuk bisa memecahkan masalah dan solutif atas permasalaha yang terjadi,” terangnya. (ard)