Dana Penelitian Terus Meningkat, UAD Terus Berbenah

“Dana penelitian dari internal universitas meningkat sekitar empat kali lipat dibanding tahun 2012,” ucap Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr Kasiyarno, M.Hum. saat membacakan Laporan Tahunan Rektor dalam acara Milad UAD ke-55, Sabtu (27/12/2015).

Perkembangan ini dinilai dari segi perolehan dan kualitas penelitian yang meningkat selama kurun waktu tersebut.

“Selama dua tahun terakhir ini, dana internal per proposal bisa mencapai maksimum 20 juta rupiah. Ini jauh di atas dana penelitian Kopertis sebesar 4 juta rupiah,” lanjutnya.

Selain internal, perolehan dana yang bersumber dari luar universitas juga naik tiga kali lipat. Berbagai dukungan itu turut memberikan pengaruh terhadap peningkatan kualitas penelitian. Hal ini ditandai meningkatnya jumlah publikasi di prosiding internasional, jurnal nasional, jurnal internasional, dan hak kekayaan intelektual.

Sebagai bentuk apresiasi, UAD memberikan reward bagi karya dosen yang dipublikasikan pada jurnal internasional. Nilai reward bisa mencapai 8 juta rupiah per karya. Namun sebelumnya, karya tersebut akan diverifikasi oleh tim khusus dan dalam setahun terakhir ini ada sekitar 500 karya yang diajukan.

“Tahun ini, kami sudah membentuk komite etik yang bertujuan melindungi kesejahteraan manusia dan hewan sebagai subjek penelitian. Terlebih, publikasi jurnal internasional saat ini mensyaratkan surat keterangan kelaikan etik,” paparnya.

Saat ini, UAD terus berbenah. Selain membangun gedung, termasuk masjid Islamic Center, UAD juga terus melakukan kerja sama riset level industri strategis nasional dengan Lapan, PT Pindad, dan Kementerian Pertahanan. Asesmen juga telah dilakukan oleh asesor teknologi nasional dari BPPT terhadap kemampuan Riset Center for Integrated Research and Innovation (Cirnov), yakni pusat penelitian UAD yang memadukan beberapa bidang terkait.

“Kami terus mengembang-tingkatkan kerja sama tingkat nasional maupun internasional. Saat ini kami sudah menggandeng setidaknya 46 perguruan tinggi dari kawasan Asia, Australia, Timur Tengah, dan Eropa Timur,” kata Kasiyarno.

Pada momentum tersebut dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bidang Tridarma Perguruan Tinggi. MoU ditandatangani Rektor UAD dan Dr. Siti Nur Amaliati (Sekretaris Utama LIPI) serta orasi ilmiah. Menurut Kasiyarno, momentum milad digunakan untuk melakukan introspeksi lembaga terhadap misi awal.

“Meningkatkan kualitas sudah menjadi keharusan,” jelas Rektor sekaligus Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) DIY ini.

Terkait kualitas, UAD tidak diragukan lagi. Pendidikan hingga Milad ke-55, tetap berpedoman pada kualitas. Dari 37 program studi (prodi), selain kualitas mahasiswa dibekali hard skill, soft skill, serta nilai keislaman dari awal masuk hingga wisuda.

“Sekarang, UAD pada penerimaan mahasiswa baru, tidak perlu menjaring, tinggal menyaring saja. Sebab, minat masuk ke UAD sangat tinggi,” tuturnya.