Dikti Minta UAD Merealisasikan Penguatan Kelembagaan

Setelah mengalami kegagalan dalam menjalani Program Penguatan Kelembagaan di perguruan tinggi, Kemenristek Dikti mencari formula baru. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang telah lebih dulu membangun sistem kelembagaan dipercaya Dikti untuk merealisasikan dengan hibah.

Membangun sistem kelembagaan yang kuat dan berpengaruh memang tidak gampang. Demikian ditegaskan Dr. Kasiyarno M.Hum., Rektor UAD saat membuka Workshop Hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) UAD bertema Academy Mobility Programme for Student di Hotel Santika, Jalan Jenderal Soedirman, Sabtu (21/11/2015).

Menurut Kasiyarno, membangun penguatan kelembagaan dibutuhkan banyak hal. Misalnya, program, networking, promosi, dana, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang mau bekerja keras.

“Itu yang sudah dilakukan UAD. Karena program Kemenristek Dikti gagal, UAD yang punya pengalaman diminta merealisasikan dengan hibah. Ini sudah berjalan tahun ketiga,” ucapnya.

Kasiyarno memberi contoh, UAD merupakan PTS yang memiliki mahasiswa asing terbesar saat ini.

“Ada 500 mahasiswa asing telah lulus dan baru kuliah di UAD dari 17 negara, dan setiap tahun selalu meningkat,” jelasnya.

Workshop tersebut diikuti 80 PTN/PTS se-Indonesia. Kegiatannya menghadirkan narasumber Purwanto Subroto Ph.D., Dr. Edwan Kardena, Ellena Williams, Ida Puspita MA.Res., Rai Rake Setiawan MSA., Ulaya Ahdiani M.Hum., dan Dian AK M.Pd.