fk_uad_usung_kurikulum_kebencanaan.jpg

FK UAD Usung Kurikulum Kebencanaan

“Program Studi Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ingin mencetak tenaga kesehatan atau dokter yang memiliki kemampuan tanggap kebencanaan dan dijiwai nilai-nilai Islam.” Pernyataan ini disampaikan Dekan FK UAD, Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, Sp.S(K).,M.Ed.Sc. saat jumpa pers, Rabu (18/4/2018).

Hal ini yang membedakan FK UAD dengan fakultas kedokteran di perguruan tinggi lain. FK UAD menekankan pada manajemen kebencanaan, mengingat Indonesia, khususnya Yogyakarta merupakan daerah rawan bencana.

“Tidak semua tenaga kesehatan tanggap dan memahami manajemen kebencanaan, inilah nilai lebih FK UAD. Materi tentang kebencanaan masuk dalam kurikulum dan diajarkan sejak semester awal,” jelas Rusdi didampingi dr. Junaidy Heriyanto, Sp.B.,Finacs., Ketua Program Studi Pendidikan Kedokteran dan Dr. Wahyu Widyaningsih, M.Si.,Apt. Kepala Biro Ademik dan Admisi (BAA) UAD.

Sementara Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. yang didampingi Wakil Rektor I dan II menjelaskan, UAD telah berjuang sejak 2015 untuk mendirikan FK. Surat Keputusan dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) baru diserahkan 3 tahun berikutnya setelah melalui 2 kali pengajuan dan 2 kali visitasi.

“Fakultas kedokteran menjadi tolok ukur perguruan tinggi yang sudah besar. Meski memiliki banyak program studi dan banyak mahasiswa, belum dianggap besar jika belum memiliki fakultas kedokteran,” kata Kasiyarno.

Oleh karenanya, UAD terus berupaya untuk mendapatkan SK agar bisa menyelenggarakan pendidikan kedokteran.

“UAD sudah dinilai baik tetapi saat pengajuan pertama tidak diberi SK. Sedang perguruan tinggi lain yang dinilai kurang baik malah mendapatkan SK. Inilah yang membuat kami terus beristikamah sampai di tahun 2018 SK resmi diberikan,” tandasnya.

Saat ini UAD terus menggenjot pembangunan gedung kuliah dan laboratorium yang akan digunakan untuk FK di kampus 4, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul. Bahkan fasilitas yang sedang dibangun, dirancang, dan dipersiapkan untuk akreditasi A. Karena itu, UAD berupaya agar akreditasi program studi ini minimal bisa langsung B. Tahun ajaran 2018/2019, FK UAD hanya menerima 50 mahasiswa. (ard)