Hubungan Debu dan Muhammadiyah

 

Vokalis Debu, Mustafa mungkin tidak begitu mengenal Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Tapi, siapa sangka jauh sebelum itu personel Debu tersebut sudah mengenal Muhammadiyah. “Ketua Muhammadiyah pernah menjadi penolong saat saya ingin migrasi ke indonesia” katanya saat ditemui sebelum pentas.

Saat tahu UAD adalah bagian dari Muhammadiyah dia langsung merespon dan menerima tawaran untuk tampil di UAD pada Milad yang bertajuk Konser dan Dakwah di kampus 3, Sabtu (21/12) malam.

Grup yang sudah menelurkan enam album sejak 2001 lalu itu, sangat bangga dengan pemikiran generasi muda Indonesia, Khususnya generasi Muhammadiyah. Mereka tidak terkotak-kotak oleh komunitasnya namun bisa memiliki wawasan dan pengetahuan yang terbuka luas.

Hal itu berbeda dengan yang mereka temui di sejumlah negara lain. Keberagaman Indonesia dimungkinkan menjadi salah satu contoh positif tentang keterbukaan wawasan dan pola pikir generasi mudanya.

"Mahasiswa di sini (Indonesia) lebih terbuka wawasannya, berbeda dari negara lain saat kami temui," tandasnya.

Debu yang digawangi oleh Kumayl Mustafa Daood, membawakan 15 lagu dalam konser tersebut. Empat lagu diantaranya merupakan lagu baru mereka yang belum dirilis seperti 'Sudut di Surga', 'Majenun', "Tetap Bersembahyang' serta 'Shalawat'. (tr)