Kerja Keras Tidak Akan Berkhianat

 

Sadar bahwa bidang akademis saja tidak cukup untuk membanggakan kedua orang tua, Iffah Mayasari akhirnya menekuni hobi pencak silat. Mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (PBI-UAD) ini bertekad mengembangkan hobi tersebut.

Alhasil, ketekunan putri dari pasangan Bapak Lugiman dan Ibu Umi Masitah ini berbuah manis. Beberapa gelar juara pernah diraih dalam event Kejuaraan Nasional Pencak Silat antar Perguruan Tinggi IV, V, VI; kategori ganda putri berpasangan dengan Zulfa yang diselenggarakan di UNHAS dengan meraih juara I kategori ganda putri, 2012; UPN Veteran Yogyakarta dengan menyabet juara II kategori ganda putri, 2013; dan di UGM  menjadi juara II kategori ganda putri, 2014.

Prestasi itu tidak berhenti di level perguruan tinggi saja. Ia juga berhasil lolos seleksi sebagai atlet pencak silat Pelatda DIY. Untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, Iffah mengganti KTP dari Lampung ke Yogyakarta agar bisa mengikuti berbagai ajang perlombaan.

Untuk meningkatkan kemampuannya, ini berlatih lebih keras untuk meningkatkan teknik, fisik, dan chemistry dengan pasangan gandanya.

“Begitulah rutinitas saya. Pagi harus joging, sore latihan di kampus, malamnya harus latihan di Sleman. Apa yang saya makan juga harus diatur, tidak boleh minum es, makan makanan pedas, dan instan,” ucapnya dengan sedikit tawa saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Kamis (17/3/2016).

Perempuan ini pernah mengikuti seleksi Pra-PON DIY. Namun, akhirnya ia harus mengurungkan keinginannya karena fokus pada skripsi. Selain itu, ia juga merelakan off dari Pelatda DIY.

“Sebenarnya skripsi bukan kendala, tetapi saya harus fokus pada salah satu hal agar bisa mendapat hasil maksimal,” tutur perempuan yang meraih IPK sangat memuaskan tersebut.

Putri kelahiran Lampung 28 November 1993 ini memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi pelatih. Ia ingin meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sebelum pulang ke kampung halamannya.

“Saya harus bisa mengalahkan diri sendiri, siap menerima kekalahan, melawan rasa malas. Saya percaya bahwa kerja keras tidak akan berkhianat,” kata perempuan yang wisuda pada Sabtu, (19/3/2019) tersebut.