Kontribusi Pendidik UAD dalam Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII

Sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang merupakan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus memberikan kontribusinya dalam perhelatan akbar Nasyiatul Aisyiyah (NA).

Dalam Muktamar ke-XIII yang dilaksanakan pada Kamis-Minggu (25-28/8/2016) di Yogyakarta, NA memberikan kesempatan bagi kaum muda Indonesia untuk berkreativitas dengan dakwah. Hal ini dibuktikan dengan diangkatnya tema Pergerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa.

Serangkaian kegiatan telah diselenggarakan guna menyukseskan acara ini. Misalnya, bazaar, konsultasi kesehatan fisik dan jiwa, educare, dan sebagainya. Sementara itu, peran UAD adalah memberikan sumbangsihnya dalam pengiriman mahasiswa di bagian edukasi dan konsultasi psikologi.

Saat ditemui di ruang E402 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), sebanyak 15 mahasiswa Prodi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD tengah berkesempatan menjadi pendamping balita.

Mereka merupakan mahasiswa program magang terapan, yang sebelumnya berada di PAUD Nur’aini, Ngampilan, Bantul.

“Kami sengaja mengajak mahasiswa UAD untuk menjadi pendamping dalam kegiatan educare ini, karena mereka telah berpengalaman dalam bidangnya,” tutur Dewi Mahmudah, koordinator educare yang juga salah satu pengajar di PAUD Nur’aini.

Educare merupakan sarana pendidikan yang terdiri atas taman belajar balita dan ruang laktasi. Diadakannya taman belajar balita ini ditujukan untuk membantu peserta muktamar dalam hal pengasuhan anak-anak.

Sementara itu, Laila Nurul yang merupakan mahasiswa semester 7 Prodi PG-PAUD menuturkan, “Dengan educare ini, peserta dapat terfokus dalam bermuktamar, dan anaknya pun akan terus terpantau oleh ahli. Jadi, tidak perlu risau dengan semuanya.”

Ia mengaku merasa senang dapat berkontribusi dalam kegiatan muktamar.

“Dengan hal ini, saya dapat menambah pengalaman, serta lebih mengerti karakter banyak anak,” ucap Nurul, yang berharap dapat mendunia dengan menjadi guru PAUD ini. (AKN)