Kuliah Kerja Nyata Internasional Universitas Ahmad Dahlan di Mesir

KKN_DI_MESIR

“Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Mesir merupakan langkah strategis”, demikian diungkapkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Mesir, Prof. Dr. H. Sangidu, M.Hum., dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa KKN Internasional UAD di Kantor KBRI Cairo Rabu (31/11). Lebih lanjut Prof Sangidu mengatakan bahwa sepengetahuannya KKN Internasional yang dilaksanakan UAD ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. “KKN Internasional ini dapat dipandang sebagai wujud soft diplomacy di suatu Negara dan karena itu kami bersinergi dengan UAD” tegas Prof Sangidu yang juga dosen UGM itu.

KKN Internasional UAD di Mesir ini diikuti oleh 33 orang mahasiswa Program Studi Sastra Arab, Fakultas Agama Islam Unversitas Ahmad Dahlan. Peserta KKN Internasional UAD di Mesir diserahkan oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Drs. H. Kasiyarno, M.Hum kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Mesir yang merupakan mitra UAD dalam pelaksanaan KKN Internasional tersebut. Dalam upacara penyerahan Rektor UAD didampingi oleh Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Drs. H. Jabrohim, M.M., dan Ketua Program Studi Sastra Arab Abdul Mukhlis, M.A.

Dijelaskan oleh Jabrohim, KKN Internasional UAD di Mesir ini mengambil tema “Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Budaya Indonesia dalam Rangka Membangun Citra Bangsa dan Negara”. Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa selama sebulan tersebut meliputi kegiatan pengenalan sastra Indonesia kepada masyarakat Mesir, mengenalkan dan melaksanakan gotong royong yang merupakan budaya khas Indonesia, melaksanakan pertandingan persahabatan di bidang olahraga, mengenalkan seni berbagai daerah di Indonesia dan daerah keindahan daerah asal seni tersebut, memperkenalkan dan mengajarkan bahasa Indonesia kepada masyarakat Mesir melalui kursus-kursus.

Lebih lanjut Jabrohim yang juga Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muham-madiyah itu menjelaskan bahwa melalui KKN Internasional ini para mahasiswa diwajibkan untuk memperkenalkan karya-karya sastra yang ditulis oleh para sastrawan Muhammadiyah seperti Hamka, Kuntowijoyo, Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, Emha Ainun Nadjib, dan lain-lain. Program ini dipilih sebagai bentuk komunikasi Muhammadiyah dengan sesama umat manusia di bidang seni yang merupakan lingkaran kelima kegiatan seni budaya di Muhammadiyah. Salah satu karya yang sudah dipersiapkan dalam bentuk terjemahan dalam bahasa Arab oleh mahasiswa peserta KKN Internasional UAD adalah Tenggelamnya Kapal van der Wijck karya Hamka.

Di bidang pengenalan dan pengajaran bahasa Indonesia, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Mesir yang memberikan dukungan yang tinggi atas pelaksanaan KKN Internasional UAD di Mesir ini telah menyiapkan buku panduan pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing (dalam hal ini penutur berbahasa Arab). Buku tersebut ditulis oleh sebuah tim yang beranggotakan 13 orang dengan penyunting Prof. dr. H. Sangidu, M.Hum dan Drs. Moh Masrukhi, M.Hum, diberi judul Permata Bahasa. KKN Internasional UAD di Mesir yang pertama ini juga didukung dengan penuh oleh Pusat Studi Indonesia dan Suez Canal University, Ismailia, Mesir (Humas LPM UAD).

KKN_DI_MESIR

“Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Mesir merupakan langkah strategis”, demikian diungkapkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Mesir, Prof. Dr. H. Sangidu, M.Hum., dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa KKN Internasional UAD di Kantor KBRI Cairo Rabu (31/11). Lebih lanjut Prof Sangidu mengatakan bahwa sepengetahuannya KKN Internasional yang dilaksanakan UAD ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. “KKN Internasional ini dapat dipandang sebagai wujud soft diplomacy di suatu Negara dan karena itu kami bersinergi dengan UAD” tegas Prof Sangidu yang juga dosen UGM itu.

KKN Internasional UAD di Mesir ini diikuti oleh 33 orang mahasiswa Program Studi Sastra Arab, Fakultas Agama Islam Unversitas Ahmad Dahlan. Peserta KKN Internasional UAD di Mesir diserahkan oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Drs. H. Kasiyarno, M.Hum kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Mesir yang merupakan mitra UAD dalam pelaksanaan KKN Internasional tersebut. Dalam upacara penyerahan Rektor UAD didampingi oleh Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Drs. H. Jabrohim, M.M., dan Ketua Program Studi Sastra Arab Abdul Mukhlis, M.A.

Dijelaskan oleh Jabrohim, KKN Internasional UAD di Mesir ini mengambil tema “Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Budaya Indonesia dalam Rangka Membangun Citra Bangsa dan Negara”. Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa selama sebulan tersebut meliputi kegiatan pengenalan sastra Indonesia kepada masyarakat Mesir, mengenalkan dan melaksanakan gotong royong yang merupakan budaya khas Indonesia, melaksanakan pertandingan persahabatan di bidang olahraga, mengenalkan seni berbagai daerah di Indonesia dan daerah keindahan daerah asal seni tersebut, memperkenalkan dan mengajarkan bahasa Indonesia kepada masyarakat Mesir melalui kursus-kursus.

Lebih lanjut Jabrohim yang juga Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muham-madiyah itu menjelaskan bahwa melalui KKN Internasional ini para mahasiswa diwajibkan untuk memperkenalkan karya-karya sastra yang ditulis oleh para sastrawan Muhammadiyah seperti Hamka, Kuntowijoyo, Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, Emha Ainun Nadjib, dan lain-lain. Program ini dipilih sebagai bentuk komunikasi Muhammadiyah dengan sesama umat manusia di bidang seni yang merupakan lingkaran kelima kegiatan seni budaya di Muhammadiyah. Salah satu karya yang sudah dipersiapkan dalam bentuk terjemahan dalam bahasa Arab oleh mahasiswa peserta KKN Internasional UAD adalah Tenggelamnya Kapal van der Wijck karya Hamka.

Di bidang pengenalan dan pengajaran bahasa Indonesia, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Mesir yang memberikan dukungan yang tinggi atas pelaksanaan KKN Internasional UAD di Mesir ini telah menyiapkan buku panduan pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing (dalam hal ini penutur berbahasa Arab). Buku tersebut ditulis oleh sebuah tim yang beranggotakan 13 orang dengan penyunting Prof. dr. H. Sangidu, M.Hum dan Drs. Moh Masrukhi, M.Hum, diberi judul Permata Bahasa. KKN Internasional UAD di Mesir yang pertama ini juga didukung dengan penuh oleh Pusat Studi Indonesia dan Suez Canal University, Ismailia, Mesir (Humas LPM UAD).