uad_tanggap_bencana.jpg

Mahasiswa dan Dosen UAD Tanggap Bencana

Hujan deras disertai angin yang terjadi sejak Sabtu sampai Selasa (25-28/11/2017) memicu terjadinya banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan data yang didapat dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD DIY, telah terjadi banjir sebanyak 64 titik, longsor 73 titik, dan setidaknya 106 titik pohon tumbang yang tersebar di Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta.

Menanggapi bencana tersebut, mahasiswa Ahmad Dahlan Pecinta Alam (MADAPALA) melakukan respons cepat dengan membentuk posko kebencanaan, Selasa (28/11/2017) yang berlokasi di Saung MADAPALA Jln. Kapas 9, Semaki Yogyakarta. Posko dikoordinatori oleh Sawil, Ketua MADAPALA periode 2017. MADAPALA bekerja sama dengan BPBD dan Sekretariat Bersama Perhimpunan Pecinta Alam DIY.

Berdasarkan informasi dari Pusdalops BPBD DIY, diberangkatkan sebanyak 4 potensi relawan menuju titik bencana, salah satunya di Segoroyoso, Pleret, Bantul. Potensi relawan yang telah diberangkatkan mempunyai misi assessment dampak dan kebutuhan baik logistik makanan maupun perlengkapan pendukung, mengingat mobilitas yang terganggu akibat banjir. Selain itu, mereka juga bertugas untuk membantu penanganan korban bencana, seperti evakuasi, dropping logistik, dan dapur umum.

Hasil dari assessment lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa rumah yang rusak parah, kebutuhan makanan bayi, serta air bersih untuk kebutuhan minum. Oleh karena itu, MADAPALA membuka donasi sampai tanggal 7 Desember 2017 berupa makanan bayi, makanan siap saji, obat-obatan, dan uang. Untuk donasi yang berupa barang ataupun uang tunai dapat diserahkan langsung ke posko bencana MADAPALA di Gd. IT Center UAD Lt. 1 Jln. Kapas No. 9 Semaki Yogyakarta.

Selain MADAPALA, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UAD di Kecamatan Danurejan turut memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada warga sekitar yang terkena dampak hujan selama 4 hari berturut-turut itu. Menurut Koordinator Kecamatan KKN, Ikhtiyar Dwi Hatmojo, sudah semestinya mahasiswa tanggap terhadap lingkungan sekitar. Utamanya ketika ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

“Sampai saat ini, kami masih berusaha mengumpulkan donasi dan menjadi relawan. Sebab, dampak bencana tidak hanya selesai satu atau dua hari. Sebisa mungkin kami turut mengawal menangani masalah kebencanaan. Sesuai dengan Tri Darma perguruan tinggi, terkait pengabdian masyarakat.”

Sementara, dari Program Pascasarjana UAD juga memberikan bantuan kepada warga Panjatan Kulon, Kulon Progo. Bantuan berupa kebutuhan sandang pangan dan uang tunai. Bantuan ini diterima langsung oleh Sudarmanto, S.I.P., M.Si., selaku camat setempat. (ard/doc)