hari_batik.jpg

Mahasiswa FKIP: Batik Sudah Jadi Identitas Guru

Hari Batik Nasional yang jatuh tanggal 2 Oktober dapat diperingati dengan berbagai cara. Bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang sudah sangat akrab dengan batik, perayaan Hari Batik Nasional secara sederhana diperingati dengan mengenakan batik saat perkuliahan. Laras Dien Hutami, mahasiswa semester tujuh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyatakan bahwa batik sudah menjadi identitas seorang guru.

“Hari ini saya memakai batik karena memperingati Hari Batik Nasional, tetapi sehari-harinya saya sudah terbiasa memakai batik. Batik sudah menjadi ikonnya guru, jadi sebagai calon guru, saya membiasakan menggunakan batik,” ujarnya.

Sama seperti Laras, Bayu Aji Setiawan dan Nurul Muslihatun juga memperingati Hari Batik Nasional dengan berbatik saat kuliah. Bayu, begitu ia biasa disapa, mengaku sudah terbiasa memakai batik dalam kegiatan perkuliahan sehari-hari.

“Hari ini saya memakai batik karena turut memperingati Hari Batik Nasional, tetapi juga karena sudah terbiasa. Pada dasarnya, mahasiswa FKIP harus sudah membiasakan diri menggunakan pakaian formal seperti batik.”

Tidak seperti Bayu, Nurul beranggapan, mengenakan batik dalam kehidupan sehari-hari adalah usaha untuk melestarikan kebudayaan.

“Batik sudah banyak motif dan model keren-cantik yang sesuai selera anak muda. Jangan sampai anak muda tidak terbiasa memakai batik, apalagi tidak kenal batik,” pungkasnya.