Mahasiswa UAD Yogyakarta Kembangkan Pendeteksi Alkohol

UAD_Alat_deteksi_alkohol

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Meldi Rahma Saputra mengembangkan alat untuk mendeteksi kadar alkohol melalui embusan napas.

“Alat untuk mendeteksi kadar alkohol yang saya kembangkan itu memiliki keunggulan dalam kecepatan waktu deteksi dibandingkan dengan pendeteksi alkohol melalui tes urine,” kata Meldi di Yogyakarta, Rabu (13/2/2013).

Menurut dia, dengan alat tersebut deteksi kadar alkohol bisa dilakukan dalam waktu tujuh detik, sedangkan tes kadar alkohol melalui urine membutuhkan waktu deteksi minimal dua jam.

“Alat itu bertujuan untuk memudahkan saat mendeteksi kadar alkohol dengan waktu yang tidak terlalu lama. Alat itu dirancang dengan ukuran portabel sehingga mudah untuk dibawa,” katanya.

Ia mengatakan alat deteksi kadar alkohol melalui embusan napas tersebut bekerja dengan menggunakan sensor alkohol Taghuci Gas Sensor (TGS) 2620, yang merupakan sensor sensitif.

“Sensor tersebut akan bekerja ketika saklar diaktifkan. Pengukuran kadar alkohol dilakukan dengan menghembuskan napas pada corong alat dan hasilnya akan ditampilkan di layar LCD,” katanya.

Wakil Rektor III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Abdul Fadlil mengatakan pengembangan penelitian mahasiswa itu sekaligus untuk membuat mahasiswa menjadi lulus dengan percaya diri.

Jadi, menurut dia, selain membuat skripsi, karya yang mereka ciptakan juga bisa dimanfaatkan masyarakat atau dilombakan. “Alat deteksi kadar alkohol melalui hembusan napas karya mahasiswa itu akan dimasukkan sentra Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) milik UAD untuk kemudian mendapatkan paten,” katanya.

UAD_Alat_deteksi_alkohol

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Meldi Rahma Saputra mengembangkan alat untuk mendeteksi kadar alkohol melalui embusan napas.

“Alat untuk mendeteksi kadar alkohol yang saya kembangkan itu memiliki keunggulan dalam kecepatan waktu deteksi dibandingkan dengan pendeteksi alkohol melalui tes urine,” kata Meldi di Yogyakarta, Rabu (13/2/2013).

Menurut dia, dengan alat tersebut deteksi kadar alkohol bisa dilakukan dalam waktu tujuh detik, sedangkan tes kadar alkohol melalui urine membutuhkan waktu deteksi minimal dua jam.

“Alat itu bertujuan untuk memudahkan saat mendeteksi kadar alkohol dengan waktu yang tidak terlalu lama. Alat itu dirancang dengan ukuran portabel sehingga mudah untuk dibawa,” katanya.

Ia mengatakan alat deteksi kadar alkohol melalui embusan napas tersebut bekerja dengan menggunakan sensor alkohol Taghuci Gas Sensor (TGS) 2620, yang merupakan sensor sensitif.

“Sensor tersebut akan bekerja ketika saklar diaktifkan. Pengukuran kadar alkohol dilakukan dengan menghembuskan napas pada corong alat dan hasilnya akan ditampilkan di layar LCD,” katanya.

Wakil Rektor III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Abdul Fadlil mengatakan pengembangan penelitian mahasiswa itu sekaligus untuk membuat mahasiswa menjadi lulus dengan percaya diri.

Jadi, menurut dia, selain membuat skripsi, karya yang mereka ciptakan juga bisa dimanfaatkan masyarakat atau dilombakan. “Alat deteksi kadar alkohol melalui hembusan napas karya mahasiswa itu akan dimasukkan sentra Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) milik UAD untuk kemudian mendapatkan paten,” katanya.