P2k UAD 2014.jpg

Marwah Daud Ibrahim: The Power of Planning

Kalau orang lain bisa, saya juga harus bisa. Kalau orang lain tidak bisa, saya tetap harus berusaha untuk bisa. Kalau bangsa lain bisa, bangsa Indonesia juga harus bisa. Kalau bangsa lain tidak bisa, bangsa Indonesia tetap harus berusaha untuk bisa.”

Dr. Marwah Daud Ibrahim, Ph.D

 

Pesan yang disampaikan oleh Marwah daud Ibrahim disambut gegap gempita oleh 4200-an mahasiswa baru (selanjutnya: Maba) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Materi motivasi yang disampaikan di Gedung Olahraga (GOR) Amongrogo, Jl. Kenari, Yogyakarta. Mendapat apresiasi oleh ribuan Maba dengan tepuk tangan iringan sorak sorai.

Kedatangan anggota DPR/MPR Republik Indonesia (RI) ini dalam agenda pembukaan Program Pengenalan Kampus (baca: P2K). Ia memberikan ceramah motivasi bagi Maba dengan ulasan menarik dan selaras dengan tema P2K; “Membangun Cendekiawan Muda, Kader Bangsa yang Unggul, dan Berwawasan Global”.

“Jadilah manusia yang tidak mengurus diri sendiri. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan kita. Agar dapat membantu masyarakat dan membuat bangsa ini unggul, terlebih dahulu kita sebagai kaum intelektual harus unggul terlebih dahulu. Keunggulan kita nantinya akan membantu masyarakat, dan keunggulan kita sebagai cermin keunggulan bangsa. UAD akan menjadikan kalian cendekiawan yang akan membawa perubahan tersebut,” papar perempuan kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan, 8 November 1956.

Marwah Daud Ibrahim menambahkan, keunggulan itu sendiri tidak mungkin diraih tanpa adanya perancaan yang matang. Perencanaan matang pun belum cukup, harus dibarengi sikap yang sadar sebagai seorang hamba.

“Semua harus direncanakan dengan matang. Percayalah pada  Power of Planning. Dengan merencanakannya lebih awal, mimpi atas segala yang dicita-citakan akan mudah diraih. Ingat, semua tidak cukup tanpa adanya kesadaran sebagai seorang hamba. Kita harus selalu connect dengan pencipta. Mulai bangun pagi hingga tidur kembali, syukuri atas apa yang kita miliki; yang didengar, dilihat, dihirup, dirasakan, semata-mata karunia Allah SWT. Oleh karena itu, barengi tingkah laku dengan melaksanakan perintahNya, menjauhi laranganNya. Ibu saya pernah berpesan, “Tuhan memberikan apa yang kamu minta. Tekadkan!”. Mulai hari ini, mari bersama kita tekadkan!” tegasnya. (IHS)