muatan_karakter_dan_nilai_moral_dalam_buku_lebah_lebay_di_taman_larangan.jpg

Membaca Muatan Karakter dan Nilai Moral dalam Buku Lebah Lebay di Taman Larangan

Forum Apresiasi Sastra (FAS) ke-47 kali ini menghadirkan buku kumpulan cerita anak yang berjudul Lebah Lebay di Taman Larangan karya Dr. Rina Ratih. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Dra. Sugihastuti, M. S.

Menurut Suguhastuti, setelah membaca buku kumpulan cerita anak tersebut, banyak ditemukan nilai pendidikan moral, pendidikan karakter, dan pendidikan budi pekerti.

“Cerita anak di dalam buku kumpulan cerpen Lebah Lebay di Taman Larangan banyak mengandung nilai pendidikan karakter. Hal itu dimaknai pembaca sebagai upaya pengarang dalam rangka menyampaikan pesan,” terangnya.

Rina Ratih sebagai penulis dinilai sangat lihai dalam mentransformasikan dan membudayakan nilai-nilai moral dasar. Ada sejumlah nilai karakter atau akhlak mulia yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui kumpulan cerita anak ini. Jika muatan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat direalisasikan dalam kehidupan anak-anak atau pembacanya, maka akan dihasilkan karakter manusia yang bermartabat.

Sugihastuti menambahkan, “Rina Ratih termasuk salah satu penulis yang aktif dan produktif. Ia selalu meluncurkan buku-buku barunya setiap tahun, biasanya di bulan April sesuai dengan bulan kelahirannya.”

Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh bagi penulis lain, khususnya untuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) agar lebih produktif dan terus menghasilkan karya.

Sementara itu, Rina Ratih mengungkapkan bahwa kegiatan dan kebiasaan menulis memang perlu dilestarikan sebagai sarana mengekspresikan diri.

Menulis cerita anak tidak mudah, hal yang harus banyak diperhatikan adalah mengenai gaya bahasa, diksi. Bahasa yang digunakan harus mudah dan umum supaya anak-anak paham.

“Membaca dan menulis itu memang harus dipaksa, karena akan membentuk karakter orang menjadi pribadi yang lebih unggul, memiliki kreasi dan kreatif, serta imajinasi lebih dibandingkan orang lain,” kata Sugihastuti.

“Sesuai dengan pembahasan, buku ini lebih cocok diberikan kepada anak sekolah dasar,” tutupnya dalam acara yang berlangsung pada Rabu, (11/6/2013) di hall kampus II UAD, Yogyakarta.

.