ee_-_copy.png

Membuka Lapangan Kerja dari Kotoran

Barangkali tampak mustahir jika kita menggunakan kotoran sebagai bahan menciptakan lapangan kerja. Tapi tidak bagi tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM-UAD). Melalu Musfirah, M.Kes., Ahmad Faizal Rangkuti, M.Kes., dan Khoiriyah Isni, M.Kes serta Tim Mahasiswa dari Peminatan Kesehatan Lingkungan pemberdayaan limbah kotoran sapi disulap menjadi bahan lapangan kerja.

Melalui pelatiha dengan tema “Pemberdayaan Peternak Sapi Yang Dikemas Dari Perspektif Kesehatan Lingkungan” dosen FKM menjelaskan cara memperdayakan kotoran sapi.

Musfirah, Ketua Penyelenggara PPM mengatakan pelathan seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Momen ini diharapakan bisa menstimulus peternak sapi dalam menangani limbah ternak agar terwujud kepedulian kesehatan lingkungan.

Menurut ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Jambidan, Bapak Edy Utama, diharapkan dengan adanya program pemberdayaan ini  dapat memberi dampak dan kesan positif secara langsung bagi peternak sapi maupun warga sekitar sehingga terampil dalam menangani limbah ternak menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis tanpa mengabaikan aspek kesehatan lingkungan.

Hal senada pula di ungkapkan salah satu anggota PPM “Tujuan kami agar peternak sapi dapat memanfaatkan ketrampilan tersebut untuk bisnis, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru, selain itu juga agar dapat meminimalisir limbah ternak di lingkungan sekitar.” kata Ahmad Faizal saat memberikan pelatihan di di Desa Jambidan, Bantul.

 

Khoiriyah Isni menambahkan, penanganan limbah ternak perlu pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) utamanya dalam merawat ternak dan kandang.

 

”Selama ini limbah ternak di desa kami belum pernah diolah sedemikian rupa, hanya dibiarkan menumpuk begitu saja sehingga menimbulkan bau tidak sedap sehingga kami penasaran bagaimana bisa mengatasi masalah tersebut,” kata Pak Awet.

 

Pada kesempatan tersebut Tim PPM juga menyerukan gerakan pembagian masker dan sarung tangan lateks kepada peserta untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Mereka menghimbau agar mencuci tangan dengan bersih setelah melakukan aktivitas.

Acara yang berlangsung selama dua hari 23-24 Februari 2017 ini diikuti kelompok ternak Dukuh Kretek dan Pamotan. Rencananya sebagai tindak lanjut dari hasil olahan tersebut akan dipantau terus sambil melakukan pendampingan pada peternak.