cover_dari_mantra_hingga_kaba-uad.jpg

Mendalami Naskah Kuno Minangkabau

Berangkat dari keresahan mahasiswa tentang sulitnya menjumpai buku pembelajaran sastra lama yang membahas tuntas perihal naskah kuno, Yosi Wulandari, M.Pd. dan Wachid Eko Purwanto, M.A., meluncurkan buku berjudul Dari Mantra Hingga Kaba: Struktur dan Makna Naskah Minangkabau. Keduanya adalah dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Bagi mahasiswa PBSI, sastra lama adalah matakuliah wajib yang harus ditempuh. Namun, sering kali pembelajaran berhenti pada pemahaman konsep umum dan pengetahuan mengenai contoh karya sastra lama. Kendala yang dihadapi adalah contoh-contoh teks sastra lama yang sulit dipahami karena perbedaan zaman dan perbedaan bahasa, mengingat kebanyakan teks sastra lama ditulis dalam bahasa Melayu maupun Arab Melayu.

Buku Dari Mantra Hingga Kaba terdiri atas 6 bab yang membahas hakikat sastra lama, sejarah sastra Minangkabau, dan contoh naskah sastra lama lengkap beserta kutipan transliterasinya. Buku ini membahas sastra lama Minangkabau dengan runtut dan mendalam. Dimulai dengan bab hakikat karya sastra lama yang membahas perihal pengertian, ciri, manfaat, dan jenis-jenis sastra lama. Kemudian, dalam bab kedua materi mengerucut ke dalam sastra lama Minangkabau dengan materi perihal sastra sejarah Minangkabau dan sastra lisan Minangkabau. Dalam bab ketiga dan bab keempat dibahas dua kaba, yaitu Kaba Si Ali Amat dan Kaba Magek Manandin Dengan Putri Subang Bagelang. Sedang pada bab kelima dan keenam, dibahas syair sunur/nazam sunur serta doa, mantra dan azimat. Pembahasan contoh karya sastra lama pada bab ketiga hingga keenam, dilengkapi dengan foto naskah asli dari karya sastra lama yang dibahas pada masing-masing bab. Karena hampir seluruh naskah asli tersebut ditulis dengan huruf Arab Melayu, maka penulis melengkapi setiap babnya dengan kutipan transliterasi, ringkasan cerita, serta struktur dan makna dari masing-masing naskah. Dengan begitu, mahasiswa dapat memahami isi dari naskah kuno tersebut.

Kelebihan buku ini tidak terbatas hanya pada kelengkapan isi dan pembahasan materi di dalamnya. Sebab, buku ini juga dilengkapi dengan rangkuman materi pada masing-masing bab dan evaluasi agar mahasiswa dapat lebih mengenal teks sastra lama yang berasal dari daerah masing-masing. (dev)