MENGAPA DALAM KEADAAN LAPAR KETIKA TIDAK PUASA KEPALA PUSING DIBANDING KETIKA PUASA?

Oleh: Alif Mua'rifah, S. Psi, M.

                       

Dalam kehidupannya, manusia dikendalikan oleh  dua sistem saraf, yaitu  (1) Central Nervous System (CNS), merupakan sistem saraf pusat atau SSP (terdiri dari brain atau otak dan Spinal Cord (medula spinalis), selanjutnya  (2). Sistem Saraf Tepi (SST) atau Peripheral Nervous System (PNS). Sistem saraf tepi terdiri dari  Somatic Nervous Sistem, merupakan sistem saraf sadar (gerakan sadar) dan Autonomic Nervous System, sistem saraf tak sadar (gerakan tak sadar).

Pada sistem saraf pusat terdapat HIPOTHALAMUS yang memiliki fungsi sebagai modulator yang mempengaruhi kinerja pusat-pusat otonom dalam batang otak dan sumsum tulang belakang. Hipothalamus memiliki tugas yang begitu banyak diantaranya  berkaitan dengan aspek  emosi, motivasi, dorongan sexual, serta  rasa lapar dan haus. Untuk menjaga kelangsungan hidup manusia maka dorongan (drive) yang bersifat primitive akan bergerak secara reflex untuk mencari makanan, ketika signal lapar terjadi. Hypothalamus yang berkaitan dan berperan dalam respon makan meliputi: 1. Ventromedial Hipothalamus (HVM) dinamakan pusat kenyang, atau dinamakan  satiety system dan  2. Lateral Hipothalamus (HL) dinamakan pusat lapar atau pusat makan yang berfungsi sebagai  feeding system. Kerusakan kedua sistem pada hypothalamus tersebut dapat menyebabkan gangguan perilaku makan. Misalnya kerusakan pada daerah ventromedial hypothalamus ini akan mengakibatkan selera makan yang meningkat, banyak makan dan menjadi gemuk sedangkan pada lesi daerah Lateral Hipothalamus akan menyebabkan anoreksia dan penurunan berat badan. Hasil penelitian pada  laboratorium memperlihatkan pada keadaan stress terjadi peningkatan opioid endogenous yang akan merangsang nafsu makan. Opioid ini mengatur rangsang nafsu makan melalui pengaturan neurotransmitter.

Saat  kita dalam keadaan lapar karena tidak berpuasa  secara otomatis akan merangsang pada hypothalamus. Hipothalamus akan mensekresikan neurotransismiter termasuk serotonin, katekolamin (epinefrin, norepinefrin, dopamin), opiat endogenous dan neuropeptides. Neuropeptides memiliki peran meningatkan keinginan untuk makan. Selain itu, Hipothalamus juga berhubungan dengan pengaturan hormonal tubuh juga berkaitan dengan kadar glukosa dalam darah. Dalam keadaan lapar,  kadar glukosa darah menjadi rendah, sehingga hipothalamus melepaskan impuls kebatang otak dan menimbulkan  rangsang pelepasan sejumlah hormon yang mempengaruhi respon makan. Jika respon makan  tidak terpenuhi akan menimbulkan stress dan akhirnya menimbulkan kepala pusing.

Puasa merupakan perintah spesial bagi hamba Allah yang beriman (Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183), sehingga puasa bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan, jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Saum atau puasa dalam islam (Arab: صوم) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seseorang.  

Puasa diawali sejak Adzhan Subuh hingga maghrib, dengan menahan lapar dan minum namun tidak menimbulkan pusing kepala? Kunci pertama adalah kemampuan dalam menahan diri secara ikhlas. Menahan untuk tidak makan dan minum merupakan pengendalian  Id dorongan biologis yang mengarah kepada kepuasan dan kenikmatan (pleasure principle ) sehingga menjadikan ego dan superego lebih kuat dalam diri seseorang. Perintah puasa yang dijalankan dengan penuh kecintaan kepada Allah akan menimbulkan pemikiran positif,  semangat untuk menjaga dan mengendalikan diri. Rasa cinta menjadikan manusia mampu berkorban sehingga tidak lagi menghiraukan beratnya tekanan. Keikhlasan karena cinta menurunkan stress sehingga berdampak pada kinerja hypothalamus. Sehingga tuntutan naluriah instint lapar akan tertutup oleh rasa cintanya kepada Allah dan mampu mengontrol Lateral Hipothalamus (HL) yakni  pusat lapar atau pusat makan serta meningkatkan Ventromedial Hipothalamus (HVM) yakni pusat kenyang.  Sangat berbeda jika dibandingkan ketika tidak berpuasa.

Puasa Ramadhan merupakan ibadah istimewa yang akan dinilai langsung oleh Allah sehingga ia tidak dibatasi oleh pelipatgandaan pahala 10 sampai 700 kali. Rasulullah SAW: Setiap amal anak Adam dilipatgandakan,  satu  kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)

Marilah kita tunaikan puasa kita dengan sebaik-baiknya sehingga ia benar-benar menjadi puasa yang berkualitas. Sebab bila ibadah puasa ditelaah dan direnungkan,  banyak  ditemukan hikmah dan manfaat baik bagi kesehatan fisik maupun psikologis. Puasa mengandung falsafah hidup yang tinggi bagi kehidupan tidak sekedar menahan lapar dan haus semata.