Mengenal Hafidz dan Hafidza Muda UAD

“Saya ingin mencontoh semangat perjuangan dari K.H. Ahmad Dahlan!” tutur Muhammad Zaid Adnan, mahasiswa baru (maba) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan penuh semangat. Pemuda 20 tahun ini adalah satu dari tiga maba Prodi Tafsir Hadits penerima Beasiswa Program Misi Kader Persyarikatan (BPM-KP) sebagai mahasiswa penghafal al-Qur’an.

BPM-KP adalah jalur khusus penerimaan maba sebagai sebuah langkah nyata untuk melahirkan kader bangsa dan kader persyarikatan. Sebanyak enam maba penghafal al-Qur’an mendaftar ke UAD melalui jalur ini. Mereka tersebar di Prodi Tafsir Hadits, Bahasa Arab, dan Teknik Kimia.

Izzah salah satu maba yang juga hafal al-Qur’an berharap bisa memotivasi teman-teman barunya di Prodi Tafsir Hadits untuk ikut menghafal dan memahami al-Qur’an. Gadis manis yang masih berusia 19 tahun ini sudah memulai menghafal al-Qur’an sejak umur 4 tahun. Saat ditemui di GOR Amongrogo, Rabu (2/9/2015), ia mengaku telah menyelesaikan hafalannya sebelum memasuki jenjang perkuliahan.

Hal yang sama juga diakui Rachmawati Maita Maisyaroh. Gadis asal Bantul ini mengimbau kepada teman-teman maba untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam memahami isi al-Qur’an.

Ketiga Dahlan Muda ini sepakat bahwa walaupun proses menghafal al-Qur’an sulit, tidak ada yang tidak mungkin atas kehendak Allah Swt. Meskipun harus mengikuti jadwal hafalan yang ketat, harus mengulang hafalan setiap hari, dan harus berkali-kali membaca, tidak dirasa berat bagi mereka. Hal itu karena satu tujuan, agar bisa menjadi kader persyarikatan yang dapat memotivasi teman-teman dan bisa mengharumkan nama bangsa. (dev)