Menulis untuk Dakwah

 

“Menulis adalah salah satu cara untuk berdakwah, tidak melulu masalah materi,” kata Evi Idawati saat membedah kumpulan puisi Taneyan karya Mahwi Air Tawar di auditorium kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Senin (22/21/2015).

Ia mengajak kepada para audiens yang hadir agar menulis dengan banyak tujuan. Kalau bisa sekaligus berdakwah.

“Puisi Mahwi lebih mengangkat lokalitas Madura, tempat kelahirannya. Dia memotret dan memperkenalkan Madura lewat puisi. Hanya saja, masih belum bisa mempersilakan kita (pembaca) untuk masuk,” lanjut Evi.

Baginya, puisi hadir bukan hanya intuisi kita yang mengerakkannya pada makna. Tapi juga harus ada makna yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca.

Acara yang diadakan oleh teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) tersebut mengangkat tema “Perjumpaan di Pengujung Tahun”. Selain Taneyan, kumpulan cerpen Penanggung Tiga Butir Lada Hitam di Dalam Pusar karya Niduparas Erlang turut dibedah pula.

Acara yang bekerja sama dengan KOMODO BOOKS & JURNAL SAJAK tersebut menampilkan pembacaan puisi, cerpen, juga musikalisasi puisi teater JAB sebagai hiburan.